Anda di halaman 1dari 10

Nama Ellismar Nilai

NIM 1802101010003
Kelas 4
Asisten Penanggung Riko Hidayat
Jawab

Laporan Hasil Praktikum Analisis Urin

(Fisik)

A. Jumlah Urine
1. Tanggal Pengambilan Sampel: 21 November 2020
2. Tanggal Pemeriksaan Sampel: 21 November 2020
3. Jenis sampel : Urin kucing
4. Spesies hewan : Felis catus
5. Hasil Pengamatan : 15 ml
6. Pembahasan : Volume urin yang meningkat akan menyebabkan urokrom
lebih sedikit , sehingga warna urin lebih terang dengan berat jenis menurun dan
sebaliknya bila volume urin menurun akan menyebabkan warna urin lebih gelap
dengan berat jenis urin tinggi (Triakoso, 2016). Diambil dengan cara kateterisasi.
Setelah kucing teranestesi , siapkan kateter urin ukuran 0,1 yang telah dioleskan
salep antibiotik agar licin dan mudah masuk kedalam uretra. Preputium kucing
ditarik sehingga penis dapat keluar dengan sempurna. Kemudian dimasukkan
kateter perlahan, hingga keseluruhan kateter dapat masuk, lalu dipasang spuit pada
ujung kateter dan urin disedot yang ada di dalam VU. Urin pertamadan kedua yang
disedot dengan spuit yang diperiksa (Apritya et al., 2017).
7. Kesimpulan : Volume urin yang didapatkan sedikit, dilihat juga dari Bj
urin yang tinggi dan warna urin yang agak gelap.

B. Warna
1. Tanggal Pengambilan Sampel: 21 November 2020
2. Tanggal Pemeriksaan Sampel: 21 November 2020
3. Jenis urin : Urin kucing
4. Spesies hewan : Felis catus
5. Hasil Pengamatan : Kuning agak pekat
6. Pembahasan : Warna urin normal adalah kuning pucat atau kuning terang.
Warna urin tergantung pada urokrom dan terkait pada volume dan berat jenis urin.
Volume urin yang meningkat akan menyebabkan urokrom lebih sedikit , sehingga
warna urin lebih terang dengan berat jenis menurun dan sebaliknya bila volume urin
menurun akan menyebabkan warna urin lebih gelap dengan berat jenis urin tinggi
(Triakoso, 2016).
7. Kesimpulan : Warna urin masih normal.
C. Kejernihan
1. Tanggal Pengambilan Sampel: 21 November 2020
2. Tanggal Pemeriksaan Sampel: 21 November 2020
3. Jenis sampel : Urin kucing
4. Spesies hewan : Felis catus
5. Hasil Pengamatan : Cukup jernih
6. Pembahasan : Urin normal tampak jernih transparan. Atau terkadang keruh
transparan terutama bila konsentrasi urin meningkat (Triakoso, 2016). Urin yang
segar normalnya jernih dan apabila dibiarkan akan menjadi keruh karena adanya
presipitasi dari amorf fosfat (pada urin basa) atau amorf urat (pada suatu asam)
(Nugraha et al., 2019).
7. Kesimpulan : Urin masih masuk dalam kategori normal.

D. BJ (Berat Jenis)
1. Tanggal Pengambilan Sampel: 21 November 2020
2. Tanggal Pemeriksaan Sampel: 21 November 2020
3. Jenis sampel : Urin kucing
4. Spesies hewan : Felis catus
5. Hasil Pengamatan : >1.070
6. Pembahasan : Berat jenis urin normal menurut Utama et al., (2020) adalah
1.020- 1.040. Berat jenis urin tergantung dari jumlah zat yang terlarut di dalam urin
atau terbawa ke dalam urin (Sari dan Yulianto, 2017).
7. Kesimpulan : BJ urin diatas normal

E. Bau
1. Tanggal Pengambilan Sampel: 21 November 2020
2. Tanggal Pemeriksaan Sampel: 21 November 2020
3. Jenis sampel : Urin kucing
4. Spesies hewan : Felis catus
5. Hasil Pengamatan : Tercium bau khas urin
6. Pembahasan : Urin normal akan tercium bau pesing dari bau khas urin
sebaimana menurut pendapat Utama et al., (2018) bahwa bau urin normal adalah
pesing.
7. Kesimpulan : Bau urin normal.
Daftar Pustaka

Apritya, D., R. Yunani. dan R. Widyawati. (2017). Analisis urin kasus urolithiasis pada kucing tahun
2017 di surabaya. Agroveteriner. 6(1): 82-85.
Nugraha, J., F. R. Marpaung, S. P. Edijanto, S. Soehita. dan L. Anniwati. (2019). Analisis Cairan
Tubuh dan Urine. Airlangga University Press, Surabaya.
Sari, D. A. K. dan A. B. Yulianto. (2017). Pengaruh pemberian antibiotika amoksilin dan tetrasiklin
terhadap gambaran urin pada kucing lokal (Felis catus). Agroveteriner. 5(2): 143-151.
Triakoso, N. (2016). Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Veteriner. Airlangga University Press.
Surabaya.
Utama, I. H., S. K. Widyastuti, I. G. M. K. Erawan. dan E. Prasetya. ( 2018). Urolithiasis oklasat
monohidrat pada kucing lokal. ARSHI Vet Lett. 2(2): 21-22.
Lampiran Foto
1. Pengambilan Sampel Urin

Penampungan urin
dengan cara kateterisasi

2. Pemeriksaan Sampel

Pemeriksaan warna urin, didapatkan


hasil warnanya kuning agak pekat

Pemeriksaan volume urin, di dapatkan


hasil 15 ml
Pemeriksaan kejernihan
urin,didapatkan hasil
cukup jernih

Uji bau urin, di daptkan hasil tercium


bau khas urin (pesing)

Pemeriksaan BJ urin,
didapatkan hasil >1.070
lampiran referensi
Tugas Praktikum:
1. Berapa volume urin normal pada kucing per hari?
Jawab: Keluaran urin normal berkisar antara 10 sampai dengan 20 ml/lb/per hari pada anjing dan
kucing.

Sumber :
Arjentinia, I.P.G. Y. Penyakit sistem urinaria (suatu tinjauan diskusi mahasiswa) pendekatan
pemeriksaan sistem urinaria dan gagal ginjal akut. Laboratorium ilmu penyakit dalam
veteriner. Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas Udayana.
2. Berapa kali urinasi normal pada kucing perhari?
Jawab: Jumlah buang air kecil/hari pada kucing sehat memiliki kisaran (maksimum-minimun)> 2
buang air kecil/hari
Sumber :
Daulaney, D. R., M. Hopfensperger, R.Malinowski, J. Hauptman. dan J. M. Kruger. (2017).
Kuantifikasi perilaku eliminasi urine pada kucing dengan sistem perekaman video. Journal of
Veterinery Internal Medicine. 31(2): 486-491.

Anda mungkin juga menyukai