Anda di halaman 1dari 17

INVESTASI DALAM

PIUTANG

Supriyono
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Piutang

Dalam rangka usaha untuk memperbesar volume penjualannya


kebanyakan perusahaan besar menjual produknya dengan kredit.
Penjualan kredit tidak segera menghasilkan penerimaan kas, tetapi
menimbulkan piutang langganan, dan barulah kemudian pada hari
jatuhnya terjadi aliran arus kas (cash inflows) yang berasal dari
pengumpulan piutang tersebut. Dengan demikian maka piutang
merupakan elemen modal kerja yang juga selalu dalam keadaan berputar
secara terus-menerus dalam rantai perputaran modal kerja,
yaitu; kasà inventory à piutangàkas.
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi besar
kecilnya investasi dalam piutang dapatlah disebutkan
sebagai berikut :

Ketentuan pembatasan
01 Volume Penjualan Kredit
02 kredit

Syarat pembayaran
03 penjualan kredit 04 Kebijaksanaan dalam
mengumpulkan piutang

Kebiasaan membayar
05 dari para langganan
Volume Syarat Pembayaran Ketentuan Tentang
Penjualan Kredit Penjualan Kredit Pembatasan Kredit

Syarat pembayaran penjualan kredit Dalam penjualan04


Makin besar proporsi
dapat bersifat ketat atau lunak. secara kredit,
penjualan kredit dari total
Apabila perusahaan menetapkan perusahaan dapat
penjualan maka jumlah syarat pembayaran yang ketat artinya menetapkan batas
investasi dalam piutang keselamatan kredit lebih diutamakan maksimal bagi kredit
juga demikian. Artinya, dari profitabilitasnya. Syarat yang diberikan kepada
perusahaan harus pembayaran yang ketat antara lain
para pelanggan. Makin
menyediakan investasi tampak dari batas waktu pembayaran
yang pendek atau pembebanan tinggi batas waktu
yang lebih besar dalam
bunga yang berat untuk pembayaran yang diberikan kepada
piutang dan meski berisiko
piutang terlambat. pelanggan, makin
semakin besar,
besar pula dana yang
profitabilitasnya juga akan
diinvestasikan kedalam
meningkat.
piutang.
Kebijakan dalam Penagihan Kebiasaan Pembayaran
Piutang Pelanggan

Sebagian pelanggan mempunyai


Kebijakan dalam menagih piutang, secara
kebiasaan membayar dengan
aktif ataupun pasif, dapat dilakukan oleh
menggunakan kesempatan
perusahaan. Perusahaan yang
mendapatkan cash discount, sedang
menjalankan kebijakan aktif dalam
sebagian lagi tidak demikian. Setelah
menagih piutang akan mempunyai
mengetahui faktor-faktor yang
pengeluaran dana yang lebih besar untuk
mempengaruhi piutang usaha,
membiayai aktivitas ini, namun dapat
alangkah lebih baik perusahaan
memperkecil resiko tidak tertagihnya
memperhatikan faktor-faktor tesebut
piutang. dengan mengelola piutang usaha
secara efektif dan efisien.
Penilaian Risiko Kredit Dan Penyaringan
Para Pelanggan

Risiko kredit adalah risiko tidak terbayarkan kredit


yang telah diberikan kepada para langganan kita. Sebelum
perusahaan memutuskan untuk menyetujui permintaan atau
penambahan kredit oleh para langganan perlulah kita
mengadakan evaluasi resiko kredit dari para langganan
Untuk menilai risiko kredit, credit manajer harus
mempertimbangkan berbagai faktor yang menentukan besar
kecilnya kredit tersebut.
5K Dalam Kredit
1. karakter
Meneliti dan memperhatikan sifat pribadi, cara hidup dan status sosial.
Hal ini penting karena berkaitan dengan kemauan untuk membayar.

2. kemampuan
Meneliti kemampuan pimpinan perusahaan beserta stafnya dalam meraih
penjualan ataupun pendapatan yang dapatContent Here
diukur dari penjualan yang dicapai
pada masa lalu. Hal ini berkaitan dengan kemampuan untuk membayar.

3. Kapital
Content Here
Mengukur posisi keuangan secara umum dengan memperhatikan
kapital/modal yang dimiliki perusahaan juga perbandingan hutang dan capital.

4. Kolateral
Mengukur besarnya aktiva yang akan diikatkan sebagai kolateral atas kredit.

5. Kondisi
Memperhatikan kondisi perekonomian serta kecenderungan perekonomian yang akan
mempengaruhi terhadap jalannya usaha perusahaan.
Penentuan besarnya risiko yang akan ditanggung
oleh perusahaan

Pertama-tama dalam hubungan ini haruslah ditentukan lebih dahulu “


batas risiko” yang ditanggung oleh perusahaan, yang akan disediakan sebagai
cadangan pitang. Misalnya ditentukan bahwa risiko yang akan ditanggung oleh
perusahaan tersebut adalah 10%. Ini berarti bahwa kelak apabila ternyata
sebanyak 10% dari tidak terduga. Ketentuan presentase ini perlu untuk
memperhitungkan keuntungan yang diharapkan akan diterima.
Misalnya, suatu perusahaan merencanakan akan memperluas volume
credit salesnya dengan Rp100.000 dan kenaikan ini disertai dengan kenaikan
biaya usaha sebesar Rp50.000. perusahaan telah menetapkan besarnya risiko yang
akan ditanggung sebesar 10% dari jumlah piutang, maka keuntungan yang
diharapkan sebagai akibat dari tambahannya volume credit sales tersebut dapat
diperhitungkan sebagai berikut:
Hasil tambahan penjualan kredit Rp100.000
Risiko tidak terkumpulnya piutang 10% 10.000
Hasil penjualan yang diharapkan Rp90.000
Tambahan biaya usaha Rp50.000
Tambahan keuntungan Rp40.000
Penyelidikan tentang kemampuan untuk memenuhi
kewajibannya

Dalam rangka usaha untuk dapat mengadakan


klasifikasi dari langganan, apakah mereka termasuk golongan
risiko 5%, 10%,15% atau lebih, perlulah perusahaan
mengadakan penyelidikan mengenai kemampuan perusahaan
tersebut untuk memenuhi kewajiban finansialnya.
Penyelidikan kemampuan ini tidak hanya menyangkut
bidang materiil saja, tetapi juga menyangkut penyelidikan
mengenai sifat atau watak dari para langganan, apakah
mereka mempunyai kebiasaan dan ketersediaan untuk selalu
memenuhi kewajibannya. Dalam hal ini perlulah
dipertimbangkan terutama mengenai likuiditas dan
rentabilitasnya. Tetapi disamping itu perlu juga
ditertimbangkan soliditasnya.
Saliditas adalah menyangkut kepercayaan pihak luar terhadap perusahaan, dan saliditas ini
dibedakan dalam 3 jenis, yaitu:

Soliditas komersiil, yaitu tingkat kepercayaan pihak


luar yang diberikan kepada perusahaan yang bersngkutan
sebagai akibat dari kejujuran pimpinan perusahaan untuk
selalu memenuhi janji-janji dan kewajiban-kewajibannya tepat 01
pada waktunya.

Soliditas financial, yaitu kepercayaan yang


diberikan oleh pihak luar kepada perusahaan yang
bersangkutan yang timbul sebagai akibat dari terdapatnya
02 modal kerja yang cukup di dalam perusahaan tersebut, sehingga
diharapkan perusahaan tersebut akan dapat memenuhi
kewajiban financial tepat pada waktunya.

Soliditas moril, yaitu kepercayaan yang


diberikan oleh pihak luar kepada perusahaan yang
bersangkutan yang timbul sebagai akibat dari sifat- 03
sifat dan moril yang baik dari pimpinan
perusahaan.
Mengadakan klasifikasi dari para langganan bersa
darkan risiko pembayarannya

Setelah mengadakan penyelidikan mengenai


kemampuan dan keadaan perusahaan, sifat, kebiasaan dan
moril dari pimpinan perusahaan yang bersangkutan, maka
kita dapat mengadakan klasifikasi para langganan
berdasarkan risiko tidak memenuhi kewajibannya tepat pada
waktunya, sehingga terdapat golongan-golongan
risiko5%,10%,15%.
Mengadakan seleksi dari para langganan

Berdasarkan penggolongan tersebut perusahaan dapat


memutuskan untuk tidak memberikan kredit penjual atau memperberat
syarat pembayaran kepada langgana-langganan yang termasuk dalam
golongan risiko yang lebih tinggi dari risiko 10%. Dengan demikian
maka kredit penjual hanya diberikan kepada para langganan dari
golongan risiko 10% kebawah.
Tingkat perutaran piutang (Receivabls
Turnover) dan Budget pengumpulan
Piutang(Receivables Collection Budged)

Piutang sebagai elemen dari modal kerja selalu dalam


keadaan berputar. Periode perputaran atau periode terikatnya
modal dalam piutang adalah tergantung kepada syarat
pembayarannya, berarti makin lama modal terikat pada
piutang, yang ini berarti bahwa tingkat perputaran
piutang(receivables turnover) dapat diketahui dengan
membagi jumlah kredit sales selama periode tertentu dengan
jumlah rata-rata piutang(average receivables).

Receivables Turnover = Net Credit Sales : Average


Receivables
Tingkat perutaran piutang (Receivabls Turnover)
dan Budget pengumpulan Piutang(Receivables
Collection Budged)

Periode terikatnya modal dalam piutang atau hari


rata-rata pengumpulan piutang dapat dihitung dengan
membagi tahun dalam hari dengan turnovernya. Hari rata-
rata pengumpulan piutang (average collection period) dapat
dihitung dengan cara sebagai berikut;
Hari rata-rata pengumpulan piutang = 360/ receivables
Turnover
=……… hari

Hari rata-rata pengumpulan piutang dapat pula dihitung


dengan
= 360 x Average receivables / Net Credit Sales
KESIMPULAN

Piutang merupakan salah satu unsur dari aktiva lancar dalam neraca perusahaan yang timbul akibat adanya penjualan
barang dan jasa secara kredit. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi piutang usaha adalah sebagai berikut:
a) Volume Penjualan Kredit
b) Syarat Pembayaran Penjualan Kredit
c) Ketentuan Tentang Pembatasan Kredit
d) Kebijakan dalam Penagihan Piutang
e) Kebiasaan Pembayaran Pelanggan
Hal yang harus diperhatikan dalam pengadakan penilaian risiko kredit adalah sebagai berikut;
1. Lima dimensi utama untuk permohonan kredit;
ü Karakater
ü Kemampuan
ü Kapital
ü Kolateral
ü Kondisi
2. Standar kredit
3. Persyaratan kredit
4. Kebijakan penagihan piutang
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai