Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN HASIL PEMBUATAN KERAJINAN

BATIK JUMPUTAN
Disusunoleh :

Lintang Aura Syufee

XII MIPA 2

SMA NEGERI 2 TARUNA BHAYANGKARA

JAWA TIMUR

TAHUN AJARAN 2020/2021


Kata Pengantar
Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat
serta karunia-Nya kepada kami sehingga makalah “ Laporan Pembuatan Karya Kerajinan Batik
Jumputan“ ini dapat diselesaikan sesuai rencana.

Makalah sederhana ini disusun dalam rangka memenuhi tugas mata pelajaran Prakarya dan
Kewirausahaan. Dalam penyelesaian makalah ini, saya memperoleh bantuan dari berbagai pihak.
Oleh karena itu, saya mengucapkan terima kasih kepada:

1.Ibu Dra, Ni Wayan Sedariasih, M.Pd, selaku Kepala Sekolah SMA NEGERI 2 TARUNA
BHAYANGKARA yang telah mendukung penyelesaian makalah sederhana ini.

2. Ibu Trisnowati, S.Pd, selaku wali kelas XII MIPA 2 yang telah memberikan dorongan dan
bantuan dalam penulisan makalah ini.

3. Ibu Dattin Octadia, S.Pd, selaku guru pengajar mata pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan
yang telah memberikan bimbingan dalam penulisan makalah ini.

4.Orang tua saya yang telah memberikan dukungan dan bantuan material dalam pembuatan
makalah ini.

5. Teman-teman XII MIPA 2 dan pihak lain yang turut mendukung dan memberi motivasi
kepada kami.

Saya menyadari bahwa dalam penulisannya, laporan ini masih jauh dari kesempurnaan.
Oleh karena itu, saya sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca
sehingga bisa menjadi pelajaran bagi saya agar kelak dapat menyusun laporan dengan lebih baik
lagi. Semoga makalah ini bermanfaat bagi masyarakat pada umumnya, dan pembaca pada
khususnya, serta dapat membantu meningkatkan harkat dan martabat kita dalam membangun
bangsa Indonesia tercinta ini.

Banyuwangi, 23 Februari 2021

Penyusun
Daftar isi
Halaman Sampul

Kata Pengantar 1
Daftar isi 2
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang 3


1.2 Tujuan Pembuatan Produk 3
BAB II MENCARI IDE 4
BAB III MEMBUAT GAMBAR/SKETSA 5
BAB IV MEMILIH IDE TERBAIK 6
BAB V PERENCANAAN PRODUKSI 7
BAB VI PEMBUATAN KERAJINAN 8
6.1 Alat dan Bahan 8
6.2 Proses Pembuatan 8
6.3 Pengemasan 9
BAB VII PENUTUP 10
7.1 Kesimpulan 10
7.2 Saran 10
LAMPIRAN 12
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kain merupakan salah satu kebutuhan pokok yang harus dimiliki oleh setiap orang, oleh karena
itu kain menduduki peran yang vital dalam kehidupan manusia. Fungsi dan coraknya terus
mengalami perkembangan dari waktu ke waktu. Mulai dari sinilah muncul ide-ide untuk
menuangkan imajinasi ke dalam selembar kain, yang kemudian menjadi sebuah mahakarya,
yakni kain batik. Ada dua pendapat tentang asal dari munculnya seni batik. Pendapat pertama
mengatakan bahwa batik muncul bersamaan dengan hadirnya pengaruh agama Hindu-Budha dari
India. Adapun pendapat yang kedua menyatakan bahwa seni batik adalah produk seni budaya
asli yang berasal dari Indonesia. Pendapat kedua ini jauh lebih banyak pendukungnya apabila di
bandingkan dengan pendapat pertama. Seni batik merupakan salah satu dari elemen kebudayaan
Indonesia yang sudah ada sebelum datangnya pengaruh Hindu.

Batik merupakan salah satu produk tekstil hasil karya tradisional bangsa Indonesia. Hampir
setiap daerah di Indonesia memiliki hasil karya batik dengan kekhasan motifnya. Ini merupakan
salah satu dari sekian banyak ragam kekayaan bangsa yang perlu dilestarikan dan dijaga
kualitasnya. Pengukuhan batik sebagai warisan budaya tak benda oleh United Nations
Educational, Scientific, and Cultural Organization (UNESCO) tahun 2009 memberikan
kebanggaan sekaligus tantangan bagi pemangku kepentingan di Indonesia. Bukan saja sebagai
warisan budaya tetapi batik memiliki nilai ekonomi dan dapat menghidupi para pengelola usaha,
perajin, maupun pedagang. Disadari bahwa batik dapat memberikan kontribusi yang besar dalam
menciptakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat Indonesia. Untuk itu, pelestarian dan
perkembangan usaha batik harus meningkatkan hasil karya dengan kualitas dan ciri khas daerah
agar mendapat dukungan dari semua pihak.

Tas digunakan oleh semua kalangan, baik kalangan atas maupun kalangan bawah, pria maupun
wanita di segala usia. Selain untuk menaruh barang, tas juga berfungsi untuk mendukung
penampilan. Untuk memilih produk fashion seperti tas, memang tidak mudah. Selain
kenyamanan, desain yang selalu mengikuti zaman adalah hal yang penting. Sama halnya dengan
pakaian, pemakaian tas yang tepat juga mampu menunjang penampilan seseorang. Di sisi lain
kehadiran produk yang menarik dan trendi dapat meningkatkan prestige atau image bagi yang
memakainya.
Keberadaan sebuah tas bagi seseorang terutama wanita sudah menjadi suatu keharusan. Saat ini,
pasar untuk tas wanita masih sangat luas karena tas merupakan salah satu kebutuhan wajib
wanita. Umumnya wanita selalu menyertakan tas untuk melengkapi penampilannya, terutama
saat mereka sedang berpergian. Untuk penunjang stylish wanita, ada banyak jenis tas yang
berbeda ukuran dan modelnya yang wanita gunakan di setiap aktivitas. Salah satunya tas
selempang, berukuran besar dan kecil, tas selempang mempunyai tali panjang sehingga bisa
digunakan kapanpun dimanapun seseorang pergi.

Kerajinan ini bertujuan untuk mengembangkan batik jumputan menjadi tas selempang wanita.
Pengembangan performasi pada kerajinan ini berdasarkan kreatifitas siswa - siswi dalam
membuat kerajinan menjadi nilai jual yang ekonomis.

1.2 Tujuan Pembuatan Produk

Tujuan utama saya tentunya sebagai upaya untuk meningkatkan kreatifitas dan mengolah batik
tradisional menjadi produk yang modern dan bisa diminati oleh semua kalangan masyarakat
dengan perubahan kebutuhan hidup dalam gaya hidup manusia tanpa memperhatikan
ketersediaan sumber alam yang ada. Selain itu, serta untuk mengembangkan kreativitas dan
keterampilan berwirausaha dengan mengolah kembali batik tradisional menjadi tas selempang
wanita yang bernilai ekonomis dan estetis, serta untuk menambah pengetahuan dan pengalaman
di bidang kewirausahaan.
BAB II

MENCARI IDE

Berawal dari pemberian tugas oleh guru mata pelajaran Prakarya Ibu Dattin Octadia, S.Pd.,
untuk mengolah batik menjadi produk kerajinan. Saya pun mulai mencari ide, dengan bahan kain
batik produk apa yang dapat saya hasilkan, sehingga bernilai jual tinggi serta laku terjual di
pasaran. Saya pun tertarik pada kain batik untuk diolah menjadi produk kerajinan tas selempang
wanita. Karena, bahannya mudah didapat serta pengerjaannya pun tergolong sederhana, sehingga
sangat memungkinkan bagi saya untuk membuatnya.
BAB III

MEMBUAT GAMBAR/SKETSA

Berdasarkan ide produksi sebagaimana saya paparkan pada bab sebelumnya, demikianlah sketsa
produksi yang saya buat. Saya membuat tas selempang wanita dari bahan kain batik dengan
bentuk kotak, dilengkapi dengan tali dan serut pada bagian pinggir tas untuk memudahkan
pemakaian ataupun serut sebagai penutup tas.
Kain Batik
Benang Jahit Putih
Mesin Jahit
BAB IV

MEMILIH IDE TERBAIK

Berdasarkan gambar/sketsa yang telah saya buat, saya pun memutuskan untuk memproduksi tas
selempang wanita dari kain batik jumputan. Tentunya dengan didasarkan pada nilai guna, nilai
estetis, serta nilai jual dari produk yang saya hasilkan, serta dengan memperhatikan minat dan
kebutuhan masyarakat sekitar. Jika dilihat dari nilai estetis dan kegunaannya produk saya ini
dapat di manfaatkan sebagai tas untuk berpergian dan kantong untuk membawa barang belanjaan
ataupun barang lainnya. Produk saya juga berpeluang besar untuk laku terjual di pasaran
mengingat pada masa pandemi dan untuk mengurangi limbah kantong plastik di berbagai toko.
Sehingga ada peluang bagi saya untuk membuatnya dengan harga ekomonis masyarakat. Saya
pun memantapkan ide saya untuk membuat tas selempang wanita dari bahan batik jumputan.
BAB V

PERENCANAAN PRODUKSI

Produk kerajinan saya ini dibuat dengan desain yang sederhana, seperti pada ilustrasi gambar dan
penjelasan singkat berikut :

BAB VI
PEMBUATAN KERAJINAN

6.1 Alat dan Bahan.

 Gunting
 Pulpen / Pensil
 Kain batik
 Mesin Jahit
 Penggaris
 Benang Jahit Warna Putih

6.2 Proses Pembuatan

a. Disiapkan alat dan bahan.


b. Dilipat kain ukuran 10cm x 58cm ditengah, kemudian lipat lagi pinggir – pinggirnya (1cm) dan
dibawa ke tengah kemudian jahit (menyiapkan tali atau handle tas).
c. Setelah tali atau handle tas siap, sisihkan.
d. Tumpuk kedua kain batik dalam keadaan terbalik, kemudian jahit sekeliling tas.
e. Setelah dijahit, balik kainnya menjadi bagian depan tas.
f. Memasang Handle tas.
g. Beri tanda 10cm dari kiri dan kanan untuk meletakkan tali tas jahit dengan kampuh 0,70cm.
h. Setelah tali tas telah dijahit, balik badan tas.
i. Bagian sisi kanan berada didalam.
j. Memasang tali serut
k. Disiapkan dua buah tali dengan panjang masing – masing 140cm, kemudian masukkan tali
melalui lubang dikanan dana dikiri tas.
l. Setelah tali serut sudah terpasang tas bisa diserut.
m. Ikat simpul ujung – ujung tali tas.
n. Tas siap digunakan.

6.3 Pengemasan

Tahap akhir dari proses pembuatan produk tas selempang wanita ini adalah pengemasan. Hasil
produk dikemas dengan tujuan supaya tidak kotor sehingga terjaga kualitasnya. Saya
mengemasnya dalam tas karton berukuran kecil untuk memberikan kesan rapi serta memudahkan
pembeli dalam membawa produk.
BAB VII

PENUTUP

7.1 Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan yang telah dipaparkan pada bab sebelumnya, dapat dibuat kesimpulan
sebagai berikut:

1. Batik tradisional dapat diolah kembali menjadi barang bernilai ekonomis bahkan memiliki
nilai estetika dan fungsi tertentu.
2. Pengolahan Batik tradisional produk tas dapat mengurangi permasalahan sampah plastik di
Indonesia.
3. Batik tradisional membuka peluang dan lapangan pekerjaan baru bagi para wirausahawan dan
masyarakat yang belum mempunyai pekerjaan serta memberi wawasan kepada siswa untuk
menumbuhkan kreativitas, inovatif, dan kepedulian terhadap lingkungan.

7.2 Saran
1 .Bagi sekolah

 Sekolah diharapkan untuk mengembangkan ekstra seni rupa, sebagai wadah untuk
membimbing siswanya dalam mengembangkan dan mengasah bakat siswa dalam hal
berwirausaha dan berinovasi menciptakan barang yang berasal dari kain batik sehingga
bernilai ekonomis.

2. Bagi guru pendamping

 Guru pendamping diharapkan lebih mengawasi dan membimbing siswa dalam berkarya dan
berinovasi menciptakan barang yang bernilai ekonomis dan layak dipasarkan.
3. Bagi siswa

 Siswa diharapkan dapat memiliki rasa kreatif dan inovatif dalam mengolah batik tradisional
menjadi barang yang bernilai ekonomis, untuk mengurangi tingkat penumpukan limbah
sampah palstik. Sehingga tercipta Indonesia yang bersih dari limbah.
4. Bagi masyarakat Indonesia

 Sebaiknya budaya Indonesia akan batik harus terus dikembangkan agar bisa bersaing dengan
produk-produk luar negeri. Pengenalan tentang batik tradisional harus terus digalakkan, agar
budaya bangsa tidak punah ditelan masa. Kain batik bisa diolah kembali menjadi prosuk-
produk yang beragam dan bernilai jual. Apalagi dengan adanya produk batik yang bisa
menggantikan fungsi plastik sebagai alat untuk membawa barang, hal itu dapat mengurangi
masalah akan penumpukkan limbah plastik yang mencemari lingkungan. Karena selain
menjaga kebersihan lingkungan, pengolahan batik tradisional menjadi barang yang bernilai
ekonomis dapat menciptakan peluang dan lapangan pekerjaan baru bagi para wirausahawan
dan masyarakat yang belum mempunyai pekerjaan.

Anda mungkin juga menyukai