Anda di halaman 1dari 19

FUNGSI ALAT ALAT BERAT

DI SUSUN OLEH
NAMA : PUTRA JAYA GEA
NIM : 209902022
MATA KULIAH : PEMINDAHAN TANAH MEKANIS
DOSEN PENGAMPU :
Yelisman Zebua, S.Pd.,M.Ars.T

INSTITUT KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (IKIP) GUNUNGSITOLI


FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEGURUAN
PRODI PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN
T.A 2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat, taufik, dan hidayahnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Makalah ini berjudul “Alat Berat”. Atas terselesainya makalah ini, penulis mengucapkan
terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dan memberikan motivasi dalam
menyelesaikan makalah ini.

Penulis menyadari bahwa dalam makalah ini banyak kekurangan dan kelemahan yang
menyebabkan makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, penulis mengharapkan
kritik dan saran dari pembaca yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah ini.
Harapan penulis atas terbentuknya makalah ini, semoga makalah ini memberikan informasi bagi
mahasiswa dan bermanfaat untuk pengembangan ilmu pengetahuan bagi kita semua.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................... i

DAFTAR ISI...................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN.................................................................................. 1

A. LATAR BELAKAN.................................................................................... 1
B. RUMUSAN MASALAH............................................................................ 1
C. TUJUAN..................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN`................................................................................. 3
A. FUNGSI ALAT-ALAT BERAT.................................................................. 3
B. JALUR OPERASI PENGGUNAAN ALAT............................................... 11
C. ALAT TAMBAHAN ATAU ATTACHMENT.......................................... 14

BAB III PENUTUP......................................................................................... 17

A. KESIMPULAN............................................................................................. 17

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................... 18
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Alat-alat berat yang dikenal di dalam ilmu Teknik Sipil adalah alat yang
digunakan untuk membantu manusia dalam melakukan pekerjaan pembangunan suatu
struktur. Alat berat merupakan faktor penting di dalam proyek, terutama proyek-proyek
konstruksi dengan skala yang besar. Tujuan penggunaan alat-alat berat tersebut untuk
memudahkan manusia dalam mengerjakan pekerjaannya sehingga hasil yang diharapkan
dapat tercapai dengan lebih mudah pada waktu yang relatif lebih singkat. Alat berat yang
umum dipakai di dalam proyek konstruksi antara lain dozer, alat gali (excavator) seperti
backhoe, front shovel,clamshell;alatpengangkutsepertiloader,truckdanconveyorbelt; alat
pemadat tanah seperti roller dan compactor; danlain-lain.
Pada saat suatu proyek akan dimulai, kontraktor akan memilih alat berat yang akan
digunakan di proyek tersebut. Pemilihan alat berat yang akan dipakai merupakan salah satu
faktor penting dalam keberhasilan suatu proyek. Alat berat yang dipilih haruslah tepat
sehingga proyek berjalan lancar. Kesalahan di dalam pemilihan alat berat dapat
mengakibatkan proyek menjadi tidak lancar. Dengan demikian
keterlambatanpenyelesaianproyekdapatterjadiyangmenyebabkanbiaya akan membengkak.
Produktivitas yang kecil dan tenggang waktu yang dibutuhkan untuk pengadaan alat lain
yang lebih sesuai merupakan hal yang menyebabkan biaya yang lebih besar.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Apa saja fungsi alat berat ?


2. Bagaimana pengunaan alat berat (pada kondisi tanah)
3. Apa itu alat tambahan atau attachment yang umum dipasangkan pada: Bulldozer, Dozer
shovel, Wheel loader, Hydraulic escavator, Compoctor, Farklift, Crane, Whell Tractor?
C. TUJUAN

1. Mahasiswa mampu mengetahui fungsi alat berat


2. Mahasiswa mampu mengetahui bagaimana pengunaan alat berat
3. Mahasiswa mampu mengetahui fungsi alat tambahan atau attachment yang umum
dipasangkan pada: Bulldozer, Dozer shovel, Wheel loader, Hydraulic escavator,
Compoctor, Farklift, Crane, Whell Tractor.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Fungsi Jenis –Jenis Alat Berat


1. Ekskavator

Gambar 1.1 Ekskavator

Excavator adalah sebuah alat berat dengan rangkaian lengan atau batang atau arm,
tongkat atau bahu, bucket atau keranjang yang berfungsi sebagai alat keruk, serta tenaga
penggerak hidrolik.
Fungsi dari Ekskavator antara lain :

a. Mengeruk, menggali, serta mengangkut berbagai macam material, misalnya


bebatuan, lumpur, dan tanah.
b. Mengeruk sedimentasi atau lumpur di sungai, danau, dan juga di daerah tepian
dermaga.
c. Menggali saluran air seperti parit dan yang lainnya.
d. Memadatkan dan meratakan tanah.
e. Menghancurkan atau membongkar material.
f. Menciptakan lubang berukuran besar, untuk menancapkan batang pondasi atau
tiang pancang misalnya.
g. Membantu pekerjaan yang berkaitan dengan kehutanan dan aktivitas pertambangan.
2. Wheel Loader

Gamabar 1.2 Wheel Loader

Wheel Loader merupakan alat pemuat beroda karet (ban), penggunaannya hampir
sama dengan Dozer Shovel. Perbedaannya terletak pada landasan kerjanya, dimana
landasan kerja untuk whell loader relatif rata, kering dan kokoh. Dipergunakan terutama
pada pengoperasian yang dituntut agar tidak merusak landasan kerja.
Fungsi Lain Dari Wheel Loader Adalah
a. Pembersihan lapangan atau lokasi pekerjaan (land clearing).
b. Penggusuran tanah dalam jarak dekat.
c. Meratakan timbunan tanah dan mengisi kembali galian-galian tanah.
d. Menyiapkan bahan-bahan dari tempat pengambilan material.
e. Mengupas tanah bagian yang jelek (stripping)
f. Meratakan permukaan atau menghaluskan permukaan bidang rata disebut finishing.
3. Crane

Gambar1.3 Crane

Fungsi crane adalah untuk mengangkut atau memindahkan material dari atas ke
bawah atau sebaliknya. Crane atau derek jangkung umumnya digunakan pada proyek
pembangunan gedung.
Jenis barang yang dibawa crane adalah barang berat pada proyek-proyek
konstruksi, pelabuhan, industri, gudang, maupun lokasi lain dengan muatan yang berat.
Crane bekerja dengan memanfaatkan kombinasi antara sistem hidraulik dan
sistem
Material-material yang sulit dipindahkan menggunakan tenaga manusia ke atap
gedung atau permukaan yang tinggi akan diderek menggunakan crane. Alat ini bisa
bergerak mekanis secara vertikal dan horizontal.

4. Buldozer

Gambar 1.4 Buldozer

Fungsi alat berat dozer atau buldozer merupakan traktor yang dipasangkan pisau
atau blade di bagian depannya. Pisau berfungsi untuk mendorong, atau memotong
material.
Jenis pekerjaan yang biasanya menggunakan dozer atau buldozer adalah :
a. Mengupas top soil dan pembersihan lahan dari pepohonan.
b. Pembukaan jalan baru.
c. Memindahan material pada jarak pendek sampai dengan 100 m.
d. Membantu mengisi material pada scraper.
e. Menyebarkan material.
f. Mengisi kembali saluran.

5. Grader

Gambar 1.5 Grader

Grader atau motor grader adalah alat berat dengan pisau panjang yang dapat
digunakan untuk meratakan permukaan tanah secara mekanis.
Selain itu, alat ini juga dapat digunakan untuk melakukan penggusuran tanah,
mencampur tanah, meratakan tanggul, mengurug kembali galian tanah yang ada, serta
hal lainnya.
Umumnya grader digunakan untuk tahap akhir, seperti memperbaiki, atau mengatur.
Digunakan dalam konstruksi dan pemeliharaan jalan tanah dan jalan berkerikil, atau
juga dapat digunakan untuk mempersiapkan landasan dasar ketika membuat jalan raya
sebelum lapisan aspal disebarkan.
6. Roller atau  Pneumatic Tired Roller

Gamabar 1.6 Roller

Pada pekerjaan penimbunan lahan biasanya setelah dilakukan penimbunan maka


pada lahan tersebut dilakukan pemadatan. Hal ini dilakukan untuk memadatkan
permukaan yang rata dan padat. Penggunan alat ini umumnya untuk mendapatkan
permukaan yang halus. Alat berat ini digunakan pada penggilasan bahan yang
bergranular, baik digunakan pada penggilasan lapisan hot mix sebagai “penggilas
antara”. Dimana Roda-rodanya dapat bergerak maju dan dapat pula digetarkan atau
digerakkan naik turun untuk memberikan tumbukan yang kuat.

7. Scraper

Gamabar 1.7 Scraper

Scraper nama alat berat satu ini mungkin belum begitu familiar di kuping


masyarakat umum seperti bulldozer atau crane. Scraper sendiri merupakan jenis
kendaraan berat yang memiliki empat fungsi sekaligus, yakni mengeruk, memuat
material, mengangkut, dan membongkar muatan. Bahkan kadang, scraper juga
digunakan untuk meratakan permukaan tanah atau menebar hasil pengerukan dalam
beberapa lapisan. Sebagai alat pengangkut, scraper mampu untuk memindahkan
material dalam jarak yang relatif panjang, yakni hingga 2000 meter pada tanah datar.
Sementara daya tampungnya mampu mencapai 8 – 30m3 dalam sekali angkut.

8. Dump Truck

Gambar 1.8 Dump Truck

Fungsi Dum Truck yaitu alat yang digunakan untuk memindahkan material hasil
galian dari lokasi quary ke lokasi proyek. Alat tersebut biasanya digunakan untuk
mengangkut material lepas (loose material) baik berupa pasir, gravel/kerikil, tanah, dan
material mineral/batubara yang digunakan di dunia konstruksi dan pertambangan.

9. Asphalt Paver

Gamabar 1,9 Asphal Paver

Asphalt paver berfungsi untuk menyebarkan , meletakkan material pada termpat


yang telah di rencanakan dan asphalt paver sekaligus meratakan dan memadatkan
material spesifikasi yang telah di tetapkan.
B. Jalur Operasi Penggunaan Alat Berat ( Pada Kondisi Tanah)

Jalur opersi penggunaan alat berat sangat tergantung pada kondisi tanah yang akan
di kerjakan.
Peralatan pengolahan tanah dan roda yang terpasang pada traktor, harvester, trailer dan
sebagainya memperlihatkan sejumlah bentuk dan dimensi. Uraian ini hanya akan dibatasi
pada komponen yang berhubungan dengan tanah secara langsung, seperti dasar bajak
(bottom-plow), chisel. dan alat lainnya termasuk roda. Komponen-komponen tersebut
biasanya disebut sebagai komponen operasi (operating tools). Lebih lanjut uraian ini juga
hanya akan terbatas pada komponen operasi yang bekerja dengan kecepatan konstan pada
lintasan horisontal dan tidak terpengaruh oleh komponen operasi lainnya yang bekerja
disekitarnya.
a) Pengolahan tanah dan pembebanan
Proses pengolahan tanah yang melibatkan faktor-faktor seperti alat, pengatur alat
dan tanah akan terlihat selama alat tersebut bekerja pada tanah. Proses ini meliputi
gerakan dan gaya pada tanah sebagai akibat dari kerja alat pada saat itu. Pada
kegiatan pengolahan tanah terdapat dua proses/kejadian yang berlangsung secara
bersamaan ataupun terpisah yaitu, pemotongan/penggemburan tanah dan
pembebanan pada tanah. Proses penggemburan adalah proses yang berhubungan
dengan pemecahan/pemisahan suatu massa tanah menjadi agregat tanah yang
berukuran lebih kecil seperti yang dihasilkan dari pekerjaan pembajakan,
penggaruan dan sebagainya. Proses pembebanan adalah proses yang berhubungan
dengan sifat-sifat tanah seperti menaiknya kekuatan tanah (soil strength) sebagai 
akibat lintasan  roda,  land rollers dan sebagainya.
b) Pengantar proses pengolahan tanah

Berikut ini akan disajikan gambaran secara skematik mengenai proses pengolahan
tanah secara sederhana.

Proses yang terjadi pada tanah. Dalam hal ini tanah dianggap terdiri dari elemen-
elemen (massa tanah berbentuk kubus) yang digambarkan dalam bentuk mesh
pada Gambar. Ukuran dari elemen-elemen ini haruslah sekecil mungkin sehingga
tekanan (stress) pada setiap sisi dari elemen tersebut akan tersebar merata. Pada
proses pengolahan tanah banyak diantara elemen tersebut pecah.

c) Alat pengolahan tanah


Sebagaimana diuraikan di atas bahwa pengolahan tanah adalah suatu usaha untuk
mempersiapkan lahan bagi pertumbuhan tanaman dengan cara menciptakan
kondisi tanah yang siap tanam. Walaupun pengolahan tanah sudah dilakukan oleh
manusia sejak dahulu kala dan sudah mengalami perkembangan yang demikian
pesat baik dalam metode maupun peralatan yang digunakan, tetapi sampai saat ini
pengolahan tanah masih belum dapat dikatakan sebagai ilmu yang pasti (eksakta)
yang dapat dinyatakan secara kuantitatif. Belum ada metode yang memuaskan
yang tersedia untuk menilai hasil olah yang dihasilkan oleh suatu alat pengolah
tanah tertentu, serta belum dapat ditentukan suatu kebutuhan hasil olah yang
khusus untuk berbagai tanaman untuk lahan kering (Bainer, et al, 1960).Beberapa
hasil penelitian menyimpulkan bahwa masalah pengolahan tanah merupakan
masalah yang penting untuk mendapatkan produksi pertanian yang optimal.
Kondisi tanah yang baik adalah salah satu faktor berhasilnya produksi tanaman,
dan untuk mencapai kondisi tanah yang baik diperlukan alat-alat pertanian.
Akhir-akhir ini masalah yang utama didalam pembukaan dan pengolahan tanah
adalah bagaimana agar didapatkan efisiensi yang optimal. Hal ini dimaksudkan
dari pengertian minimal tillage yaitu pengolahan yang seminimal mungkin, tetapi
menghasilkan tanah yang baik dan pertumbuhan tanaman yang optimal dengan
biaya yang rendah.Pekerjaan pengolahan tanah dapat dibagi menjadi pengolahan
tanah pertama dan pengolahan tanah kedua. Peralatan pengolahan tanah pertama
disebut juga pembajakan.

Pada umumnya konsentrasi dari tekanan tinggi akan diikuti dengan


konsentrasi tegangan basar yang pada akhirnya menyebabkan terjadinya
peruntuhan (failure). Gambar  4 menunjukkan konsentrasi deformasi tanah
sebagai akibat dari konsentrasi tekanan.  Pemecahan  elemen  terjadi  akibat
penetrasi  kerucut (cone) kedalam blok tanah yang berkelanjutan sampai terjadi
pemecahan clod oleh beban vertikal tersebut. Gambar 5 selanjutnya menunjukkan
bahwa meningkatnya tekanan menghasilkan deformasi dalam bentuk pemadatan
(compaction) terutama apabila tanah dalam kondisi lemah. Untuk keperluan
tertentu pemadatan diperlukan untuk memperkuat bagian tanah yang lemah.    
Bila tekanan terus ditingkatkan maka proses pemadatan akan terjadi pada seluruh
bagian/elemen tanah. Gambar 5b dan 5c menunjukkan deformasi yang tidak
stabil. Elemen volume pada Gambar 5b mengalami pembebanan tanpa adanya
penyangga lateral   sehingga  kemungkinan terjadi pemadatan searah. Apabila
beban ditingkatkan maka  elemen akan memendek yang mempengaruhi
pergerakan relatif antara partikel. Oleh karena tanah pada mulanya memang sudah
dalam keadaan padat maka pergerakan relatif    tersebut akan menimbulkan
sedikit penggemburan pada kemasan. Penggemburan ini terjadi khususnya pada
bagian yang paling lemah dari elemen yang bahkan juga menyebabkan bagian
tersebut semakin lemah. Pada pembebanan lebih lanjut, deformasi dan
penggemburan akan lebih terkonsentrasi pada bagian tersebut yang pada akhirnya
terjadi keruntuhan lokal.

Deformasi yang terjadi apakah stabil atau tidak akan sangat tergantung pada
bentuk tegangan (stress state) dan karakteristik dari tanah. Karakteristik dari tanah
mempunyai dua arti dalam kaitannya dengan stabilitas, karena bentuk tegangan
dalam suatu proses pengolahan tanah juga dipengaruhi oleh sifat tanah : pada
tanah yang sangat plastis, deformasi yang berlebihan kadang-kadang menghambat
adanya bentuk tegangan sebagaimana disebut favor unstable phenomena.

C. Alat Tambahan Atau Attachment Yang Umun Dipasangkan Pada Alat Berat
Alat tambahan adalah peralatan yang bukan standar yang dipasangkan pada
alatalat berat, traktor pertanian dan alat lainnya guna meningkatkan performancenya
untuk mengerjakan suatu pekerjaan tertentu. Pemilihan jenis alat tambahan atau
attachment yang cocok sangat ditentukan oleh jenis material dan jenis pekerjaan yang
akan dihadapi. Oleh karena itu penggunaan attachment yang tepat akan memberi
pengaruh terhadap hasil kerja maupun terhadap peralatan itu sendiri, seperti kapasitas
produksi dan tingkat kerusakan alat.
1. Angle blade / angledozer
Alat ini dapat dipergunakan untuk menggali, mendorong atau menumpuk.
Keistimewaan blade ini adalah dapatdimiringkan kekiri atau kekanan, sehingga
material yang didorong dapat mengarah kesamping. Alat ini dipasang pada bulldozer
dan dozer shovel.

Gambar 2.1 Angle Blade

2. Straigth blade / straigth tiltdozer


Fungsi alat ini sama dengan angle blade, hanya lebih kokoh, tidak dapat
dimiringkan tetapi dapat diangkat pada salah satu sisinya hingga diperoleh
kemiringan hasil potongan. Alat ini efisien untuk penggalian / mendorong material
yang memerlukan tenaga besar. Blade ini dipasangkan pada bulldozer.

Gambar 2.2 Straigth


3. Shear blade
Kemiringan hasil potongan. Alat ini efisien untuk penggalian / mendorong
material yang memerlukan tenaga besar. Blade ini dipasangkan pada bulldozer.
Merupakan teknik penggunaan yang tinggi dan perawatan khusus dimana setiap 10
jam harus diasah. Alat ini dipasangkan pada bulldozer.

Gamabar 2,3 Shear Blade

4. Rake blade
Bladeinidigunakanuntukmencabutsisa-sisaakarpohon dan menumpuknya beserta
batang pohon, sehingga kerusakan top-soil akibat penumpukan dapatdihindari. Alat
ini dipasangkan padabulldozer.

Gambar 2.4 Rake Blade


5. Towing winch
alat ini dipasangkan pada bagian belakang bulldozer, dozer shovel, skidder dan
pada bagian belakang bawah dari logging truck. Umumnya digunakan untuk
pekerjaan menarik seperti menarik kayu gelondongan, menarik portable camp,
menarik unit yang terbenam. Pada logging truck, winch ini digunakan untuk
menarik mengangkat log ke atas truck.

Gambar 2.5 Towing Winc


BABB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Alat berat merupakam alat yang sengaja diciptakan/didesain untuk dapat melaksanakan
salah satu fungsi/kegiatan proses kontrusik yang bersifat berat bila dikerjakan oleh tenaga
manusia, seperti mengakut, mengakat, memuat,memindahkan, menggali, dan seterusmya
dengan cara yabf mudah , cepat , hemat dan aman.
Setiap pekerjaan pemindahan material (tanah)digunakan alat alat yang berbeda sesuai
sungsi dan tujuan dari pekerjaan pemindahan.
DAFTAR ISI
Anonimuous, 1983, Ripping Operation Method, Komatsu Singapore PTE. LTD : Singapore
Anonimuous, 1983, Suitable Mine Planning & Operation, Komatsu Singapore PTE. LTD :
Singapore
Anonimuous, 1983, Performance /Owning & Operating Cost Calculation, Komatsu
Singapore PTE. LTD :Singapore

Anda mungkin juga menyukai