Anda di halaman 1dari 15

TUGAS TERSTRUKTUR DOSEN PENGAMPU

Manajemen Investasi Keuangan Syariah M. Yulian Ma’mun, Lc., MM

“PENILAIAN RENCANA INVESTASI SYARIAH”

Oleh:
Kelompok 1

Ahmad Fauzan NPM : 19.13.0062


M. Taufik Kamil NPM : 19.13.0071
Mutia Dina Tamara NPM : 19.13.0073
Septian Pajrin Mukti NPM : 19.13.0076
Ramayanti NPM : 19.15.0156

INSTITUT AGAMA ISLAM DARUSSALAM MARTAPURA


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
2021
KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim.

Assalamu’alaikum wr.wb
Syukur alhamdulilah, pertama-tama marilah kita panjatkan puji syukur
kepada Allah Swt. yang telah memberikan nikmat kesehatan sehingga kita mampu
menjalankan segala perintahnya dan menjauhi segala
larangannya, alhamdulillah.Kedua kalinya shalawat dan salam tak lupa kita
haturkan kepada junjungan alam nabi besar Muhammad saw. yang telah
merombak umat manusia dari masa kebodohan menuju masa yang berpikir sesuai
dengan anjuran Al-Qur’an dan Hadist. Karena berkat anugerah serta kasih sayang
beliau jualah sehingga kami dapat menyelesaikan makalah Manajemen Investasi
Keuangan Syariah ini. Yang kami beri judul “PENILAIAN RENCANA
INVESTASI SYARIAH” ini.

Adapun tentang ini insya allah telah kami usahakan semaksimal mungkin
dan tentunya dengan bantuan para dosen yang telah mengajarkan dan
membimbing kami, sehingga dapat memperlancar proses pembuatan ini. Oleh
sebab itu, kami juga ingin menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam pembuatan ini khususnya
dosen pengampu kami pada mata kuliah Manajemen Investasi Keuangan Syariah
yaitu (M. Yulian Ma’mun, Lc., MM) Terlepas dari semua itu, kami berharap
semoga ini dapat menambah pengetahuan para pembaca, untuk kedepan dapat
memperbaiki atau menambah isi agar menjadi lebih baik lagi.

Akhirnya tiada satu kata yang kami dapat berikan sebagai imbalan selain
mengucapkan terima kasih dan kami berharap semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi para pembaca. Dengan segala kesederhanaan tulisan ini, kami
tetap mengharapkan saran dan kritik demi penyempurnaan makalah ini.

Martapura, September 2021

i
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR ISI .................................................................................................... i
KATA PENGANTAR ..................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ....................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .................................................................................. 1
C. Tujuan .................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pendahuluan ............................................................................................ 3
B. Analisis Pengeluaran Modal dalam Perspektif Islam ............................. 4
C. Evaluasi Investasi dalam Kerangka Syariah ........................................... 6
D. Risiko Menurut Syariah .......................................................................... 9
BAB III PENUTUP
A. Simpulan ................................................................................................. 11
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 12

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Investasi pada hakikatnya merupakan penempatan sejumlah dana pada saat


ini dengan harapan untuk memperoleh keuntungan dimasa mendatang.
Umumnya investasi dibedakan menjadi dua, yaitu; investasi pada asset-aset riil
dan investasi pada asset-aset finansial.Investasi pada aset-aset riil dapat
berbentuk pembelian asset produktif, pendirian pabrik, pembukaan
pertambangan, pembukaan perkebunan dan lainnya.
Dengan berinvestasi maka dana yang terdapat dalam kas perusahaan tidak
menganggur. Investasi dapat dimaksudkan sebagai akumulasi dari suatu bentuk
aktiva untuk memperoleh manfaat dimasa yang akan datang.
Dengan adanya investasi maka perusahaan mengharapkan beberapa
keuntungan yakni terjaminnya manajemen kas, terciptanya hubungan yang erat
dan memperkuat posisi keuangan suatu perusahaan. Investasi merupakan unsur
yang sangat penting dalam perusahaan. Aktivitas investasi yang dilakukan oleh
perusahaan akan dijadikan sebagai dasar penilaian manajemen kas perusahaan.
Penilaian kinerja perusahaan ini sebagian atau seluruhnya dapat dinilai
dari penggunaan kas untuk investasi. Bagi perusahaan investasi adalah cara
untuk menempatkan kelebihan dana sedangkan untuk perusahaan lainnya
investasi merupakan sarana untuk mempererat hubungan bisnis atau
memperoleh suatu keuntungan perdagangan. Apapun motivasi perusahaan dalam
melakukan investasi, investasi tetap merupakan sarana dalam menentukan posisi
keuangan perusahaan.

B. Rumusan Masalah
1. Apa itu penilaian rencana investasi syariah?
2. Bagaimana Analisis Pengeluaran Modal dalam Perspektif Islam?
3. Bagaimana Evaluasi Investasi dalam Kerangka Syariah?
4. Bagaimana Risiko Menurut Syariah?

1
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui Apa itu penilaian rencana investasi syariah.
2. Untuk mengetahui Bagaimana Analisis Pengeluaran Modal dalam
Perspektif Islam.
3. Untuk mengetahui Bagaimana Evaluasi Investasi dalam Kerangka Syariah.
4. Untuk mengetahui Bagaimana Risiko Menurut Syariah.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pendahuluan
Kata manajemen berasal dari bahasa Prancis kuno ménage-ment, yang
memiliki arti : seni melaksanakan dan mengatur.1 Sedangkan Investasi pada
hakikatnya merupakan penempatan sejumlah dana pada saat ini dengan
harapan untuk memperoleh keuntungan di masa mendatang.2
Manajemen Investasi adalah manajemen profesional yang mengelola
beragam sekuritas atau surat berharga seperti saham, obligasi, dan asset lainnya
seperti properti dengan tujuan untuk mencapai target investasi yang
menguntungkan bagi investor. Investor tersebut dapat berupa institusi
(perusahaan asuransi, dana pensiun, perusahaan, dll). Ataupun dapat juga
merupakan investor perorangan, dimana sarana yang digunakan biasanya
berupa kontrak investasi atau yang umumnya digunakan adalah kontrak
investasi kolektif (KIK) seperti, rekasadana.
Lingkup jasa pelayanan manajemen investasi adalah termasuk
melakukan analisa keuangan, pemilihan saham, implementasi perencanaan
serta melekukan pemantauan terhadap investasi. Di luar industri keuangan,
terminologi “manajemen investasi” merujuk pada investasi lainnya selain dari
investasi di bidang keuangan seperti misalnya proyek, merek, paten, dan
banyak lainnya selain saham dan obligasi. Ada yang mengartikan secara
praktis tentang Manajemen investasi sebagai suatu industri global yang sangat
besar serta memegang peran penting dalam pengelolaan triliunan dollar, euro,
pound, dan yen.
Sedangkan Manajemen syariah adalah seni dalam mengelola semua
sumber daya yang dimiliki dengan tambahan sumber daya dan metode syariah
yang telah diajarkan oleh nabi Muhammad SAW.

1
Abdul Aziz. Manajemen Investasi Syariah, (Bandung :Alfabeta,2010) hlm.19
2
Muhammad. Manajemen Keuangan Syari’ah. (Yogyakarta: UPP STIM YKPN. 2014) hlm.
436

3
Jadi secara utuh pemahaman manajemen investasi syariah dapat
dirangkum pengertiannya menjadi suatu kegiatan atau seni mengelola modal
atau sumber-sumber penghidupan ekonomi maupun sumber daya, secara
profesional untuk masa depan, baik di dunia maupun di akhirat sesuai dengan
syari’at dan prinsip-prinsip yang telah diajarkan oleh rasulullah SAW.3
Prinsip-prinsip yang diajarkan Rasulullah sebagaimana dimaksud
merupakan asas yang mendasari manajemen investasi syariah seperti
perencanaan matang dalam mengarungi kehidupan dunia adalah bekal
(investasi) pada kehidupan yang abadi di akhirat. Hal ini tersirat dan tersurat
dalam al-Quran dan al-Hadis. Prinsip ini penting dalam melakukan i’mal
liduniaka ta’ishu abadan wa’mal liakhiratika ta’ishu ghodan. (Berusaha
keraslah untuk sukses di dunia, seakan-akan kamu hidup di dunia selamanya
dan beribadahlah untuk akhiratmu seakan akan kamu mati esok). Prinsip ini
penting dalam melandasi pengertian manajemen investasi syariah seperti di
atas.

B. Analisis Pengeluaran Modal dalam Perspektif Islam


Gagasan untuk mendiskusikan analisis pengeluaran modal dalam
kerangka syariah menunjukkan keterkaitan dengan teknik modern yang
berhubungan erat dengan tingkat discount dalam bentuk tingkat bunga.
Walaupun ada teknik seperti metode payback dan accountants rate of return
yang tidak bersinggungan dengan bunga, tetapi keberatan terhadap kegunaan
yang terbatas dari teknik ini mulai meningkat.4

Pengeluaran atas aktiva tetap dengan pengembalian yang diharapkan


tersebar di beberapa tahun disebut sebagai "Biaya Modal". Berbagai keputusan
termasuk pengeluaran dilakukan oleh organisasi bisnis berdasarkan sejumlah
informasi yang dapat diperoleh tentang proposal tertentu untuk investasi. Akan
tetapi, sejumlah modal besar terlibat dan pengembalian direalisasikan di masa

3
Abdul Aziz. Manajemen Investasi Syariah, (Bandung :Alfabeta,2010) hlm.52
4
Abdul Halim, Analisis Investasi. Jakarta: Salemba Empat, 2005. Hal. 23

4
yang akan datang yang tidak pasti, sebagai dasar pertimbangan yang matang
sebelum proposal diterima untuk ditindak lanjuti pelaksanaannya. Contoh-
contoh keputusan tersebut sangat umum dalam beberapa organisasi besar.
Misalnya, apakah sebaiknya perlu membeli mesin baru atau mesin lama cukup
diperbaiki. Apakah gedung lama dijual atau membangun gedung baru. Apakah
cukup pengembangan produk baru atau pengurangan produk lama kemudian
dikhususkan dalam beberapa produk, dan lain sebagainya.5

Pada negara maju, organisasi bisnis mengembangkan teknik canggih


untuk mengevaluasi proposal investasi sebelum dilaksanakan. Para eksekutif
dari berbagai organisasi besar dilengkapi dengan berbagai perangkat yang
tersedia secara cepat serta dalam jumlah besar, informasi yang akurat untuk
membuat keputusan setiap hari pada biaya modalnya. Ini semua menjadikan
sesuatu yang harus ada agar dapat bertahan dalam kompetisi ekonomi yang
membutuhkan efisiensi produksi dan minimalisasi anggaran. Teknik biaya
modal menyediakan tujuan biaya untuk pengambilan keputusan yang dapat
menjadikan produk bertahan di pasar. Di negara berkembang, tempat pasar
penjual berlaku karena kelakuan ekonomi dan non-ekonomi, seperti analisis
yang cermat dan halus tentang proposal investasi hampir tidak diusahakan.
Malah sebaliknya, elit bisnis mengikuti asumsi tertentu aturan praktis untuk
pengambilan keputusan investasi.

Nyatanya, untuk berbagai teknik modern analisis biaya modal adalah


sedikit keuntungannya. Akan tetapi, teknik ini nyatanya dipakai oleh
pengambil keputusan untuk melihat kondisi masa depan yang tidak menentu
dan membantu mengambil keputusan rasional. Tema kajian analisis biaya
modal dalam perspektif bebas riba meminjam dari teknik modern yang
menanamkan beberapa pendiskontoan (discount rate) yang tentunya berbasis
bunga.6

5
Ibid,. Hal, 25.
6
Ibid. hal 24

5
Meskipun ada teknik seperti Payback Method dan Accountants Rate of
Return (ARR), akan kita lihat nantinya yang mana bebas dari bunga, berbagai
keberatan diajukan untuk melawan keterbatasan penggunaan dari teknik ini.
Hal ini memberikan pertanyaan yang nyata untuk pemikir muslim: metode apa
yang mungkin dipakai untuk mengevaluasi proposal investasi (biaya modal),
sedangkan pengambilan beberapa faktor berdasarkan analisis berorientasi
bunga tertanam dan juga menghasilkan pelaksanaan berbasis bunga dalam
ekonomi. Sebenarnya pertanyaan begitu jelas bahwa hal itu dibesarkan oleh
seorang ekonom Turki yang sementara menganjurkan pelarangan bunga dalam
seluruh perekonomian mengakui bahwa tidak adanya usulan lain, berbagai
teknik modern tentang analisis investasi harus diterima.

Organisasi-organisasi yang berbeda dalam kriteria mereka untuk


investasi dan begitu juga metode-metode yang diadopsi untuk menganalisis
proposal belanja modal. Metode-metode ini sering dilengkapi oleh dua atau
lebih teknik untuk memastikan kesehatan keputusan dalam melakukan
investasi, metode-metode populer yang umum digunakan ialah:7

1. Metode payback
2. Akuntan Rate of Return (ARR)
3. Diskon Cash Flow Rate of Return (DCFR)
4. Metode Net Present Value (NPV)
5. Metode Machinery and Allied Product Institute (MAPI)

C. Evaluasi Investasi dalam Kerangka Syariah


Bagi pelaku muamalallah ada beberapa prinsip-prinsip islam yang harus
di perhatikan oleh pelaku investasi syariah atau pihak terkait, prinsip tersebut
meliputi:

7
Ibid. hal 25

6
1. Tidak mencari rezeki pada hal yang haram, baik dari segi zatnya
maupun cara mendapatkannya, serta tidak menggunakannya untuk hal-
hal yang haram.
2. Tidak mendzholimi dan tidak didzalimi.
3. Keadilan pendistribusian kemakmuran.
4. Transaksi dilakukan atas dasar ridha sama ridha.
5. Tidak ada unsur riba, maysir dan gharar.

Berdasarkan keterangan di atas, maka kegiatan di pasar modal mengacu


pada hukum syariat yang berlaku. Perputaran modal pada kegiatan pasar modal
syariah tidak boleh disalurkan kepada jenis industri yang melaksanakan
kegiatan-kegiatan yang di haramkan. Pembelian saham pabrik minuman keras,
pembangunan penginapan untuk prostitusi dan lainnya yang bertentangan
dengan syariah berarti di haramkan. Semua transaksi yang terjadi di bursa efek
harus atas dasar suka sama suka, tidak ada unsur pemaksaan, tidak ada pihak
yang didzalimi atau mendzalimi. Seperti menggoreng saham.

Tidak ada unsur riba, tidak bersifat spekulasi atau judi dan semua
transaksi harus transparan, di haramkan adanya insider trading yang dimana
merupakan istilah di bursa yang pengertiannya adalah seseorang yang
melakukan transaksi dengan mendapat informasi orang dalam sehingga orang
tersebut mendapatkan keuntungan yang abnormal. Seorang investor muslim
harus bisa memiliki prinsip dengan melihat kehalalan, keberkahan dan
bertambah. Berkah dalam artian memilih produk investasi yang lebih banyak
membawa kebaikan untuk lebih banyak orang. Bertambah maksudnya dapat
memberikan keuntungan yang besar dan bertambah terus pokok investasi.

Ketika ada gagasan dasar bahwa waktu mempunyai nilai dan


mempertimbangkan waktu dalam arus kas adalah sesuatu yang diterima,
analisis teknik pengeluaran modal sudah menggunakan konsep modal yang
tidak Islami. Jadi ada kepentingan untuk membuat rumusan alternatif, di
samping keinginan untuk membuat sebuah karakter yang sederhana dan

7
rasional dengan melibatkan uang sebagai fungsi waktu. Terkait dengan hal ini,
maka perlu adanya metode yang dapat digunakan untuk memulai atau
mengevaluasi proyek investasi sesuai dengan kerangka syariah.8

Metode yang diusulkan dalam kerangka keuangan syariah adalah


“Investible Surplus Metode” (ISM) atau metode kelebihan barang yang
diinvestasikan.

Keuntungan metode ISM dibanding metode yang lain:9

1. dibanding metode payback


a. ISM mengukur keuntungan proyek, sedangkan metode payback tidsk
b. Payback mempunyai suatu penyimpangan terhadap investasi longer lived
(jangka panjang) sedangkan ISM tidak
c. Payback tidak mempertimbangkan sarus kas setelah biaya ditutupi
sedangkan ISM mempertimbangkan semua arus kas selama proyek
berlangsung
d. Payback mengabaikan nilai uang sebagai fungsi waktu sedangkan ISM
memperhitungkan kartu pengeluaran dan waktu berjalan
2. Dibanding dengan ARR
ISM mempertimbangkan nilai uang sebagai fungsi waktu, ARR tidak
3. Dibanding dengan DCFR dan NPV
a. Kedua metode dipahami dalam kerangka kapitalistik dimana riba digunakan
untuk pemotongan arus kas. ISM lebih relevan digunakan dalam kerangka
bebas riba, dengan ide sentralnya adalah mengabaikan suku bunga.
b. Lebih dari itu, ISM lebih sederhana untuk dipahami dan diterapkan
dibandingkan kedua metode ini.
4. Dibanding MAPI

8
Abdul Aziz, Manajemen Investasi Syariah. Bandung: Alfabeta, 2010. Hal 88
9
Ibid. Hal 89

8
MAPI sukar digunakan dan tidak mempertimbangkan nilai uang sebagai
fungsi waktu. ISM mudah digunakan dan juga mempertimbangkan pemilihan
waktu arus kas.10

D. Risiko Investasi Menurut Syariah


Secara umum, risiko adalah tingkat ketidakpastian akan terjadinya
sesuatu atau tidak terwujudnya sesuatu tujuan, pada suatu kurun atau periode
waktu tertentu (time period).11 Risiko dapat di artikan sebagai penyimpangan
hasil (return) yang diperoleh dari rencana hasil (return) yang diharapkan.
Berbicara risiko investasi berarti kita menganalisis kemungkinan tidak
tercapainya hasil (keuntungan) yang diharapkan. Tidak tercapainya hasil yang
diharapkan menandakan terjadi penyimpangan atas hasil yang diperoleh
dibandingkan dengan hasil yang direncanakan (diharapkan). Risiko ini terjadi
karena keadaan waktu yang akan datang penuh dengan ketidakpastian
(uncertaintity). Besarnya tingkat risiko yang dimasukkan dalam penilaian
investasi akan mempengaruhi besarnya hasil yang diharapkan oleh pemodal.
Apabila perusahaan memasukkan tingkat risiko yang tinggi pada suatu
investasi yang dianggarkan, maka pemodal yang akan menanamkan dananya
pada investasi tersebut mengharapkan hasil atau mensyaratkan hasil (required
rate of return) yang tinggi pula, dan terjadi sebaliknya. Hasil dan risiko (risk
and return) memiliki hubungan yang linier dan kebalikannya (high risk, high
return dan low risk, low return).
Setiap bentuk investasi memiliki risiko yang besar kecilnya tergantung
pada banyak factor. Semakin tinggi hasil yang diharapkan dari investasi
tersebut, semakin tinggi pula tingkat risikonya. Para investor sangat penting
memahami risiko tersebut sebelum melakukan investasi terhadap sebuah
instrument investasi. Risiko pada setiap instrument investasi tersebut dapat

10
Ibid,. Hal, 99.
11
Di Asih I Maruddani dan Ari Purbowati, Pengukuran Value at Risk pada Aset Tunggal dan
Portofolio dengan Simulasi Monte Carlo, (Media Statistika), Vol. 2 No. 2, Desember 2009: hal. 94.

9
diukur dan dikelola sehingga para investor terhindar dari kerugian yang
besar.12
Selain return, investor juga harus memperhatikan risiko dalam investasi.

Dalam konsep syariah risiko adalah sunnatullah, sebagaimana terdapat dalam

Al-Qur’an Surat Luqman ayat 34:

“Sesungguhnya Allah, hanya pada sisi-Nya sajalah pengetahuan tentang hari

kiamat; & Dialah yang menurunkan hujan, & mengetahui apa yang ada dalam

Rahim. Dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang

akan diusahakannya besok. Dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui

dibumi mana dia akan mati. Sesungguhnya Allah maha mengetahui lagi Maha

mengenal”. (QS.Luqman/ 31:34).13

12
Nur Alamah Fauziyah, Analisis Risiko pada Portofolio Syariah dengan Pemodelan Value
at Risk (VaR) Block Maxima-Generalized Extreme Value, (Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga), Jurnal
Konvergensi Vol 4 No. 1 April 2014, hal. 53-54.
13
Departemen Agama, Mushaf Al-Quran dan Terjemah (Bogor: NUR No.
P.VI/1/TL.02/410/2009), hal. 648.

10
BAB III
PENUTUP
Simpulan
Pengeluaran atas aktiva tetap dengan pengembalian yang diharapkan
tersebar di beberapa tahun disebut sebagai "Biaya Modal". Berbagai keputusan
termasuk pengeluaran dilakukan oleh organisasi bisnis berdasarkan sejumlah
informasi yang dapat diperoleh tentang proposal tertentu untuk investasi. Akan
tetapi, sejumlah modal besar terlibat dan pengembalian direalisasikan di masa
yang akan datang yang tidak pasti, sebagai dasar pertimbangan yang matang
sebelum proposal diterima untuk ditindak lanjuti pelaksanaannya.

Bagi pelaku muamalallah ada beberapa prinsip-prinsip islam yang harus di


perhatikan oleh pelaku investasi syariah atau pihak terkait, prinsip tersebut
meliputi:

1. Tidak mencari rezeki pada hal yang haram, baik dari segi zatnya maupun cara
mendapatkannya, serta tidak menggunakannya untuk hal-hal yang haram.
2. Tidak mendzholimi dan tidak didzalimi.
3. Keadilan pendistribusian dan kemakmuran.
4. Transaksi dilakukan atas dasar ridha sama ridha.
5. Tidak ada unsur riba, maysir dan gharar

11
DAFTAR PUSTAKA

Aziz Abdul, 2010. Manajemen Investasi Syariah, Bandung : Alfabeta.


Di Asih I Maruddani dan Ari Purbowati, Pengukuran Value at Risk pada Aset
Tunggal dan Portofolio dengan Simulasi Monte Carlo, Media Statistika
Hlim Abdul, 2005. Analisis Investasi, Jakarta : Salemba Empat.
Muhammad, 2014, Manajemen Keuangan Syariah, Yogyakarta : UUP STIM
YKPN
Nur Alamah Fauziyah, Analisis Risiko pada Portofolio Syariah dengan
Pemodelan Value at Risk (VaR) Block Maxima-Generalized Extreme
Value, Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga

12

Anda mungkin juga menyukai