Anda di halaman 1dari 2

Mekanisme Pertumbuhan Daya Saing

Manajemen Strategik dalam implementasinya ditentukan oleh tahapan identifikasi


lingkungan (internal dan eksternal), perumusan strategi, implementasi strategi, pemantauan dan
evaluasi strategi, yaitu dijelaskan sebaga berikut
A. Identifikasi Lingkungan
Implementasi awal yaitu penyusunan sistem lingkungan yang terdiri dari analisis
lingkungan internal (kekuatan dan kelemahan : sumber daya, kapabilitas dan kompetensi inti)
dan eksternal (peluang dan ancaman) yang dikenal sebagai SWOT ataupun pendekatan peran
(policy, strategik dan fungsi) untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi, baik
secara luas maupun spesifik, seperti :
1. masuknya pendatang baru (skala ekonomi, diferensiasi produk, persyaratan modal, biaya
peralih-an pemasok, akses ke saluran distribusi, kebijakan pemerintah dan lainnya;
2. ancaman produk peng-ganti (biaya/harga);
3. kekuatan tawar menawar pembeli (kuantitas, mutu dan ketersediaan);
4. kekuatan tawar menawar pemasok (dominasi, integrasi dan keunikan);
5. persaingan konvensional diantara pesaing (posisi dan ketergantungan).
Perangkat yang dapat digunakan adalah matriks EFE dan EFI dengan bobot (0-1) dan
peringkat (1-5), Environmental scanning dan PRECOM (fungsional, proses dan strategi),
serta perangkat relevan lainnya (CPM, SPACE dan QSDM).
B. Perumusan Strategi
Dalam proses mana-jemen strategik diperlukan pernyataan-pernyataan yang terkait dengan
penetapan visi (jati diri), misi (justifikasi/pembeda) dan tujuan (target/standar) se-bagai
jawaban terhadap pencanangan strategi yang telah disusun menurut tingkatannya (korporat,
bisnis dan fungsional) yang didasarkan pada muatan, konsis-tensi dan keterpaduannya dari
suatu kerangka kerja proses pengambilan keputusan organisasi untuk jang-ka panjang.
Dalam hal ini, struktur organisasi dengan berbagai bentuknya (sederhana, fungsional,
divisional, matriks, unit bisnis strategik berperan pen-ting dalam pencapaian tujuan dari
kebijakan yang dibuat.
C. Implementasi Strategi
Tingkatan strategi secara rinci dapat dikategorikan atas :
1. strategi korporat, yaitu strategi integrasi (ke depan, ke belakang dan horizontal), strategi
intensif (penetrasi pasar, pengembangan pasar dan produk), strategi diversifikasi
(konsentrik dan konglemerat horizontal) dan strategi defensif (usaha patungan, pe-
rampingan, divestasi dan likuidasi);
2. strategi bisnis, yaitu strategi keunggulan biaya, strategi diferen-siasi dan strategi fokus;
3. strategi fungsional, yaitu strategi produksi dan operasi (skala ekonomi, efek pembelajaran
dan kurva pengalaman), strategi pe-masaran (STP), strategi keuangan (modal kerja dan
investasi) dan strategi SDM (produktivitas, kompe-tensi dan kepuasan kerja).
4. Kesemua strategi tersebut, pada intinya menunjukkan pentingnya peran sumber daya,
kapabilitas dan keunggulan kompetitif dalam menjelaskan aspek durabilitas, transparansi,
transfera-bilitas dan replikabilitas.
D. Pemantauan dan Evaluasi Strategi
Evaluasi dan pengendalian pada manajemen stra-tegik menunjukkan pentingnya pengukuran
dan insentif kinerja organisasi. Proses tersebut memastikan organisasi sedang mencapai apa
yang telah ditetapkan untuk diraih, dengan cara membandingkan kinerja dengan hasil yang
diinginkan dan memberikan umpan balik yang diperlukan bagi pihak manajemen untuk
mengevaluasi hasil-hasil yang diperoleh dan meng-ambil tindakan perbaikan bila diperlukan.
Dalam hal ini dibutuhkan laporan kegiatan (operasi, keuangan, penjualan dan aset), penilaian
terhadap persaingan dan hal-hal yang mempengaruhi kegiatan operasional (area, unit dan
proyek/ fungsi) dengan alat bantu SIM. Hasil informasi tentang kinerja dari SIM dapat
diguna-kan untuk melakukan tindakan perbaikan dan me-mecahkan masalah sesuai
pengembangan program, anggaran dan prosedur.

Anda mungkin juga menyukai