INTRODUKSI SEL
Sel adalah unit fungsional terkecil dalam tubuh. Sel tidak dapat dilihat dengan mata
telanjang,tetapi dengan menggunakan mikroskop dapat tampak sel beserta struktur kecil di
dalamnya yang disebut organel. Sebaliknya,oosit atau sel telur (wanita) dapat dilihat dengan
mata, sedangkan spermatozoon (pria) menjadi salah satu sel terkecil pada manusia.
Setiap sel menyusun jaringan lalu jaringan menyusun organ dan organ menyusun
sistem organ kemudian menyusun tubuh manusia
Setiap sel memiliki karakteristik dan fungsi yang berbeda-beda
Bagian-bagian Sel
Membran plasma
Sitoplasma
Nukleus
organel
Susunan Sel
Air
Banyak unsur elektrolit yang terkandung dalam sel. Unsur elektrolit paling penting
adalah: kalium, magnesium, fosfat, sulfat, bikarbonat, dan sedikti natrium klorida. Elektrolit
di perlukan untuk pengaturan sel, yang mana menghantarkan impuls elektrokimia ke saraf
dan serat otot
Protein
Konsentrasi protein dalam sel mencapai 10-20% massa sel. Terdapat dua macam
protein: protein struktural dan protein globular (enzim sel)
Protein struktural: Berbentuk filamen tipis panjang, yang bermanfaat menyediakan
berbagai macam bentuk kontraktilitas sel
Protein globular: terdiri dari satu macam bentuk protein atau gabungan dari bermacam-
macam protein. Menyatu dalam cairan sel karena sebagai enzim sel protein ini berperan
dalam reaksi-reaksi kimia dalam sel. Ex: metabolisme sel
Lipid
Lipid paling penting adalah fosfolipid dan kolesterol yang mana konsentrasi keduanya
mencapai 2% massa sel. Sedangkan trigliserida (lemak netral) konsentrasinya mencapai 95%
massa sel. Lipid larut dalam pelarut lemak bukan air sehingga berfungsi sebagai membran
sawar sel, sedangkan trigliserida berperan sebagai gudang energi utama dalam tubuh
Karbohidrat
Berperan utama dalam nutrisi sel. Kadarnya mencapai 1-3% massa sel
ULTRASTRUKTUR SEL
Secara ultrastruktur, kandungan sel itu terdiri atas berbagai macam organel, antara
lain :
1. Plasmalemma (PL)
tempat berlangsungnya difusi secara selektif,transfor aktif, sitosis, penerima dan
penyampai rang-sangan serta respons, komunikasi, dan benteng pertahanan.
tempat sintesa protein, metabolisme lemak, transport zat ke alat golgi, dan untuk detoksikasi
3. Alat Golgi ( AG )
tempat persenyawaan karbohidrat atau lemak dengan protein, memadatkan dan
membungkus bahan untuk digetahkan dan mencadangkannya, membuat lisoso, membuat
plasmalemma
4. Lisososm (LS)
penghasil ATP, metabolisme lemak, dan sintesa steroid, produksi panas
6. Plastid
7. sentriol
mengatur pembelahan sel, produksi mikrotubul dan mikrofilamen, produksi cillia dan
flagella, kontrol gerakan
8. Mikrotubul
9. mikrofilamen
untuk pencernaan zat tertentu, mengandung enzim peroksida, untuk merombak
peroksida yang meracun jadi H2O dan O2
tempat kromatin dan nukleolus, kromatin : bahan genetis. Nukleolus : produksi
ribosom
JENIS-JENIS SEL
Sel terdiri dari protoplasma, yaitu zat hidup dalam cairan heterogen
Terdapat dua jenis sel:
1.) Sel prokariotik:
Sel Prokariotik, tersusun atas:
Dinding Sel
Sitoplasma
Ribosom
Plasmid
Pili
Nukleoid
Flagelum
Membran Sel
Kapsul
Adapun fungsinya antara lain:
1. Dinding sel
berfungsi mencegah sel pecah akibat tekanan osmotik pada lingkungan
yang memiliki konsentrasi lebih rendah daripada isi sel.
2. Kapsul
berfungsi membantu sel melekat pada permukaan benda dan sel lain
3.Ribosom
berfungsi sebagai tempat pembuatan protein (sintesis protein)
4. Plasmid
berfungsi membawa gen tertentu yang memberikan keuntungan
tambahan pada keadaan tertentu.
5. Pili
berfungsi membantu sel prokariotik menempel pada sel lain, dimana pili
adalah benang- benang protein.
6. Nukleoid
Berfungsi sebagai tempat berkonsentrasinya satu molekul DNA dengan
struktur lingkar.
7. Flagelum
berfungsi sebagai alat gerak.
8. Membran Sel
berfungsi untuk membatasi dinding sel dengan inti sel
berfungsi sebagai tempat pembuatan protein (sintesis protein)
Prokariotik Eukariotik
Ukuran < 5 mikrometer Ukuran < 10 mikrometer
Tidak memiliki selaput inti memiliki selaput inti
Tidak memiliki organel bermembran memiliki selaput inti
Ex : sel balkteri,ganggang hijau Ex : el tubuhan & sel hewan
2. Transport aktif
pada saat tertentu, sel hidup mampu menyerap beberapa zat meskipun konsentrasi zat
di dalamselnya lebih tinggi dibandingkan lingkungan di sekitar sel. Artinya sel dapat
menyerap zat berlawanan dengan gradien konsenrasi sehingga proses tsb membutuhkan
energi,dinamakan tranpor aktif.
adalah salah satu cara sel untuk mengalami pembelahan. Ciri pembelahan secara meiosis
adalah:Terjadi di sel kelamin,Jumlah sel anaknya 4,Jumlah kromosen 1/2
induknya,Pembelahan terjadi 2 kali.
Proses Pembelahan Meiosis
Meiosis dapat dibagi menjadi dua pembelahan nukleus (kariokinesis), yaitu meiosis I dan
meiosis II. Pada meiosis I terjadi pengurangan jumlah kromosom menjadi setengah dari
semula sehingga pembelahan ini sering juga disebut pembelahan reduksi. Jika sel yang
mengalami meiosis adalah sebuah sel diploid, maka pada akhir meiosis II akan didapatkan
empat buah sel yang masing-masing haploid. Hal ini karena kromosom hanya mengalami
satu kali penggandaan, tetapi kariokinesisnya terjadi dua kali.
Oleh karena meiosis dapat dibagi menjadi meiosis I dan meiosis II, maka tahap
tahapnya terdiri atas profase I, metafase I, anafase I, telofase I, profase II, metafase II,
anafase II, dan telofase II. Tahap-tahap meiosis II (profase II hingga telofase II) sebenarnya
menyerupai tahap-tahap pada mitosis.
Profase I
Di antara tahap-tahap meiosis, profase I membutuhkan waktu paling panjang sehingga
dapat dibagi lagi menjadi beberapa tahap, yaitu leptonema, zigonema, pakinema, diplonema,
dan diakinesis. Leptonema (leptoten)
Seperti halnya pada profase awal mitosis, pada tahap meiosis yang paling awal ini tiap
kromosom telah mengalami penggandaan menjadi kromatid kembar. Namun, kenampakan
kromosom jika dilihat menggunakan mikroskop cahaya masih seperti benang tunggal yang
tipis memanjang. Di sepanjang kromosom dijumpai sejumlah kromomir, berupa butiran-
butiran padat dengan interval yang tidak beraturan.
Zigonema (zigoten)
Tiap kromosom homolog (kromosom paternal dan maternal) berpasang-pasangan
membentuk struktur bivalen. Proses berpasangannya sendiri dinamakan sinapsis. Oleh karena
tiap kromosom telah mengalami penggandaan menjadi dua kromatid kembar, maka pada tiap
bivalen terdapat empat kromatid kembar. Kompleks empat kromatid ini disebut tetrad.
Pakinema (pakiten)
Pada pakinema kromosom untuk pertama kalinya dapat dilihat sebagai struktur yang
telah mengalami penggandaan (bivalen atau tetrad). Peristiwa penting lainnya pada tahap ini
adalah terjadinya pindah silang (crossing over), yaitu pertukaran materi genetic antara
kromatid paternal dan kromatid maternal pasangannya.
Diplonema (diploten)
Secara visual tempat terjadinya pindah silang dapat dilihat sebagai struktur yang
dinamakan kiasma (jamak = kiasmata). Kecuali pada daerah-daerah kiasma ini, pasangan-
pasangan kromatid Nampak mulai saling memisah.
Diakinesis
Kiasma bergeser ke ujung kromosom sehingga tempat ini sekarang tidak harus
merupakan tempat terjadinya pindah silang. Tiap kromatid anggota tetrad makin memendek,
menebal, dan bergerak ke arah bidang tengah sel. Nukleolus dan dinding nukleus
menghilang. Mikrotubul / benang spindel yang keluar dari sentriol nampak kian memanjang
dan akhirnya melekat pada kinetokor.
Metafase I
Struktur tetrad nampak makin jelas di bidang tengah sel. Di sinilah konfigurasi
kromosom meiosis paling mudah dibedakan dengan kromosom metafase mitosis. Pada
metafase mitosis tidak dijumnpai adanya struktur tetrad, tetapi hanya ada biad yang terdiri
atas dua kromatid kembar.
Anafase I
Anggota tiap pasangan kromosom homolog (yang masing-masing terdiri atas dua
kromatid kembar) bergerak ke arah kutub sel yang berlawanan. Dalam hal ini sentromir
belum membelah sehingga kedua kromatid kembar masih terikat satu sama lain.
Telofase I
Anggota tiap pasangan kromosom homolog telah mencapai kutub sel yang
berlawanan. Dinding nukleus mulai terbentuk kembali. Kadang-kadang telofase I diikuti oleh
sitokinesis dan interfase singkat (tanpa penggandaan kromosom), tetapi seringkali langsung
diteruskan ke meiosis II.
Meiosis II
Di atas telah dikatakan bahwa tahap-tahap meiosis II, mulai dari profase II hingga
telofase II, menyerupai tahap-tahap pada mitosis. Namun, pada meiosis II hanya ada satu dari
masing-masing pasangan kromosom homolog di dalam setiap nukleus. Jadi, di dalam tiap
nukleus hanya ada kromosom paternal saja atau kromosom maternal saja untuk tiap nomor
kromosom. Sebagai contoh, di dalam satu nukleus mungkin terdapat kromosom paternal
untuk kromosom nomor 1, kromosom maternal untuk kromosom nomor 2, kromosom
maternal untuk kromosom nomor 3, dan seterusnya. Nukleus lainnya akan membawa
kombinasi kromosom yang lain pula. Telofase II akan diikuti oleh sitokinesis yang
menghasilkan empat sel haploid. Di dalam nukleus masing-masing sel ini terdapat satu
anggota untuk setiap pasangan kromosom homolog. Jadi, kalau pada telofase I (dan
sebelumnya, anafase I) terjadi pemisahan kromosom homolog, pada telofase II (dan anafase
II) terjadi pemisahan kromatid.
Hasil meiosis :
1.) Satu sel induk yang diploid (2n) menjadi 4 sel anakan yang masing – masing haploid (n)
2.) Jumlah kromosom sel anak setengah dari jumlah kromosom sel induknya.
3.) Pembelahan meiosis hanya terjadi pada sel – sel generative atau sel – sel gamet seperti
sperma dan ovum (sel telur).
Perbedaan Pembelahan Mitosis dan Meiosis
Perbedaan pokok antara mitosis dan meiosis
No Perbedaan Mitosis Meiosis
1 Interfase Lama Sebentar
Agak lama; dibagi atas
Sebentar : tak ada sub- sub-fase pada meiosis I;
2 Profase
fase, hanya sekali 2x; profase II kromatid tak
mengganda lagi
Terbentuknya Pertengahan profase:
3 Awal profase
kromosom pakiten.
Bergandeng pada zigoten
4 Kromosom homolog Tak bergandeng
sampai anafase meiosis I
Tetrad, synapsis, Terbentuk pada pakiten
5 Tak terbentuk
crossing-over dan diploten
Membagi dua sehingga Metafase I: belum
6 Metafase, sentromer
kromatid terpisah membagi 2.
Anafase I: kromosom
homolog pindah ke kutub
Pindah ke kutub
7 Anafase, kromatid berseberangan; anafase II:
berseberangan
kromatid pindah ke kutub
berseberangan
Terbentuk 2 sel anak Telofase I: terbentuk 2 sel
8 Telofase
masing-masing 2n anak masing-masing 1n.
Ada antara meiosis I dan
Interkinesis Tidak ada
meiosis II
10 Terjadi pada jaringan Somatif dan germinatif Hanya pada germinatif
HOMEOSTASIS
. Saat tubuh memerlukan lingkungan tertentu agar bisa bertahan hidup dan berfungsi dengan baik.
Lingkungan dapat kita artikan sebagai cairan yang mengelilingi tiap sel. Cairan ini disebut sebagai
cairan interstitial (‘”dalam ruang-ruang”), atau cairan ekstraseluler sebab ada di luar sel (extra berasal
dari bahasa latin yang artinya diluar). Cairan ini utamanya terdiri dari air dan mengandung substansi
terlaru seperti sodium, glukosa, kalsium, dan protein. Cairan interstitial berasal dari plasma darah dan
dikembalikan plasma darah juga saat bersirkulasi di seluruh tubuh. Tubuh harus memelihara kondisi
suhu mendekati konstan, demikian juga pH dan konsentrasi glukosa, natrium, dan kalsium dalam
cairan ini, sebab kaku tidak sel akan terganggu. Proses dinamis dalam memelihara lingkungan agar
konstan disebut homestasis.