Disusun oleh :
Alfia Lailatul Mufidah
22001013027
TAHUN 2020/2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat allah SWT, karena atas nikmat dan karunia-Nya. Adapun
tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memberikan wawasan mengenai mata
kuliah Bahasa Indonesia, dengan judul “Urgensi Pendidikan Berwawasan
Lingkungan”. Tujuan dari penyusunan makalah ini adalah salah satu tugas mata
kuliah Bahasa Indonesia.
Dengan adanya tulisan ini kami harapkan mahasiswa mahasiswa dapat
memahami makna dari pendidikan berwawasan lingkungan.
Saya mengucapakan terimakasih kepada pihak yang telah mendukung serta
membantu penyelesaian makalah. Saya memohon maaf apabila ada kesalahan dalam
penulisan makalah ini . Saya terbuka pada kritik dan saran dari pembaca demi
kesempurnaan makalah.
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................................2
1.1 Latar Belakang.....................................................................................................................................3
1.2 Rumusan Masalah................................................................................................................................3
1.3 Tujuan Masalah ...................................................................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................................................4
2.1 Cara menanggulangi masalah kerusakan lingkungan sekolah ............................................................5
2.2 Peran warga/ masyarakat sekolah dalam menangani kerusakan lingkungan sekolah.........................6
BAB III PENUTUP...................................................................................................................................8
3.1 KESIMPULAN....................................................................................................................................8
3.2 SARAN ...............................................................................................................................................8
DAFTAR RUJUKAN................................................................................................................................9
1
BAB I
PENDAHULUAN
Melihat dari salah satu sekolah sekitar rumah saya sendiri, keadaan sekolah
masih tidak sesuai dengan prinsip budaya sehat. Banyak penjual makanan masih
menggunakan plastik untuk membungkus makanannya. Dan perlu diketahui plastik
juga berbahaya bagi kesehatan.
Tidak hanya itu, sampah juga merupakan masalah lingkungan yang tiada
habisnya. Masih banyak anak yang membiarkan sampah berserakan, sampah dibuang
secara sembarangan. Sehubungan dengan hal tersebut, penanaman kepedulian
terhadap lingkungan sekolah perlu dilakukan agar terbentuk rasa menghargai dan
memlihara lingkungan sekolah pada diri siswa-siswi.
2
menjadi tanggung jawab kita saat ini adalah bagaimana caranya agar kerusakan
tersebut tidak terlalu cepat sehingga lingkungan memiliki kesempatan untuk pulih
kembali dan lingkungan dapat mendukung kehidupan secara berkelanjutan ( Nugroho,
2002).
BAB II
PEMBAHASAN
3
2.1 Cara Menanggulangi Masalah Kerusakan Lingkungan
Cara tersebut mengasyikkan bagi anak-anak dan anak lebih cepat paham. Jika
semua sekolah menerapakan pendidikan seperti itu , lingkungan sekolah yang kotor
dan kurangnya cara hidup sehat terselamatkan. Dan dengan prinsip tersebut maka
sampah di lingkungan sekolah akan berkurang dengan kesadaran masing-masing
warga sekolah.
4
hidup di sekolah. Karena lingkungan sekolah merupakan tempat berlangsungnya
kegiatan belajar berbagai upaya dilakukan untuk menanggulangi kerusakan
lingkungan disekolah tersebut.
Dari upaya dan cara diatas, diharapkan banyak perubahan yang terlihat. Untuk itu
langkah awal yaitu menyadarkan warga sekolah tentang pentingnya menjaga
lingkungan sekitar sekolah, kemudian gerakan memperbaiki lingkungan sekolah dapat
dilakukan secara gotong royong.
Solusi untuk masalah kerusakan lingkungan sekolah yang menjadi dasarnya adalah
tentang kesadaran. Kesadaran muncul setelah dampak kerusakan lingkungan sekolah
telah dilakukan lalu mencari cara untuk memperbaiki kerusakan lingkungan sekolah.
Kesadaran juga membuat manusia sadar akan tetap menjaga lingkungan sekolah
sehingga tidak menimbulkan kerusakan yang lebih besar. Kesadaran juga dapat
mewujudkan kelestarian lingkungan seperti tindakan nyata yaitu tidak membuang
sampah sembarangan dan ikut melakukan penghijauan sekolah.
Beberapa orang memang akan langsung sadar jika diberitahu tidak baik membuang
sampah sembarangan, tapi juga banyak orang tidak peduli jika diberitahu seperti itu.
Sekolah merupakan rumah kedua anak. Dirumah, anak lebih mudah dibiasakan
hidup bersih karena pengawasan orangtua. Sedangkan disekolah guru harus memiliki
cara agar kebiasaan hidup sehat dapat dilakukan anak tanpa pengawasan orang tua.
Pembiasaan hidup bersih dan sehat memberikan dampak pada kebersihan sekolah.
Tidak hanya berdampak pada kebersihan sekolah tetapi juga melatih kepekaan anak
pada lingkungan sekitar sekolah.
Cara untuk melatih anak usia sekolah SD agar peduli kebersihan lingkungan sekolah
1. Sekolah menyediakan tempat sampah
Dimulai dari cara awal yaitu membuang sampah pada tempatnya. Guru bisa
membuat gambar larangan untuk tidak membuang sampah sembarangan agar
mudah dipahami oleh anak-anak. Sekolah harus menyediakan tempat sampah
yang memadai, jika bisa dipisahkan antara tempat sampah organic dan
anorganik.
2. Guru mengajak anak-anak untuk saling mengingatkan teman yang lupa
membuang sampah pada tempatnya
3. Orangtua dan guru memberi contoh jika ada sampah yang tercecer itu diambil
lalu dibuang ditempat sampah
4. Membuat jadwal rutin untuk membersihkan kelas . Sediakan alat bersih-bersih
5. Ajak anak untuk selalu mencuci tangan setelah ke toilet
5
Peran warga sekolah yaitu tindakan yang dilakukan oleh anggota sekolah yang
meliputi kepala sekolah, wali kelas, guru, komite sekolah, dan tentunya para siswa
dalam menerapkan pendidikan lingkungan hidup.
Peran Guru :
Guru memiliki peran penting dalam mensukeskan pendidikan lingkungan. Guru
adalah pendidik, yang menjadi panutan bagi para siswa. Guru harus mendisplinkan
anak agar patuh terhadap aturan-aturan yang mencerminkan pendidikan lingkungan
sekolah maupun lainnya. Dan membentuk karakter peduli lingkungan dengan
memasukkan pendidikan lingkungan hidup kedalam semua mata pelajaran. Selain itu,
guru harus memperluas pengetahuan siswa dalam menerapkan prinsip-prinsip dan
etika pendidikan lingkungan hidup dengan memberi contoh.
Peran Siswa :
Siswa memiliki peran penting dalam mewujudkan sekolah yang peduli
lingkungan. Tanpa adanya siswa tidak mungkin berhasil dalam mewujudkan sekolah
yang peduli lingkungan.
Contoh kegiatan yang bisa dilakukan siswa dalam menerapkan pendidikan
lingkungan hidup :
1. Merawat tanaman yang ada didepan kelas
2. Mengikuti kegiatan penghijauan sekolah
3. Melakukan piket kelas harian
4. Himbauan dilarang merokok
5. Membuang sampah pada tempatnya
6. Mencuci tangan sebelum dan sesudah makan
7. Kegiatan penyuluhan makanan sehat dan himbauan untuk tidak membeli
makanan sembarangan
8. Memperingati hari lingkungan hidup
9. Mematikan air jika tidak digunakan
6
Peran orang tua sangat dibutuhkan dalam penyelenggaran perwujudan pendidikan
lingkungan hidup disekolah. Orang tua harus bekerja dengan pihak sekolah dalam
mewujudkan pendidikan lingkungan sekolah.
Peran orang tua dapat berupa :
- Mendukung setiap kegiatan sekolah dalam upaya pembentukan karakter
pendidikan lingkungan
- Mengajarkan peduli lingkungan dilingkungan sekitar tempat tinggal
Pentingnya melestarikan lingkungan sekolah dari sekarang dan untuk masa yang akan
datang menunjukkan bahwa manusia menyelamatkan lingkungan hidup harus
dilkakukan dengan tanggung jawab. Salah satu kegiatan sekolah yang mengurangi
kerusakan lingkungan sekolah dan mewujudkan pendidikan lingkungan adalah
program Adiwiyata.
BAB III
7
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
Dapat diketahui bahwa banyak disekitar sekolah pedagang yang belum menjual
makanan yang sehat dan bungkus makanan masih menggunakan plastik yang tidak
baik untuk kesehatan. Sebaiknya pihak menindaklanjuti penjual makanan dengan
menyuruh pembungkus makanan dari plastik diganti dengan daun pisang atau wadah
makanan.
DAFTAR RUJUKAN
8
https://paralegal.id/pengertian/lingkungan-hidup/
https://www.jogloabang.com/pustaka/uu-32-2009-perlindungan-pengelolaan-
lingkungan-hidup