Anda di halaman 1dari 11

PENGUKURAN SUHU DAN KALOR

(Laporan Praktikum Fisika Dasar)

Oleh

Mita Nur Nilasari

2014161003

JURUSAN AGRONOMI DAN HORTIKULTURA

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

2020
LEMBAR PENGESAHAN

Judul : Pengukuran Suhu dan Kalor

Hari/Tanggal : Sabtu,12 Desember 2020

Tempat : Laboratorium Fisika Dasar,Jurusan Teknik

Pertanian,Fakultas Pertanian, Universitas Lampung

Nama : Mita Nur Nilasari

NPM : 2014161003

Jurusan : Agronomi dan Hortikultura

Fakultas : Pertanian

Bandar Lampung,12 Desember 2020

Mengetahui,

Asisten Dosen

Vera Oktia Sari

1814071050
I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Air yang dipanaskan dalam panci akan mulai panas dan lama kelamaan akan
mendidih.Peristiwa ini sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari. Proses air
menjadi panas dan mendidih melibatkan perpindahan kalor.Perpindahan kalor dari
sumber kalor ke lingkungan sekitarnya.Sumber kalor itu api,sehingga dapat
dikatakan bahwa semakin besar nyala api,maka berarti makin besar kalor yang
dimiliki, akibat pemberian kalor tersebut,maka suhu air akan mengalami kenaikan
dimana semakin lama dipanaskan maka semakin besar kenaikan suhu pada air.
Wadah berisi air yang massanya berbeda,jika dipanaskan dengan waktu yang
sama maka suhu yang terukur pada kedua wadah tersebut akan berbeda suhu
air .Wadah yang memiliki air yang massanya lebih kecil akan mengalami suhu
yang lebih tinggi dibandingkan wadah yang berisi air lebih banyak air.Terdapat
hubungan antara banyak kalor (Q),kenaikan suhu (∆ T ),dan massa air (m)
(Herman ,2015).

Temperatur (suhu) yang kita kenal untuk mengukur panas atau dinginnya suatu
benda. Secara lebih tepat untuk mengukur energi kinetik molekuler internal rata-
rata sebuah benda. Jika benda dipanaskan atau didinginkan sifat fisisnya akan
berubah sebagian. Contohnya benda padat dan cair jika dipanaskan akan memuai.
Gas juga dapat memuai jika dipanaskan atau volumenya dijaga konstan
(Tripler,1991).

Hampir seluruh aspek kehidupan manusia melibatkan energi kalor.Matahari


sebagai sumber energi utama di bumi memberikan sumbang energi kalor terbesar
yang dimanfaatkan manusia secara langsung dan tidak langsung.Contohnya
tumbuhan memanfaatkan cahaya dalam fotosintesis dan manusia memanfaatkan
tumbuhan untuk kebutuhan. Selain dari pemanfaatan energi pada makhluk hidup,
kehidupan manusia tidak jauh dari pemanfaatan bentuk energi panas seperti pada
mesin motor, penguapan oleh matahari dan pemanfaatan energi nuklir untuk
menggerakkan uap panas pada turbin PLTN (Campbel,2003).

1.2 Tujuan

Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengamati proses peningkatan suhu di
bawah suhu lingkungan (pencairan es) dan peningkatan suhu di atas suhu
lingkungan (pemanasan air).
II. TINJAUAN PUSTAKA

Konsep suhu berakar dari ide kualitatif panas dan dingin yang berdasarkan pada
indera sentuhan. Suatu benda yang terasa panas umumnya memiliki suhu yang
lebih tinggi. Suatu benda yang terasa dingin memiliki suhu yang lebih rendah dari
benda yang terasa panas. Suhu juga behubungan dengan energi kinerik molekul
dari bahan (Young,2002).

Kalor mengalir dengan sendirinya dari suatu benda yang temperaturnna lebih
tinggi ke benda lain yang temperaturnya lebih rendah. Kalori didefenisikan
sebagai kalor yang dibutuhkan untuk menaikkan temperatur 1 gram air sebesar ℃
. Secara kuantitatif, kerja 4,186 joule ternyata ekuivalen dengan 1 kalori. Kalor
merupakan energi yang di tranfer dari suatu benda ke benda lainnya kerena
perubahan temperatur dari tinggi ke rendah (Giancoli,2001).

Segelas air panas yang dicampurkan dengan segelas air dingin, akan terasa hangat.
Hal ini disebabkan karena adanya perpindahan kalor dari air panas ke air dingin.
Itulah mengapa suhu air panas turun dan suhu air dingin naik setelah keduanya
bercampur. Pada proses pencampuran tersebut, kalor yang dilepaskan air panas
diserap oleh air dingin.Jadi banyaknya kalor yang dilepas sama dengan kalor yang
diserap.Pernyataan itu disebut Azaz Black yang secara matematik dirumuskan
dengan Qlepas = Qterima (Herman,2015).

Bila dua sistem yang temperaturnya berbeda-beda dipersatukan bersama,maka


temperatur akhirnya yang dicapai kedua sistem sama. Kalor adalah sesuatu yang
dipindahkan diantara sebuah sistem dan sekelilingnya sebagai akibat dari
perbedaan temperatur.Satuan kalor biasanya didefenisikan secara kuantitatif
dalam perubahan tertentu yang dihasilkan di dalam sebuah benda selama proses
tertentu. Temperatur referensi dinyatakan karena didekat temperatur sedikit
variasi kalor yang dibutuhkan untuk kenaikan suhu temperatur suhu dengan
interval temperatur yang diukur (Halliday,1978).

Sebelum abad ke 17, kalor merupakan zat yang mengalir dari suatu benda yang
suhunya lebih tinggi ke benda yang suhunya lebih rendah jika kedua benda
tersebut tercampur. Jika kalor merupakan suatu zat tertentu akan memiliki massa
dan ternyata benda yang di panaskan masanya tidak bertambah. Kalor bukan zat
tetapi kalor adalah suatu bentuk energi dan merupakan suatu besaran yang
dilambangkan Q dengan satuan joule (J), sedangkan satuan lainya adalah kalori
(kal) .Kalor jenis suatu benda didefinisikan sebagai jumlah kalor yang diperlukan
untuk menaikkan suhu 1 kg suatu zat sebesar 1k. Kalor jenis ini merupakan sifat
khas suatu benda yang menunjukkan kemampuanya untuk menyerap kalor
(Supriyanto, 2006).
III. METODOLOGI

3.1 Waktu dan Tempat

Praktikum mata kuliah fisika kali ini dengan judul pendulum dilaksanakan pada
hari Sabtu , 12 Desember 2020 pukul 16.00-18.50 WIB di Laboratorium Fisika
Dasar, Jurusan Teknik Pertanian,Fakultas Pertanian,Universitas Lampung.

3.2 Alat dan Bahan

Alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah gelas
kimia,termometer skala Celsius,kompor spiritus,air jernih secukupnya,dan es batu
secukupnya.

3.3 Langkah Kerja

Langkah kerja dari praktikum ini adalah sebagai berikut:

Dihancurkan es batu hingga berbentuk potongan kecil dan masukkan ke dalam


gelas kimia sampai volumenya 250 ml

Dimasukkan termometer, amati sampai suhu turun dan mencapai titik terendah
Diukur peningkatan suhu tiap 2 menit sampai 10 kali

Dihitung jumlah kalor yang diserap untuk menaikkan suhu tiap interval waktu

Dituangkan 250 ml air dalam gelas kimia yang lain dan letakkan gelas di atas kaki
tiga dengan menggunakan alas kawat kasa

Dipasang termometer pada statif dan masukkan termometer ke dalam air tanpa
menyentuh dasar gelas

Dipanaskan air menggunakan pembakar spiritus

Diukur peningkatan suhu tiap 1,5 menit sampai 10 kali

Dihitung jumlah kalor yang diserap untuk menaikkan suhu tiap interval waktu

Hasil
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil

Hasil dari praktikum ini adalah sebagai berikut ini:

Tabel data kenaikan suhu air es Tabel data kenaikan suhu air mendidih

No Waktu Suhu ( Kalor 4. 7 0,7 48,07


. (menit) ℃¿ (Joule)
5. 9 0,8 48,07
1. 0 0,4 192,28
6. 10 0,9 48,07
2. 3 0,6 96,14

3. 5 0,6 0

No. Waktu Suhu ( Kalor


(menit) ℃¿ (Joule)

4.2 Pembahasan
1. 0 20 21000

Pembahasan mengenai tabel


2. 2 22 2100
yakni, pada saaat mencairnya es

3. 5 27 5250

4. 10,5 38 11550

5. 13 42 4200

6. 15 45 3150
ketika menit ke 0 didapat bahwa kalor yang diserap sebanyak 192,28 joule.
Sedangkan pada menit
ke 3 kalor yang diserap sebanyak 96,14 joule, menit ke 5 kalor yang diserap
adalah o atau tidak ada kalor yang diserap. Pada menit ke 7 kalor yang diserap
sebesar 48,07 joule .Pada menit ke 9 kalor yang diserap 48,07 joule dan pada
menit ke 10 kalor yang diserap sebesar 48,07 joule. Sedangkan untuk kenaikan air
mendidih menit ke 0 didapat bahwa kalor yang diserap sebanyak 21000 joule.
Sedangkan pada menit 2 kalor yang diserap sebanyak 2100 joule, menit ke 5
kalor yang diserap sebesar 5250 joule, menit ke 10,5 kalor yang diserap sebesar
11550 joule .Pada menit ke 13 kalor yang diserap 4200 joule dan pada menit ke
15 kalor yang diserap sebesar 3150 joule.

Anda mungkin juga menyukai