Anda di halaman 1dari 3

BUKU JAWABAN TUGAS MATA KULIAH

TUGAS 1

Nama Mahasiswa : GITA RAMDAN FITRIYANA

Nomor Induk Mahasiswa/ NIM : 043931359

Kode/Nama Mata Kuliah DASAR GEOGRAFI


: PWKL4201/ DASAR-DASAR

Kode/Nama UPBJJ : 23/BOGOR

Masa Ujian : 2021/22.1 (2021.2)

KEBUDAYAAN
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS TERBUKA
JAWABAN

1. a. Pendekatan Spasial
Pendekatan Keruangan adalah pendekatan dalam bidang geografi yang menganalisis gejala-
gejala atau fenomena geografis berdasarkan penyebarannya dalam ruang. Jadi, pendekatan
keruangan berfokus kepada analisa sintesis tentang variasi perbedaan lokasi di permukaan bumi,
dan faktor-faktor dominan yang memengaruhi perbedaan tersebut.
Dalam pendekatan keruangan, terdapat 2 fokus analisis. Pertama, penyebaran penggunaan ruang
yang telah ada. Kedua, penyebaran ruang yang akan dipakai untuk berbagai kegunaan yang
sudah direncanakan. Pendekatan keruangan dapat digunakan untuk menganalisis fenomena alam
yang terjadi di dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu yang bisa dianalisis adalah bencana alam.
Contohnya mengapa Pulau Sumatra dan Pulau Jawa mempunyai indeks risiko gempa bumi
sangat tinggi dibandingkan dengan Pulau Kalimantan.

b. Pendekatan Ekologi
Disebut juga dengan istilah Pendekatan Kelingkungan, Pendekatan Ekologis adalah
pendekatan di kajian geografi yang menganalisis keterkaitan antara fenomena geosfer tertentu
dengan variabel lingkungan yang ada. Fokus kajian dalam pendekatan ekologis terletak pada
interaksi antara manusia dengan lingkungan (alam). Itulah kenapa, dipakai istilah pendekatan
ekologis. Sebab, istilah ekologis merujuk kepada ilmu yang mempelajari interaksi antara
organisme hidup dan lingkungannya. Dalam kaca mata ilmu geografi, lingkungan mencakup dua
aspek, yakni perilaku organisme serta fenomena alam. Sisi perilaku manusia itu menyentuh unsur
perkembangan gagasan dan kesadaran lingkungan. Pengamatan terhadap interelasi keduanya
menjadi ciri khas pendekatan ekologis.
Contoh pendekatan ekologis bisa diterapkan untuk menganalisis fenomena bencana banjir
yang kerap melanda sejumlah wilayah di Indonesia saban musim hujan datang. Banjir rutin
biasanya terjadi di Jakarta, kawasan pantura Jawa, sebagian wilayah Kalimantan dan Sumatra
serta masih banyak lagi.

c. Pendekatan Kompleks Wilayah


Pendekatan kompleks wilayah adalah perpaduan dari pendekatan keruangan dan ekologis.
Dalam pendekatan kompleks wilayah, analisis tertuju pada kajian komprehensif terhadap suatu
wilayah yang meliputi aspek fisik dan aspek sosial (manusia). Analisis dalam pendekatan ini
menitikberatkan pada areal differentiation. Maksud dari istilah areal differentiation adalah adanya
perbedaan karakteristik tiap-tiap wilayah. Perbedaan karakteristik itu mendorong suatu wilayah
berinteraksi dengan wilayah lain. Proses yang dikenal sebagai "interaksi antar-ruang" itu terjadi
seiring dengan adanya permintaan (kebutuhan) dan penawaran (ketersediaan).
Analisis dengan pendekatan kompleks wilayah bisa diterapkan dalam perancangan/
perencanaan kawasan permukiman. Sebagai contoh, pendekatan kompleks wilayah bisa dipakai
untuk analisis terhadap kelayakan wilayah di Pulau Kalimantan untuk lokasi transmigrasi. Ada dua
langkah yang bisa dilakukan dalam analisis dengan pendekatan kompleks wilayah itu.
Pertama, melakukan identifikasi wilayah potensial di Pulau Kalimantan yang memenuhi
persyaratan minimum untuk menjadi wilayah permukiman baru bagi transmigran. Syarat minimum
itu seperti kesuburan tanah, tingkat kemiringan lereng, kondisi sumber air, dan lain sebagainya.
Kedua, melakukan identifikasi aksesibilitas wilayah. Dari hasil identifikasi ini dirumuskan
rancangan untuk jangka panjang dan jangka pendek dalam pengembangan kawasan transmigrasi
tersebut. Contoh pendekatan kompleks wilayah yang lainnya adalah analisis soal bencana banjir di
kawasan DKI Jakarta.
2. Pengaruh lapisan mesosfer terhadap kehidupan di permukaan bumi :
- Melindungi bumi dari jatuhnya benda-benda langit
Pengaruh terhadap kehidupan di permukaan bumi yang pertama dan yang paling dirasakan dari
lapisan mesosfer ini adalah sebagai penghalau dari benda- benda langit yang jatuh dan akan
menimpa bumi. Ketika ada meteor yang jatuh ke bumi, ini nanti akan melewati lapisan atmosfer
bumi terlebih dahulu. Dan meteor itu tadi otomatis akan melewati lapisan mesosfer. Di lapisan
mesosfer ini meteor yang jatuh tadi akan dibakar oleh lapisan mesosfer ini atau akan diuapkan.
Hal ini bisa terjadi karena di lapisan mesosfer ini terdapat udara yang bertekanan tinggi,
sehingga ketika ada benda- benda langit yang jatuh dan masuk ke bumi akan otomatis
bergesean dan terbakar di lapisan ini. Hal inilah yang menyebabkan meteor tidak sampai jatuh ke
bumi dan yang terlihat hanyalah menyerupai bintang jatuh yang memiliki ekor panjang.
- Menghantarkan gelombang elektromagnetik
Pengaruh terhadap kehidupan di permukaan bumi yang lain dari lapisan mesosfer ini adalah
sebagai penghantar dari gelombang elektromagnetik. Lapisan mesosfer bisa memiliki fungsi
semacam ini karena di dalam lapisan mesosfer sendiri terdapat beberapa atom yang terionisasi
sehingga akan bisa memantulkan gelombang elektromagnetik yang sangat berguna bagi
manusia. gemolbang elektromegnetik ini mempunyai banyak sekali fungsi bagi manusia,
diantaranya untuk menghidupkan sinyal radio, televisi, dan juga telefon. Karena kemampuan
memancarkan gelombang elektromagnetik inilah lapisan ini seringkali disebut dengan bagian
unsur- unsur geosfer.

3. Kata erosi berasal dari bahasa Latin erosionem yang berarti menggerogoti. Secara umum erosi
adalah proses alami pengikisan tanah lapisan atas oleh air, angin atau es. Erosi memang
membentuk banyak penampakan alam menarik seperti puncak gunung, lembah dan garis pantai.
Akibat dari erosi terhadap lapisan tanah :
- Hilangnya kesuburan tanah akibat hanyutnya pertikel-partikel atau mineral-mineral dalam
tanah, sehingga sulit dijadikan lahan untuk bercocok tanam.
- Penurunan kemampuan tanah dalam menyerap air (infiltrasi). Hal ini nantinya dapat
mengakibatkan peningkatan limpahan air di permukaan tanah dan pada akhirnya dapat terjadi
banjir.
- Terjadinya perubahan struktur tanah
- Perubahan profil tanah
- Lahan menjadi tandus
- Terjadinya pendangkalan waduk atau sungai
- Penurunan tingkat kualitas air
- Rusaknya ekosistem di air

Anda mungkin juga menyukai