Anda di halaman 1dari 2

Basaha: kata dan membaca

Studi landasan neurologis bagi bahasa telah dilaksanakan melalui sejumlah cara, termasuk pemeriksaan
klinis terhadap pasien-pasien yang mengalami kerusakan otak misalnya area Broca dan Wemicke. Cara-
cara lain mencangkup stimulasi elektrik terhadap otak, prosedur-prosedur Psychosurgery (pembedahan
terkait eksperimen psikologi), seperti pemeriksaan farmaseutikal, dan teknologi pencitraan. Berikut
adalah alat-alat psychosurgery:

1. Stimulasi elektrik
para peneliti memberikan aliran lisstrik berteganggan renda ke area-area pemrosesan bahasa,
seperti area Broca, area Wemicke, dan sejumlah area di korteks motorik. Ditemukan bahwa
prosedur tersebut menganggu kemampuan berbicara.
2. Pemindaian PET
Sebuah keunggulan teknologi PET dibandingkan stimulasi elektrik adalah bahwa teknik ini tidak
bersifat invasive (tidak menimbulkan lukan pada pasien) dan dapat diterapkan pada orang yang
sehat. Studi Posner dan rekan-rekannya (1988), menyatakan bahwa kata-kata yang ditampilkan
secara visual menimbulkan aktivasi di korteks temporoprietal. Hasil penelitian ini seluruhnya
konsisten dengan studi-studi neurologis sebelumnya.

A. Membaca
menurut H.G Tarigan membaca adalah suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh
pembaca untuk memperoleh pesan yang hendak disampaikan oleh penulis melalui media kata-
kata atau bahasa tulis.
peneliti dari prancis bernama Emile Javal (1878) menemukan bahwa dalam proses membaca,
mata manusia tidaklah mengamati huruf demi huruf secara berurutan, melaikan bergerak dalam
loncatan-loncatan kecil dengan disertai fiksasi sesaat di titik-titik tertentu (gerak sakadik).

Proses membaca

Saat kita memebaca atau mengamati suatu objek visual,mata kita melakukan serangkaian gerakan
yang disebut gerak sakadik dan terdapat sejumlah periode waktu saat mata kita berhenti selama
sesaat (fiksasi) yakni,sekitar 250 milidetik rentan waktu tidak absolut sebab terdapat perbedaan
pada tiap-tiap orang dan bahkan pada orang yang sama sekali pun waktu fiksasinya dapat berubah-
ubah.Kita mengerakkan mata untuk meninjau kembali teks yang telah kita baca,dengan waktu
sekitar 10-15% dari waktu keseluruhan,gerakan ini disebut (regressions).

Rentang perseptual yaitu seberapa banyak informasi yang dapat dipahami dalam suatu penyajian
setimuli yang singkat.

Pemrosesan Top Down merupakan pengetahuan orang mengenai urutan huruf dan kata serta
pemahaman mengenai tema teks yang dibacanya.Contoh : orang yang memilki pengetahuan khusus
seperti ilmu pertukangan mampu memahamai teknis dalam ranah kerjanya lebih baik dari pada
kaum awam atau orang amatir.
Pemrosesan Botton up

Menurut Brown 2001 menyatakan bahwa pada proses botton up membaca terlebih
dahulu,mengetahui berbagai tanda linguistik seperti huruf,suku kata,petunjuk gramatika,dan tanda
wacana,kemudian mengunakan mekanisme pemrosesan yang masuk akal,koheren dan bermakna.

Pemrosesan botton up membuat prediksi yang akurat mengenai memorability jenis-jenis informasi
spesifik yang mengacu pada mudah tidaknya suatu informasi orang

Contohnya : jika ada seseorang kita akan mengenalinya dari bagiannya dari suara,fostur,cara
berjalan dan lain-lain sehingga kita tahu itu adalah A

Disleksia

Eric nagourney melporkan penelitian yang berupaya mencari penyebab disleksia.sejumlah teori
menyatakan bahwa disleksia adalah gangguan pendengaran,penglihatan atau gabungan keduannya.

Para peneliti yang menggunakan teknologi pencitraan telah menemukan bahwa disleksia mungkin
bersumber dari kerusakan otak yang bersifat genetis.

Sejumlah ahli meyakini bahwa penderita disleksia mengalami kesulitan membedakan bunyi
akibatnya para penderita disleksia memproses kata-kata lebih lambat dibandingkan orang normal.

Anda mungkin juga menyukai