Anda di halaman 1dari 6

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Ujian Akhir Smester Mata Kuliah Komunikasi Organisasi

Dosen: Tine Agustin Wulandari, S.I.Kom., M.I.Kom

Oleh:

Adzwin aznan - 41816008


Muhammad alif akbar - 41819043
Muhammad garin garnida – 41819051
Amanda prilanthy – 41819062
Tirza aquire – 41819063
Don bosco carmel – 41819068
Ilmu Komunikasi-2

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG 2021
BAB I

Pendahuluan

Badan eksekutif mahasiswa (disingkat BEM) adalah organisasi mahasiswa intra kampus yang


merupakan lembaga eksekutif di tingkat pendidikan tinggi yang dipimpin oleh seorang Presiden
Mahasiswa. Dalam melaksanakan program-programnya, umumnya BEM memiliki beberapa
kementerian dan departemen atau bidang.

Berbeda dengan himpunan mahasiswa di setiap jurusan, cakupan atau ruang lingkup Badan
Eksekutif Mahasiswa bisa lebih luas mencakup satu fakultas atau satu perguruan tinggi. Dalam
hal ini Badan Eksekutif Mahasiswa mengadaptasi eksekutif dalam pemerintahan yang
bertanggung jawab untuk menerapkan hukum atau kebijakan lainnya yang berlaku pada
suatu fakultas ataupun pada suatu perguruan tinggi.

Organisasi mahasiswa intra kampus selain BEM, adalah senat mahasiswa, unit kegiatan


mahasiswa, dan himpunan mahasiswa jurusan. Ada atau tidaknya masing-masing, bergantung
pada dinamika mahasiswa di setiap kampus.

Badan Eksekutif Mahasiswa Merupakan versi dari universitas untuk penerapan kepemerintahan,


yang dimana ada Tingkat pusat (Bem Universitas) yang dipimpin oleh Presiden mahasiswa dan
bekerja bersama kementrian, dibawahnya ada TIngkat Fakultas yang dipimpin oleh Gubernur,
lalu dibawah Bem Fakultas ada HMPS/HMJ yang kewenangannya di tingkat prodi /
jurusan. Semua organisasi Mahasiswa berada di bawah kewenangan BEM Universitas, hal ini
berarti juga selain yang sudah disebutkan diatas juga berupa organisasi
mahasiswa UKM maupun Organisasi Daerah.

Rumusan Masalah

1. Apa konflik yang terjadi di dalam organisasi dalam lingkup komunikasi ?


2. Bagaimana manajement konflik untuk memberikan solusi ?
3. Bagaimana peran pimpinan organisasi dalam penyelesaian konflik
BAB II

Pembahasan

Menurut Romli (2011) Keberhasilan suatu organisasi tidak akan pernah lepas dari aspek
komunikasi, pentingnya komunikasi bagi suatu organisasi, karena komunikasi didesain untuk
memastikan segala kegiatan organisasi dapat berjalan sesuai dengan visi dan misi organisasi itu
sendiri, suatu organisasi merupakan suatu sistem terbuka yang dinamis, yang menciptakan dan
saling menukar pesan di antara anggotanya sebagai suatu proses. Proses komunikasi merupakan
bagaimana komunikator menyampaikan pesan kepada komunikannya, sehingga dapat
menciptakan suatu persamaan makna antara komunikan dengan komunikatornya. Tujuan
komunikasi adalah untuk menciptakan regulasi yang efektif. Namun pada organisasi BEM sering
terjadi banyaknya Miss komunikasi karna beragam system Komunikasi yang ada pada organisasi
tersebut, ditambah kita semua ditabrakan dengan kondisi Pandemic COVID-19 yang
memaksakan untuk berkomunikasi melalui Media online, Seperti komunikasi antar anggota dan
ketua disetiap aktifitas yang dilakukan maupun setiap adanya program kerja, yang dilakukan
untuk menyebarkomunikasi adalah melalui media, seperti salahsatuya nya adalah Whatsapp
Grup.

1. Konflik Komunikasi di internal BEM UNIKOM

Banyak sekali problematika di dalam organisasi, begitu juga di dalam Badan Eksekutif
Mahasiswa UNIKOM dalam lingkup komunikasi. Ditambah dengan keadaan pandemic
yang memperparah jalur komunikasi dan birokrasi, maka banyaknya konflik bermunculan
yang mengakibatkan terhambatnya komunikasi untuk menyampaikan informasi maupun
ketika melakukan aktifitas organisasi.

Kelompok kami memilih untuk mewawancarai salah satu pengurus BEM UNIKOM dari
Kementrian luar negri yaitu ainun jarriah pettasolong yang menjabat menjadi Wakil
Mentri Luar negri. Dari hasil analisis dan observasi yang kelompok kami dapatkan melalui
wawancara bersama Wakil Mentri Luar Negri, kami mendapat informasi konflik internal
perihal komunikasi di dalam kementrian luar negri, ada beberapa poin yang kami tangkap,
yaitu :
- Sulitnya komunikasi menggunakan media online ( Whatsapp Group) untuk berdiskusi
maupun memberikan informasi
- Kendala jaringan ketika anggota kementrian berada di daerahnya masing-masing
- Kurang responsif antara satu sama lain
- Terbatasnya pergerakan ketika mengerjakan laporan aktifitas/program kerja

Dari 4 point diatas kita bisa melihat bahwa konflik ini memperlihatkan keadaan yang sulit
dan terbatas ruang dan waktu. Melihat juga materi yang di sampaikan di kutip dari materi konflik
dan di jelaskan olah fullan,2001 “ keinginan untuk berkolaborasi terhambat dan interaksi di
antara anggota organisasi menurun secara signifikan ” dan ada satu point dari yang kami baca
ada point yang meninjau yaitu “ ada dua atau lebih pihak yang terlibat ”,jadi di lihat dari konflik
internal yang melibatkan banyak anggota dan dengan keadaan yang terbatas bisa di tarik
kesimpulan bahwa keadaan Pandemic di hari ini menyebabkan banyaknya polemik di dalam
organisasi dalam lingkup komunikasi. Mengambil teori konflik intra kelompok yang berisi :

Konflik yang muncul di dalam kelompok yang sama dan dapat ditimbulkan oleh berbagai
penyebab. Bisanya karena perbedaan pemahaman tindakan yang harus dilakukan, status di dalam
kelompok, hubungan antara anggota lama dan baru, dll. Perbedaan yang diahami antara harapan
tentang peran kita di dalam kelompok, tentang bagaimana kita harus melangkah, terjadi di dalam
kelompok dimana kita menjadi bagiannya, membuat kita mengambil sikap pada titik tertentu .

2. Manajemen Konflik ( Strategi Penyelesaian Masalah)

Dimana ada konflik disitu pasti ada titik penyelesaian dalam permasalahan / problem solfing,
setelah kami menganalisis konflik yang terjadi dan mengkategorikan kedalam teori konflik intra
kelompok dimana permasalahan ini terjadi di dalam kelompok tersebut

Konflik yang muncul di dalam kelompok yang sama dan dapat ditimbulkan oleh berbagai
penyebab. Bisanya karena perbedaan pemahaman tindakan yang harus dilakukan, status di dalam
kelompok, hubungan antara anggota lama dan baru, dll. Perbedaan yang diahami antara harapan
tentang peran kita di dalam kelompok, tentang bagaimana kita harus melangkah, terjadi di dalam
kelompok dimana kita menjadi bagiannya, membuat kita mengambil sikap pada titik tertentu
.Jika tindakan yang diambil tidak dianggap sesuai atau dianggap sebagai ancaman bagi salah satu
anggota organisasi, maka dapat terjadi konflik intra kelompok.

Setelah kami mewawancara narasumber perihal konflik yang terjadi kami pun menanyakan
perihal penyelesaian masalah misskomunikasi yang terjadi di keadaan online. Wakil Mentri Luar
Negri memberikan pandangan solusi yang di lakukan oleh pimpinan.

Ada beberapa cara yang di gunakan yaitu dengan rapat kementrian dan mengkonfirmasi
kesalahan yang terjadi di lapangan maupun antar perorangan di dalam kementrian, lalu langkah
selanjutnya mengkordiniir dan meminimalisir permasalahan yang sama dengan lebih
memperhatikan jalur birokrasi dan komunikasi yang terjadi di grup maupun chat personal.

3. Peran Pimpinan Organisasi dalam Penyelesaian konflik

Pemimpin dalam organisasi harus dapat menyelesaikan konflik yang sifatnya merugikan
untuk menciptakan suatu organisasi yang sehat dan tertib dengan cara menggunakan metode
pendekatan penyelesaian yang tepat untuk menangani konflik sehingga setiap konflik itu
dapat diselesaikan dengan baik dan tidak ada yang merasa dirugikan.

Ketika terjadi konflik intra kelompok, pemimpin sangat berperan dalam hal
kemampuannya untuk mengelola situasi dan mengidentifikasi solusi terbaik. Keberadaan
konflik dalam suatu kelompok dapat terbukti bermanfaat bagi kelompok tersebut.
Meningkatkan iklim terbuka, dialog antara anggota kelompok yang mendorong proses
komunikasi dan pertukaran gagasan, serta sirkulasi pengetahuan. Hal tersebut merupakan
cara pembelajaran organisasi dipercepat, di tingkat kelompok atau individu

Pimpinan mengklarifikasi antara mentri dan wakil mentri namun jika itu sudah beres jika
ada masalah yang lebih besar dari itu pimpuinan langsung terjun ke bawah untuk
menyelesaikan secara birokrasi untuk memberikan solusi yang terbaik atas permasalahan
tersebut.
BAB III

Kesimpulan

Kesimpulan dari kasus diatas menurut kami karena adanya pandemic teknologi komunikasi
online sangat berperan penting dalam setiap proses interaksi yang terjadi didalam organisasi
BEM (Badan Eksekutif Mahasiswa) tetapi terkadang sulit berkomunikasi menggunakan media
online ( Whatsapp Group) untuk berdiskusi maupun memberikan informasi dikarenakan akan
timbul kesalah pahaman.

Kendala jaringan juga merupakan salah satu hambatan ketika anggota kementrian berada di
daerahnya masing-masing yang mungkin tidak memiliki jaringan internet yang baik dan juga
Terbatasnya pergerakan ketika mengerjakan laporan aktifitas/program kerja serta akhirnya
timbul misskomunikasi yang terjadi di keadaan online.

Ada beberapa cara yang di gunakan yaitu dengan rapat kementrian dan mengkonfirmasi
kesalahan yang terjadi di lapangan maupun antar perorangan di dalam kementrian, lalu langkah
selanjutnya mengkordiniir dan meminimalisir permasalahan yang sama dengan lebih
memperhatikan jalur birokrasi dan komunikasi yang terjadi di grup maupun chat personal.

Daftar Pustaka

- MATERI 12 KONFLIK DALAM ORGANISASI

- PENGARUH KOMUNIKASI DAN KEPEMIMPINAN TERHADAP PENYELESAIAN


KONFLIK PADA ORGANISASI BEM FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ISLAM
INDRAGIRI Syafrina Din

Anda mungkin juga menyukai