NIM : 1202060029
KELAS : 3A PENDIDIKAN BIOLOGI
2. Fase Sporofit
Bila biji jatuh di tempat yang mendukung, mereka kemudian tumbuh menjadi tumbuhan
baru, yang akan memiliki akar, batang, daun, dan pada suatu saat terbentuk bunga. Tumbuhan
Angiospermae dewasa bersifat diploid dan dikenal dengan generasi sporofit (penghasil
spora).
2. Fase Gametofit
Mikrospora akan menghasilkan serbuk sari (gametofit jantan) setelah menjalani
meiosis. Demikian pula, megaspora yang dibawa oleh strobilus yang berovulasi berkembang
menjadi megagametofit (gametofit betina). Kedua gametofit ini hanya memiliki umur yang
singkat, dan diakhiri dengan produksi sel sperma oleh gametofit jantan dan sel telur oleh
gametofit betina.Mereka bergantung pada tanaman sporofit untuk nutrisi. Gametofit betina
tetap melekat hingga pembuahan terjadi dan benih menyebar.
Proses penyerbukan Gymnospermae terjadi melalui angin dan bahan alami. Butir
serbuk sari yang mengandung sel sperma akan dibawa ke gametofit betina dari sel telur yang
berovulasi, melalui angin atau serangga, serbuk sari ini akan menyebar. Yang pada akhirnya
akan membentuk tabung serbuk sari.
Tabung serbuk sari mengirimkan sel sperma untuk membuahi sel telur, menghasilkan
sporofit dan dibungkus dalam biji berbentuk embrio. Ketika kondisi yang menguntungkan
tiba, benih akan disebarkan melalui angin dan hujan. Mereka menyebar ke berbagai tempat,
di mana sporofit berkecambah dan berkembang menjadi tanaman baru.
Jadi, siklus hidup Gymnospermae dimulai dengan tanaman induk penghasil spora,
yang bergantian dengan generasi gametofit dengan durasi yang singkat, dan kemudian akan
kembali ke fase sporofit.