Anda di halaman 1dari 6

Menangkal Virus Panik saat Investasi di Tengah Pandemi Corona

Oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana pada 12 Apr 2020, 07:00 WIB

20151113-Ilustrasi Investasi

Liputan6.com, Jakarta - Selama sebulan terakhir, investor terus dibayangi oleh rasa was-was melihat
pergerakan pasar finansial. Ancaman penyebaran virus Corona membuat pasar modal di seluruh
kawasan meradang, tak terkecuali di Indonesia.

BACA JUGA : Dilelang, Tulisan Tangan Lirik Hey Jude The Beatles Laku Rp 14,45 Miliar

Di tengah pandemi Corona Covid-19, dalam kondisi pasar dengan tingkat volatilitas yang sangat tinggi,
tentu investor khawatir, bingung, dan panik tidak tahu apa yang harus dilakukan pada portofolio
investasinya.

Agar tidak salah langkah, simak penjelasan Freddy Tedja, Head of Investment Specialist PT Manulife Aset
Manajemen Indonesia (MAMI), seperti dikutip Minggu (12/4/2020):

Investasi memiliki risiko, ketahui profil risikomu

Semua produk investasi tentunya memiliki risiko, walau sekecil apa pun. Profil risiko akan menentukan
batas risiko atau tingkat kesiapan seorang investor dalam menanggung tingkat volatilitas – baik
penurunan ataupun kenaikan - di berbagai instrumen investasi yang dimilikinya.

Dengan mengetahui profil risiko, investor bisa menentukan kelas aset mana yang paling sesuai.

Reksa dana merupakan instrumen investasi yang cocok bagi banyak kalangan karena memiliki banyak
ragam dengan tingkat risiko yang berbeda-beda, sehingga dapat disesuaikan dengan beragam profil dan
kebutuhan investor.
Investor yang tidak suka dengan volatilitas berlebihan dan merasa cukup nyaman dengan potensi imbal
hasil investasi yang tidak terlalu tinggi biasanya akan jatuh pada profil risiko konservatif.

Profil risiko konservatif bisa juga terjadi karena kebutuhan investasi jangka pendek. Sebaliknya, investor
yang tidak takut dengan volatilitas dan ingin mengejar potensi imbal hasil yang tinggi – terutama karena
jangka waktu investasinya panjang – biasanya akan jatuh pada profil agresif. Jika investor cenderung
berada ‘di tengah-tengah’, profil risikonya adalah moderat.

Secara umum, reksa dana pasar uang cocok untuk profil risiko konservatif, reksa dana pendapatan tetap
untuk profil risiko moderat, dan reksa dana saham untuk profil risiko agresif.

Namun tentu saja bauran dari tingkat keberanian investor menghadapi volatilitas, target imbal hasil
yang diinginkan dan jangka waktu investasi akan sangat beragam. Bisa saja investor dengan profil risiko
konservatif tetap mengalokasikan sedikit dananya di reksa dana saham, atau investor berprofil risiko
agresif punya sedikit kebutuhan jangka pendek dapat dipenuhi oleh reksa dana pasar uang.

Profil risiko dan kebutuhan investasi setiap orang berbeda, dan menentukan portofolio investasi hanya
dengan ikut-ikutan pilihan kebanyakan orang lain adalah tidak tepat.

Jadi, di saat orang lain panik saat ini, mungkin saja sebenarnya kita tidak perlu ikut-ikutan panik! Ingat,
kebutuhan investasi dan portofolio investasi anda tidak sama dengan orang lain.

**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan
klik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Di tengah pandemi COVID-19, dimana sebaiknya saya simpan uang saya?


Investasi

Ilustrasi berinvestasi bagi Ibu Rumah Tangga/copyright shutterstock By pskamn

Pandemi telah menekan pasar finansial di hampir seluruh kawasan dunia, tak terkecuali di Indonesia.
Kondisi pasar yang terus terkoreksi membuat investor cenderung hati-hati dalam menempatkan
dananya dan memilih untuk memegang tunai.

Apakah tepat menyimpan porsi tunai di kondisi seperti saat ini? Memilih untuk memegang dana tunai
memang membuat kita bisa dengan mudah menggunakannya seandainya ada kebutuhan mendadak
saat kita sedang #dirumahaja.

Namun perlu diingat, nilai uang kita tidak akan berkembang, dan justru tergerus inflasi. Dalam kondisi
seperti ini, menempatkan uang kita di reksa dana yang dikelola oleh manajer investasi yang memiliki
pengetahuan dan kemampuan pengelolaan investasi dapat menjadi pilihan di tengah kebingungan kita.

Dan yang sama pentingnya juga, sesuaikan dengan profil risiko dan kebutuhan investasi kita.

Sebagai penutup, jika berkaca dari kondisi krisis dan kepanikan pasar di masa lalu seperti pada krisis Asia
1998 dan krisis global 2008, terlihat bahwa koreksi tajam yang terjadi di pasar finansial cenderung diikuti
dengan kenaikan tajam setelahnya, dalam jangka menengah-panjang.

Jadi, tetaplah berinvestasi sesuai profil risiko untuk mencapai tujuan investasi jangka panjang.

Untuk kenyamanan, carilah manajer investasi yang memiliki platform investasi digital sehingga kita
dapat berinvestasi #dirumahaja.

Di tengah pandemi COVID-19, dimana sebaiknya saya simpan uang saya?

https://m.liputan6.com/bisnis/read/4225124/menangkal-virus-panik-saat-investasi-di-tengah-pandemi-
corona?utm_source=Mobile&utm_medium=copylink&utm_campaign=copylink

Copy Link
Tag Terkait

virus corona

Investasi

Manulife

Manulife Aset Manajemen

Manulife Indonesia

Lihat Semua

Larangan Mudik

Kriminalitas

Krl

Aplikasi Liputan6.Com

Who

Pelanggar Psbb

Rekomendasi

Kredit2
Kadin Ingin Tambahan Stimulus, Menko Airlangga Sebut Perlu Proses Panjang

Menaker Ida Fauziyah: 150 Ribu Pekerja Jadi Korban PHK

Facebook Habiskan Rp 365,24 Miliar untuk Biaya Keamanan Mark Zuckerberg

Pengumuman Peserta yang Lolos Program Kartu Prakerja pada 17 April 2020

Sebelum Resmi Dibuka, Situs Kartu Prakerja Sudah Diintip 1,3 Juta Pengunjung

Permudah Pendaftaran Kartu Prakerja, Pemerintah Sediakan Komputer di Daerah

Jamur Susu Harimau asal NTT Laris Manis di Pasar Global

Dibuka hingga 16 April, Gelombang I Program Kartu Prakerja Terima 164 Ribu Pendaftar

Situs Kartu Prakerja Sudah Bisa Diakses, Yuk Daftar Sekarang!

Jamin Pasokan Pangan saat Wabah Corona, Mentan Rilis Pasar Mitra Tani Bekasi

OJK Minta Debitur yang Mampu Bayar Angsuran Tetap Laksanakan Kewajiban

Menteri BUMN: Saya Tak Pernah Buat Akun Sosial Media Erick Thohir for President
Loading

Anda mungkin juga menyukai