Anda di halaman 1dari 9

Nama: Atika Mitra Elwinda

NIM: P05140319004
Kelas: DIV Kebidanan + Profesi Tingkat 3

Teknik Penulisan Ilmiah

A.    Pengertian Karya Ilmiah


Karya ilmiah adalah hasil pemikiran ilmiah seorang ilmuan (yang berupa hasil
pengembangan) yang ingin mengembangkan ilmu pengertahuan, teknologi, dan seni
yang diperoleh melalui kepustakaan, kumpulan pengalaman, penelitian, dan pengetahuan
orang lain sebelumnya (Dwiloka,2005:2). Tujuan penulisan karya ilmiah adalah
menyampaikan seperangkat keterangan, informasi, dan pikiran secara tegas, ringkas, dan
jelas (ABC = accurate, brief, clear).

B.   Tujuan Karya Ilmiah


1. Sebagai wahana melatih mengungkapkan pemikiran atau hasil penelitiannya dalam
bentuk tulisan ilmiah yang sistematis dan metodologis.
2. Menumbuhkan etos ilmiah di kalangan mahasiswa, sehingga tidak hanya menjadi
konsumen ilmu pengetahuan, tetapi juga mampu menjadi penghasil (produsen)
pemikiran dan karya tulis dalam bidang ilmu pengetahuan, terutama setelah penyelesaian
studinya.
3. Karya ilmiah yang telah ditulis itu diharapkan menjadi wahana transformasi
pengetahuan antara sekolah dengan masyarakat, atau orang-orang yang berminat
membacanya.
4. Membuktikan potensi dan wawasan ilmiah yang dimiliki mahasiswa dalam
menghadapi dan menyelesaikan masalah dalam bentuk karya ilmiah setelah yang
bersangkutan memperoleh pengetahuan dan pendidikan dari jurusannya.
5.  Melatih keterampilan dasar untuk melakukan penelitian.

C.   Manfaat Karya Ilmiah


Manfaat penyusunan karya ilmiah bagi penulis adalah berikut:
1.    Melatih untuk mengembangkan keterampilan membaca yang efektif;
2.    Melatih untuk menggabungkan hasil bacaan dari berbagai sumber;
3.    Mengenalkan dengan kegiatan kepustakaan;
4.    Meningkatkan pengorganisasian fakta/data secara jelas dan sistematis;
5.    Memperoleh kepuasan intelektual;
6.    Memperluas cakrawala ilmu pengetahuan;
7.    Sebagai bahan acuan/penelitian pendahuluan untuk penelitian selanjutnya.

D.      Fungsi Karya Ilmiah


1.  Penjelasan (Explanation)
2.  Ramalan (Prediction)
3.  Kontrol (Control)

E.   Karakteristik Karya Ilmiah


1.    Mengacu kepada Teori
2.  Berdasarkan fakta
3.  Logis
4.  Objektif
5.  Sistematis
6.  Valid
7.  Jelas
8.  Saksama

F. Kriteria Pokok Setiap Jenis Karya Tulis Ilmiah


1. Ada “Masalah” pokok yang dijadikan dasar penulisan, dan masalah tersebut sesuai
atau menyangkut kegiatan pembelajaran/pelatihan yang dilaksanakan gurusehari-hari.
2. Ada “Teori atau Kajian Pustaka” yang mendukung upaya pemecahan masalah yang
dihadapi.
3. Ada “Metologi/Strategi” yang dilakukan secara runtut dalam upaya pemecahan
masalah yang dihadapi.
4. Ada “Data/Fakta” yang mendukung pembahasan masalah yang dihadapi.
5. Ada “Alternatif Pemecahan/Solusi” yang dikemukakan atau dibahas untuk solusi
masalah yang dihadapi.
6. Ada “Kesimpulan” yang dikemukakan berdasarkan analisis data terhadap upaya
pemecahan maslaah yang dihadapi.
7. Ada “Referensi atau Sumber Pustaka” pendukung yang disusun secara runtut.

G.  Jenis-Jenis Karya Tulis Ilmiah


1.   Artikel Ilmiah
Dalam istilah jurnalistik, artikel adalah tulisan berisi pendapat subjektif
penulisanya tentang suatu masalah atau peristiwa.
2.    Makalah
Makalah adalah karya tulis ilmiah yang menyajikan suatu masalah yang
pembahasannya berdasarkan data di lapangan yang bersifat empiris-objektif (Yaqub,
Rohmadi, Agus, 2009: 59). Makalah biasanya disajikan dalam sebuah seminar atau
dipresentasikan di kelas (tugas perkuliahan).
3.    Kertas Kerja
Kertas kerja (work paper) pada prinsipnya sama dengan makalah, namun dibuat
dengan analisis lebih dalam dan tajam dan dipresentasikan pada seminar atau
lokakarya yang biasanya dihadiri oleh ilmuwan. Kertas kerja itu menjadi acuan
untuk tujuan tertentu dan bisa diterima atau dimentahkan oleh forum ilmiah.
4.    Paper
Paper adalah sebutan khusus untuk makalah di kalangan akademisi (mahasiswa)
dalam kaitannya dengan pembelajaran dan pendidikannya sebelum menyelesaikan
jenjang studi (Diploma/S1/S2/S3). Sistematika penulisannya sama dengan artikel
atau makalah, tergantung panduan yang berlaku di perguruan tinggi masing-masing.
5.    Skripsi
Skripsi adalah karya tulis ilmiah mahasiswa untuk menyelesaikan jenjang studi
S1 (Sarjana) untuk mencapai gelar sarjana (Yaqub, Rohmadi, Agus, 2009:
62).Skripsi berisi tulisan sistematis yang mengemukakan pendapat penulis
berdasarkan pendaagt (teori) orang lain.
6.    Tesis
Tesis adalah karya tulis ilmiah mahasiswa untuk menyelesaikan jenjang studi
S2 (Pasca Sarjana) yang sifatnya lebih mendalam dibandingkan dengan skripsi.
Tesis mengungkapkan pengetahuan baru yang diperoleh dari penelitian sendiri.
Dalam mencapai gelar magister(Yaqub, Rohmadi, Agus, 2009: 63).
7.    Disertasi
Disertasi disebut juga "Ph.D Thesis" adalah karya tulis ilmiah mahasiswa untuk
menyelesaikan jenjang studi S3 (meraih gelar Doktor/Dr) yang mengemukakan
suatu dalil yang dapat dibuktikan oleh penulis berdasarkan data dan fakta yang sahih
(valid) dengan analisis yang terinci). Disertasi ini berisi suatu temuan penulis
sendiri, yang berupa temuan orisinal (Yaqub, Rohmadi, Agus, 2009: 63).
8.        Artikel Ilmiah Populer
Selain ketujuh jenis karya ilmiah, ada juga yang disebut artikel ilmiah populer,
yaitu artikel ilmiah yang ditulis dengan gaya bahasa populer (bahasa media/bahasa
jurnalistik) untuk dimuat di media massa (suratkabar, majalah, tabloid).

H.   Sistematika Karya Ilmiah


1. Bagian Pembuka
a. Kulit Luar/Cover
       Halaman ini memuat 1) Judul karangan ilmiah lengkap dengan anak judul (jika
ada) 2) Keperluan Penyusunan 3) Nama Penyusun 4) logo lembaga pendidikan 5)
Nama Lembaga Pendidikan 6) Nama Kota 7) Tahun Penyusunan
b. Halaman persetujuan
       Halaman persetujuan ini memuat 1) judul karya ilmiah, 2) nama siswa yang
menyusun karya ilmiah beserta nomor induk siswa, 3) tanda tangan dan nama terang
pembimbing, dan 4) kata persetujuan
c. Halaman Pengesahan
       Halaman ini memuat bukti pengesahan administratif dan akademik oleh kepala
sekolah. Halaman ini memuat 1) judul karya ilmiah, 2) nama siswa yang
menyiapkan karya ilmiah, 3) kalimat pengesahan beserta tanggal, bulan, dan tahun,
4) tanda tangan dan nama terang guru pembimbing dan kepala sekolah serta cap
stempel.
d. Abstrak
       Abstrak disusun dengan komponen-komponen sebagai berikut: 1) nama siswa,
ditulis dari belakang (seperti penulisan nama pengarang pada daftar pustaka) apabila
terdiri dari dua bagian nama atau lebih, 2) tahun pembuatan, 3) judul karya ilmiah
(dalam tanda petik, huruf kapital hanya pada awal setiap kata), 4) kata Karya Ilmiah
ditulis miring, 5) nama kota, 6) nama sekolah.
e. Kata.Pengantar
       Kata pengantar dibuat untuk memberikan gambaran umum kepada pembaca
tentang penulisan karangan ilmiah. Kata pengantar hendaknya singkat tapi jelas.
Yang dicantumkan dalam kata pengantar adalah (1) puji syukur kepada Tuhan, (2)
keterangan dalam rangka apa karya dibuat, (3) kesulitan/ hambatan yang dihadapi,
(4) ucapan terima kasih kepada pihak yang membantu tersusunnya karangan ilmiah,
(5) harapanpenulis, (6) tempat, tanggal, tahun, dan nama penyusun karangan ilmiah
f. Daftar isi
Daftar isi ini memuat secara rinci isi keseluruhan karya ilmiah beserta letak
nomor halamannya, mulai dari halaman judul sampai dengan lampiran. Komponen
isi karya ilmiah ini dicantumkan dalam daftar isi antara lain meliputi judul-judul bab
dan subbab.
g. Daftar Tabel, gambar, grafik, bagan/skema, singkatan/lambang (jika ada)
2.    Bagian Inti Karangan
a. Bab.Pendahuluan
1) Latar Belakang Masalah.
       Bagian ini memuat alasan penulis mengambil judul itu dan manfaat praktis yang
dapat diambil dari karangan ilmiah tersebut. Alasan-alasan ini dituangkan dalam
paragraf-paragraf yang dimulai dari hal yang bersifat umum sampai yang bersifat
khusus.
2) Rumusan masalah.
       Permasalahan yang timbul akan dibahas dalam bagian pembahasan, dan ini ada
kaitannya dengan latar belakang masalah yang sudah dibahas sebelumnya.
Permasalahan ini dirumuskan dalam kalimat-kalimat pertanyaan secara jelas.
3) Ruang Lingkup.
       Ruang lingkup ini menjelaskan pembatasan masalah yang dibahas. Pembatasan
masalah hendaknya terinci dan istilah istilah yang berhubungan dirumuskan secara
tepat. Rumusan ruang lingkup harus sesuai dengan tujuan pembahasan.
4) Tujuan.
       Bagian ini mencantumkan garis besar tujuan pembahasan dengan jelas dan
tujuan ini ada kaitannya dengan rumusan masalah dan relevansinya dengan judul. 
5) Landasan Teori.
       Landasan teori berisi prinsip-prinsip teori yang mempengaruhi dalam
pembahasan. Teori ini juga berguna untuk membantu gambaran langkah kerja
sehingga membantu penulis dalam membahas masalah yang sedang diteliti secara
mendalam.
6) Hipotesis.
       Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, hipotesis adalah sesuatu yang
dianggap benar untuk alasan atau pengutaraan pendapat (teori, proposisi, dsb)
meskipun kebenarannya masih harus dibuktikan dengan demikian hipotesis
merupakan kesimpulan/perkiraan yang dirumuskan dan untuk sementara diterima,
serta masih harus dibuktikan kebenarannya dengan data-data otentik yang ada, pada
bab-bab berikutnya.
7) Sumber data atau kajian pustaka.
Sumber data atau kajian pustaka yang digunakan penulis karangan ilmiah
biasanya adalah kepustakaan, tempat kejadian peristiwa (hasil observasi), interview,
seminar, diskusi, dan sebagainya termasuk juga mengutip dari berbagai sumber.
8) Metode, dan teknik. 
       Metode Pengumpulan Data, metode pengumpulan data adalah cara mencari data
bagi suatu penulisan, ada yang secara deduktif dan atau induktif. Mencari data dapat
dilakukan dengan cara studi pustaka, penelitian lapangan, wawancara, dll.
3.   Bagian Penutup
a.Daftar Pustaka
       Tajuk daftar pustaka dituliskan dengan huruf kapital semua tanpa diberi tanda
baca dan dituliskan di tengah-tengah. Dalam daftar pustaka dicantumkan semua
kepustakaan, baik yang dijadikan acuan penyusunan karangan maupun yang
dijadikan bahan bacaan, termasuk artikel, makalah, skripsi, disertasi, buku, dan
lain-lain.
    
I. Teknik Penulisan Karya Ilmiah
a. Penggunaan Kertas

Kertas yang dipakai adalah kertas HVS, berwarna putih, berat 80 gram, dan
berukuran kuato (21.5 x 28 cm). Naskah ditulis pada satu sisi.

b. Teknik Pengetikan

 PenggunaanHuruf
Naskah karya ilmiah diketik dengan huruf standar (Times New Roman 12) dan
dengan pita atau tinta berwarna hitam.

 Jarak Spasi

Jarak antarbaris adalah satu setengah spasi, kecuali abstrak, terusan nama bab,
terusan nama judul tabel, terusan nama judul grafik/gambar, dan kutipan
langsung yang lebih dari empat baris harus diketik dengan jarak satu spasi.
Penulisan antarbaris pada setiap sumber pustaka diketik dengan jarak satu spasi,
sedangkan penulisan antarsumber dalam daftar pustaka diketik dengan jarak dua
spasi.

 Batas Tepi Pengetikan


Batas tepi pengetikan adalah sebagai berikut.
1) Tepi atas  : 4 cm
2) Tepi bawah : 3 cm
3) Tepi kiri  : 4 cm
4) Tepi kanan  : 3 cm

 Penulisan Judul, Bab, dan Subbab


• Judul dan bab ditulis dengan huruf kapital semua, tidak diakhiri tanda baca apa
pun, dan ditulis pada posisi tengah. Nomor bab ditulis dengan angka romawi.
• Penulisan subjudul, subbab, dan anak subbab menggunakaan huruf kapital
pada setiap awal kata kecuali kata tugas; dan dimulai dari batas tepi kiri dan
tidak menggunakan garis bawah serta tidak diakhiri tanda baca apa pun.

 Penulisan Paragraf  Baru


Penulisan paragraf baru dimulai setelah ketukan kelima dari tepi kiri atau
dengan sistem lurus, tetapi harus diberi jarak spasi dua kali lipat.

 Penulisan Nama
• Nama pengarang yang diacu dalam tubuh tulisan hanya ditulis nama
pokoknya. Misalnya, “Ahmad Sudargo”, yang ditulis hanya “Sudargo”.
• Pada daftar pustaka, nama yang terdiri atas dua penggal nama atau lebih ditulis
nama pokok (belakang), kemudian tanda koma dan diikuti nama depanya.
Misalnya, “Ahmad Sudargo” penulisannya menjadi “Sudargo, Ahmad”.
• Pengarang buku yang terdiri atas dua orang ditulis secara lengkap.
• Pengarang buku yang lebih dari tiga orang ditulis nama pengarang pertama dan
diikuti singkatan “dkk.”
• Gelar kesarjanaan atau jabatan akademis tidak dicantumkan.

 Penulisan Tabel dan Grafik


Penulisan tabel dan grafik mengikuti ketentuan berikut.
• Penulisan tabel diupayakan jangan ganti halaman.
• Nomor dan judul tabel ditempatkan simetris di atas tabel.
• Nomor dan judul grafik ditempatkan simetris di bawah grafik.
• Penulisan judul tabel dan grafik tidak diakhiri tanda baca apa pun.
• Penulisan nomor urut tabel menggunakan angka Arab, sedangkan penulisan
nomor urut grafik menggunakan angka Romawi.

c. Sistematika Penomoran

 Penomoran bab, subbab, dan anak subbab dapat dilakukan dengan dua cara.
• Cara Pertama
Sistem campuran, yakni dimulai dari angka romawi besar (untuk bab), huruf
kapital (untuk subbab), angka arab (untuk anak subbab), huruf kecil (untuk
anak-anak subbab), angka arab diikuti satu kurung, dan seterusnya.

• Cara kedua
Sistem angka penuh, yaitu dimulai dari angka romawi besar (untuk bab),
kemudian menggunakan angka arab semua, dan seterusnya Penomoran halaman
pada naskah utama menggunakan angka arab.
Penomoran halaman pelengkap, seperti halaman judul, halaman pengantar, dan
halaman daftar isi menggunakan angka romawi kecil ( i, ii, iii, iv, v, vi, dst.)
dan diletakkan pada bagian bawah tengah.

 Penulisan daftar pustaka tidak diperbolehkan menggunakan nomor.

 Penomoran bab, subbab dan seterusnya dalam daftar isi dituliskan di tepi
sebelah kanan  sesuai dengan penulisan bab atausubbab yang bersangkutan.

d. Penulisan Sumber/Referensi

 Sumber bacaan yang ditulis di antara tanda kurung pada akhir kutipan terdiri
atas nama pokok pengarang, tahun penerbitan, dan nomor halaman. Tanda koma
digunakan di antara nama pokok dan tahun penerbitan, sedangkan tanda titik
dua di antara tahun penerbitan dan nomor halaman.

 Apabila nama pengarang sudah disebutkan lebih dahulu, sumber yang ditulis di
antara tanda kurung hanyalah tahun penerbitan dan nomor halaman yang diacu.
 Penulisan Daftar Pustaka
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menyusun daftar pustaka:
• daftar pustaka  tidak diberi nomor urut,
• daftar pustka disusun secara  alfabetis  (menurut abjad),
• gelar penulis tidak dicantumkan.
• Daftar pustaka dapat berupa penulisan buku, penulisan artikel, dan penulisan
publikasi lain.

 Buku

Penulisan buku dalam daftar pustaka disusun mengikuti urutan: (1) nama
pengarang, (2) tahun penerbitan,  (3) judul buku, (4) tempat penerbitan, dan (5)
nama penerbit. Di antara satuan itu dipergunakan tanda “titik”, kecuali di antara
tempat penerbitan dan nama penerbit digunakan tanda “titik dua”. Judul buku
dicetak miring dan setiap awal kata ditulis dengan huruf kapital, kecuali kata
depan.

 Artikel

Penulisan artikel dalam daftar pustaka menggunakan urutan (1) nama


pengarang, (2) tahun penerbitan, (3) judul artikel, (4) nama majalah, (5) volume
atau halaman dimuatnya artikel, (6) tempat penerbitan, dan (7) nama penerbit.
Judul artikel ditulis di antara tanda “petik dua”; nama majalah dicetak miring;
di antara satuan digunakan tanda “titik”, kecuali di antara nama editor dan nama
majalah, di antara nama majalah dan volume atau halaman digunakan tanda
“koma”; di antara tempat penerbitan dan nama penerbit digunakan tanda “titik
dua”.

Penerbitan Pemerintah, Lembaga-Lembaga Ilmiah, dan Organisasi Lainnya


Penulisan daftar pustaka untuk penerbitan pemerintah, Lembaga-lembaga
ilmiah, dan organisasi  lainnya menggunakan urutan: (1) lembaga yang
bertanggung jawab atas penulisan dokumen, (2) tahun penerbitan, (3) judul
tulisan, (4) tempat penerbitan, dan (5) nama penerbit.

Anda mungkin juga menyukai