Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH AJARAN SALAFI

KELOMPOK 15
1. Konita Salsabilla (J0310201127)
2. Wahyu Anggun Sugiartini (J0310201313)

MANAJEMEN AGRIBISNIS
SEKOLAH VOKASI INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR ( MAB A P2 )
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyusun tugas makalah Pendidikan Agama Islam ini
tentang “Apa dan bagaimana ajaran Salafi.”
Makalah ini merupakan salah satu tugas untuk memenuhi nilai praktikum dalam mata
kuliah Pendidikan Agama Islam. Makalah ini diupayakan agar dapat sesuai dengan yang
diharapkan dan bermanfaat bagi para pembaca. Makalah ini kami sajikan sebagai dari proses
pembelajaran, agar kita sebagai mahasiswa dapat memahami dengan baik sebuah tugas untuk
semua bahan pembelajaran.
Selesainya makalah ini tidak lepas berkat dorongan dari berbagai pihak. Oleh karena
itu, kami mngucapkan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, serta ucapan terimakasih
kepada dosen dan teman-teman sehingga makalah ini dapat diselesaikan dengan baik.
Penulis menyadar bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Besar harapan
penulis agar pembaca berkenan memberikan umpan balik berupa kritik dan saran. Semoga
makalah ini bisa memberikan manfaat bagi berbagai pihak. Aamiin.

Bogor

Kelompok 15

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................i
DAFTAR ISI.......................................................................................................ii
BAB I....................................................................................................................1
PENDAHULUAN...............................................................................................1
1.1. Latar Belakang.......................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah..................................................................................1
BAB I....................................................................................................................2
BAB III................................................................................................................8
PENUTUP...........................................................................................................8
3.1. Kesimpulan.............................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................9

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Istilah salafy ini telah digunakan sejak zaman Rasulullah sebagaimana telah
disebutkan dalam sebuah hadis yang shahih disebutkan bahwa ketika Rasulullah sallallahu
‘alaihi wa sallam ditimpa penyakit yang menyebabkan kematiannya, beliau berkata kepada
Fathimah Radhiallahu 'anha: “Bertakwalah kepada Allah (wahai Fathimah) dan bersabarlah.
Dan aku adalah sebaik-baik salaf (pendahulu) bagimu.”
Saat ini kata salafi sering dihubungkan dengan Wahhabisme (untuk sebagian umatnya nama
Wahabi ini dianggap menghina, mereka lebih memilih istilah Salafisme), sehingga dua istilah
ini sering dipandang sebagai sinonim.[4] Wahabisme ini banyak diartikan dengan pengikut
atau nisbah kepada Muhammad bin Abdul Wahhab, padahal jika dilihat dari cara penisbahan
adalah suatu halyang tidak lazim. Karena jika menisbahkan kepada Muhammad bin Abdul
Wahhab seharusnya menjadi Muhammadiyyah bukan wahabiyah karena Abdul Wahhab
bukan namanya namun nama ayahnya. Para pengikut salafy meyakini bahwa Muhammad bin
Abdul Wahhab tidak mengajarkan agama (aliran) baru dalam syariat Islam, ia hanya berusaha
memurnikan Islam yang telah bercampur dengan adat istiadat lokal.
Salafy melihat tiga generasi pertama dari umat Islam, yaitu Muhammad dan para sahabatnya,
dan dua generasi berikut setelah mereka, tabi'in dan tabi 'ut-tabi'in, sebagai contoh
bagaimana Islam harus dilakukan. Prinsip ini berasal dari aliran Sunni, hadits (petunjuk) yang
telah diberikan oleh Nabi Muhammad:
Dalam hal akidah, Salafy mengikuti Imam 4 Mazhab yang semua adalah sama dalam hal
akidah. Namun dalam hal furu' (cabang) mereka mengikuti yang paling kuat dalilnya yang
datang dari Nabi Muhammad.
Pokok ajaran dari ideologi dasar salafi adalah bahwa Islam telah sempurna dan selesai pada
waktu masa Muhammad dan para sahabatnya, oleh karena itu tidak diperbolehkan adanya
inovasi atau tambahan serta pengurangan dalam syariat Islam karena pengaruh adat dan budaya. Paham
ideologi Salafi berusaha untuk menghidupkan kembali praktik Islam yang sesuai dengan agama
Muhammad pertama kali berdakwah.

1.2. Rumusan Masalah

a. Apa Ajaran Salafi?


b. Bagaimana ajaran Salafi?

1
BAB II

AJARAN SALAFI

2.1. Pengertian Salafi

Kata salafiyah diambil dari kata "Salaf" adalah kependekan dari "Salaf al-Ṣāliḥ"
(Arab: ‫الح‬C‫لف الص‬C‫)الس‬, yang berarti "pendahulu yang sholih". Dalam terminologi Islam,
secara umum digunakan untuk menunjuk kepada tiga generasi terbaik umat muslim
yaitu sahabat, tabi'in, tabi'ut tabi'in. Ketiga generasi inilah dianggap sebagai contoh
terbaik dalam menjalankan syariat Islam.

Wahhabi atau kaum Wahabi adalah orang yang mengikuti Wahhabisme (bahasa Arab:
Wahhabiyyah) atau ajaran Muhammad Bin Abdul Wahhab. Ibn Abd al-Wahhab lahir
di Najd pada 1703 di Uyainah, di Arab Saudi saat ini. Dia tumbuh dalam suasana di
mana ada kemerosotan luas dalam keyakinan dan praktik Muslim. Banyak Muslim
telah jatuh ke dalam tindakan yang dianggap syirik (mengasosiasikan Allah dengan
yang lain), dan kembali ke zaman jahiliyyah (era kegelapan atau periode pra-Islam).
Ibn Abd al-Wahhab berusaha mereformasi umat Islam di bawah panji Islam yang
“benar” dan menyingkirkan tindakan-tindakan yang dianggapnya sesat.

Wahabi tidak suka istilah Wahhabiyyah atau disebut sebagai Wahabi. Mereka lebih
suka disebut Al-Muwahhidun (orang-orang tauhid) atau Salafiyyun (Salafi) mengacu
pada para pendahulu yang saleh (salaf al-salih). Namun seiring berjalannya waktu,
para pengikut Ibn Abd al-Wahhab lebih menyukai istilah salafiyyun yang lebih
umum, yang menandakan kepatuhan pada keyakinan dan praktik yang dicontohkan
Nabi Muhammad dan tiga generasi pertama Muslim (para sahabat dan Khulafaur
Rasyidin, Tabi’in dan Tabiut-tabi’in).

Tidak seperti “Salafi” yang merupakan label dan istilah yang diakui sendiri, istilah
“Wahabi” adalah label yang diberikan kepada para pengikut ajaran Ibn Abd al-
Wahhab, yang dari namanya berasal istilah “Wahabi”. Wahhabisme secara sederhana
berarti ajaran Muhammad Ibn Abd al-Wahhab yang juga menunjukkan ideologinya.
Oleh karena itu, secara linguistik, seorang Wahhabi adalah orang yang menganut
Wahhabisme. Alasan utama mengapa Wahabi menolak istilah Wahhabisme adalah
karena ini memberikan kesan bahwa ajaran yang disebarkan oleh Ibn Abd al-Wahhab
adalah doktrin atau kepercayaan baru dalam agama Islam, sedangkan mereka percaya
bahwa itu hanyalah refleksi dan perpanjangan dari ajaran Nabi, para sahabatnya, dan
para ulama salaf al-salih. Karena pentingnya mengikuti jejak salaf, Wahhabisme
selalu menjadi bentuk Salafisme. Mereka menganut metodologi salaf dalam teologi
dan hukum. Bahkan, ajarannya menyebar di dunia Muslim modern di bawah panji
Salafisme alih-alih Wahhabisme.

Kaum Salafi berpendapat bahwa kaum Muslim terdahulu telah memahami dan
mempraktikkan Islam dengan benar, tetapi pemahaman yang benar tentang Islam
perlahan-lahan luntur, sama seperti kaum para Nabi sebelumnya (termasuk Musa dan
Isa) telah tersesat dan semakin luntur ajarannya. Salafi termotivasi untuk menafsirkan
kembali Islam terdahulu secara rasional dengan harapan menemukan kembali agama

2
yang lebih ‘modern’. Dalam hal formasi masing-masing, ajaran Wahabi dan Salafi
cukup berbeda. Wahabisme adalah Islam murni yang menolak pengaruh modern,
sementara Salafisme berusaha merekonsiliasi Islam dengan modernisme. Kesamaan
yang mereka miliki adalah bahwa keduanya menolak praktik-praktik Islam tradisional
(yang bercampur dengan budaya lokal yang dianggap tak sesuai ajaran Islam yang
dibawa Nabi Muhammad), dan mendukung penafsiran langsung dan fundamental dari
ajaran Islam yang murni.

BAB III

3
PENUTUP

1. Kesimpulan

DAFTAR PUSTAKA

4
https://www.matamatapolitik.com/in-depth-mengupas-salafi-dan-wahhabi-dua-sisi-dari-koin-
yang-sama/
https://id.wikipedia.org/wiki/Salafiyah
https://media.neliti.com/media/publications/40375-ID-gerakan-salaf.pdf

Anda mungkin juga menyukai