Anda di halaman 1dari 14

Konsep Sel

INTRODUKSI SEL 
            Sel adalah unit fungsional terkecil dalam tubuh. Sel tidak dapat dilihat dengan mata
telanjang,tetapi dengan menggunakan mikroskop dapat tampak sel beserta struktur kecil di
dalamnya yang disebut organel. Sebaliknya,oosit atau sel telur (wanita) dapat dilihat dengan
mata, sedangkan spermatozoon (pria) menjadi salah satu sel terkecil pada manusia.
Setiap sel menyusun jaringan lalu jaringan menyusun organ dan organ menyusun
sistem organ kemudian menyusun tubuh manusia
 Setiap sel memiliki karakteristik dan fungsi yang berbeda-beda
Bagian-bagian Sel
         Membran plasma
         Sitoplasma
         Nukleus
         organel
Susunan Sel
      Air

  Merupakan media utama dari sel, konsentrasinya mencapai 75-80%


      Elektrolit

  Banyak unsur elektrolit yang terkandung dalam sel. Unsur elektrolit paling penting
adalah: kalium, magnesium, fosfat, sulfat, bikarbonat, dan sedikti natrium klorida. Elektrolit
di perlukan untuk pengaturan sel, yang mana menghantarkan impuls elektrokimia ke saraf
dan serat otot
      Protein

            Konsentrasi protein dalam sel mencapai 10-20% massa sel. Terdapat dua macam
protein: protein struktural dan protein globular (enzim sel)
  Protein struktural: Berbentuk filamen tipis panjang, yang bermanfaat menyediakan
berbagai macam bentuk kontraktilitas sel
  Protein globular: terdiri dari satu macam bentuk protein atau gabungan dari bermacam-
macam protein. Menyatu dalam cairan sel karena sebagai enzim sel protein ini berperan
dalam reaksi-reaksi kimia dalam sel. Ex: metabolisme sel
      Lipid

            Lipid paling penting adalah fosfolipid dan kolesterol yang mana konsentrasi keduanya
mencapai 2% massa sel. Sedangkan trigliserida (lemak netral) konsentrasinya mencapai 95%
massa sel. Lipid larut dalam pelarut lemak bukan air sehingga berfungsi sebagai membran
sawar sel, sedangkan trigliserida berperan sebagai gudang energi utama dalam tubuh
      Karbohidrat

            Berperan utama dalam nutrisi sel. Kadarnya mencapai 1-3% massa sel

ULTRASTRUKTUR SEL
Secara ultrastruktur, kandungan sel itu terdiri atas berbagai macam organel, antara
lain :
1. Plasmalemma (PL) 
 
 tempat berlangsungnya difusi secara selektif,transfor aktif, sitosis, penerima dan  
penyampai rang-sangan serta respons, komunikasi, dan benteng pertahanan.

2. Retikulum Endoplasma (RE) 

tempat sintesa protein, metabolisme lemak,   transport zat ke alat golgi, dan untuk detoksikasi

3. Alat Golgi ( AG )
tempat persenyawaan karbohidrat atau lemak dengan protein, memadatkan dan
membungkus bahan untuk digetahkan dan mencadangkannya, membuat lisoso, membuat
plasmalemma
4. Lisososm (LS) 

           pencernaan, regenerasi, penyembuhan, remodeling, resorpsi


5. Mitokondria (MK ) 

           penghasil ATP, metabolisme lemak, dan sintesa steroid, produksi panas

6. Plastid 

           mengandung pigmen (zat warna) terutama pada tumbuhan

7. sentriol 
           mengatur pembelahan sel, produksi mikrotubul dan mikrofilamen, produksi cillia dan
flagella, kontrol gerakan

 8. Mikrotubul 

           sitoskelet, transport, gerakan

9. mikrofilamen 

            sitoskelet, transpot, gerakan


10. peroksisom 

             untuk pencernaan zat tertentu, mengandung enzim peroksida, untuk merombak
peroksida yang meracun jadi H2O dan O2

11. Inti (nukleus) 

                tempat kromatin dan nukleolus, kromatin : bahan genetis. Nukleolus : produksi
ribosom

 JENIS-JENIS SEL
Sel terdiri dari protoplasma, yaitu zat hidup dalam cairan heterogen
 Terdapat dua jenis sel:
1.)           Sel prokariotik:
Sel Prokariotik, tersusun atas:
 Dinding Sel
 Sitoplasma
 Ribosom
 Plasmid
 Pili
 Nukleoid
 Flagelum
 Membran Sel
 Kapsul
Adapun fungsinya antara lain:
1. Dinding sel
berfungsi mencegah sel pecah akibat tekanan osmotik pada lingkungan
yang memiliki konsentrasi lebih rendah daripada isi sel.
2. Kapsul
berfungsi membantu sel melekat pada permukaan benda dan sel lain
3.Ribosom
berfungsi sebagai tempat pembuatan protein (sintesis protein)
4. Plasmid
berfungsi membawa gen tertentu yang memberikan keuntungan
tambahan pada keadaan tertentu.
5. Pili
berfungsi membantu sel prokariotik menempel pada sel lain, dimana pili
adalah benang- benang protein.
6. Nukleoid
Berfungsi sebagai tempat berkonsentrasinya satu molekul DNA dengan
struktur lingkar.
7. Flagelum
berfungsi sebagai alat gerak.
8. Membran Sel
berfungsi untuk membatasi dinding sel dengan inti sel
berfungsi sebagai tempat pembuatan protein (sintesis protein)

2) Sel Eukariotik, dapat dibagi menjadi 2 yaitu :


a) sel tumbuhan
b) sel hewan

Prokariotik Eukariotik
Ukuran < 5 mikrometer Ukuran < 10 mikrometer
Tidak memiliki selaput inti memiliki selaput inti
Tidak memiliki organel bermembran  memiliki selaput inti
Ex : sel balkteri,ganggang hijau Ex : el tubuhan & sel hewan

FUNGSI SPESIFIK SEL

a.      Selaput Plasma


Selaput Plasma (Plasmalemma) yaitu selaput atau membran sel yang terletak paling luar yang
tersusun dari senyawa kimia Lipoprotein (gabungan dari senyawa lemak atau Lipid dan
senyawa Protein). Lipoprotein ini tersusun atas 3 lapisan yang jika ditinjau dari luar ke dalam
urutannya adalah:Protein – Lipid – Protein Þ Trilaminer Layer.
Lemak bersifat Hidrofebik (tidak larut dalam air) sedangkan protein bersifat Hidrofilik (larut
dalam air); oleh karena itu selaput plasma bersifat Selektif Permeabel atau Semi Permeabel
(teori dari Overton). Selektif permeabel berarti hanya dapat memasukkan /di lewati molekul
tertentu saja.
Fungsi dari selaput plasma ini adalah menyelenggarakan Transportasi zat dari sel yang satu
ke sel yang lain. Khusus pada sel tumbahan, selain mempunyai selaput plasma masih ada satu
struktur lagi yang letaknya di luar selaput plasma yang disebut Dinding Sel (Cell Wall).
Dinding sel tersusun dari dua lapis senyawa Selulosa, di antara kedua lapisan selulosa tadi
terdapat rongga yang dinamakan Lamel Tengah (Middle Lamel) yang dapat terisi oleh zat-zat
penguat seperti Lignin, Chitine, Pektin, Suberine dan lain-lainSelain itu pada dinding sel
tumbuhan kadang-kadang terdapat celah yang disebut Noktah. Pada Noktah/Pit sering
terdapat penjuluran Sitoplasma yang disebut Plasmodesma yang fungsinya hampir sama
dengan fungsi saraf pada hewan. 
2.      Sitoplasma
Sitoplasma dan Organel Sel merupakan bagian yang cair dalam sel dinamakan Sitoplasma
khusus untuk cairan yang berada dalam inti sel dinamakan Nukleoplasma), sedang bagian
yang padat dan memiliki fungsi tertentu digunakan Organel Sel.
Penyusun utama dari sitoplasma adalah air (90%), berfungsi sebagai pelarut zat-zat kimia
serta sebagai media terjadinya reaksi kirnia sel.Organel sel adalah benda-benda solid yang
terdapat di dalam sitoplasma dan bersifat hidup (menjalankan fungsi-fungsi kehidupan).
Berdasarkan ada tidaknya selaput inti kita mengenal 2 penggolongan sel yaitu :
1)      Sel Prokariotik (sel yang tidak memiliki selaput inti), misalnya dijumpai pada bakteri,
ganggang biru.
2)      Sel Eukariotik (sel yang memiliki selaput inti). Fungsi dari inti sel adalah mengatur
semua aktivitas (kegiatan) sel, karena di dalam inti sel terdapat kromosom yang berisi ADN
yang mengatur sintesis protein.
2.    Metabolisme Sel
     Metabolisme adalah segala proses reaksi kimia yang terjadi di dalam makhluk hidup,
mulai makhluk hidup bersel satu yang sangat sederhana seperti bakteri, protozoa, jamur,
tumbuhan, hewan; sampai mkhluk yang susunan tubuhnya kompleks seperti manuasia. Di
dalam proses ini, makhluk hidup mendapat, mengubah dan memakai senyawa kimia dari
sekitarnya untuk mempertahankan hidupnya.
     Metabolisme meliputi proses sintesis (anabolisme) dan proses penguraian
(katabolisme) senyawa atau komponen dalam sel hidup.. Semua reaksi metabolisme dikatalis
oleh enzim. Hal lain yang penting dalam metabolisme adalah peranannya dalam
penawaracunan atau detoksifikasi, yaitu mekanisme reaksi pengubahan zat yang beracun
menjadi senyawa tak beracun yang dapat dikeluarkan dari tubuh.
Anabolisme dibedakan dengan katabolisme dalam beberapa hal:
a.       Anabolisme merupakan proses sintesis molekul kimia kecil menjadi molekul kimia
yang lebih besar, sedangkan katabolisme merupakan proses penguraian molekul besar
menjadi molekul kecil
b.      Anabolisme merupakan proses membutuhkan energi, sedangkan katabolisme
melepaskan energi
c.       Anabolisme merupakan reaksi reduksi, katabolisme merupakan reaksi oksidasi

TRANSPORT TRANS MEMBRANE


1.      Transport pasif
Merupakan transport ion,molekul,senyawa dari luar atau dalam sel tanpa memerlukan energi.
Zat-zat yang ditransporbergerak dari daerah brkonsentrasi tinggi hingga daerah
berkonsentrasi rendah.
a.       Difusi
         Difusi dipermudah
         Difusi dipermudahdengan protein pembawa.
b.      Osmosis.

2.      Transport aktif
pada saat tertentu, sel hidup mampu menyerap beberapa zat meskipun konsentrasi zat
di dalamselnya lebih tinggi dibandingkan lingkungan di sekitar sel. Artinya sel dapat
menyerap zat berlawanan dengan gradien konsenrasi sehingga proses tsb membutuhkan
energi,dinamakan tranpor aktif.

REPRODUKSI SEL & GENETIKA


Ada tiga jenis reproduksi sel, yaitu Amitosis, Mitosis dan Meiosis (pembelahan
reduksi). 1.)  Amitosis adalah reproduksi sel di mana sel membelah diri secara langsung
tanpa melalui tahap-tahap pembelahan sel. Pembelahan cara ini banyak dijumpai pada sel-sel
yang bersifat prokariotik, misalnya pada bakteri, ganggang biru.
2.)Mitosis adalah cara reproduksi sel dimana sel membelah melalui tahap-tahap yang teratur,
yaitu Profase Metafase-Anafase-Telofase. Antara tahap telofase ke tahap profase berikutnya
terdapat masa istirahat sel yang dinamakan Interfase (tahap ini tidak termasuk tahap
pembelahan sel). Pada tahap interfase inti sel melakukan sintesis bahan-bahan inti.
Proses Pembelahan Mitosis
Profase awal
Pada tahap ini masing-masing anggota pasangan sentriol bergerak memisah. Kromatid
kembar yang semula tipis dan tidak berpilin mulai nampak berpilin, memendek, dan dapat
dilihat lebih jelas. Jumlah pilinan akan menurun sejalan dengan meningkatnya diameter
masing-masing pilinan. Nukleolus dan dinding nukleus mulai menghilang.
Profase akhir
Kedua kromatid kembar pada masing-masing kromosom saling melekat pada daerah
sentromir. Kompleks kinetokor dan sentromir segera berfungsi sebagai tempat melekatnya
mikrotubul / benang spindel yang keluar dari sentriol. Oleh karena masing masing sentriol
telah bergerak ke kutub sel yang berlawanan, maka benang spindle menjadi penghubung
kedua kutub sel tersebut melalui sentromer. Pada profase akhir ini nukleolus dan dinding
nukleus telah benar-benar hilang.
Metafase
Kromosom nampak sangat kompak sebagai dua kromatid kembar. Tahap metaphase
merupakan tahap mitosis dengan kenampakan kromosom paling jelas karena kromosom
terlihat menebal, memendek, dan menempati bidang tengah sel. Pengamatan dan analisis
kromosom paling mudah dilakukan pada tahap ini.
Anafase
Pemendekan benang spindel menyebabkan kromatid kembar pada masing-masing
kromosom bergerak ke arah kutub sel yang berlawanan. Tiap kromatid sekarang mempunyai
sentromer sendiri dan menjadi sebuah kromosom baru, yang mulai memanjang kembali.
Telofase
Benang spindel mulai menghilang; sebaliknya, nukleolus dan dinding nukleus mulai
muncul kembali. Terjadi penyempitan pada sitoplasma dan pembelahan organel-organel
sitoplasmik, yang mengarah kepada pembentukan dua sel hasil mitosis dengan kandungan
materi genetik yang identik. Pada sel tumbuhan terjadi partisi di antara kedua calon sel hasil
mitosis. Setelah lamela tengah terbentuk, dinding selulosa segera disintesis pada
masingmasing sisi.
3.)Meiosis 

adalah salah satu cara sel untuk mengalami pembelahan. Ciri pembelahan secara meiosis
adalah:Terjadi di sel kelamin,Jumlah sel anaknya 4,Jumlah kromosen 1/2
induknya,Pembelahan terjadi 2 kali.
Proses Pembelahan Meiosis
Meiosis dapat dibagi menjadi dua pembelahan nukleus (kariokinesis), yaitu meiosis I dan
meiosis II. Pada meiosis I terjadi pengurangan jumlah kromosom menjadi setengah dari
semula sehingga  pembelahan ini sering juga disebut pembelahan reduksi. Jika sel yang
mengalami meiosis adalah sebuah sel diploid, maka pada akhir meiosis II akan didapatkan
empat buah sel yang masing-masing haploid. Hal ini karena kromosom hanya mengalami
satu kali penggandaan, tetapi kariokinesisnya terjadi dua kali.
Oleh karena meiosis dapat dibagi menjadi meiosis I dan meiosis II, maka tahap
tahapnya terdiri atas profase I, metafase I, anafase I, telofase I, profase II, metafase II,
anafase II, dan telofase II. Tahap-tahap meiosis II (profase II hingga telofase II) sebenarnya
menyerupai tahap-tahap pada mitosis.
Profase I
Di antara tahap-tahap meiosis, profase I membutuhkan waktu paling panjang sehingga
dapat dibagi lagi menjadi beberapa tahap, yaitu leptonema, zigonema, pakinema, diplonema,
dan diakinesis. Leptonema (leptoten)
Seperti halnya pada profase awal mitosis, pada tahap meiosis yang paling awal ini tiap
kromosom telah mengalami penggandaan menjadi kromatid kembar. Namun, kenampakan
kromosom jika dilihat menggunakan mikroskop cahaya masih seperti benang tunggal yang
tipis memanjang. Di sepanjang kromosom dijumpai sejumlah kromomir, berupa butiran-
butiran padat dengan interval yang tidak beraturan.
Zigonema (zigoten)
Tiap kromosom homolog (kromosom paternal dan maternal) berpasang-pasangan
membentuk struktur bivalen. Proses berpasangannya sendiri dinamakan sinapsis. Oleh karena
tiap kromosom telah mengalami penggandaan menjadi dua kromatid kembar, maka pada tiap
bivalen terdapat empat kromatid kembar. Kompleks empat kromatid ini disebut tetrad.
Pakinema (pakiten)
Pada pakinema kromosom untuk pertama kalinya dapat dilihat sebagai struktur yang
telah mengalami penggandaan (bivalen atau tetrad). Peristiwa penting lainnya pada tahap ini
adalah terjadinya pindah silang (crossing over), yaitu pertukaran materi genetic antara
kromatid paternal dan kromatid maternal pasangannya.
Diplonema (diploten)
Secara visual tempat terjadinya pindah silang dapat dilihat sebagai struktur yang
dinamakan kiasma (jamak = kiasmata). Kecuali pada daerah-daerah kiasma ini, pasangan-
pasangan kromatid Nampak mulai saling memisah.
Diakinesis
Kiasma bergeser ke ujung kromosom sehingga tempat ini sekarang tidak harus
merupakan tempat terjadinya pindah silang. Tiap kromatid anggota tetrad makin memendek,
menebal, dan bergerak ke arah bidang tengah sel. Nukleolus dan dinding nukleus
menghilang. Mikrotubul / benang spindel yang keluar dari sentriol nampak kian memanjang
dan akhirnya melekat pada kinetokor.
Metafase I
Struktur tetrad nampak makin jelas di bidang tengah sel. Di sinilah konfigurasi
kromosom meiosis paling mudah dibedakan dengan kromosom metafase mitosis. Pada
metafase mitosis tidak dijumnpai adanya struktur tetrad, tetapi hanya ada biad yang terdiri
atas dua kromatid kembar.
Anafase I
Anggota tiap pasangan kromosom homolog (yang masing-masing terdiri atas dua
kromatid kembar) bergerak ke arah kutub sel yang berlawanan. Dalam hal ini sentromir
belum membelah sehingga kedua kromatid kembar masih terikat satu sama lain.
Telofase I
Anggota tiap pasangan kromosom homolog telah mencapai kutub sel yang
berlawanan. Dinding nukleus mulai terbentuk kembali. Kadang-kadang telofase I diikuti oleh
sitokinesis dan interfase singkat (tanpa penggandaan kromosom), tetapi seringkali langsung
diteruskan ke meiosis II.
Meiosis II
Di atas telah dikatakan bahwa tahap-tahap meiosis II, mulai dari profase II hingga
telofase II, menyerupai tahap-tahap pada mitosis. Namun, pada meiosis II hanya ada satu dari
masing-masing pasangan kromosom homolog di dalam setiap nukleus. Jadi, di dalam tiap
nukleus hanya ada kromosom paternal saja atau kromosom maternal saja untuk tiap nomor
kromosom. Sebagai contoh, di dalam satu nukleus mungkin terdapat kromosom paternal
untuk kromosom nomor 1, kromosom maternal untuk kromosom nomor 2, kromosom
maternal untuk kromosom nomor 3, dan seterusnya. Nukleus lainnya akan membawa
kombinasi kromosom yang lain pula. Telofase II akan diikuti oleh sitokinesis yang
menghasilkan empat sel haploid. Di dalam nukleus masing-masing sel ini terdapat satu
anggota untuk setiap pasangan kromosom homolog. Jadi, kalau pada telofase I (dan
sebelumnya, anafase I) terjadi pemisahan kromosom homolog, pada telofase II (dan anafase
II) terjadi pemisahan kromatid.
Hasil meiosis :
1.) Satu sel induk yang diploid (2n) menjadi 4 sel anakan yang masing – masing haploid (n)
2.) Jumlah kromosom sel anak setengah dari jumlah kromosom sel induknya.
3.) Pembelahan meiosis hanya terjadi pada sel – sel generative atau sel – sel gamet seperti
sperma dan ovum (sel telur).
Perbedaan Pembelahan Mitosis dan Meiosis
Perbedaan pokok antara mitosis dan meiosis
No Perbedaan Mitosis Meiosis
1 Interfase Lama Sebentar
Agak lama; dibagi atas
Sebentar : tak ada sub- sub-fase pada meiosis I;
2 Profase
fase, hanya sekali 2x; profase II kromatid tak
mengganda lagi
Terbentuknya Pertengahan profase:
3 Awal profase
kromosom pakiten.
Bergandeng pada zigoten
4 Kromosom homolog Tak bergandeng
sampai anafase meiosis I
Tetrad, synapsis, Terbentuk pada pakiten
5 Tak terbentuk
crossing-over dan diploten
Membagi dua sehingga Metafase I: belum
6 Metafase, sentromer
kromatid terpisah membagi 2.
Anafase I: kromosom
homolog pindah ke kutub
Pindah ke kutub
7 Anafase, kromatid berseberangan; anafase II:
berseberangan
kromatid pindah ke kutub
berseberangan
Terbentuk 2 sel anak Telofase I: terbentuk 2 sel
8 Telofase
masing-masing 2n anak masing-masing 1n.
Ada antara meiosis I dan
Interkinesis Tidak ada
meiosis II
10 Terjadi pada jaringan Somatif dan germinatif Hanya pada germinatif
HOMEOSTASIS
. Saat tubuh memerlukan lingkungan tertentu agar bisa bertahan hidup dan berfungsi dengan baik.
Lingkungan dapat kita artikan sebagai cairan yang mengelilingi tiap sel. Cairan ini disebut sebagai
cairan interstitial (‘”dalam ruang-ruang”), atau cairan ekstraseluler sebab ada di luar sel (extra berasal
dari bahasa latin yang artinya diluar). Cairan ini utamanya terdiri dari air dan mengandung substansi
terlaru seperti sodium, glukosa, kalsium, dan protein. Cairan interstitial berasal dari plasma darah dan
dikembalikan plasma darah juga saat bersirkulasi di seluruh tubuh. Tubuh harus memelihara kondisi
suhu mendekati konstan, demikian juga pH dan konsentrasi glukosa, natrium, dan kalsium dalam
cairan ini, sebab kaku tidak sel akan terganggu. Proses dinamis dalam  memelihara lingkungan agar
konstan disebut homestasis.

FLUIDA DALAM  TUBUH MANUSIA


Fluida merupakan zat alir meliputi cairan dan gas yang menempati ruang.

BENDA CAIR,CAIRAN DA GAS DALAM TUBUH MANUSIA 


Fluida dalam tubuh manusia :
      —  Dalam pembuluh Darah
      —  Dalam bola mata
      —  Dalam ibu hamil à dalam uterus : cairan amnion
      —  Gas > Berkaitan dengan sistem pernafasan.
Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Aliran Darah pada Pembuluh Darah
1.      Perbedaan tekanan (∆P = P2 – P1)
—  Merupakan penyebab terdorongnya darah melalui pembuluh.
—  Darah akan mengalir dari tekanan tinggi ke tekanan yang lebih rendah.
—  Aliran darah sebanding dengan perbedaan tekanan
2.      Hambatan terhadap aliran darah sepanjang pembuluh/vascular resistance atau tahanan
pembuluh. Rumusnya:
                                                      Q = ∆P / R ;
dimana Q: aliran darah, ∆P: Perbedaan Tekanan, R: hambatan
Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Debit pada Zat Cair
Ø  Efek Diameter Terhadap Pembuluh
Semakin besar diameter pembuluh kecepatan alir/debit zat cair semakin besar, aliran ditengah
semakin tidak dipengaruhi oleh zat di tepi dekat dinding pembuluh.
Ø  Efek Tahanan terhadap Debit Zat Cair
Semakin panjang pembuluh pada diameter yang sama maka zat cair akan mendapat tahanan
semakin besar, sehingga debitnya semakin kecil.
Ø  Efek Tekanan Terhadap Debit
Aliran zat cair mengalir dari tekanan tinggi ke tekanan rendah, sebanding dengan perbedaan
tekanan.
Ø  Efek Kekentalan terhadap Debit
Semakin kental cairan yang melewati pembuluh semakin besar gesekan terhadap dinding
pembuluh , sehingga tahanan semakin besar.
Faktor-faktor yang mempengaruhi viskositas darah
1.      Hematrokit / sel darah merah.
2.      Suhu Tubuh
3.      Kecepatan Aliran Darah
LISTRIK DAN MEDAN MAGNET DALAM SISTEM TUBUH
Keterangan :
ion,molekul,makromolekul,organel,sel,jaringan,organ,sistem organ ,organisme

Manfaat Listrik Untuk Kesehatan


—  Terapi medan listrik tegangan tinggi berfungsi:
merawat sakit kepala, sakit otot, insomnia, konstipasi kronis, lumbago, darah tinggi, stroke,
gout, asma, lemah syahwat, haid tidak teratur, penuaan, lemah-lemah sendi dan lain-lain.
—  Terapi medan listrik statik lemah yang berfungsi:
Menggantikan akupuntur sebagai metode non invansif untuk mencegah/ merawat tekanan
darah tinggi, sindrom menopause, sakit gerakan, sakit kepala, sakit gigi, sakit punggung,
dismenorrhea dan masalah klinis lainnya.
Kelistrikan Saraf
—  Kecepatan impuls serat syaraf
serat syaraf berdiameter besar kemampuan menghantarkan impuls lebih cepat dari yang
berdiameter kecil
—  Serat syarat ada 2 type :
            1. Bermyelin
banyak terdpt pd manusia. suatu insulator yang kemampuan mengaliri listrik sangat rendah.
Aliran sinyal   dapat meloncat dari satu simpul ke simpul yang lain. Akson bermyelin
diameter 1 μm kecepatan 100 m/s.
            2. Tanpa myelin :
                 Akson tanpa myelin diameter 1 mm kecepetan  20 -50 m/s.
Kelistrikan Jantung
—  >Sel membran otot jantung (miokardium) berbeda dengan saraf dan otot bergaris.
— >Saraf dan otot bergaris memerlukan rangsangan supaya ion Na+ masuk ke dalam sel
àdepolarisasi
—  >Sel otot jantung, ion Na+ mudah bocor (tidak memerlukan rangsangan dari luar), setelah
repolarisasi komplit, ion Na+ akan masuk lagi ke dalam sel àdepolarisasi spontan
Menghasilkan gelombang depolarisasi untuk seluruh otot miokardium. Depolarisasi sel
membran otot jantung oleh perambatan potensial aksi menghasilkan kontraksi otot à denyut
jantung

Sinyal Listrik jantung


•      P -->  gelombang yang timbul karena depolarisasi  atrium.  
•      Q --> defleksi negatif pertama sesudah         gelombang P   dan yang         mendahului    
defleksi R, dibangkitkan   oleh depolarisasi permulaan ventrikel.   
•      R --> defleksi positif pertama sesuadah         gelombang P dan yang ditimbulkan oleh
depolarisasi utama ventrikel.  
•      S --> defleksi negatif sesudah defleksi R.  
•      ST --> gelombang yang timbul oleh repolarisasi  ventrikel.  

Anda mungkin juga menyukai