Oleh:
Kelompok 1
Bismillahirrahmanirrahim.
Assalamu’alaikum wr.wb
Syukur alhamdulilah, pertama-tama marilah kita panjatkan puji syukur
kepada Allah Swt. yang telah memberikan nikmat kesehatan sehingga kita mampu
menjalankan segala perintahnya dan menjauhi segala
larangannya, alhamdulillah.Kedua kalinya shalawat dan salam tak lupa kita
haturkan kepada junjungan alam nabi besar Muhammad saw. yang telah
merombak umat manusia dari masa kebodohan menuju masa yang berpikir sesuai
dengan anjuran Al-Qur’an dan Hadist. Karena berkat anugerah serta kasih sayang
beliau jualah sehingga kami dapat menyelesaikan makalah Manajemen Investasi
Keuangan Syariah ini. Yang kami beri judul “PENILAIAN RENCANA
INVESTASI SYARIAH” ini.
Adapun tentang ini insya allah telah kami usahakan semaksimal mungkin
dan tentunya dengan bantuan para dosen yang telah mengajarkan dan
membimbing kami, sehingga dapat memperlancar proses pembuatan ini. Oleh
sebab itu, kami juga ingin menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam pembuatan ini khususnya
dosen pengampu kami pada mata kuliah Manajemen Investasi Keuangan Syariah
yaitu (M. Yulian Ma’mun, Lc., MM) Terlepas dari semua itu, kami berharap
semoga ini dapat menambah pengetahuan para pembaca, untuk kedepan dapat
memperbaiki atau menambah isi agar menjadi lebih baik lagi.
Akhirnya tiada satu kata yang kami dapat berikan sebagai imbalan selain
mengucapkan terima kasih dan kami berharap semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi para pembaca. Dengan segala kesederhanaan tulisan ini, kami
tetap mengharapkan saran dan kritik demi penyempurnaan makalah ini.
i
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR ISI .................................................................................................... i
KATA PENGANTAR ..................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ....................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .................................................................................. 1
C. Tujuan .................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pendahuluan ............................................................................................ 3
B. Analisis Pengeluaran Modal dalam Perspektif Islam ............................. 4
C. Evaluasi Investasi dalam Kerangka Syariah ........................................... 6
D. Risiko Menurut Syariah .......................................................................... 9
BAB III PENUTUP
A. Simpulan ................................................................................................. 11
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 12
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu penilaian rencana investasi syariah?
2. Bagaimana Analisis Pengeluaran Modal dalam Perspektif Islam?
3. Bagaimana Evaluasi Investasi dalam Kerangka Syariah?
4. Bagaimana Risiko Menurut Syariah?
1
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui Apa itu penilaian rencana investasi syariah.
2. Untuk mengetahui Bagaimana Analisis Pengeluaran Modal dalam
Perspektif Islam.
3. Untuk mengetahui Bagaimana Evaluasi Investasi dalam Kerangka Syariah.
4. Untuk mengetahui Bagaimana Risiko Menurut Syariah.
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pendahuluan
Kata manajemen berasal dari bahasa Prancis kuno ménage-ment, yang
memiliki arti : seni melaksanakan dan mengatur.1 Sedangkan Investasi pada
hakikatnya merupakan penempatan sejumlah dana pada saat ini dengan
harapan untuk memperoleh keuntungan di masa mendatang.2
Manajemen Investasi adalah manajemen profesional yang mengelola
beragam sekuritas atau surat berharga seperti saham, obligasi, dan asset lainnya
seperti properti dengan tujuan untuk mencapai target investasi yang
menguntungkan bagi investor. Investor tersebut dapat berupa institusi
(perusahaan asuransi, dana pensiun, perusahaan, dll). Ataupun dapat juga
merupakan investor perorangan, dimana sarana yang digunakan biasanya
berupa kontrak investasi atau yang umumnya digunakan adalah kontrak
investasi kolektif (KIK) seperti, rekasadana.
Lingkup jasa pelayanan manajemen investasi adalah termasuk
melakukan analisa keuangan, pemilihan saham, implementasi perencanaan
serta melekukan pemantauan terhadap investasi. Di luar industri keuangan,
terminologi “manajemen investasi” merujuk pada investasi lainnya selain dari
investasi di bidang keuangan seperti misalnya proyek, merek, paten, dan
banyak lainnya selain saham dan obligasi. Ada yang mengartikan secara
praktis tentang Manajemen investasi sebagai suatu industri global yang sangat
besar serta memegang peran penting dalam pengelolaan triliunan dollar, euro,
pound, dan yen.
Sedangkan Manajemen syariah adalah seni dalam mengelola semua
sumber daya yang dimiliki dengan tambahan sumber daya dan metode syariah
yang telah diajarkan oleh nabi Muhammad SAW.
1
Abdul Aziz. Manajemen Investasi Syariah, (Bandung :Alfabeta,2010) hlm.19
2
Muhammad. Manajemen Keuangan Syari’ah. (Yogyakarta: UPP STIM YKPN. 2014) hlm.
436
3
Jadi secara utuh pemahaman manajemen investasi syariah dapat
dirangkum pengertiannya menjadi suatu kegiatan atau seni mengelola modal
atau sumber-sumber penghidupan ekonomi maupun sumber daya, secara
profesional untuk masa depan, baik di dunia maupun di akhirat sesuai dengan
syari’at dan prinsip-prinsip yang telah diajarkan oleh rasulullah SAW.3
Prinsip-prinsip yang diajarkan Rasulullah sebagaimana dimaksud
merupakan asas yang mendasari manajemen investasi syariah seperti
perencanaan matang dalam mengarungi kehidupan dunia adalah bekal
(investasi) pada kehidupan yang abadi di akhirat. Hal ini tersirat dan tersurat
dalam al-Quran dan al-Hadis. Prinsip ini penting dalam melakukan i’mal
liduniaka ta’ishu abadan wa’mal liakhiratika ta’ishu ghodan. (Berusaha
keraslah untuk sukses di dunia, seakan-akan kamu hidup di dunia selamanya
dan beribadahlah untuk akhiratmu seakan akan kamu mati esok). Prinsip ini
penting dalam melandasi pengertian manajemen investasi syariah seperti di
atas.
3
Abdul Aziz. Manajemen Investasi Syariah, (Bandung :Alfabeta,2010) hlm.52
4
Abdul Halim, Analisis Investasi. Jakarta: Salemba Empat, 2005. Hal. 23
4
yang akan datang yang tidak pasti, sebagai dasar pertimbangan yang matang
sebelum proposal diterima untuk ditindak lanjuti pelaksanaannya. Contoh-
contoh keputusan tersebut sangat umum dalam beberapa organisasi besar.
Misalnya, apakah sebaiknya perlu membeli mesin baru atau mesin lama cukup
diperbaiki. Apakah gedung lama dijual atau membangun gedung baru. Apakah
cukup pengembangan produk baru atau pengurangan produk lama kemudian
dikhususkan dalam beberapa produk, dan lain sebagainya.5
5
Ibid,. Hal, 25.
6
Ibid. hal 24
5
Meskipun ada teknik seperti Payback Method dan Accountants Rate of
Return (ARR), akan kita lihat nantinya yang mana bebas dari bunga, berbagai
keberatan diajukan untuk melawan keterbatasan penggunaan dari teknik ini.
Hal ini memberikan pertanyaan yang nyata untuk pemikir muslim: metode apa
yang mungkin dipakai untuk mengevaluasi proposal investasi (biaya modal),
sedangkan pengambilan beberapa faktor berdasarkan analisis berorientasi
bunga tertanam dan juga menghasilkan pelaksanaan berbasis bunga dalam
ekonomi. Sebenarnya pertanyaan begitu jelas bahwa hal itu dibesarkan oleh
seorang ekonom Turki yang sementara menganjurkan pelarangan bunga dalam
seluruh perekonomian mengakui bahwa tidak adanya usulan lain, berbagai
teknik modern tentang analisis investasi harus diterima.
1. Metode payback
2. Akuntan Rate of Return (ARR)
3. Diskon Cash Flow Rate of Return (DCFR)
4. Metode Net Present Value (NPV)
5. Metode Machinery and Allied Product Institute (MAPI)
7
Ibid. hal 25
6
1. Tidak mencari rezeki pada hal yang haram, baik dari segi zatnya
maupun cara mendapatkannya, serta tidak menggunakannya untuk hal-
hal yang haram.
2. Tidak mendzholimi dan tidak didzalimi.
3. Keadilan pendistribusian kemakmuran.
4. Transaksi dilakukan atas dasar ridha sama ridha.
5. Tidak ada unsur riba, maysir dan gharar.
Tidak ada unsur riba, tidak bersifat spekulasi atau judi dan semua
transaksi harus transparan, di haramkan adanya insider trading yang dimana
merupakan istilah di bursa yang pengertiannya adalah seseorang yang
melakukan transaksi dengan mendapat informasi orang dalam sehingga orang
tersebut mendapatkan keuntungan yang abnormal. Seorang investor muslim
harus bisa memiliki prinsip dengan melihat kehalalan, keberkahan dan
bertambah. Berkah dalam artian memilih produk investasi yang lebih banyak
membawa kebaikan untuk lebih banyak orang. Bertambah maksudnya dapat
memberikan keuntungan yang besar dan bertambah terus pokok investasi.
7
rasional dengan melibatkan uang sebagai fungsi waktu. Terkait dengan hal ini,
maka perlu adanya metode yang dapat digunakan untuk memulai atau
mengevaluasi proyek investasi sesuai dengan kerangka syariah.8
8
Abdul Aziz, Manajemen Investasi Syariah. Bandung: Alfabeta, 2010. Hal 88
9
Ibid. Hal 89
8
MAPI sukar digunakan dan tidak mempertimbangkan nilai uang sebagai
fungsi waktu. ISM mudah digunakan dan juga mempertimbangkan pemilihan
waktu arus kas.10
10
Ibid,. Hal, 99.
11
Di Asih I Maruddani dan Ari Purbowati, Pengukuran Value at Risk pada Aset Tunggal dan
Portofolio dengan Simulasi Monte Carlo, (Media Statistika), Vol. 2 No. 2, Desember 2009: hal. 94.
9
diukur dan dikelola sehingga para investor terhindar dari kerugian yang
besar.12
Selain return, investor juga harus memperhatikan risiko dalam investasi.
kiamat; & Dialah yang menurunkan hujan, & mengetahui apa yang ada dalam
Rahim. Dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang
dibumi mana dia akan mati. Sesungguhnya Allah maha mengetahui lagi Maha
12
Nur Alamah Fauziyah, Analisis Risiko pada Portofolio Syariah dengan Pemodelan Value
at Risk (VaR) Block Maxima-Generalized Extreme Value, (Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga), Jurnal
Konvergensi Vol 4 No. 1 April 2014, hal. 53-54.
13
Departemen Agama, Mushaf Al-Quran dan Terjemah (Bogor: NUR No.
P.VI/1/TL.02/410/2009), hal. 648.
10
BAB III
PENUTUP
Simpulan
Pengeluaran atas aktiva tetap dengan pengembalian yang diharapkan
tersebar di beberapa tahun disebut sebagai "Biaya Modal". Berbagai keputusan
termasuk pengeluaran dilakukan oleh organisasi bisnis berdasarkan sejumlah
informasi yang dapat diperoleh tentang proposal tertentu untuk investasi. Akan
tetapi, sejumlah modal besar terlibat dan pengembalian direalisasikan di masa
yang akan datang yang tidak pasti, sebagai dasar pertimbangan yang matang
sebelum proposal diterima untuk ditindak lanjuti pelaksanaannya.
1. Tidak mencari rezeki pada hal yang haram, baik dari segi zatnya maupun cara
mendapatkannya, serta tidak menggunakannya untuk hal-hal yang haram.
2. Tidak mendzholimi dan tidak didzalimi.
3. Keadilan pendistribusian dan kemakmuran.
4. Transaksi dilakukan atas dasar ridha sama ridha.
5. Tidak ada unsur riba, maysir dan gharar
11
DAFTAR PUSTAKA
12