Anda di halaman 1dari 15

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

PENATALAKSANAAN DIABETES MELITUS DI RUANG RAWAT INAP


ZAITUN II RSUD AL-IHSAN KABUPATEN BANDUNG
Diajukan untuk memenuhi tugas praktik klinik Keperawatan Medikal Bedah
Dosen pengampu: Dr. H. Asep Setiawan, Skp.,MKes

Disusun Oleh :
POPI NURMALASARI P17320120516
PUTRI AYU AMALIA P17320120518
RETO DWI LESTARI P17320120519

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES BANDUNG


JURUSAN KEPERAWATAN
PROGRAM STUDI NERS
TAHUN 2021
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

1. Pokok Bahasan : Diabetes Melitus


2. Sub Pokok Bahasan : Penatalaksanaan Diabetes Melitus
3. Sasaran : Pasien dan keluarga
4. Tanggal/ Waktu : Rabu, 03 November 2021
5. Tempat : Ruang Rawat Inap Zaitun II RSUD Al-Ihsan
6. Metode : Ceramah, tanya jawab, diskusi
7. Tujuan Umum :
Setelah diberikan penyuluhan selama 20 menit, keluarga dan pasien
dapat melakukan perawatan pada penyakit diabetes melitus.
8. Tujuan KuHusus :
a. Pasien dan keluarga dapat menjelaskan tentang pengertian diabetes
melitus.
b. Pasien dan keluarga dapat mengetahui tentang tanda dan gejala
diabetes mellitus dan mengetahui nilai kadar glukosa darah yang
normal.
c. Pasien dan keluarga dapat mengetahui bagaimana cara perawatan dan
mengontrol penyakit diabetes melitus
9. Materi :
a. Pengertian Diabetes melitus
b. Tanda gejala diabetes dan niai glukosa darah normal
c. Cara perawatan dan mengontrol penyakit diabetes melitus
10. Skenario Pembelajaran :

NO TAHAP KEGIATAN PENYULUH KEGIATAN KLIEN


1 Pendahuluan 1. Mengucapkan salam 1. Menjawab salam
5 menit 2. Berdoa 2. Mendengarkan
3. Menyampaikan tujuan
penyuluhan
2 Penyajian materi 1. Menyampaikan materi : 1. Mendengarkan,
selama 10 menit. a. Pengertian Diabetes memperhatikan
Melitus 2. Bertanya
b. Tanda gejala diabetes
melitus dan niai normal
glukosa darah
c. Cara perawatan dan
mengontrol penyakit
diabetes melitus
2. Menekankan hal yang penting
3. Menjawab pertanyaan
3 Penutup 1. Evaluasi 1. Menjawab pertanyaan
5 menit 2. Ucapan terima kasih 2. Memperhatikan
3. Berdo’a 3. Menyatakan persetujuan
4. Ucapan salam 4. Berdo’a
5. Menjawab salam

11. Media : Leaflet, standing banner


12. Evaluasi :
-Memberikan pertanyaan secara langsung tentang materi yang sudah
diajarkan.
a. Apa itu Diabates melitus?
b. Apa saja tanda gejala diabates melitus? Berapa nilai normal kadar gula
dalam darah?
c. Bagaimana cara perawatan dan mengontrol penyakit diabetes melitus?
MATERI PENYULUHAN
DIABETES MELITUS

A. Pengertian Diabetes Mellitus


Diabetes melitus adalah kelainan heterogen yang ditandai oleh kenaikan
kadar glukosa dalam darah atau hiperglikemia ( Brunner & Suddarth, 2013 ).
Diabetes melitus adalah suatu penyakit gangguan kesehatan di mana
kadar gula dalam darah seseorang menjadi tinggi karenatubuh tidak
dapat menghasilkan atau mneggunakan insulin secara efektif.
Diabetes Mellitus merupakan penyakit metabolik yang ditandai dengan
hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin
maupun keduanya (Soelistijo et al., 2015).
Insulin adalah hormon yang dilepaskan oleh pancreas yang bertanggung
jawab dalam mempertahankan kadar gula darah yang nrmal.
B. Tanda dan Gejala Diabetes Mellitus
1. Sering haus sehingga banyak minum
2. Sering buang air kecil tengah malam.
3. Air seninya dikerumuni semut
4. Penurunan berat badan, sebaliknya nafsu makan bertambah
5. Cepat merasa lelah dan mengantuk.
6. Mudah timbul bisul atau abses.
7. Gatal-gatal terutama pada daerah kelamin bagian luar.
8. Kesemutan.
9. Gairah seks menurun.
10. Penglihatan kabur
Nilai gula darah dalam darah yang normal menurut Suryani (2015):
1. Gula darah sewaktu: 100-200 mg/dl.
2. Gula darah puasa: 80-126 mg/dl
3. Gula darah 2 jam PP <140 mg/dl.
C. Cara perawatan dan mengontrol penyakit diabetes mellitus.
Perawatan dan pengontrolan penyakit diabetes mellitus verfokus pada 5
dasar atau yang dikenal sebaai 5 pilar diabetes mellitus antara lain:
1. Perencanaan makan (diet)
a. Jangan mengurangi jadwal makan atau menunda waktu makan
karena hal ini akan menyebabkan fluktuasi (ketidakstabilan) kadar
gula darah.
b. Hindari konsumsi makanan tinggi lemak dan yang mengandung
banyak kolesterol LDL, antara lain: daging merah, produk susu,
kuning telur, mentega, saus salad dan makanan pencuci mulut
berlemak lainnya, dan minuman yang beralkohol serta kaar tinggi
garam.
c. Terapkan pola makan 3J yatu : Jadwal, Jumlah dan jenis
1) Jadwal: Pengaturan jadwal makanan sehat bagi penderita DM
diatur dalam 6 waktu makan yang terdiri dari tiga kali makan
utama dan tiga kali selingan. Makan utama dipagi hari yaitu
pukul 08.00, makan siang pukul 14.00 dan makan malam pukul
18.00. Makanan snack atau selingan pertama pukul 10.00, kedua
pukul 16.00 dan ketiga pukul 20.00. Ketepatan jadwal makan
dibutuhkan sebagai pengendali dari kestabilan kadar gula darah
penderita DM.
2) Jumlah: Jumlah porsi dalam satu hari penyajian makanan tidak
dianjurkan dalam jumlah yang banyak, melainkan sedikit demi
sedikit namun sering. Makronutrient yang terdapat dalam
makanan adalah karbohidrat, protein dan lemak. Jumlah porsi
dalam satu hari penyajian pada pasien DM didasarkan pada
kebutuhan kalori penderita, agar makanan dapat diserap oleh
tubuh secara maksimal. Penentuan jumlah kalori diet Diabetes
Mellitus kebutuhan kalori sesuai untuk mencapai dan
mempertahankan berat badan ideal. Ada beberapa cara untuk
menentukan jumlah kalori yang dibutuhkan pasien dengan
diabetes. Dengan menghitung jumlah kalori yang dibutuhkan
yaitu dengan memperhitungkan berdasarkan kebutuhan kalori
basal yang besarnya 25 kalori/kg BB untuk perempuan dan 30
kalori/kg BB untuk laki – laki, ditambah dan dikurangi
bergantung pada beberapa faktor yaitu jenis kelamin, umur,
aktivitas, kehamilan / laktasi, adanya komplikasi dan berat
badan. Kebutuhan kalori berdasarkan aktivitas yang dilakukan:
3) Jenis: Jenis makanan yang di butuhkan penderita DM adalah yang
tinggi serat, rendah lemak, dan rendah kalori. Dalam penyajian
diperlukan yaitu makanan yang seimbang.
Jumlah yang dapat dijadikan sebaai rekomendasi bagi penderita
diabetes mellitus antara lain:
1) Menu Sarapan
a) Makanan pokok : 1,5 porsi setara dengan nasi 150
gram (1 sendok makan nasi putih setara dengan 10 gram )
atau roti tawar dua slice
b) Lauk hewan i : satu porsi setara dengan daging sapi (50
gram) atau satu telur ayam negeri
c) Lauk nabati : setengah porsi setara dengan satu potong kecil
tahu
2) Makan Siang
a) Makanan pokok : nasi 200 gram atau 20 sendok makan
b) Lauk hewani: satu porsi setara dengan daging sapi (50
gram) atau satu telur ayam negeri
c) Lauk nabati : satu porsi setara dengan satu potong tahu
atau satu potong tempe
d) Sayur : satu porsi atau setara dengan 100 gram sayuran.
3) Makan Malam
a) Makanan pokok : dua porsi setara dengan nasi 200 gram
atau bihun (100gr)
b) Lauk hewani : satu porsi setara dengan daging sapi (50
gram) atau satu telur ayam negeri
c) Lauk nabati: satu porsi setara dengan satu potong tahu
atau satu potong tempe
d) Sayur: satu porsi atau setara dengan 100 gram sayuran.

4) Camilan (10.00, 16.00, 19.00)

Makanlah camilan pada jam 10 pagi, 4 sore, dan pada malam


hari. Pilihlah camilan yang berserat seperti buah-buahan, Anda
bisa mengonsumsi buah sebanyak 50 gram, contohnya 1 buah
pisang.
d. Diet Nutrisi Diabetes Mellitus tipe 2
1) Sumber karbohidrat dianjurkan untuk klien dengan DM tipe 2,
namun untuk jumlah karbohidrat dalam 1 porsi makanan harus
dibatasi. Contoh makanan karbohidrat dan dibatasi : Nasi, bubur
, roti
2) Sumber protein hewani yang dianjurkan untuk klien DM tipe 2
yaitu : ayam tanpa kulit, ikan , putih telur. Untuk makanan yang
dibatasi : kuning telur, jeroan. Untuk makanan yang dihindari :
keju, abon, dendeng, susu fullcream.
3) Sayuran yang dianjurkan untuk klien Diabetes Mellitus tipe 2
Contohnya sayuran A dibatasi (bayam, kangkung, buncis,
melinjo) sayuran B dianjurkan bebas dikonsumsi (oyong,
ketimun, tomat, terong, lobak, sawi )
4) Buah-buahan yang di anjurkan untuk klien Diabetes Mellitus
tipe 2 yaitu: jeruk, apel, salak, jambu air. Untuk buah yang
dibatasi : nanas, anggur, manga , sirsak, pisang, alpukat. Untuk
buah yang dihindari : durian, nangka, alpukat, kurma
5) Minuman yang dihindari untuk penderita Diabetes Mellitus tipe
2 : minuman yang mengandung alkohol, susu kental manis , es
krim, soft drink
2. Aktifitas Fisik Bai Penderita DM
Kegiatan jasmani sehari-hari dan latihan jasmani teratur (3-4 kali
seminggu kurang lebih selama 30 menit), merupakan salah satu pilar
dalam penglolaan diabetes type 2. Latihan jasmani dapat menurunkan
berat badan dan memperbaiki sensitivitas terhadap insulin, sehingga
memperbaiki kendali glukosa darah. Latihan jasmani yang dimaksud
adalah jalan, bersepeda santai, jogging atau berenang.
Latihan jasmani sebaiknya disesuaikan dengan umur dan status
kesegaran jasmani. Kegiatan sehari-hari seperti berjalan kaki kepasar,
menggunakan tangga, berkebun tetap dilakukan. Batasi atau jangan
terlalu lama melakukan aktivitas yang kurang aktivitas fisik seperti
menonton televisi.
Prinsip latihan jasmani yang dilakukan adalah
1) Terus menerus. Latihan jasmani harus berkesinambungan dan
dilakukan terus- menerus tanpa henti. Contoh : Jogging 30 menit,
maka pasien harus melakukannya selama 30 menit tanpa henti.
2) Berirama, yaitu saat otot berkontraksi dan berelaksasi secara
teratur, seperti jalan kaki, berenang atau bersepeda.
3) Selang seling, yaitu antara gerak cepat dan gerak lambat.
Contohnya : lari dapat diselingi dengan jalan cepat atau jalan cepat
yang diselingi dengan jalan biasa tapi jangan diselingi dengan
istirahat.
4) Meningkat, latihan dilakukan meningkat secara bertahap sesuai
kemampuan dari ringan sampai sedang hingga mencapai 30-60
menit, dilakuka 3-5 kali dalam seminggu.
5) Daya tahan, latihan harus ditujukan pada latihan daya tahan
untuk meningkatkan kemampuan pernafasan dan jantung.
Hal-hal yang harus diperhatikan saat latihan jasmani adalah :
1) Pasien dengan diabetes melitus tidak dianjurkan melakukan latihan
fisik yang berat. Latihan fisik yang berat akan berakiba fatal karena
berkaitan dengan sistem kerja jantung sebagai alat pemompa darah.
2) Sebelum memulai program latihan, sangat diperlukan untuk
mengukur kadar gula darah. Jangan melakukan olahraga jika kadar
gula darah lebih dari 250mg/dl atau gula darah kurang dari 100mg/dl
3) Saat melakukan latihan fisik harus menggunakan alas kaki yang
nyaman serta terus menerus dilakukan pengawasan kesehatan kaki
4) Glukosa darah bisa turun bahkan beberapa jam setelah berolah
raga karen itu sangat penting untuk memeriksakan gula darah secara
periodik.
Olahraga yang teratur memainkan peran yang sangat penting
dalam menangani diabetes, manfaat-manfaat utamnya adalah sebagai
berikut :
1) Olahraga membantu membakar kalori sehingga dapat
mengurangi berat badan
2) Olahraga mampu memperbaiki sirkulasi darah dan menguatkan
otot jantung
3) Olahraga secara teratur bisa membantu melepaskan kecemasan,
stress dan ketegangan.
Beberapa Catatan dalam berolahraga untuk penderita DM :
1) Memakai pakaian olahraga, kaos kaki yang nyaman dan
biasanya dari katun cukup baik
2) Pada keadaan gula sangat tinggi sebaiknya latihan dihindarkan.
3) Minum harus cukup pada saat dan sesudah olahraga.
4) Kaki harus diperhatikan setiap selesai latihan, observasi
kemungkinan terjadinya luka atau lecet.
5) Penderita yang mendapat terapi insulin dan obat penurun gula
darah (OHO) sebaiknya pasien diperiksa gula darah sebelum,
selama, dan sesudah latihan, terutama pasien DM tipe I dan DM
tipe II yang mendapat insulin.
3. Kontrol glukosa darah sewaktu
a. Pemeriksaan gula darah secara rutin
b. Gula darah sewaktu
c. Gula darah puasa
d. Gula darah 2 jam setelah puasa
4. Terapi Pengobatan Diabetes Mellitus
Keseimbangan kadar gula darah pada diabetes terkadang tidak
bisa terjaga dengan baik hanya melalui penerapan pola makan sehat
dan olahraga teratur. Anda juga mungkin membutuhkan obat-obatan
untuk menanganinya.
Ada beberapa jenis obat (biasanya dalam bentuk tablet) yang
dapat digunakan untuk diabetes tipe 2 (obat hipoglikemik oral). Anda
juga mungkin diberikan kombinasi dari dua jenis obat atau lebih untuk
mengendalikan kadar gula darah Anda. Obat yang biasa diberikan
adalah metformin, sulfonilurea, pioglitazone, gliptin, agonis, acarbose,
nateglinide dan repaglinide.
Terapi insulin sebagai pendamping obat-obatan lain. Obat-
obatan dalam bentuk tablet mungkin akan kurang efektif untuk
mengobati diabetes, sehingga Anda membutuhkan terapi insulin.
Berdasarkan dosis dan cara pemakaiannya, terapi ini dapat diberikan
untuk menggantikan atau diberikan bersamaan dengan obat-obatan.
5. Perawatan kaki diabetik
a. Periksa kaki setiap hari, apakah ada kulit retak, melepuh, luka,
perdarahan
b. Bersihkan kaki setiap hari pada waktu makan dengan air bersih dan
sabun mandi
c. Gunting kuku kaki lurus mengikuti bentuk normal jari kaki, tidak
terlalu dekat dengan kulit, kemudian kikir agar kuku tidak tajam.
d. Pakai alas kaki sepatu atau sendal untuk melindungi kuku agar tidak
terjadi luka, juga didalam rumah yang tidak sempit
e. Gunakan sepatu atau sendal yang baik yang sesuai dengan ukuran
dan nyaman untuk dipakai, dengan ruang dalam sepatu yang cukup
dengan jari-jari
f. Periksa sepatu sebelum dipakai, apakah ada kerikil, benda-benda
tajam seperti jarum dan duri
g. Lepas sepatu setiap 4-6 jam serta gerakkan pergelangan dan jarijari
kaki agar sirkulasi darah tetap baik
h. Bila ada luka kecil, obati dan tutup dengan pembalut bersih
i. Senam Kaki Diabetik
Senam kaki diabetes melitus adalah kegiatan atau latihan yang
dilakukan oleh masyarakat yang menderita Diabetes Melitus untuk
mencegah terjadinya luka dan membantu memperlancar peredaran
darah bagian kaki. (Setyoadi & Kushariyadi, 2011).
Prosedur senam kaki diabetik:
1) Jika dilakukan dalam posisi duduk maka posisikan klien duduk
tegak di atas bangku dengan kaki menyentuh lantai,

Gambar 1.

2) Dengan meletakkan tumit dilantai, jari-jari kedua kaki


diluruskan ke atas lalu dibengkokkan kembali ke bawah seperti
cakar ayam sebanyak 10 kali.

Gambar 2.
3) Dengan meletakkan tumit salah satu kaki di lantai, angkat
telapak kaki ke atas. Pada kaki lainnya, jari-jari kaki diletakkan
di lantai dengan tumit kaki diangkatkan ke atas. Cara ini
dilakukan bersamaan pada kaki kiri dan kanan secara bergantian
dan diulangi sebanyak 10 kali,

Gambar 3.

4) Tumit diletakkan di lantai. Bagian ujung kaki di angkat ke atas dan buat
gerakan memutar dengan pergerakan pada pergelangan kaki sebanyak 10
kali.

Gambar 4.
5) Jari-jari kaki diletakkan dilantai. Tumit diangkat dan buat gerakan
memutar dengan pergerakan pada pergelangan kaki sebanyak 10 kali,

Gambar 5.
6) Angkat salah satu lutut kaki, dan luruskan. Gerakan jari-jari ke depan
turunkan kembali secara bergantian ke kiri dan ke kanan. Di ulangi
sebanyak 10 kali.
Gambar 6.

7) Luruskan salah satu kaki di atas lantai kemudian angkat kaki tersebut dan
gerakkan ujung kaki ke arah wajah lalu turunkan kembali kelantai.

Gambar 7.
8) Angkat kedua kaki dan luruskan, pertahankan posisi tersebut. Gerakan
pergelangan kaki ke depan dan ke belakang sebanyak 10 kali.
9) Luruskan salah satu kaki dan angkat, putar kaki pada pergelangan kaki,
hitung diudara dengan kaki dari angka 0 hingga 9 lakukan secara
bergantian,
10) Letakkan sehelai koran dilantai. Bentuklah koran tersebut menjadi seperti
bola dengan kedua kaki. Kemudian, buka bola itu menjadi lembaran
seperti semula menggunakan kedua kaki. Cara ini dilakukan hanya sekali
saja.
 Lalu sobek koran menjadi dua bagian, pisahkan kedua bagian koran,
 Sebagian koran disobek menjadi kecil dengan kedua kaki,
 Pindahkan kumpulan sobekan tersebut dengan kedua kaki lalu
letakkan sobekan koran pada bagian kertas yang utuh,
 Bungkus semuanya dengan kedua kaki menjadi bentuk bola.
Gambar 8.
DAFTAR PUSTAKA

Flora R, Hikayati, Purwanto. 2014. Jurnal dengan Judul:Pelatihan senam kaki


pada penderita diabetes Mellitus dalam upaya pencegahan Komplikasi
diabetes pada kaki (diabetes foot).Universitas Sriwijaya, Fakultas
Kedokteran. (dikutip pada tanggal 25 Desember 2014)
Setyodi & Kushariyadi. 2011. Terapi Modalitas Keperawatan Pada Klien
Psikogeriatrik. Jakarta: Salemba Medika
Smeltzer,S.C., & Bare,B.G.(2013). Buku Ajar Keperawatan Medikal-Bedah
Brunner & Sudarth. (Edisi 8). Jakarta : EGC.
Tarwoto, et al. (2012). Keperawatan Medikal Bedah : Gangguan Sistem
Endokrin. Jakarta: CV.Trans Info Media
Maryunani, Anik. (2013). PERAWATAN LUKA (Modern Woundcare) Terlengkap
dan Terkini. Jakarta: In Media.

Anda mungkin juga menyukai