Anda di halaman 1dari 2

A.

Manusia

1. Pengertian Manusia

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Manusia adalah Makhluk yang berakal budi/insanulkamil
artinya makhluk yang paling sempurna.Manusia sebagai makhluk yang berpolitik (zon politicon),
makhluk yang bermasyarakat, makhluk yang berbudaya, makhluk yang berbahasa, makhluk yang
berbicara (Nata, 2009 : 29). Menurut Adz-Dzaky (2004 : 13), manusia adalah salah satu makhluk
Allah yang paling sempurna, baik dari aspek jasmaniyah lebih-lebih rohaniyahnya. Manusia adalah
mahluk paling sempurna yang pernah diciptakan oleh Allah SWT. Kesempurnaan yang dimiliki oleh
manusia merupakan suatu konsekuensi fungsi dan tugas mereka sebagai khalifah dimuka bumi ini
(Adz-Dzaky 2004 : 13). Dari berbagai uraian di atas maka peneliti menyimpulkan bahwa Manusia
adalah mahluk yang paling sempurna yang pernah diciptakan oleh Allah baik di lihat dari segi jasmani
dan rohaninya karena manusia adalah makhluk yang bermasyarakat dan makhluk yang berbudaya.

Manusia atau orang (Homo sapiens, bahasa Latin yang berarti "manusia yang tahu") adalah spesies
primata dengan populasi yang terbesar, persebaran yang paling luas, dan dicirikan dengan
kemampuannya untuk berjalan di atas dua kaki serta otak yang kompleks yang mampu membuat
peralatan, budaya, dan bahasa yang rumit. Kebanyakan manusia hidup dalam struktur sosial yang
terdiri atas kelompok-kelompok tertentu yang pada gilirannya dapat bersaing atau membantu satu
sama lain mulai dari kelompok keluarga kecil dengan hubungan kekerabatan hingga kelompok politik
yang besar atau negara. Interaksi sosial antarmanusia membuat keberagaman nilai, norma, dan
ritual di dalam masyarakat manusia. Keinginan manusia untuk tahu dan mempengaruhi lingkungan
sekitarnya memunculkan perkembangan dalam filsafat, ilmu, mitologi, dan agama.

2. Manusia dalam perspektif Islam

Manusia adalah mahluk paling sempurna yang pernah diciptakan oleh Allah SWT. Manusia
diciptakan Allah SWT. Berasal dari saripati tanah, lalu menjadi nutfah, alaqah, dan mudgah sehingga
akhirnya menjadi makhluk yang paling sempurna yang memiliki berbagai kemampuan. Oleh karena
itu, manusia wajib bersyukur atas karunia yang telah diberikan oleh Allah SWT (Syahidin, 2009 : 23).
Hal ini dapat diartikan bahwa jasad manusia diciptakan Allah dari bermacam-macam unsur kimiawi
yang terdapat dari tanah. Adapun tahapan-tahapan dalam proses selanjutnya, Al-Quran tidak
menjelaskan secara rinci. Walaupun manusia berasal dari materi alam dan dari kehidupan yang
terdapat di dalamnya, tetapi manusia berbeda dengan makhluk lainnya dengan perbedaan yang
sangat besar karena adanya karunia Allah yang diberikan kepadanya yaitu akal dan pemahaman.
Itulah sebab dari adanya penundukkan semua yang ada di alam ini untuk manusia, sebagai rahmat
dan karunia dari Allah SWT (Hasan Langgulung, 2004 :4). Menurut Saleh (2009 : 53) Al-Qur’an
merupakan bacaan sempurna lagi mulia, tiada bacaan yang melebihi Al-Qur’an yang telah di baca
ratusan juta orang baik yang mengetahui maknanya maupun yang tidak bisa menulis dengan
aksaranya.

B. Manusia sebagai makhluk hidup individu

Pengertian Manusia Sebagai Makhluk Individu – Secara fisik, manusia sama dengan makhluk hidup
lainnya. Keduanya memiliki unsur-unsur pendukung yang mampu membantunya hidup. Tetapi
secara khusus, manusia berbeda dengan makhluk lainnya. Maksudnya adalah manusia sebagai
makhluk ciptaan Tuhan menjadi makhluk paling sempurna dengan akal yang
dimilikinya.PenciptaanPenciptaan akal yang dimiliki manusia dapat membantunya menyebut atau
mengategorikan sesuatu dan membuat sebuah konsep sehingga memiliki kemampuan untuk
berpikir. Dapat dikatakan bahwa fungsi akal adalah untuk berpikir. Lalu bagaimana dengan
kebutuhan manusia? Jika digolongkan, kebutuhan manusia terbagi menjadi dua, yakni kebutuhan
kebendaan dan kebutuhan rohani. Kebutuhan kebendaan mencakup dua hal, yakni jasmani dan
biologis. Sementara kebutuhan rohani mencakup mental dan psikologi.

Manusia sebagai individu salalu berada di tengah-tengah kelompok individu yang sekaligus
mematangkannya untuk menjadi pribadi yang prosesnya memerlukan lingkungan yang dapat
membentuknya pribadinya. Namun tidak semua lingkungan menjadi faktor pendukung
pembentukan pribadi tetapi ada kalanya menjadi penghambat proses pembentukan pribadi.
Pengaruh lingkungan masyarakat terhadap individu dan khususnya terhadap pembentukan
individualitasnya adalah besar, namun sebaliknya individu pun berkemampuan untuk
mempengaruhi masyarakat. Kemampuan individu merupakan hal yang utama dalam hubungannya
dengan manusia.Perkembangan manusia yang wajar dan normal harus melalui proses pertumbuhan
dan perkembangan lahir batin. Dalam arti bahwa individu atau pribadi manusia merupakan
keselurhan jiwa raga yang mempunyai cirri-ciri khas tersendiri. Pertumbuhan adalah suatu
perubahan yang menuju kearah yang lebih maju, lebih dewasa. Timbul berbagai pendapat dari
berbagai aliran mengenai pertumbuhan.Pertumbuhan pada dasarnya adalah proses asosiasi. Pada
proses asosiasi yang primer adalah bagian-bagian. Bagian-bagian yang ada lebih dahulu, sedangkan
keseluruhan ada pada kemudian. Bagian-bagian ini terikat satu sama lain menjadi keseluruhan
asosiasi. Dapat dirumuskan suatu pengertian tentang proses asosiasi yaitu terjadinya perubahan
pada seseorang secara tahap demi tahap karena pengaruh timbal balik dari pengalaman atau empiri
luar melalui pancaindera yang menimbulkan sensations maupun pengalaman dalam mengenal
keadaan batin sendiri yang menimbulkan sensation.

1.Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan

Pendirian Nativistik. Menurut para ahli dari golongan ini berpendapat bahwa pertumbuhan itu
semata-mata ditentukan oleh factor-faktor yang dibawa sejak lahir

Pendirian Empiristik dan environmentalistik. Pendirian ini berlawanan dengan pendapat nativistik,
mereka menganggap bahwa pertumbuhan individu semata-nmata tergantung pada lingkungan
sedang dasar tidak berperan sama sekali.

Pendirian konvergensi dan interaksionisme. Aliran ini berpendapat bahwa interaksi antara dasar dan
lingkungan dapat menentukan pertumbuhan individu.

2.Tahap pertumbuhan individu berdasarkan psikologi

Masa vital yaitu dari usia 0.0 sampai kira-kira 2 tahun.

Masa estetik dari umur kira-kira 2 tahun sampai kira-kira 7 tahun

Masa intelektual dari kira-kria 7 tahun sampai kira-kira 13 tahun atau 14

Masa sosial, kira-kira umur 13 atau 14 tahun sampai kira-kira 20 – 21 tahun

Anda mungkin juga menyukai