Matching Cost against Revenue adalah konsep yang mempertemukan biaya-biaya atau beban
terhadap pendapatannya dalam suatu periode dimana pendapatan tersebut terjadi.
Contoh : sebuah perusahaan industry sabun cuci baju berhasil memperoleh omset penjualan
untuk periode yang berakhir tanggal 31 Januari 2019 sebesar 150 juta. Berdasarkan matching
concept, perlu ditegaskan bahwa omset 150 juta ini di proleh dengan mengeluarkan
pengorbanan-pengorbanan berupa harga pokok penjualan (Biaya Bahan Baku, Biaya Tenaga
Kerja, Biaya OVH), Beban Gaji Karyawan Kantor, Beban Utilitas, Beban Penyusustan
peralatan dan kendaraan, dan lain sebagainya. Beban-beban ini terjadi untuk memperoleh
omset penjualan di sepanjang tahun 2019,sehingga beban-beban ini haruslah ditandingkan
dengan omset penjualan tersebut di proleh (diakui).
3. Pendekatan elemen Akuntansi dan hubungannya dengan laporan Laba Rugi dengan laporan
posisi keuangan (neraca) :
- Articulated Approach, yaitu laporan dianggap sebagai memiliki hubungan matematis,
dimana laba rugi hanya merupakan perubahan modal pada periode itu. Pendekatan ini
menggunakan dua konsep, yaitu :
a. Revenue – Expense Approach : konsep ini menganggap bahwa laporan utama adalah
laporan Laba Rugi yang di proleh dari penggunaan (matching) biaya dan hasil yang
diakui.
b. Asset – Liabilities Approach : konsep ini menganggap bahwa langkah pertama bukan
mengukur laba tetapi mengukur harta dan kewajiban.
- Non Articulated Approach, yaitu hubungan antar laporan posisi keuangan (neraca) dan
Laba Rugi di anggap tidak ada minimal tidak otomatis dan masing-masing berdiri sendiri
antara satu dengan yang lain.
4. Catatan atas laporan keuangan adalah catatan atau informasi tambahan yang ditambahkan ke
bagian akhir laporan keuangan. Hal ini bertujuan agar tersedia tambahan informasi kepada
pembaca. Fungsi lain dari catatan atas laporan keuangan adalah membantu menjelaskan
perhitungan item tertentu yang ada di laporan keuangan sehingga bisa memberikan nilai
komprehensif terhadap kondisi keuangan sebuah perusahaan.
5. Deffered Kredit adalah sejenis kewajiban tetapi bukan berupa pemberian pengorbanan di
masa yang akan datang. Terdapat dua jenis, yaitu :
- Prepaid Revenue, penerimaan pendapatan dimuka yang belum sepenuhnya di imbangi
dengan pemberian jasa atau produk yang sudah di bayar tersebut.
- Deffered Revenue, terjadi akibat peraturan pengakuan pendapatan. Misalnya Investment
Tax Credit.