Anda di halaman 1dari 1

Monyet itu seolah langsung mengerti perkataan Darno.

Langsung memanjat tiang listrik dan menggapai-


gapai meraih layang-layang itu. Layang-layang berhasil diambil, tapi ketika hendak turun… apes. Malang
bukan kepalang. Nasib tak dapat ditolak. Kaki Kethek Ogleng tersangkut dan tersetrum kabel listrik yang
menjuntai ke rumah Pak Bayan. Rantai besi pengikat monyet itu mengalirkan listrik tegangan tinggi ke
tubuh Darno. Listrik satu kampung menjadi padam, warga mulai mengeluh. Mereka tidak tahu kalau
Darno gosong tersetrum listrik. Tapi ia masih hidup. Pak Bayan yang mengetahui kejadian itu langsung
membawa Darno yang sekarat itu ke rumah sakit menggunakan mobilnya. Sayem dan Andri harap-harap
cemas. Sayem mulai menitikkan air mata. Deraian air mata jatuh membasahi lantai keramik ruang
tunggu pasien. Ia berdo’a kepada Tuhan supaya suaminya tidak kenapa-napa. Supaya cepat sembuh dan
bisa bekerja seperti sediakala. Dokter keluar dari ruangan tempat Darno dirawat. Semua menanti
dengan perasaan cemas dan was-was.

“Bagaimana dok keadaan suami saya?” tanya Sayem dengan suara hampir tidak terdengar.

“Kami sudah berusaha semaksimal mungkin bu. Tapi Tuhan mungkin lebih sayang pada Pak Darno,”
jawab Dokter itu dengan berwibawa.

“Maksud Dokter?” tanya Sayem penasaran, seolah tak percaya.

“Pak Darno tak terselamatkan, luka bakar di tubuhnya 70 %. Tuhan berkehendak lain,” terang Dokter.

Pecah tangis terhambur di ruang tunggu pasien. Semua mata tertuju pada Sayem yang menangis
meraung-raung sampai pingsan.

Mobil jenazah disambut dengan isak tangis dan air mata seluruh warga Desa Kemusuk. Setelah di
sholatkan, jenazah Darno langsung dikebumikan hari itu juga. Setelah raga itu berada di tempat yang
kini sepi. Desa Kemusuk kehilangan orang yang berjasa baginya. Ia kehilangan seorang yang telah
membuatnya terkenal akan hasil buminya, tepatnya buah kelapa. Hari-hari berlangsung seperti biasa.
Sayem menjadi buruh cuci panggilan. Andri kini menjadi anak yang pemurung. Selalu merasa bersalah
dan kini mulai menuju ke jalan yang benar. Ia menjadi rajin belajar, dengan harapan kelak bisa
membahagiakan orang tuanya. Menjadi seorang insinyur elektronika.

Anda mungkin juga menyukai