Anda di halaman 1dari 4

Nama : Muhammad Alief

NIM : 190202148

1. Paradigma penelitian merupakan kerangka berpikir yang digunakan oleh


peneliti dalam memandang realita suatu permasalahan dan teori atau ilmu
pengetahuan.
Paradigma positivisme biasanya hanya mengamati “permukaan”
yang tampak tanpa memahami makna secara lebih dalam. Tujuan dari
paradigma ini pun untuk mencapai generalisasi di mana faktanya ada hal-
hal seperti perilaku manusia yang tidak bisa digeneralisasi dan akan tetap
ada unsur subjektivitas.
Post-positivisme merupakan perbaikan positivisme yang dianggap
memiliki kelemahan-kelemahan, dan dianggap hanya mengandalkan
kemampuan pengamatan langsung terhadap objek yang diteliti. Secara
ontologis aliran post-positivisme bersifat critical realism dan menganggap
bahwa realitas memang ada dan sesuai dengan kenyataan dan hukum
alam tapi mustahil realitas tersebut dapat dilihat secara benar oleh
peneliti.
2. Penelitian deskriptif merupakan suatu metode penelitian yang
menggambarkan karakteristik populasi atau fenomena yang sedang
diteliti. Sehingga metode penelitian satu ini fokus utamanya adalah
menjelaskan objek penelitiannya.
penelitian deskriptif adalah suatu penelitian yang menjelaskan
suatu gambaran dari data-data penelitian secara spesifik berdasarkan
peristiwa alam dan sosial yang terjadi di masyarakat. Proses dari
penelitian deskriptif ini haruslah urut dari awal sampai dengan akhir,
sehingga mendapatkan hasil penelitian yang bagus.

3. Penelitian Tindakan Kelas (PTK Guru) adalah penelitian yang dilakukan


di dalam kelas dengan menggunakan suatu tindakan untuk meningkatkan
kualitas proses belajar mengajar agar memperoleh hasil yang lebih baik
dari sebelumnya. 

Pembuatan PTK membutuhkan waktu yang lama karena harus


mengimplementasikan tindakan dan variabel yang telah dirancang untuk
mencapai hasil yang diinginkan.

tahapan siklus penelitian tindakan kelas dapat dijelaskan sebagai berikut:


a) Tahap Perencanaan (Planning)
Pada tahap ini, peneliti menjelaskan tentang apa (what), mengapa
(why), dimana (where), kapan (when), dan bagaimana (how)
penelitian dilakukan. Di dalam tahap perencanaan, peneliti juga
perlu menjelaskan persiapan-persiapan pelaksanaan penelitian,
seperti rencana pelaksanaan pembelajaran dan instrumen
pengamatan (observasi).

b) Tahap Pelaksanaan (Acting)


Pada tahap pelaksanaan, dilakukan kegiatan implementasi atau
penerapan perencanaan tindakan. Di dalam kegiatan implementasi
ini, maka guru (peneliti) harus mentaati perencanaan yang telah
disusun.
c) Tahap Pengamatan (Observing)
Pada tahap pengamatan terdapat dua kegiatan yang akan diamati,
yaitu kegiatan belajar peserta didk dan kegiatan pembelajaran.
Pengamatan terhadap proses belajar peserta didik dapat dilakukan
sendiri oleh guru pelaksana (peneliti) sambil melaksanakan
pembelajaran,
Sedangkan pengamatan terhadap proses pembelajaran, guru
pelaksana (peneliti) dapat meminta bantuan kepada teman sejawat
yang bertindak sebagai kolaborator untuk melakukan pengamatan.
d) Tahap Refleksi (Reflecting)
Kegiatan refleksi dilaksanakan ketika kolaborator sudah selesai
melakukan pengamatan terhadap peneliti dalam melaksanakan
pembelajaran. Kegiatan ini dapat berupa diskusi hasil pengamatan
yang dilakukan oleh kolaborator dengan guru pelaksana (peneliti).
Tahap ini merupakan inti dari penelitian tindakan kelas, yaitu
ketika kolaborator mengungkapkan hal-hal yang dirasakan sudah
berjalan baik dan bagian yang belum berjalan dengan baik pada
saat peneliti mengelola proses pembelajaran.
4. Penelitian eksperimen adalah penelitian di mana peneliti dengan sengaja
melakukan manipulasi terhadap satu atau lebih variabel. Peneliti
menerapkan suatu cara yang dapat mempengaruhi variabel tersebut.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui keadaan sebab akibat yang
dipengaruhi oleh variabel independen terhadap variabel dependen. Saat
melakukan penelitian, seorang peneliti membandingkan variabel satu dan
variabel lainnya dengan perlakuan berbeda.
Desain dalam penelitian eksperimen yang dapat digunakan menjadi 4,
yaitu:
a) Pre-Experimental Design (Nondesigns) dimana desain dalam
penelitian ini belum maksimal. Dikatakan belum maksimal sebab
masih terdapat variabel luar yang bisa mempengaruhi atas
terbentuknya variabel dependen.
b) True Experimental Design. Dalam desain ini, seorang peneliti
dapat mengontrol semua variabel luar yang mempengaruhi
jalannya penelitian.
c) Factorial Design. Pengertian factorial design adalah bentuk
modifikasi atas desain lain yakni true experimental design dengan
mengamati adanya kemungkinan variabel moderator.
d) Quasi Experimental Design. Jenis design terakhir dari penelitian
ini pengembangan dari true experimental design yang cenderung
lebih sulit. Desain ini memiliki kontrol namun tidak berfungsi
secara penuh.

5. CONTOH

A. Latar Belakang Masalah

Internet saat ini sudah sangat melekat dalam kehidupan sehari-hari,


terutama di kalangan remaja. Memang internet cukup membantu dalam
menyelesaikan banyak pekerjaan. Akan tetapi ternyata internet pun tidak
terlepas dari hal-hal negatif yang dapat berdampak buruk. Apalagi usia
remaja merupakan saat-saat labil sehingga masih sering terseret arus.
Untuk itu penelitian mengenai bahaya internet bagi remaja penting untuk
dilakukan.

B. Latar Belakang

Kesehatan merupakan sesuatu yang harus dijaga oleh setiap insan.


Seseorang tidak akan bisa melakukan aktivitas apapun apabila tubuhnya
tidak sehat. Banyak cara yang bisa dilakukan dalam menjaga kesehatan
tubuh kita. Salah satunya dengan cara menjaga asupan gizi yang dimakan.

Selain itu, olahraga juga sangat perlu untuk dilakukan. Sebagai tambahan,
tidur pada siang hari juga mempunyai beberapa manfaat.

Anda mungkin juga menyukai