Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH MIKROBIOLOGI II

Mikroorganisme Lokal (Mol) Untuk Pembuatan Pupuk Bokashi


Diajukan untuk melengkapi tugas-tugas Penghayatan Profesi

Disusun oleh :

Ellismar
(1802101010003)

FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN


UNIVERSITAS SYIAH KUALA
BANDA ACEH
2020
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan
makalah ini dengan baik. Makalah ini berjudul ” disusun untuk memenuhi nilai mata kuliah.

Oleh karena itu, saya sangat mengharapkan saran dan kritik dari semua pihak demi
perbaikan makalah ini kedepan. Akhir kata, saya berharap semoga makalah ini dapat
bermanfaat dalam proses pembelajaran.

                   

Banda Aceh, Selasa 21 April 2020

Penulis
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pemenuhan kebutuhan pangan yang semakin meningkat dari tahun ketahun menjadi salah satu
pemicu pertumbuhan sektor pertanian. Pemenuhan kebutuhan tidak hanya menyangkut jumlah, tetapi
juga meliputi jenis dan kualitas bahan pangan. Hal tersebut hendaknya dicermati oleh pihak-pihak
yang terkait terutama pemerintah dan pihak swasta yang terlibat langsung dalam upaya menjaga
ketahanan pangan nasional. kerugian pada petani-petani di Indonesia dapat disebabkan oleh masuknya
pangan impor dari negara-negara maju merupakan akibat dari kurang tepatnya kebijakan yang
dilakukan pemerintah dan.

Peningkatkan pendapatan dengan memproduksi pangan organic juga dipengaruhi oleh Sektor
pertanian yang memiliki peluang yang cukup besar . Peluang tersebut tidak terlepas dari semakin
banyaknya masyarakat yang menerapkan pola hidup sehat, salah satunya ditandai dengan mulai
mengkonsumsi pangan-pangan organik. penggunaan bibit yang unggul, ketersedian dan kualitas
pupuk baik, manajemen budidaya yang memadai serta penanganan pasca panen yang tepat untuk
menjamin produk yang diterima konsumen memiliki kualitas yang terjamin. Selalu berhubungan
dengan pemenuhan kebutuhan produk pangan organik yang berkualitas baik.

Ketersediaan pupuk organik untuk menunjang budidaya pertanian mengalami kendala yang
cukup berarti, selain jumlah yang sedikit kualitas pupuk organik yang masih rendah juga menghambat
proses budidaya.Salah satu faktor penyebab rendahnya ketersediaan pupuk organik adalah lamanya
proses pengomposan, sehingga perlu dikembangkan bioaktivator yang mampu mempersingkat
waktu Aktivitas mikroorganisme yang baik dalam merombak bahan-bahan kompos,
ketersedian bioaktivator yang murah dari segi harga atau mudah dalam pembuatan juga harus
menjadi pertimbangan. Hal tersebut bisa didapatkan dari Mikrooganisme Lokal (MOL).
Sehubungan dengan hal tersebut, maka dilakukan pembuatan mol untuk proses
fermentasi agar mempermudah dekomposisi bahan- bahan segar menjadi bokashi yang
berhasil. Banyak yang menduga bahwa mikroorganisme membawa dampak yang merugikan bagi
kehidupan hewan, tumbuhan, dan manusia, misalnya pada bidang mikrobiologi kedokteran dan
fitopatologi banyak ditemukan mikroorganisme yang pathogen yang menyebabkan penyakit dengan
sifat-sifat kehidupan yang khas. Meskipun demikian, masih banyak manfaat yang dapat diambil dari
mikkroorganisme-mikroorganisme tersebut. Penggunaan mikroorganisme dapat diterapkan dalam
berbagai bidang kehidupan, seperti bidang pertanian, kesehatan, dan lingkungan. Dalam bidang
pertanian, mikroorganisme dapat digunakan untuk kesuburan tanah melalui fiksasi N2, siklus nutrient,
dan peternakan hewan. Salah satunya dapat dimanfaatkan untuk pembuatan kompos. Mikroorganisme
(bakteri pembusuk) ini dapat berinteraksi membantu proses pelapukan bahan-bahan organic seperti
dedaunan, rumput, jerami, buah-buahan yang telah sangat matang, sisa
1.2. Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian Pupuk Bokashi dan Mikroorganisme Lokal (MOL)?
2. Apa saja fungsi dari Mikroorganisme Lokal?
3. Apa saja manfaat Mikroorganisme Lokal?
4. Apa saja bahan baku pembuatan Mikroorganisme Lokal (MOL) ?
5. Bagaimana langkah-langkah membuat Mikroorganisme Lokal (MOL)?

1.3. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian pupuk bokashi dan mikroorganisme lokal(MOL)
2. Untuk mengetahui fungsi dari mikroorganisme lokal
3. Untuk mengetahui manfaat dari mikroorganisme lokal
4. Untuk mengetahui bahan baku pembuatan Mikroorganisme Lokal (MOL)
5. Untuk mengetahui langkah- langkah membuat Mikroorganisme Lokal (MOL)
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Mikroorganisme Lokal (MOL) dan Pupuk Bokashi

Mikroorganisme merupakan makhluk hidup yang sangat kecil, mikroorganisme


digolongkan ke dalam golongan protista yang terdiri dari bakteri, fungi, protozoa, dan algae
(Iranto, 2007). sedangkan menurut (Kusnadi, dkk, 2003) Mikroorganisme merupakan jasad hidup
yang mempunyai ukuran sangat kecil.

MOL adalah cairan hasil fermentasi yang mengandung mikroorganisme hasil


produksi sendiri dari bahan-bahan alami yang tersedia disekeliling kita. Larutan MOL (Mikro
Organisme Lokal) adalah larutan hasil fermentasi yang berbahan dasar dari berbagai sumber
daya yang tersedia setempat baik dari tumbuhan maupun hewan.

Bokashi merupakan hasil fermentasi bahan organik dari limbah pertanian (pupuk
kandang, jerami, sampah, sekam serbuk gergaji) dengan menggunakan EM-4 (Gao et al.,
2012; Atikah, 2013). Pupuk kimia buatan dapat digantikan oleh pupuk bokashi yang mampu
meningkatkan kesuburan tanah sekaligus kerusakan sifat- sifat tanah akibat pemakaian pupuk
anorganik (kimia) secara berlebihan bisa diperbaiki.

2.2 Fungsi Mikroorganisme Lokal


Mikro organisme lokal ( MOL) atau yang sering disebut pupuk organik cair (POC) memiiki
bebebrapa fungsi , diantaranya:

1. Membantu Menyuburkan Tanah

Mol juga befungsi untuk penyubur tanah dan sumber nutrisi bagi tumbuhan, Seperti
halnya pupuk kompos , Cara Pengaplikasiannya pun tergolong mudah, cairan mol hanya
disiramkan ke dekat tanaman setiap satu sampai dua minggu sekali.

2. Mempercepat proses pengomposan

Fungsi lainnya dari MOL adalah, Pada saat proses pembuatab pupuk kompos penggunaan
mol dapat mempercepat proses penguraian tanaman /bahan organik.

3. Mudah diaplikasikan untuk pemupukan Tanaman rumahan

Fungsi lain yang tidak kalah penting adalah praktis pada saat digunakan. Berbeda dengan
pupuk kompos yang harus dibuat dalam jumlah yang besar, pupuk mol bisa dibuat dalam
jumlah yang kecil.
2.3 Manfaat Mikroorganisme Lokal ( MOL)

MOL yang dimanfaatkan dengan pengelolaan lahan pertanian yang ramah lingkungan
mampu memelihara kesuburan tanah, menjaga kelestarian lingkungan sekaligus dapat
mempertahankan serta meningkatkan produktivitas tanah. Peran penting seperti
mendekomposisi residu tanaman, dan hewan, sebagai pemacu dan pengatur utama laju
mineralisasi unsur-unsur hara dalam tanah serta sebagai penambat unsur-unsur hara dimiliki
oleh mikroorganisme tanah. Selain itu sebagai pengatur siklus berbagai unsur hara terutama
N, P dan K di dalam tanah. Apabila salah satu jenis mikroorganisme tersebut tidak berfungsi
maka akan terjadi ketimpangan dalam daur unsur hara di dalam tanah. Peran MOL sebagai
dasar komponen pupuk, mikroorganisme tidak hanya bermanfaat bagi tanaman namun juga
bermanfaat sebagai agen dekomposer bahan organik limbah pertanian, limbah rumah tangga
dan limbah industri.

Pengatur siklus berbagai unsur hara terutama N, P dan K di dalam tanah menjadi
peranan penting dari mikroorganisme tanah. Apabila salah satu jenis mikroorganisme
tersebut tidak berfungsi maka akan terjadi ketidak seimbangan dalam daur unsur hara di
dalam tanah. Peran MOL sebagai dasar komponen pupuk, mikroorganisme tidak hanya
bermanfaat bagi tanaman namun juga bermanfaat sebagai agen dekomposer bahan organik
limbah pertanian, limbah rumah tangga dan limbah industri. Peningkatkan peran
mikroorganisme tanah yang bermanfaat melalui berbagai aktivitasnya yaitu peningkatkan
kandungan beberapa unsur hara di dalam tanah, peningkatkan ketersediaan unsur hara di
dalam tanah, dan peningkatkan efisiensi penyerapan unsur hara dan peningkatkan aktivitas
mikroorganisme tanah yang bermanfaat melalui aplikasi bahan organik sebagai upaya untuk
mengatasi ketergantungan terhadap pupuk dan pestisida buatan. Menurut (Roni, 2019) MOL
juga memiliki manfaat lain, yaitu. Memperbaiki sifat fisik, kimia, dan biologis tanah.

2.4. Keunggulaan Penggunaan MOL

Keunggulan penggunaan MOL yang paling utama adalah murah bahkan tanpa biaya
Dengan memanfaatkan bahan-bahan yang ada di sekitar (Roni, 2019). Selain tu ada beberapa
keunggulan lain, yaitu:
1. Mendukung pertanian lebih ramah lingkungan
2. Membantu mengatasi permasalahan penemaran limbah pertanian danlimbah rumah
tangga.
3. Pembuatan dan pemakaiannya mudah dilakukan.
4. Di dalam produk pupuk dan dan dekomposer organik yang dihasilkan mengandung
unsur yang komples dan mikroba yang bermanfaat.
5. Keanekaragaman biota tanah semakin kaya.
6. Kualitas tanah dan tanah bisa diperbaiki.

2.5. Bahan Baku Pembuatan MOL

Dekomposer yang disediakan dipasaran sekarang sudah banyak jenisnya, seperti


dalam pembuatan pupuk bokhasi diperlukan larutan EM4. Salah satu opsi yang tepat untuk
menghindari harga dekomposer yang mahal adalah dengan membuat MOL secara mandiri.
Bahan Baku yang digunakan untuk membuat mol biasanya berasal dari bahan yang
tidak berguna lagi yang banyak ditemukan di rumah tangga. Seperti mol campuran (berisi
kotoran sapi, dedak, mollase, EM4, dan air). Mol tape nanas, mol nasi basi, dan mol sludge.
Ada juga mol yang menggunakan buah-buahan seperti pepaya,pisang, tomat, dan nanas
sebagai bahan baku.

Cara membuat MOL itu mudah, semua yang ada di sekitar kita dapat dipakai, semua
bahan dicampur dengan larutan yang mengandung glukosa seperti air nira, air gula, atau air
kelapa. Lalu ditutup dengan kertas, dibiarkan sampai 7 hari ( Roni, 2019). Setelah itu bisa
dipakai untuk penyemprotan ke tanaman. Bahan utama dari MOL secara terperinci ada 3
jenis komponen utama yaitu : Karbahidrat (air cucian beras/tajin, kentang,singkong, nasi
basi, gandum) dan yang paling sering digunakan adalah air cucian beras. Glukosa yang
berasal dari gula merah yang telah diencerkan dengan air, gula batu yang telah
diencerkan,gula pasir yang dicairkan, air kelapa dan sumber dari bakteri, kulit buah-buahan
misalnya pepaya,tomat,dan sebagainya,keong mas, maupun sumber lain yang mengandung
bakteri.

2.5. Langkah- langkah Pembuatan MOL


Adapun langkah-langkah pembuatan MOL adalah dengan seperti berikut ini:

1. Air yang mengandung karbohidrat dicampurkan dengan air yang mengandung glukosa
dengan perbandingan volume kira-kira 1 : 1 (Untuk takaran pastinya memang tidak
jelas,Petani akan lebih mudah ingat jika penyampaiannnya tidak rumit ). Lalu campuran
tersebut dicampurkan lagi dengan air tajin dan larutan air gula merah sebagai sumber
makanan bagi mikroorganisme.

2. Kemudian, lalu di aduk merata dan di campurkan dengan sumber bakteri seperti pisang,
pepaya, atau buah-buahan lain yang telah dihaluskan.

3. Aduk dan gunakan botol plastik sebagai penutup wadah , botol plastik tersebut dilubangi
yang disumbat dengan selang (bisa apa saja yang menutup wadah dengan catatan udara dapat
masuk, tapi lalat tidak bisa masuk).

4. Kemudian selama kurang lebih 5-7 hari diamkan dan simpan

5. dilakukan pengecekan sampai ada mengeluarkan bau seperti hasil fermentasi (contohnya
bau tape).

6. Apabila sudah berbau, berarti sudah menjadi MOL-nya dan siap untuk digunakan.

Adapun cara pembuatan kompos adalah dengan Langkah-langkah seperti berikut :

1. Pertama, larutan MOL yang sudah dibuat disiapkan.

2. Keringkan dan anginkan selama satu hari bahan jerami padi dan serasah tanaman kacang-
kacangan. Lalu campurkan merata di atas lantai yang kering.
3. Selanjutnya MOL secara perlahan dan bertahap disiramkan pada bahan sehingga terbentuk
adonan. Kepal dengan tangan adonan yang terbentuk. maka tidak ada air yang keluar lagi
dari adonan. Begitu juga bila kepalan dilepaskan maka adonan akan kembali mengembang
(kandungan air kurang lebih 30%).

4. Lalu, buat adonan menjadi sebuah gundukan setinggi 15-20 cm. tutup gundukan
sebelumnya dengan karung goni 3-4 hari. Pertahankan suhu bahan antara 40-50◦C selama
dalam proses.Apabila suhu bahan melebihi dari 50◦C, maka dibuka karung peutup dan bahan
adonan dibolak-balik, kemudian gundukan ditutup kembali.

5. Setelah empat hari karung goni bisa dibuka. Pembuatan bokashi dapat dikatakan berhasil
jika bahan bokashi terfermentasi dengan baik. Ciri-cirinya adalah jamur yang berwarna putih
dan aromanya sedapakan tumbuh pada bokashi. Sedangkan jika dihasilkan bau busuk pada
bokashi, maka pembuatan bokashi gagal.

6.Sebaiknya bokashi yang sudah jadi langsung digunakan. Jika bokashi ingin disimpan
terlebih dahulu, maka bokashi harus dikeringkan dengan cara mengangin-anginkan di atas
lantai hingga kering. Setelah bokashi kering dapat dikemas di dalam kantung plastik.

I
BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

MOL adalah cairan hasil fermentasi yang mengandung mikroorganisme hasil


produksi sendiri dari bahan-bahan alami yang tersedia disekeliling kita. Larutan MOL (Mikro
Organisme Lokal) adalah larutan hasil fermentasi yang berbahan dasar dari berbagai sumber
daya yang tersedia setempat baik dari tumbuhan maupun hewan. Dengan menggunakan MOL
maka konsep Pengomposan dapat selesai dalam waktu 2 minggu lebih.

Bahan utama dari MOL secara terperinci ada 3 jenis komponen utama yaitu :
Karbahidrat (air cucian beras/tajin, kentang,singkong, nasi basi, gandum) dan yang paling
sering digunakan adalah air cucian beras. Glukosa yang berasal dari gula merah yang telah
diencerkan dengan air, gula batu yang telah diencerkan,gula pasir yang dicairkan, air kelapa
dan sumber dari bakteri, kulit buah-buahan misalnya pepaya,tomat,dan sebagainya,keong
mas, maupun sumber lain yang mengandung bakteri. Bisa juga memakai dari bahan sampah
dapur yang mudah membusuk atau sayur kemarin yang telah basi. Kita tinggal memilih
bahan yang paling mudah didapatkan disekitar. Setelah bahan dipilih salah satu, lalu
dimasukkan ke dalam drum plastik dan diberi air, sehingga bahan tenggelam.

Setelah 5-7 dan mengeluarkan bau, MOL sudah bisa dipakai. Selain untuk kompos
MOL juga bisa dipakai untuk pupuk cair dengan cara diencerkan terlebih dahulu. Jadi bisa
diambil kesimpulan bahwa MOL merupakan sejenis bakteri buatan sendiri (lokal) untuk
menjaga tanah agar tetap subur karna menyuburkan tanah atau menguraikan sampah organik
menjadi kompos yang berguna seperti nutrisi (vitamin) bagi tanah .

3.2. Saran

Dari isi makalah, dapat ditarik saran karena banyak manfaat yang diambil dari pembuatan
dan penggunaan MOL ( Mikro Organisme Lokal) penulis berharap penggunaan MOL lebih
dikembang di masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai