Anda di halaman 1dari 2

Hutan Kota Srengseng

Hutan Kota Srengseng merupakan hutan buatan yang dikelola oleh Dinas Kehutanan Provinsi
DKI Jakarta. Hutan ini berlokasi di Jalan Haji Kelik, Srengseng, Jakarta Barat, DKI Jakarta.
Hutan Kota Srengseng mudah dikunjungi dengan menggunakan transportasi umum. Hutan ini
berada sekitar 300 meter dari halte Transjakarta Jalan Panjang dan dari jalur sebaliknya
tersedia angkutan kota nomor 24 dan bus Kopaja jurusan Blok M-Meruya. Hutan di tengah
kota ini juga disertai sejumlah fasilitas. Tepat di sebelah lahan parkir, ada kawasan bermain
anak yang dilengkapi beragam jenis permainan. Permainan seperti perosotan, jungkat-jungkit,
serta beberapa permainan panjat-panjatan yang seluruhnya berada di area berpasir tersedia di
sini. Pengunjung juga tidak perlu merogoh kocek berpuluh ribu rupiah untuk dapat masuk ke
hutan ini. Cukup membayar Rp 2.000 per orang saja, dengan penambahan untuk kendaraan
bermotor roda dua sebesar Rp 2.000 dan roda empat sebesar Rp 4.000. Apabila masuk dari
gerbang depan hutan, kita akan menemui lahan parkir yang cukup luas di sebelah kanan. Di
depan lahan parkir tersebut ada enam tenda tempat berjualan makanan dan minuman. Kita
bisa membeli beragam kopi dan kudapan lain, sambil berkeliling di hutan yang luasnya
sekitar 15 hektar ini. Di dalam hutan kota ini juga terdapat danau yang cukup luas dan sering
digunakan sebagai tempat pemancingan secara gratis bagi siapa saja, namun tetap ada
aturannya yaitu dilarang keras melakukan penjalaan ikan. Hutan ini terbuka untuk umum
mulai dari anak-anak hingga lanjut usia dapat menikmati sejuknya suasana hutan di tengah
hiruk pikuk Kota Jakarta ini. Meskipun datang di siang hari, pengunjung tidak akan merasa
kegerahan karena keseluruhan kawasan di hutan ini sangat rindang dan sejuk. Terdapat
sekitar 4.800 pohon dengan 63 varietas berbeda, di hutan buatan yang sudah ada sejak 1995.
Hutan ini memiliki fungsi utama sebagai hutan konservasi, daerah resapan air, pengawetan
plasma nuftah, tempat wisata dan aktifitas masyarakat. Keberadaan hutan kota ini dapat
mengurangi masalah pencemaran udara yang berada di Kota Jakarta Barat khususnya dan
Provinsi DKI Jakarta pada umumnya. Hutan Kota Srengseng dinilai cukup efektif menyerap
gas karbon dioksida (CO2) dari atmosfer kota. Daya serapnya mencapai 88,15 ton CO 2 per
hektar. Jumlah cadangan karbon yang disimpan di hutan ini mencapai 24,04 ton per hektar.
Dibalik kelebihannya ada beberapa kendala terhadap hutan kota ini antara lain minimnya
fasilitas toilet yang akan membuat pengunjung desak-desakan ketika sedang ramai-ramainya
jadi perlu ditambahkan beberapa toilet yang tersebar bukan terpusat. Masalah lainnya adalah
kurangnya sosialisasi kepada masyarakat agar memberdayakan keberadaan hutan kota ini
secara optimal dalam kehidupan di Kota Jakarta ini. Walaupun sengaja dibuat terkesan
berantakan agar terlihat seperti hutan alami, perawatan secara intensif terhadap flora-flora
yang terdapat dalam hutan tersebut juga sangat diperlukan seperti mengganti pohon yang
mati dan lain sebagainya. Fasilitas yang rusak juga harus segera diganti/diperbaiki agar lebih
menarik minat wisatawan contohnya adalah pembatas hutan yang terbuat dari tembok dijebol
di beberapa titik sehingga masyarakat pun bisa keluar-masuk dengan bebas melalui tembok
itu. Tak hanya itu, ada ulah vandalisme dengan mencoret-coret tembok dan bangunan hutan
kota. Terakhir, hutan ini perlu direvitalisasi agar dapat menjadi hutan konservasi karena
dahulunya hutan ini merupakan tempat pembuangan sampah jadi masih ada sampah plastik di
dalam tanahnya sehingga akar pohon tidak dapat menembus secara mendalam dan pohon
tersebut akan mudah tumbang ketika ada angin kencang.

Anda mungkin juga menyukai