DOSEN PENGAMPU :
Dra. Fatma Tresno Ingtyas, M.Si
DI SUSUN
OLEH :
ELIA AGUSTINA
NOVEINCE
NUR NILAWATI
SITI ZUBAIDAH
FAKULTAS TEKNIK
2018
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kepadaTuhan Yang Maha Esa, karena
atas berkat dan RahmatNya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas mata
kuliah “Desain Produk” ini yang berjudul “Critical Book Report”. Saya
mengucapkan banyak terimakasih kepada para Dosen pembimbing mata kuliah
desain produk yang telah membimbing untuk menyelesaikan laporan ini dengan
baik, dan saya juga ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
bekerja sama atas selesainya laporan ini.
Semoga segala bentuk bantuan dan kebaikan para dosen pembimbing dan
rekan semua mendapat imbalan yang setimpal dari Yang Maha Kuasa. Dan kami
juga sangat membutuhkan kritik juga saran kepada para pembaca untuk
memperbaiki makalah kami agar menjadi lebih baik.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
Pada dunia pemasaran persaingan merupakan hal yang lumrah dan wajar.
Maka dari itu berbagai usaha dilakukan dalam upaya memenangkan persaingan
ini. Salah satu diantaranya adalah membuat desain kemasan produk yang menarik
sehingga dapat mengundang konsumen untuk membeli produk yang dipasarkan.
Menurut Christine Suharto Cenadi, daya tarik suatu produk tidak dapat terlepas
dari kemasannya. Kemasan merupakan “pemicu” karena ia langsung berhadapan
dengan konsumen. Karena itu kemasan harus dapat mempengaruhi konsumen
untuk memberikan respon positif.
A. Identitas Buku
1. Identitas buku utama :
Cetakan :1
Tahun : 2011
ISBN : 979-006-341-5
Jenis kemasan sangat bervariasi disetiap negara. Indonesia yang kaya akan
tumbuhan bambu menggunakan bahan tersebut sebagai tempat keranjang dan
minuman. Tentu saja tujuan awalnya hanya ingin melindungi makanan atau
minuman dari perubahan cuaca dan mempermudah proses distribusi.
Selain kertas biasa, diguakan orrugated box yang dikenal dengan kotak
karton bergelombang pada industri pengemasan jenis mulai muncul tahun 850-an
diamerika yang kemudain berkembang menjadi pembuatan kantong secara
otomatis.
Kaleng
Kemasan kaleng dibuat dari logam tipisyang ditutup rapat hingga tidak
tembus air. Perkembangan makanan kemasan kaleng tidak langsung diterima oleh
masyarakat amerika karena bentuk makanan kaleng saat itu. Terkesan
manukualitas, yaitu dalam bentuk buld, bongkahan, besar, tebal.
Plastik
Kemasan atau packagig memiliki fungsi dan peranyang besar dalam usaha
makanan dan minuman. Pada praktik industr pangan modern, kemasan merupakan
faktor penting dalam upaya untuk memastikan bahwa makanan dan minuman
yang dihasilkan mudan dijajakan dan aman. Proses pengemasan yang baik dapat
mengandalkan proses penyusunan mutu suatu produk pangan sehingga produk
tersebut dapat diterima dan dikonsumsi konsumen
a. Fungsi tradisional
Fungsi kemasan hanya dilihat dari fungsi tradisionalnya, yitu
hanya untuk membungkus makanan dan minuman agar mudah
dibawa dan tidak tumpah.
b. Fungsi keamanan dan manfaat
Kemajuan teknologi dibidang pangan, banyaknya kasus keracunan
makanan dan tuntutan akan kualitas makanan yang dijual ternyata
menjadi kemasan tidak hanya sekedar pelindung, tetapi sebagai
sarana pengawetan. Kini kemasan pangan sangat diperhatikan oleh
para konsumen. Kemasan makanan diharapkan mampu menjamin
keamanan dan menjadikan makanan lebih awet.
c. Fungsi marketing
Saat produk makanan dan minuman diproduksi dalam jumlah besar
dan beragam, fungsi marketing suatu produk menjadi tuntutan
yang luar biasa ditengah persaingan yang mendunia. Belum lagi
produk perusahaan besar yang sering membuat konsumen bingung.
Hal inilah yang membawa suatu kemasan makanan dapat
memberikan identitas produk yang ditawarkan.
C. Hal-hal yang diperhatikan dalam menyusun kemasan
a. Efektifitas
Faktor efektivitas merupakan faktor penting yang perlu
dipertimbangkan dalam proses merancang kemasan sutu produk bahan
kemasan harus disesuaikan dengan sifat dan kkebutuhan produk yang
akan dikemas, jangan sampai kemasan yang digunakan tidak sesuai
dengan produk yang akan dikemas.
b. Keamanan pangan food safety)
Faktor keamanan pangan merupakan faktor yang penting yang tidak
boleh terlwatkan saat memilih jenis makanan dan cara mengemas
yang benar. Keamanan produk sangat penting karena kemasan
nonfood grade biasanya mengandung bahan berbahaya yang dapat
mengontaminasi makanan dan minuman yang dijual.
c. Mudah untuk dikkirim (easy delivery)
Untuk mencapai tujuan tersebut biasanya produk kemasan atau
minuman dikemas secara pratis dalam karto atau wadah khusus.
Tujuannya agar makanan tidak mudah rusak, kuat, tahan benturan,
hemat tempat, mudah diangkut. Pengemasan harus selalu
mempertimpangkan kapasitas agar tidak terlalu penuh. Bahkan
pedomana dan cara mpenyimpanan dipelajari oleh pengepul.
d. Mudah dikenal
Kemasan pangan akan dirancang agar begitu baik agar mudah dikenali
dan diingat konsumen. Kemasan yang dibuat harus terlihat berbeda
dari produk lain terutama untuk jenis produk serupa. Terlebih lagi
untuk produk kemasan.
e. Kemasan argonomis
Kemasan produk argonomis yang dimaksud adalah eamanan yang
mudah dalam segala hal
Apabila makanan atau minuman memerlukan peralatan, seperti gunting,
pisau, atau sendok untuk membukanya pasti produk tersebut jarang diminati.
Kemudian merupkakan salah satu unsure penting bagi konsumen untuk
mempertimbangkan pembelian produk makanan.
Contoh nyata yang anda dapat amaati dengan mudah adalah air minum
kemasan. Sebagian besar konsumen menyukai kemasan botol air minum yang
mudah dipegang, tutupnya rapat, dan sekali pakai. Nah , apakah produk makan
minum skala rumahan dapat diproduksi dengan keunggulan seperti diatas?
Sebenarnya, semua itu mungkin untuk dilakukkan jika tersedia bahan pengemas
dan mesin kemasan. Industeri rumahan dan UKM tidak perlu takut ketinggalan .
Bisa jadi kunsumen yang memiliki pengalaman buruk membuka bungkus suatu
kemasan tidak akan membeli lagi prudyk tersebut.
Praktik kasus
Ibu Via adalah seseorang penjual jamu gendong . Biasanya Ibu Via menjajakan
jamu menggunakan botol kacayang tebal dan berat. Bisnis jamu telah dirintisnya
sejak lama hingga kini telah banyak penggemar. Salah satu jamu buatanya paling
digemari adalah jamu senom. Kebanyakan penggemar adalah ibu-ibu arisan yang
hobi senam, ibu pengantar anak sekolah, dan ibu-ibu arisan.
Tentu hal yang sangat berat jika ibu Via mengantar jamu gendong kemudian
menuangkan kedalam gelas dan berkeliling mengantarkan kepada pelanggan nya
yang memiliki jarak lumayan jauh. Ibu Via harus menggaji orang banya untuk
berkeliling, dilain sisi akan banyak modal yang harus dikeluarkan. Pernah Bu Via
menyajikan jamu didalam kemasan kantong plastik kecil. Namun, banyak yang
kurang suka karena mudah tumpah, kurang menarik , dan harus sekali habis.
Padahal kebanyakana pelanggan adalah ibu-ibu yang gemar meminum jamu
sambil mengobrol .
Kemasan yang paling cocok untuk Ibu Via adalah menggunakan kemasan cup
plstik yang ditutup rapat. Dibelikan kemasan cup plsatik, plastic seal, dan mesin
sealer, jamu sinom dikemas mirip air minumkemasan merek terkenal. Agar
mudah diminum, ibu Via juga meneydikan sedotan mudah masuk kedalam gelas.
dsain kemasan yang baik dapat menjadi sarana informasi awal sebelum pembeli
mencicipi isinya. Kemasan sangat memerlukan pertimbangan, iya atau tidak, bagi
konsumen untuk membeli suatu produk. Sering kali pembeli masih buta dengan
manfaat suatu makanan dan minuman yang dijual karena tidak dimakan langsung.
Usaha makanan dan inuman, baik skala kecil atau besar, wajib mengatahui
cara produksi yang baik. Tujuannya agar keamanan pangan dan kontinuitas atau
keteraturan produksi makanan dan minuman dapat terjaga serta sesuai standar
yang lebih diterapkan. Salah satu pedoman manajemen aplikasi yang biasa
digunakan adalah manajemen cara produksi pangan yang baik(CPBB) atau lebih
dikenal dengan istilah GM (Good Manufacturing Practice)
CPBB merupakan standar yang ditetepkan berdasarkaan pengalaman (resep, cara
kerja, dan cara memasak) yang sudah menjadi ketetpan sehingga tercapi
keteraturan. Standar tersebut dapat juga diambil dari ketepatan legal( peraturan
pemerintah) atau menajemen pengendalian mutu yang menggunakan konsep
HACCP( Hazard AnalysisCrical Cntrol Point) Semuanyaakan kumpulanya dan
tentang didalam suatu alat kerja yang disebut manual atau buku kerja. Tujuan
akhir semua proses adalah terkendalinya proses produksi dari sejumlah atau mutu.
CPBB tidak hanya milik usaha besar. Usaha sekecil apapun harus
memiliki pedoman kerja dan pencatatan sederhana. Tidak perlu membuat CPBB
yang rumit atau menggunakan teori-teori yang berat. Tidak perlu membuat CPBB
yang rumit atau menggunakan teori-teori yang berat. Prinsip penting adalah
memiliki buku kerja untuk melakukkan pengawan dan evaluasi sehingga produksi
makanan berlasung secara kontinu dan konsisten. Masalah yang selalu hadir
disetiap UKM adalah produksi yang dihasilkan tidak pernah seragam dan
kualitasnya selalu berubah. Penyebab masalah tersebut adalah pelaku usaha kecil
enggan membuat standar produk yang produksi contohnya mudahnya, saat usaha
kecil miliki perseorangan mendapat pesanan dalam partai besar. Dengan
seandainya memerlukan bantuan orang lain untuk menyelesaikan pesanan
tersebut. Saat inilah buku kerja atau standar kerja sangat diperlukkan. Buku kerja
dapat dijadikan proses pembelajaran bagi pegawai sehingga mengasilkan produk
sama dengan yang dibuat pemiliknya. Penatapan standar kerja berdaskan
pengalaman uji coba hingga ditemukkan cara dan hitungan bahan yang tepat.
1. standar food safety bahan baku, bahan pembantu, bumbu, tepung, atau bahan
materian kemasan.
Standar keamanan pangan(food safety) adalah syarat atau kualitifikasi yang harus
dipenuhi oleh penguasa agar produk yang dijuan tidak mengandung bahan
berbhaya. Standar keamanan makanan dan minuman olahan menjadi kewajiban
semua pengusah kecil dan besar, keamanan pangan menjadi kegarusan karena
terkaitnyawa konsumen.
Food safery harus diterapkan pada bahan baku, bahan pendukung , dan semua
tahapan pembuatan. Berkaitan dnegan ini, kemasan yang tidak sesuai pun bisa
menjadi sumber bahaya.
Proses untuk mendapatkan nomor izin keduanya juga berbeda. Untuk MD atau
ML diajukkan kekantor BPOM pusat dijakarta, sedangkan P.IRT dilupakan untuk
industry rumah tangga dan usaha kecil yang bisa diajukkan penyuluhan dan
pembinaan dari dinas kesehatan daerah. Jika memenuhi syarat, maka izin P.IRT
akan diberikan, tetapi jika belum, pemerintah(dinkes) akan member pembinaan.
Table 1. jenis bahaya pangan dan tidak pencegahan
Tahapan kerja yang dimaksud adalah urutan membuat makanan atau minuman
sesuai dengan resep yang dikehendaki. Setiap produk makanan atau minuman
pasti memiliki urutan dan cara kerja yang berbeda satu sama lain. Berikut ini kami
berikan sedikit ganbaran tahapan kerja pembuatan pempek tenggiri yang dijual
dalam keadaan siap saji.
Penerimaan
Pembersihan
Penimbangan
Pencampuran
Pembentukkan
Pemasakan
Pendinginan dan penirisan
pengemasan
Dtail urutan dan jenis pekerjaan disetiap tahap pembuatan suatu produk makanan
atau minuman perlu dimasukkan kedalam standar opersional kerja. Didalam
usaha makanan atau minuman diperlukkan tampilann yang menarik, rasa yang
enak, dan tekstur yang baik. Jangan sampai keluar dari aturan yang telah dibuat.
Jika hal ini terjadi, bisa saja produk yang dihasilkan rusak, gagal, atau tidak
standar. Pada akhirnyapengusaha yang akan mengalami kerugian.
Ketersediaan bahan baku atau produk jadi harus berurutan sesuai tanggal. Produk
yang telah jadi terlebih dahulu harus dijual terlebih dahulu juga. Begitu juga
dengan bahan baku yang dibeli. Prinsip ini sering disebut dengan FIFO( First In
First Out)
Didalam proses pembuatan suatu produk makanan dan minuman tidak boleh
menggunakan ukuran perkiraan. Semua bahan harus terukur secara tepat dan
pasti. Proses pengukuran pun harus menggunakan alat penimbangan atau takaran
lain yang telah terstandar.
Table 2. Resep Pempek Kapal Selam Dita Food untuk kali adonan atau satu Batch
Ikan Tenggri giling tanpa duri 2 kg
Tepung terigu 1,5 kg
Bawang putih, haluskan 0,1 kg
Garam 0,05 kg
Penyedap rasa 0,0 kg
Air dingin 0,5 liter
Telur ayam ( 1butir bobot 50 gram) 0,75 kg
Cara membuat:
1.campurkan ikan tenggiri, bawang putih, garam dan penyedap rasa, aduk hingga
rata tambagkan tepung terigu dan air dingin sedikit demi sedikit, ukeni hinggan
adonan kali dan dapat dibentuk
2. rebus air hingga mendidih, masukkan adonan pempek, rebus selama 30 menit
hingga mengapung . angkat tiriskan
Jika usaha anda menggunakan mesin pada proses produksinya, buatlah standar
kerja mesin, cara mengoperasinya, pemeliharanya, serta cara penanganan nya
apabila mesin tidak bekerja sesuai standar, data-data mengenai mesin disimpan
dalam bentuk file dan selalu ajarkan kepada karyawan yang mengoperasikkan
nya.
7. Spesifikasi Bahan
Spesifikasi Bahan merupakan persyaratan mutu dan keamanan pangan yang wajib
dipenuhi oleh supplier. Lebih bagus lagu jika disertai data sertifikasi dari pihak
berwenang, seperti sertifikasi halal, SNI(Standar Nasional Indonesia) atau data
laboratium
Standar kualitas produk jadi harus dicatat atau didokumentasikkan agar mutu
produk dapat diukur oleh karyawan. Hal ini akan mempermudah pemilik untuk
memastikkan bahwa hasil produknya sudah bagus dan bisa dijual. Standar
pengukuran dapat diamati dari segi warna, rasa , tekstur, hingga bentuk kemasan
yang telah ditetepkan.
9. Training Karyawan
10. pencatatan
BAB III
PEMBAHASAN
Buku ini memberi pencerahan akan pentingnya kemasan bagi UKM dalam
menghadapi persaingan. Buku ini adalah pedoman wajib yang langsung dapat
digunakan oleh pengusaha UKM untuk meningkatkan akses pasar ke toko
modern. Buku ini membuka mata bahwa kemasan bagus bukan hanya milik
perusahaan besar. Melalui design kemasan yang baik, pengusaha UKM dapat
mengemas produknya lebih cantik dan bernilai jual tinggi.
Kemasan merupakan salah satu solusi untuk menarik perhatian konsumen karena berhadapan
langsung dengan konsumen. Seiring dengan berkembangnya jaman dan meningkatnya
persaingan, fungsi kemasan yang dulunya hanya sebagai wadah atau pelindung
berubah menjadi alat jual yang memberikan dan menciptakan citra kepada produk yang
dijualnya. Kemasan merupakan satu bagian dari Desain Komunikasi Visual yang menuntut
banyak pertimbangan dalam proses pembuatannya karena selain mempertimbangkan faktor
estetis dan fungsionalnya, seorang desainer komunikasi visual yang baik juga harus memikirkan
bagaimana kemasan yang didesain itu dapat menarik perhatian konsumen dan memenangkan
persaingan pasar.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.facebook.com/.../cerdas-mengemas-produkmakanan.../
113687788725600/
https://foodtech.binus.ac.id/.../book-review-a-practical-guide-to-flexible-
packaging/
https://design.tutsplus.com/id/.../the-beginners-guide-to-packaging-design--cms-
2738...