Anda di halaman 1dari 15

BAB III

SAP/POA

3.1 RENCANA KEGIATAN

A. Masalah Keperawatan

- Ketidakmampuan koping keluarga (D.0093) b.d Ketidakmampuan orang terdekat


dalam mengungkapkan perasaan
- Ketidakpatuhan (D. 0114) b.d Kurang Motivasi
- Manajemen Kesehatan Keluarga Tidak Efektif (D. 0115) b.d Program
pengobatan/perawatan yang terlalu lama

B. Tujuan Umum

Setelah diberikan penyuluhan diharapkan keluarga dapat memahami dan mengerti


tentang hipertensi
C. Tujuan Khusus

- Keluarga diharapkan menjelaskan tentang pengertian hipertensi

- Keluarga diharapkan mampu menjelaskan tentang penyebab hipertensi

- Keluarga diharapkan mampu menjelaskan tentang tanda dan gejala hipertensi

- Keluarga diharapkan mengerti tentang pencegahan hipertensi

- Keluarga diharapkan mengerti cara perawatan hipertensi

- Keluarga diharapkan mengetahui manfaat senam ergonomik untuk hipertensi

3.2 STRATEGI PELAKSANAAN

a. Topik

Hipertensi

b. Waktu Dan Tempat

Rabu, 28 April 2021 (14.00 Wib)


c. Sasaran Dan Target

Keluarga dan Penderita Hipertensi

d. Metode Pelaksanaan
Penjelasan materi dan tanya jawab

e. Media Dan Alat

Leaflet dan Video Senam ergonomik


No Kegiatan Penyuluh Peserta Waktu

1 Pendahuluan  Salam pembuka  Menjawab salam 3 menit


Assalamu’alaikum,wr.wb  Menyimak,
mendengarkan dan
Selamat siang Bapak/Ibu, apa kabar?
menjawab
saya akan melakukan penyuluhan
tentang hipertensi

 Tujuan penyuluhan ini adalah


Agar Bapak/ibu dapat

- Keluarga mengetahui dan


mengerti tentang pengertian
hipertensi
- Keluarga mengetahui dan
mengerti tentang penyebab
hipertensi
- Keluarga mengetahui dan
mengerti tentang tanda dan gejala
hipertensi
- Keluarga mengetahui dan
mengerti pencegahan hipertensi
- Keluarga mengetahui dan
mengerti tentang perawatan
hipertensi
- Keluarga mengetahui manfaat
dari senam ergonomik untuk
hipertensi
 Apersepsi
- Apakah Bapak/Ibu mengetahui
dan mengerti tentang pengertian
hipertensi
- Apakah Bapak/Ibu mengetahui
dan mengerti tentang penyebab
hipertensi
- Apakah Bapak/Ibu mengetahui
dan mengerti tentang tanda dan
gejala hipertensi
- Apakah Bapak/Ibu mengetahui
dan mengerti tentang pencegahan
hipertensi
- Apakah Bapak/Ibu mengetahui
dan mengerti tentang cara
perawatan untuk hipertensi
- Apakah Bapak/Ibu mengetahui
dan mengerti tentang manfaat
senam ergoonomik untuk
hipertensi
2 Kerja  Menyajikan materi  Mendengarkan 10 menit
- Pengertian hipertensi  Menggumpulkan
- Penyebab hipertensi pertanyaan dan
- Tanda dan gejala hipertensi menjawab
- Pencegahan hipertensi
- Perawatan untuk hipertensi
- senam ergonomik untuk hipertensi
Kesempatan Tanya jawab
Apakah Bapak/Ibu ingin bertanya
tentang hipertensi?

(ya silahkan)

 Evaluasi
Baiklah, apakah Bapak/Ibu sudah
paham dan mengerti mengenai
hipertensi?

Bisakah Bapak/Ibu menjelaskan


kembali?

3 Penutup  Kesimpulan  Salam penutup 3 menit


 Salam penutup
Baiklah Bapak/Ibu sekian penyuluhan
dari saya, semoga penyuluhan ini
bermanfaat bagi Bapak/Ibu agar dapat
diterapkan dalam kehidupan sehari-
hari Amin

Mohon maaf jika ada kesalahan dalam


penyampaian. Terimakasih.
Assalamu’alaikum,wr,wr.

4 KRITERIA EVALUASI
1. Struktur :
- Media yang digunakan dalam acara penyuluhan semuanya lengkap
- Materi disiapkan dalam bentuk makalah dan dibuat dalam laetflat serta ada
pemutaran video senam ergonomik agar peserta lebih paham dalam mengikuti
gerakan
2. Proses penyuluhan :
- Penyuluhan kesehatan tentang hipertensi berjalan dengan baik
- Keluarga dapat memahami penyuluhan yang diberikan
- Di dalam proses penyuluhan diharapkan terjadi interaksi
3. Hasil penyuluhan :
- 80% keluarga mengetahui dan mengerti tentang pengertian hipertensi
- 80% keluarga mengetahui dan mengerti tentang penyebab hipertensi
- 80% keluarga mengetahui dan mengerti tentang tanda dan gejala hipertensi
- 80% keluarga mengetahui dan mengerti pencegahan hipertensi
- 80% keluarga mengetahui dan mengerti tentang perawatan untuk hipertensi
- 80% keluarga mengetahui dan mengerti manfaat dari senam ergonomik untuk
hipertensi
3.3 RENCANA KEPERAWATAN BERDASARKAN JURNAL
Jurnal “Effectiveness of Ergonomic Gymnastics on Decreasing Blood Pressure in Patients
with Stage One Hypertension, Indonesia”
Pasien diberikan intervensi berupa : Senam Ergonomic
Dilakukan setiap 2x per minggu selama 10 menit
1. Gerakan lapang dada
a. Berdiri dengan tegak
b. Dua lengan diputarkan ke belakang hingga maksimal
c. Tarik nafas dengan santai
d. Saat Kedua lengan ada diatas kepala, jari kaki Anda bisa di jinjitkan.
2. Gerakan tunduk syukur
a. Dari posisi berdiri tegak bisa menarik napas dalam dengan sangat rileks, tahan napas sambil
membungkukkan badan ke depan (napas dada) lakukan sesuai kemampuan Anda
b. Tangan berpegangan pada pergelangan kaki hingga punggung terasa seperti tertarik atau
terasa tegang.
c. Wajah menengadah ke atas sampai merasa tegang atau panas.
d. Saat melepaskan napas, bisa melakukan hal tersebut dengan rileks dan secara perlahan.
3. Duduk perkasa
a. Dengan cara menarik napas kemudian bisa tahan sambil membungkukkan badan ke bagian
depan kemudian bisa menumpukkan dua tangan pada paha.
b. Menengadah ke atas sampai terasa wajah terasa tegang.
c. Saat sedang membungkuk sebaiknya bagian pantat jangan sampai menungging.
4. Sujud syukur
a. Dengan posisi duduk dengan dua tangan menggenggam pergelangan kaki kemudian bisa
menarik napas dengan dada.
b. Bungkukkan badan ke depan sampai terasa nyeri atau tegang
c. Kemudian menengadahkan wajah hingga terasa nyeri.
d. Saat sedang membungkuk sebaiknya bagian pantat jangan sampai menungging.
e. Saat akan melepaskan napas, lakukan dengan santai.
5. Berbaring
a. Melakukan posisi awal dengan berbaring atau membaringkan tubuh
b. Punggung harus benar-benar menyentuh lantai.
c. Kemudian bisa meluruskan lengan ke atas kepala.
d. Tarik napas dengan santai sampai perut mengecil.
Sumber :
Masriadi , Febrianto Arif. 2020. Effectiveness of Ergonomic Gymnastics on Decreasing Blood
Pressure in Patients with Stage One Hypertension, Indonesia. Indian Journal of Forensic
Medicine & Toxicology, July-September 2018, Vol. 12, No. 3. DOI Number:
10.5958/0973-9130.2018.00173.

Wratsongko M. 2014. Mukzizat Gerakan Sholat dan 13 Rahasia Unsur Manusia. Jakarta: Mizani
Anggota IKAP.
BAB IV

SOP

4.1 SOP SENAM ERGONOMIK

Universitas Muhammadiyah Malang


Fakultas Ilmu Kesehatan
Program Studi D-3 & S-1 Keperawatan
Kampus II : JL. Bendungan Sutami No. 188-A Tlp. (0341) 551149
Fax.0341-582060 Malang 65145 E-mail : fikes@umm.ac.id Website :
fikes.umm.ac.id

SOP
SENAM ERGONOMI UNTUK PASIEN HIPERTENSI

No Dokumen No Revisi Halaman Tanggal Terbit


001 --- 1-3 19 April 2021
Disetujui oleh Mengetahui,
CI Lahan CI Akademik

(……………………………………….) (Nurlailatul Masruroh, M.NS.)


Senam ergonomic adalah senam yang gerakan-gerakannya diadopsi
Pengertian dari gerakan sholat (cara ibadah muslim). Senam ini sekilas mirip
dengan yoga karena gerakannya yang sederhana dilakukan dengan
tempo yang pelan. Senam ini bisa dilakukan rutin selama 10 menit
setiap hari.
Tujuan 1. Mengontrol tekanan darah
2. Mengatasi nyeri sendi akibat kadar asam urat tinggi
3. Mengatasi nyeri tulang belakang
4. Membantu menyembuhkan sinusitis dan sesak dada
5. Menambah elastisitas tulang
Prosedur Persiapan alat :
1. Matras

Persiapan Perawat:
a. Ucapkan salam (Assalamu’alaikum wrwb/ selamat pagi/ selamat
siang)
b. Perkenalkan diri
c. Jelaskan pada pasien tentang maksud dan tujuan tindakan, berikan
informed consent/ kesediaan pelaksanaan tindakan

Persiapan Pasien:
a. Atur posisi pasien senyaman mungkin dan sesuai kebutuhan tindakan

Persiapan Lingkungan:
a. Jaga privasi pasien, tutup sketsel, ciptakan lingkungan yang tenang
b. Bawa alat ke dekat pasien

PELAKSANAAN DAN TINDAKAN


1. Gerakan lapang dada
a. Berdiri dengan tegak
b. Putar kedua lengan tangan kebelakang hingga maksimal
c. Tarik nafas dengan santai
d. Saat Kedua lengan ada diatas kepala, jinjitkan jari-jari kaki
2. Gerakan tunduk syukur
a. Dari posisi berdiri tegak, Tarik napas dalam dengan sangat
rileks, tahan napas sambil membungkukkan badan kedepan
(napas dada). Lakukan sesuai kemampuan Anda
b. Pegang pergelangan kaki hingga punggung hingga terasa
seperti tertarik atau terasa tegang.
c. Tengadahkan wajah keatas sampai merasa tegang atau
panas.
d. Buangnapasdanrileks
3. Duduk perkasa
a. Tarik napas dalam dan tahan sambil membungkukkan
badan kebagian depan, kemudian tumpukkan kedua tangan
pada paha.
b. Tengadahkan wajah keatas sampai wajah terasa tegang.
c. Saat sedang membungkuk sebaiknya bagian pantat jangan
sampai menungging.
4. Sujud syukur
a. Dengan posisi duduk, genggam pergelangan kaki dengan
kedua tangan, kemudian menarik napas dengan dada.
b. Bungkukkan badan kedepan sampai terasa nyeri atau tegang
c. Kemudian tengadahkan wajah hingga terasa nyeri.
d. Saat sedang membungkuk, sebaiknya bagian pantat jangan
sampai menungging.
e. Saat akan melepaskan napas, lakukan dengan santai.
5. Berbaring
a. Melakukan posisi awal dengan berbaring atau
membaringkan tubuh
b. Punggung harus benar-benar menyentuh lantai.
c. Luruskan lengan keatas kepala
d. Tarik napas dengan santai sampai perut mengecil.

Evaluasi Evaluasi Tindakan


1. Pasien merasa nyaman
2. Pasien tidak merasa cemas
3. Pasien mampu mengembangkan hubungan sosial, komunikasi dan
belajar untuk sabar dan saling menghargai.

Dokumentasi Dokumentasi Tindakan


Pada hari ini ... (tgl/jam) telah dilakukan tindakan terapi kreatif bermain
dan musik pada pasien (Tn/Ny), usia.....no. RM...... oleh perawat (nama
terang & tanda tangan)
1. Mencatat semua tindakan yang dilakukan dan respon pasien selama
tindakan dan kondisi setelah tindakan
2. Catat dengan jelas, mudah dibaca, ditandatangani disertai nama jelas

Referensi Masriadi , Febrianto Arif. 2020. Effectiveness of Ergonomic


Gymnastics on Decreasing Blood Pressure in Patients with
Stage One Hypertension, Indonesia. Indian Journal of Forensic
Medicine & Toxicology, July-September 2018, Vol. 12, No. 3.
DOI Number: 10.5958/0973-9130.2018.00173.

DAFTAR PUSTAKA

Amalia R, (2015) Efektifitas Pijat Refleksi Kaki Terhadap Penurunan Tekanan Darah Lansia
Hipertensi Di Pstw Budi Luhur. Yogyakarta

Arianto A, dkk. (2018) Pengaruh Terapi Pijat Refleksi Telapak Kaki Terhadap Perubahan

Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Vol 3, Universitas Tribhuwana

Tunggadewi Malang.

Brunner & Suddarth.( 2002). Buku Ajar : Keperawatan Medikal Bedah Vol 2, Jakarta, Egc

Bailon&Maglaya. (2014). TinjauanteoriAsuhanKeperawatan Keluarga : Egc

Dep. Kes. (2008). LaporanHasilRisetKesehatanDasar (Riskesdas) Indonesia Tahun 2007.

Jakarta: DepkesRi.

Effendy, N. (2014). Dasar-DasarKeperawatanKesehatanMasyarakat, Egc:Jakarta.

Ekarini.D (2011). Faktor–Faktor Yang Berhubungan Dengan Tingkat Kepatuhan Klien

Hipertensi Dalam Menjalani Pengobatan. Dari

(Http://Jurnal.Stikes.Kusuma.Husada.Ac.Id/Index.Php/Jk/Index).

Friedman, M. (2010).Buku Ajar Keperawatankeluarga :Riset, Teoridanpraktekedisi 5. Jakata

:Egc.

Friedman, M.M., Bowden, V.R., & Jones, E.G. (2014). Family Nursing: Research, Theory

& Practice. New Jersey: Prentice Hall.

Jones, J. (2012). The Acute (Immediate) SpesificHaemodynamis Effects Of

Reflexology.Departement Of Nursing & Midwifery StirlingUniversity, Center For

Health Science Old PerthRoad, Iverness, Iv2 3jh.


Nanda (The North American Nursing Diagnosis Association). (2015).

NursingDiagnostik: PrinsipDanClasification 2012-2014. PhladlphiaUsa.

National Institute For Health And Care Excellence (2011) Clinical Guideline 127.

Hypertension: Clinical Management Of Primary Hypertension In Adults. Diakses

Dari Http://Publications.Nice.Org.Uk/Hypertensioncg127

Notoatmodjo, S. (2007). Pendidikandanperilakukesehatan. Jakarta :Rinekacipta.

National Institute For Health And Care Excellence (2011) Clinical Guideline 127.

Hypertension: Clinical Management Of Primary Hypertension In Adults. Diakses

Dari Http://Publications.Nice.Org.Uk/Hypertensioncg127

Nugroho, I. (2012). Efektifitas Pijat Refleksi Kaki Dan Hipnoterapi Terhadap Penurunan

Tekanan Darah Pada Pasien Hipertensi.

DariHttp://Www.Ejournal.Stikesmuhgombong.Ac.Id

Oxenford, R. (2013). Reflexology: A Concise Guide to Foot and Hand Massage for Enhanced

Health and Wellbeing. Lorenz Books.

Pamungkas, Refalino. (2009). Jari Refleksi PijatRefleksi Dengan Jari. Yogyakarta: Lafal

Indonesia.

Pudiastuti, R. D. (2014). Penyakit-PenyakitMematikan. Yogyakarta: Nuha Medika.

Rezky R , Dkk. (2018). Pengaruh Terapi Pijat Refleksi Kaki Terhadap Tekanan Darah Pada

Penderita Hipertensi Primer. Program Studi Ilmu Keperawatan. Universitas Riau.

Riskesdas, (2018).LaporanHasilRisetKesehatanDasarRiskesdasNasional. Jakarta: Egc.

Suprajitno.(2004). AsuhanKeperawatanKeluarga. Jakarta: Egc.


Setyowati, S Dan Arita M. (2017). Asuhan Keperawatan Keluarga, Konsep Dan Aplikasi

Kasus. Mitra Cendikia, Jogjakarta.

Sudiharto (2009).AsuhanKeperawatanKeluargaDenganPendekatanKeperawatanTranskultural,

Jakarta: Egc

Sutanto.2010. Penyakit Modern Hipertensi, Stroke, Jantung, Kolesteroldan

Diabetes.Yogyakarta : Cv. Andi.

Wahyuni, I. S. (2014). Skripsi:PengaruhMassage Ekstrimitas Dengan AromaTerapi Lavender

Terhadap PenurunanTekanan Darah Pada Lansia DiKelurahan Grendeng

Purwokerto.Purwokerto: Universitas Jenderal Sudirman.

WHO. (2013). AGlobal Brief On Hypertension: Silent Killer Global Public Health Crisis.

Anda mungkin juga menyukai