Anda di halaman 1dari 10

IPTEKS SEBAGAI TANTANGAN UMAT ISLAM

MATA KULIAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

Disusun oleh:
Blenda Lima Wongsonegoro (F22121012)

PRODI ARSITEKTUR JURUSAN ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK


UNIVERSITAS TADULAKO

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat-Nya kami bisa
menyelesaikan makalah ini dengan judul “IPTEKS Sebagai Tantangan Umat Islam“.
Makalah ini diajukan guna memenuhi kewajiban tugas mata kuliah Pendidikan Agama Islam
Universiteas Tadulako Prodi Arsitektur.

Kami mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
menyelesaikan makalah ini. Makalah ini masih jauh dari kata sempurna, oleh karena itu kritik
dan saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan demi sempurnanya makalah ini.

Semoga makalah ini memberikan informasi bagi teman teman dan bermanfaat
menambah wawasan dan ilmu pengetahuan tentang IPTEKS dan tantangan IPTEKS yang
dihadapi umat Islam.

Palu, 30 Oktober 2021

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................i

DAFTAR ISI.............................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang.............................................................................................................. 1

1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................................ 1

1.3 Tujuan........................................................................................................................... 2

BAB II LANDASAN TEORI.................................................................................................... 3

2.1 Pengertian IPTEKS ...................................................................................................... 3

BAB III PEMBAHASAN.......................................................................................................... 6

3.1 Pandangan Islam Tentang IPTEKS ............................................................................. 6

3.2 Tantangan IPTEKS yang Dihadapi Umat Islam........................................................... 8

3.2.1 Makna dan Peranan Manusia sebagai Makhluk Sosial......................................... 8

3.2.2 Ciri-ciri Manusia sebagai Makhluk Sosial............................................................ 9

3.3 Strategi Umat Islam dalam Menghadapi Tantangan IPTEKS .................................... 10

3.3.1 Pengertian Interaksi Sosial Menurut Para Ahli .................................................. 10

3.3.2 Jenis Interaksi Sosial........................................................................................... 11

3.3.3 Ciri-ciri Interaksi Sosial...................................................................................... 11

3.3.4 Faktor yang Mempengaruhi Interaksi Sosial ...................................................... 12

3.3.5 Bentuk-bentuk Interaksi Sosial ........................................................................... 13

BAB IV PENUTUP ................................................................................................................. 16

4.1 Kesimpulan................................................................................................................. 16

Daftar Pustaka

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Dalam era globalisasi, ada banyak kemudahan yang diperoleh manusia terutama dalam
hal IPTEKS. Namun, dalam banyaknya kemudahan tersebut, ada banyak jebakan yang jika
kita tidak berhati-hati dapat menjerat dan menimbulkan berbagai konsekuensi. Hal ini lah
yang menjadi tantangan bagi umat Islam agar tetap dapat memanfaatkan kemudahan
teknologi sesuai dengan kaidah dan ajaran Islam.
Untuk itu, penulis merasa penting bagi kita untuk mengetahui apa itu IPTEKS,
bagaimana pandangan Islam terhadap IPTEKS, apa saja tantangannya serta apa saja strategi
yang dapat dilakukan untuk memaksimalkan kecanggihan IPTEKS sesuai kaidah Islam agar
kita dapat menjadi Muslim modern sesuai syariat Islam.
1.2 Rumusan Masalah
Ada beberapa masalah yang dapat di angkat dalam makalah “IPTEKS Sebagai
Tantangan Umat Islam”, di antaranya:
1. Apa itu IPTEKS?
2. Bagaimana pandangan Islam tentang IPTEKS?
3. Apa saja tantangan IPTEKS yang dihadapi umat Islam?
4. Apa saja strategi yang dapat dilakukan umat Islam dalam menghadapi tantangan
IPTEKS?
1.3 Tujuan
Penulis berharap dengan dibuatnya makalahnya ini, para pembaca dapat mengerti apa
saja tantangan IPTEKS yang mungkin kita hadapi sebagai umat Islam dan bagaimana cara
menghadapinya.

1
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian IPTEKS
IPTEKS merupakan singkatan dari Ilmu Pengetahuan dan Teknologi. Secara umum,
IPTEKS adalah segala sumber informasi yang dimanfaatkan demi meningkatkan wawasan
seputar teknologi. Poerbahawadja Harahap yang merupakan seorang ahli teknologi
mendefinisikan IPTEKS sebagai ilmu pengetahuan tentang teknik yang dapat membuat
manusia terpacu untuk mengetahui seluk beluk bidang industri. Berkat adanya IPTEKS
manusia dapat mengerjakan beragam pekerjaan dengan lebih praktis.

2
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Pandangan Islam tentang IPTEKS
Di era sekarang IPTEKS menjadi kunci persaingan perkembangan suatu
negara. Rata-rata negara maju, adidaya dan unggul seperti Amerika, Tiongkok dan
Rusia memiliki kemajuan IPTEKS yang lebih pesat dibandingkan negara lain.
Tentu saja keunggulan ini memberi banyak manfaat yang tidak semua negara bisa
mendapatkannya. Kemajuan infrasturktur, militer, ekonomi, pendidikan,
kesehatan dsb berjalan seiring dengan kemajuan IPTEKS mereka, kemudian
memberi efek peningkatan kembali pada IPTEKS itu sendiri. Sehingga negara-
negara maju tersebut sudah memiliki keunggulan yang selalu berputar layaknya
“hamster dalam roda”. Manfaat utama yang dimiliki negara tersebut adalah makin
banyak negara yang ingin bekerja sama dalam segala aspek, dan tentu saja hal ini
termasuk menggiurkan bagi negara-negara yang berlomba menyaingi kebolehan
IPTEKS negara lain.
Perlu diamati kembali, negara yang IPTEKS-nya lebih maju adalah rata-rata
negara dengan minoritas Islam. Padahal sejatinya, negara mayoritas Islam pun
dapat menjadi unggul dan bersaing dengan negara-negara tersebut. Kita tahu betul
pada zaman dahulu, zaman Dinasti Abbasiyah, Islam mencapai puncak kejayaan
di berbagai bidang salah satunya IPTEKS. Lantas mengapa negara dengan
mayoritas Islam kini cenderung mengalami ketertinggalan dalam IPTEKS?
Seorang sarjana muslim bernama Syakib Arslan yang berjudul “Mengapa
Umat Islam Mengalami Kemunduran Sementara yang Lain Mengalami
Kemajuan?” menyatakan bahwa salah satu penyebabnya adalah karena umat Islam
meninggalkan pesan-pesan yang diberikan di dalam Al-Quran dan sunnah Nabi,
dan juga karena umat Islam terlibat dalam konflik internal (dengan kata lain umat
Islam dihalangi oleh umat Islam yang lain sehingga mereka terlibat pertentangan
politik, ideologis dan pertentangan lainnya).
Namun terlepas dari hal tersebut, penulis merasa bahwa masa kini dan masa
sekarang sudah berbeda. Pada zaman dahulu Al-Farabi, Ibnu Sina dan ilmuwan
Islam lainnya unggul karena selain mengikuti petunjuk Al-Quran, pendidikan pada
saat itu belum merata sehingga mereka yang belum mengenyam pendidikan tidak
dapat berkompetisi menjadi lebih unggul. Ilmuwan Islam pada zaman dahulu
termasuk orang-orang yang cerdas karena mengikuti ajaran Al-Quran. Kita tahu

16
betul bahwa ada banyak sekali hal-hal yang diajarkan dalam Al-Quran yang dapat
pula meningkatkan ilmu pengetahuan kita. Di era sekarang, hampir semua orang
dapat mengenyam pendidikan. Menurut penulis, yang menjadikan negara-negara
adidaya dengan minoritas Islam tersebut unggul karena mereka jauh dari nilai
kemanusiaan dan keagamaan. Karena bagi mereka, sains merupakan “agama
barunya”. Dari sains mulailah timbul berbagai macam teori mulai dari yang baik
dan benar sampai pada “sains tak beragama” seperti teori evolusi Darwin yang
menyatakan bahwa manusia berasal dari kera, atau “sains tak manusiawi” seperti
eksperimen Angkatan Laut Amerika Serikat yang memaparkan pelaut dengan gas
mustard pada tahun 1943 yang terbukti sangat menakutkan dalam Perang Dunia I.
Selain itu, kecanggihan IPTEKS juga membuat sistem komunikasi
berkembang lebih pesat. Hal ini dapat memberi kemudahan bagi negara adidaya
untuk melancarkan doktrinasi seperti yang dilakukan Tiongkok dengan
menggunakan aplikasi Tiktok (milik perusahaan ByteDance yang berkantor pusat
di Beijing, Tiongkok). Diketahui saat informasi kasus perbudakan Muslim Uighur
tersebar ke seluruh dunia dan menggalang simpatisan di berbagai media sosial
seperti Tiktok, pihak ByteDance menghapus postingan-postingan yang berisi
informasi tersebut demi membersihkan citra Tiongkok, sementara teman-teman
Muslim masih menderita disana. Hal inilah yang menjadi tantangan bagi umat
Islam agar dapat bertahan dan bersaing dengan tetap menomorsatukan ajaran
Islam.

3.2 Tantangan IPTEKS yang Dihadapi Umat Islam


1. Tradisi Keilmuan Global
Sekarang ini di belahan bumi manapun, termasuk Muslim, juga menggunakan
tradisi global saat ini. Tapi, seperti diketahui bahwa itu datang dari Barat dan
itu merupakan tradisi ke ilmuan Barat yang saat ini terglobalisasi. Sekarang
karakter keilmuan mereka sekuler dan ateis. Artinya, bertentangan dengan
agama. Proyek yang mereka kerjakan juga ber tentangan dengan agama.
2. Persepsi Bahwa Islam Merupakan Agama Konflik dan Kekerasan
Di era sekarang, Islam dikenal sebagaia agama penuh konflik, agama sarang
terorisme dan kekerasan. Selain karena propaganda, hal ini terjadi karena
pertentangan antara Islam satu dengan yang lainnya. Sehingga menjadi

17
tantangan bagi kita untuk menghapus persepsi bahwa Islam Merupakan
Agama Konflik dan Kekerasan.
3. Islamofobia
Ma’ruf Amin mengatakan, serangan atau pelecehan terhadap Muslim di
Amerika Serikat dan Eropa terus meningkat. “Pelecehan terhadap orang Islam
di Amerika Serikat pada 2016 meningkat 36 persen jika dibandingkan dengan
2001. Pengalaman yang sama juga terjadi di Eropa. Pada tahun 2017 rata-rata
satu dari tiga Muslim yang disurvei mengalami diskriminasi dan prasangka
buruk atau prejudice,” jelasnya. “Terakhir baru saja terjadi peristiwa di
Perancis yang mendiskreditkan Agama Islam dan melukai perasaan umat
Islam di seluruh dunia karena memposisikan Islam sebagai agama teroris,”
ucap Ma'ruf. Menurutnya, persepsi dan perlakuan buruk terhadap Umat Islam
itu akibat Islam tidak dipahami secara menyeluruh.
4. Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat Islam
Menurutnya, pada tahun 2018, hanya 31 negara dari 57 negara yang tergabung
di Organisasi Konferensi Islam (OKI) yang memiliki tingkat literasi di atas 90
persen. Tidak hanya itu, negara-negara Muslim masih harus berjuangan
mengentaskan kemiskinan dan pengangguran.
3.3 Strategi Umat Islam dalam Menghadapi Tantangan IPTEKS
Berikut adalah 5 strategi umat Islam dalam menghadapi tantangan IPTEKS:
1. Selalu berpegang teguh pada ajaran Islam, Al-Quran dan sunnah Rasul.
2. Memotivasi lingkungan sekitar, teman, siswa atau mahasiswa (bagi dosen) ke
arah pengembangan IPTEKS itu sendiri dimana nilai-nilai Islam menjadi
sumber acuan.
3. Meningkatkan keterampilan dan memanfaatkan produk IPTEKS dengan
bijaksana.
4. Menciptakan jalinan yang kuat antara agama dan IPTEKS, serta hhubungan
yang akrab dengan para ilmuan yang memegang otoritas IPTEKS dalam
bidang masing-masing.
5. Menanamkan sikap dan wawasan yang luas terhadap masa depan umat
manusia melalui kemampuan menginterpretasikan ajaran agama.

18
BAB IV
PENUTUPAN
1.1 Kesimpulan
Di era globalisasi, sesungguhnya sulit bagi umat Islam untuk bersaing dengan negara-
negara adidaya dalam hal IPTEKS dan sektor kehidupan lainnya. Namun bila kita tetap
berpegang teguh pada ajaran Agama Islam, dan meningkatkan kualitas diri sendiri dan
negara, menghindari konflik antar sesama, bijak dalam bersikap, serta memaksimalkan
kompetensi yang kita miliki terutama di tahun bonus demografi 2030 mendatang, penulis
yakin kita sebagai generasi penerus bangsa dapat menaikkan derajat Indonesia yang
merupakan negara mayoritas Muslim agar setara dengan negara adidaya di dunia.

19
Daftar Pustaka
Anonim. 2021.
https://kumparan.com/berita-hari-ini/pengertian-iptek-menurut-para-ahli-dan-dampaknya-bagi-
kehidupan-manusia-1v61nh0k8F5/full [diakses pada 31 Oktober 2021]
Anonim. 2021.
https://id.wikipedia.org/wiki/Daftar_negara_menurut_PDB_(nominal) [diakses pada 31 Oktober
2021]
Lestari Ningsih, Widya. 2021.
https://www.kompas.com/stori/read/2021/05/24/161617779/perkembangan-ilmu-pengetahuan-pada-
masa-dinasti-abbasiyah?page=all [diakses pada 31 Oktober 2021]
Anonim.2020.
https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20200424165738-289-497056/mengapa-islam-seolah-
tertinggal-dalam-pengembangan-iptek [diakses pada 31 Oktober 2021]
H Didiet, Widianto. 2014.
https://www.kompasiana.com/menggelinjang/54f82fb5a33311ce5d8b46ca/teori-darwin-kera-berawal-
dari-manusia [diakses pada 31 Oktober 2021]
Anonim. 2018.
https://www.liputan6.com/citizen6/read/3493157/sadis-5-eksperimen-ini-gunakan-manusia-sebagai-
kelinci-percobaan [diakses pada 31 Oktober 2021]
Sasongko, Agung. 2019.
https://www.republika.co.id/berita/pv0z3c313/tantangan-sains-islam-di-masa-depan-seperti-apa
[diakses pada 31 Oktober 2021]
Hartik, Andi. 2020.
https://regional.kompas.com/read/2020/11/10/16190841/ini-3-tantangan-global-yang-harus-dihadapi-
umat-islam-dunia-menurut-maruf?page=all [diakses pada 31 Oktober 2021]

17

Anda mungkin juga menyukai