Anda di halaman 1dari 10

TINDAKAN KEPERAWATAN PADA LANSIA DENGAN

TERAPI SENAM LANSIA

Oleh kelompok 12

Weinjely Ponamon
Alfrida Pantow
Veren Makasiar

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MANADO


TAHUN 2020
A. Pengertian Senam Lansia

Senam lansia adalah satu bentuk latihan fisik yang memberikan pengaruh baik

terhadap tingkat kemampuan fisik manusia, bila dilaksanakan dengan baik dan benar.

Senam atau latihan fisik sering diidentifikasi sebagai suatu kegiatan yang meliputi

aktifitas fisik yang teratur dalam jangka waktu dan intensitas tertentu. Senam merupakan

bagian dari usaha menjaga kebugaran termasuk kesehatan jantung dan pembuluh darah,

dan sebagai bagian dari program retabilitas bagi mereka yang telah menderita(Puslitbang

Depkes RI,2003:6).

Senam lansia merupakan bagian dari latihan fisik. Latihan fisik adalah segala

upaya yang dilaksanakan untuk meningkatkan kebugaran jasmani dan kondisi fisik lansia

(Nugroho, 2003).

B. Tujuan Senam Lansia

Untuk menjaga tubuh dalam keadaan sehat dan aktif untuk membina dan

meningkatkan kesehatan serta kebugaran kesegaran jasmani dan rokhani. Tujuan lain

adalah:

1. Memperbaiki pasokan oksigen dan proses metabolisme.

2. Membangun kekuatan dan daya tahan.

3. Menurunkan lemak.

4. Meningkatkan kondisi otot dan sendi. (Depkes RI,1997:2).


C. Manfaat Senam Lansia

Manfaat senam lansia yaitu sebagai berikut :

1. Memperlancar proses degenerasi karena perubahan usia

2. Mempermudah untuk menyesuaikan kesehatan jasmani dalam kehidupan (adaptasi)

3. Fungsi melindungi, yaitu memperbaiki tenaga cadangan dalam fungsinya terhadap

bertambahnya tuntutan, misalya sakit.

4. Sebagai Pencegahan. Pada usia 40 tahun keatas senam sangat baik untuk mengatasi

proses-proses degenerasi tubuh. Setelah umur 40 tahun ternyata olahraga yang

bersifat endurance sangat baik untuk mengatasi proses degenerasi tubuh, sehingga

orang akan kelihatan lebih muda. Kekurangan gerak juga menyebabkan otot dan

tulang tidak tumbuh dengan baik, otot yang lemah akan menyebabkan kelainan posisi

badan yang nantinya akan menjadi kelainan tulang.

5. Sebagai Pengobatan (Kuratif). Penyakit yang dapat disembuhkan dan dikurangi

dengan senam lansia adalah kelemahan/kelainan sirkulasi darah, DM, kelainan infark

jantung, kelainan insufisiensi koroner, kelainan pembuluh darah tepi, thromboplebitis

dan osteoporosis.

6. Sebagai Rehabilitasi. Pada lanjut usia terjadi penurunan masa otot serta kekuatannya,

laju denyut jantung maksimal, toleransi latihan, kapasitas aerobik dan terjadinya

peningkatan lemak tubuh.Dengan melakukan olahraga seperti senam lansia dapat

mencegah atau melambatkan kehilangan fungsional tersebut. Bahkan dari berbagai

penelitian menunjukan bahwa latihan atau olah raga seperti senam lansia dapat
mengeliminasi berbagai resiko penyakit-penyakit seperti hipertensi, diabetes melitus,

penyakit arteri koroner dan kecelakaan kecil.

Menurut Brick (2001) manfaat dari senam lansia bagi kesehatan fisik antara

lain:

a. Mengenai Jantung

Ketika beban kerja otot meningkat, tubuh akan menanggapi dengan meningkatkan

jumlah oksigen yang dikirim ke otot dan jantung. Sebagai akibatnya, detak

jantung dan frekuensi pernafasan meningkat sampai memenuhi kebutuhannya.

Tubuh akan berkeringat dan membakar kalori dan lemak. Saat melakukan latihan

jantung akan memompa lebih banyak darah pada setiap detakan sehingga

membantu mengirim oksigen pada otot yang bekerja. Jaringan-jaringan yang ada

di dalam tubuh bekerja sama untuk membantu meningkatkan kondisi kesegaran

tubuh.

b. Kekuatan Otot

Agar menjadi lebih kuat, otot-otot harus dilatih melebihi normalnya. Intensitas latihan

beragam dari latihan berintensitas rendah sampai berintensitas tinggi. Dengan

latihan ini akan mempertahankan kekuatan otot.

c. Daya Tahan Otot


Senam membantu meningkatkan daya tahan otot dengan cara melakukan gerakan-

gerakan ringan, seperti: melompat-lompat, mengangkat lutut, dan menendang,

sehingga tubuh menjadi kuat. Tubuh yang seimbang akan mengurangi risiko

terluka.

d. Kelenturan

Kelenturan adalah gerakan yang berada disekeliling sendi. Setelah menyelesaikan

latihan, peregangan akan membantu meningkatkan kelenturan dan membantu

sirkulasi darah kembali ke jantung.

e. Komposisi Tubuh

Bagian ini menunjukkan perbandingan kumpulan otot, tulang, dan cairan-cairan

penting di dalam tubuh dibandingkan dengan lemak. Senam lansia sangat baik

untuk peregangan dan kelenturan otot juga pernafasan, dapat juga meningkatkan

sistem kardio-respirasi.

D. Prinsip Senam Lansia

1. Gerakannya bersifat dinamis (berubah-ubah)

2. Bersifat progresif (bertahap meningkat)

3. Adanya pemanasan dan pendinginan pada setiap latihan

4. Lama latihan berlangsung 15-60 menit

5. Frekuensi latihan perminggu minimal 3 kali dan optimal 5 kali.


SOP TERAPI SENAM LANSIA

Pengertian
Senam lansia adalah suatu gerakan yang sederhana yang ditujukan pada lansia
untuk membantu dan menjaga agar tubuh tetap bugar dan sehat jasmani untuk
meningkatkan harapan hidup lansia.
Tujuan dan Manfaat
1. Membantu tubuh agar tetap bugar dan segar karena dapat melatih tulang
tetap kuat
2. Mendorong jantung bekerja secara optimal
3. Membantu menghilangkan radikal bebas yang berkeliran dalam tubuh
4. Meningkatkan daya tahan dalam tubuh manusia dari penyakit
5. Dapat melancarkan peredaran darahr sehingga fungsi organ tubuh dapat
bertahan lebih lama

ASPEK KETERAMPILAN YANG DI DILAKUKAN KE


NILAI Tgl : Tgl : Tgl : T
Ya Tida Ya Tida Ya Tida
k k k
1 2 3 4 5 6 7 8
A. TAHAP PRA-INTERAKSI
1. Periksa catatan perawatan dan catatan
medis pasien
2. Persiapan alat dan bahan :
 Matras
 Meja
 Kursi

3. Cuci tangan

TAHAP ORIENTASI
1. Berikan salam
2. Jelaskan tujuan dan prosedur yang
akan dilakukan
3. Berikan klien kesempatan bertanya
sebelum prosedur dilakukan

TAHAP KERJA

Latihan kepala dan leher


 Lihat keatap kemudian menunduk
sampai dagu ke dada
 Putar kepala dengan melihat bahu
sebelah kanan lalu sebelah kiri
 Miringkan kepala ke bahu sebelah
kanan lalu kesebelah kiri.
Latihan bahu dan lengan
 Angkat kedua bahu ke atas
mendekati telinga, kemudian
turunkan kembali perlahan-lahan
 Tepukan kedua telapak tangan
dan renggangkan lengan kedepan
lurus dengan bahu. Pertahankan
bahu tetap lurus dan kedua tangan
bertepuk kemudian angkat lengan
keatas kepala.
 Satu tangan menyentuh bagian
belakang dari leher kemudian
raihlah punggung sejauh mungkin
yang dapat dicapai. Bergantian
tangan kanandan kiri.
 Letakan tangan di punggung
kemudian coba meraih keatas
sedapatnya
Latihan tangan
 Letakan telapak tangan diatas
meja. Lebarkan jari-jarinya dan
tekan ke meja
 Baliklah telapak tangan.
Tariklah ibu jari melintasi
permukaan telapak tangan untuk
menyentuh jari kelingking.
Kemudian tarik kembali.
 Lanjutkan dengan menyentuh
tiap-tiap jari dengan ibu jari dan
kemudian setelah menyentuh tiap
jari.
 Kepalkan tangan sekuatnya
kemudian renggangkan jari-
jari selurus mungkin.
Latihan punggung
 Dengan tangan disamping
bengkokan badan kesatu sisi
kemudian kesisi yang lain.
 Letakan tangan dipinggang
dan tekan kedua kaki, putar
tubuh dengan melihat bahu
kekiri dan kekanan.
 Tepukan kedua tangan
dibelakang dan regangkan
kedua bahu ke belakang.
Latihan paha
 Latihan ini dapat
dilakukan dengan berdiri
tegak dan memegang
sandaran kursi atau
dengan posisi tiduran.
 Lipat satu lutut sampai pada
dada dimana kaki yang lain
tetap lurus, dan tahan
beberapa waktu.
 Duduklah dengan kedua kaki
lurus kedepan. Tekankan kedua
lutut pada tempat tidur hingga
bagian belakang lutut
menyentuh tempat tidur.
 Pertahankan kaki lurus
tanpa membengkokan lutut,
kemudian tarik telapak kaki
kearah kita dan regangkan
kembali.
 Tekuk dan regangkan jari-jari
kaki tanpa menggerakan lutut.
 Pertahankan lutut tetap
lurus, putar telapak kaki
kedalam sehingga
permukaannya saling
bertemu kemudian kembali
lagi.
 Berdiri dengan kaki lurus
dan berpegangan pada
bagian belakang kursi.
Angkat tumit tinggi-tinggi
kemudian putarkan.
Latihan pernafasan
 Duduklah di kursi dengan
punggung bersandar dan bahu
relaks.
 Letakkan kedua telapak
tangan pada tulang rusuk.
Tarik nafas dalam- dalam
maka terasa dada
mengambang.
 Sekarang keluarkan nafas
perlahan-lahan sedapatnya.
Terasa tangan akan menutup
kembali.
TAHAP TERMINASI
1. Kaji respon klien
2. Lakukan kontrak untuk kegitan
selanjutnya
3. Cuci tangan
4. dokumentasi

Keterangan :
Ya = 1 (Dilakukan dengan Benar)
Tidak = 0 (Tidak Di lakukan/ dilakukan dengan tidak/ kurang benar)
Kriteria Penilaian:

 Baik sekali : 100


 Baik : 81-99
 Kurang/ TL : ≤ 80

Jumlah tindakan yang dilakukan(Ya)


Nilai = x 100
20

Anda mungkin juga menyukai