Pengalaman terbaikku ialah merasakan masa kecil di desa. Kami tinggal sederhana di
desa kecil di ujung provinsi Jawa Tengah—berbatasan dengan provinsi Jawa Timur. Nama desa
kami cukup unik, yakni Sambungmacan. Waktu sekolah menengah pertama kami biasa
menyebutnya “Tiger Continue” atau “Samba” —supaya terdengar keren. Desa kami dikelilingi
oleh hamparan sawah, ladang tebu, dan beberapa sungai kecil. Kondisi yang demikian
mempengaruhi pekerjaan penduduk, yaitu bekerja sebagai petani, peternak, dan buruh. Selain itu,
Seperti kehidupan dan kondisi desa, hobi kami juga sederhana. Usai pulang sekolah kami
biasanya beramai-ramai ke sungai untuk berenang. Saat berenang, kami biasanya melakukan
atraksi kecil yang biasa disebut “Ciblon”—salto ke dalam air. Jam 15.30 sore kami menjalankan
tugas harian kami, yaitu menggembala sapi. Kami biasa menggembala di jalan menuju
persawahan dan ladang tebu. Sembari menggembala, kami memancing belut di pematang sawah.
Hasil memancing bisa untuk makan malam. Dan untuk menghilangkan dahaga, kami biasa
mencuri tebu lalu mengganyangnya tanpa ampun. Menjelang magrib, kami menggiring sapi