Chapter 2
Chapter 2
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teori
1) Kecemasan
a. Definisi
dengan rasa takut, yang merupakan respon dari suatu ancaman yang
(Murwani, 2009).
2016).
11
Poltekkes Kemenkes Yogyakarta
12
1) Ansietas ringan
2) Ansietas sedang
terarah.
3) Ansietas berat
dan tidak dapat berfikir tentang hal ini. Semua perilaku ditujukan
kebingungan dan distorsi persepsi, tidak hanya pada ruang dan waktu
tetapi pada pada orang dan arti peristiwa. Distorsi tersebut dapat
asosiasi.
Hasil yang positif akan didapatkan jika individu dapat menerima dan
2) Respons maladaptif
terlarang.
dengan general anestesi memiliki skor VAS (Visual Analog Scale for
penunjang.
1) Teori psikoanalitik
adalah suatu sinyal kepada ego bahwa suatu dorongan yang tidak
pelepasan standar.
2) Teori interpersonal
3) Teori perilaku
4) Teori eksistensial
kecemasan yang kronik. Konsep inti dari terori ini adalah bahwa
emosional dari otak. Respon emosional yang timbul ditahan oleh input
keras, nadi dan nafas bergerak meningkat, biji mata membesar, proses
tidur.
h. Penatalaksanaan kecemasan
a) Antiansietas
(2) Buspiron
b) Antidepresi
2) Non farmakologi
a) Distraksi
selalu.
1. Saya merasa lebih gelisah atau gugup dan cemas dari biasanya
7. Saya sering terganggu oleh sakit kepala, nyeri leher atau nyeri otot
10. Saya merasa jantung saya berdebar-debar dengan keras dan cepat
14. Saya merasa kaku atau mati rasa dan kesemutan pada jari-jari saya
17. Saya merasa tangan saya dingin dan sering basah oleh keringat
2) Masase Punggung
a. Pengertian
b. Tujuan
c. Manfaat
memberikan manfaat bagi sistem dalam tubuh yaitu stres, kurang tidur,
nyeri (Lynn dalam Andjani 2016). Pemberian stimulasi pada kulit yang
pada pasien dengan kondisi fraktur tulang rusuk atau vertebra. luka
bakar, daerah kemerahan pada kulit, atau luka terbuka pada daerah
punggung.i
1) Persiapan alat
2) Persiapan lingkungan
nyaman bagi pasien. Selain itu mengatur cahaya, suhu, dan suara di
3) Persiapan pasien
operasi
4) Persiapan perawat
b) Letakkan kedua tangan pada sisi kanan dan kiri tulang belakang
punggung.
1 2 3
Gerakan Effleurage
Gerakan Petrissage
3) Pra Operasi
tergantung pada fase ini. Hal ini disebabkan karena fase ini merupakan
berikutnya. Kesalahan yang dilakukan pada tahap ini akan berakibat fatal
pada tahap berikutnya. Oleh karena itu, pengkajian secara integral dan
kesusksesan suatu operasi. Pada tahap ini tugas seorang tenaga perawat
1) Persiapan fisik
operasi adalah:
dan bagi pasien wanita tidak akan memicu terjadinya haid lebih
awal.
b) Status nutrisi
(nasogastric tube/NGT).
f) Personal hygiane
2) Persiapan mental/psikis
mental pasien yang tidak siap atau labil dapat berpengaruh terhadap
1999).
adalah:
dibatalkan.
4) Anestesi Umum
a. Definisi
anestesi umum pasien tidak sadar, pada anestesi regional pasien masih
(Pramono, 2017).
1) Anestesi inhalasi
hilangnya refleks.
masalah keamanan.
2) Anestesi parenteral
c. Stadium anestesi
kelopak mata.
tidak ada, dan belum tercapai relaksasi otot lurik yang sempurna
reflek laring dan peritoneum tidak ada, serta relaksasi otot lurik
hilang, reflek sfingter ani dan kelenjar air mata tidak ada, serta
d. Komplikasi anestesi
yaitu:
1. Pernapasan
2. Sirkulasi
B. Kerangka Teori
Persiapan fisik
Pasien pre operasi dengan
general anestesi
Persiapan mental/psikis
C. Kerangka Konsep
Keterangan:
D. Hipotesis