Anda di halaman 1dari 4

Nama: Atika Mitra Elwinda

NIM: P05140319004

Kelas: DIV Kebidanan + Profesi Tingkat 3

Penalaran Deduktif dan Induktif

Penalaran merupakan konsep yang paling umum menunjuk pada salah satu proses
pemikiran untuk sampai pada kesimpulan sebagai pernyataan baru dari beberapa pernyataan
lain yang telah diketahui (Surajiyo, 2006: 20).
Penalaran ada dua jenis, yaitu penalaran induktif dan penalaran deduktif :
1. Penalaran Induktif

Penalaran induktif merupakan penarikan kesimpulan- kesimpulan dari hal-


hal yang bersifat khusus kemudian menyatakan hal tersebut kedalam hal yang
bersifat umum. Sumarmo dan Hendriana (2014:33) mengemukakan beberapa
kegiatan yang tergolong penalaran induktif yaitu sebagai berikut:
a. Transduktif
Transduktif adalah menarik kesimpulan dari satu kasus atau sifat
khusus yang satu diterapkan pada kasus lainnya. Penalaran transduktif
merupakan bentuk penalaran induktif yang paling sederhana.
b. Generalisasi
Menurut Keraf (2007) menyatakan bahwa generalisasi adalah suatu
proses penalaran yang bertolak dari sejumlah fenomena individual untuk
menurunkan suatu inferensi yang bersifat umum yang mencakup suatu
fenomena.
c. Analogi
Menurut Ahmad & Supriyono (2004) kesimpulan analogis adalah
kesimpulan yang ditarik dengan cara membandingkan situasi yang satu
dengan yang lain. Keraf (2007) berpendapat bahwa analogi atau kadang-
kadang disebut juga analogi induktif adalah suatu proses penalaran yang
bertolak dari dua peristiwa khusus yang mirip satu sama lain, kemudian
menyimpulkan bahwa apa yang berlaku untuk suatu hal akan berlaku
pula untuk hal lain.
d. Hubungan kausal
Hubungan kausal (sebab dan akibat) adalah suatu keadaan atau
kejadian yang menimbulkan atau kejadian yang lain. Hubungan antara
sebab dan akibat tersebut bukan hubungan urutan biasa atau hubungan
yang kebetulan. Dalam hubungan kausal dapat dibedakan menjadi dua
kondisi yaitu kondisi mutlak (necessary condition) dan kondisi memadai
(sufficient condition).
e. Memperkirakan jawaban, solusi atau kecenderungan interpolasi dan
ekstrapolasi.
f. Memberi penjelasan terhadap model, fakta, sifat, hubungan, atau pola yang
ada.
Penalaran induktif terdiri dari tiga jenis, yaitu generalisasi, analogi, dan
sebab– akibat.
1) Generalisasi
Penalaran ini meliputi pengamatan terhadap contoh-contoh khusus dan
menemukan pola atau aturan yang melandasinya.
2) Analogi
Analogi adalah membandingkan dua hal (situasi atau kondisi) yang
berlainan berdasarkan keserupaannya, kemudian menarik kesimpulan atas
dasar keserupaan tersebut.
Ada dua analogi, yaitu analogi induktif dan analogi deklaratif atau
analogi penjelas. Analogi induktif adalah analogi yang disusun
berdasarkan persamaan prinsipil yang berbeda antara dua fenomena.
Sedangkan analogi deklaratif atau analogi penjelas merupakan suatu
metode untuk menjelaskan belum dikenal atau masih samar, dengan
menggunakan hal yang sudah dikenal.
3) Kausal
Hubungan sebab akibat dimulai dari beberapa fakta yang kita ketahui.
Dengan menghubungkan fakta yang satu dengan fakta yang lain, dapatlah
kita sampai kepada kesimpulan yang menjadi sebab dari fakta itu atau
dapat juga kita sampai kepada akibat fakta itu.
Berdasarkan beberapa pendapat yang telah diuraikan diatas, maka kemampuan
penalaran matematis adalah satu kegiatan berpikir manusia untuk menarik
kesimpulan yang sah. Kelima kemampuan tersebut adalah:
a) Menggunakan pola dan hubungan untuk menganalisis situasi matematis
b) Menarik kesimpulan secara generalisasi
c) Menarik kesimpulan secara silogisme
d) Memperkirakan jawaban dan proses solusi
e) Menarik kesimpulan logis
2. Penalaran Deduktif
Penalaran deduktif merupakan penarikan kesimpulan- kesimpulan dari hal-
hal yang bersifat umum kemudian menyatakan hal tersebut kedalam hal yang
bersifat khusus. Menurut Sumarno dan Hendriani (2014) ada kegiatan yang
tergolong kedalam penalaran deduktif yaitu:
a) Melaksanakan perhitungan berdasarkan aturan atau rumus tertentu.
b) Menarik kesimpulan logis (penalaran logis) berdasarkan aturan inferensi,
berdasarkan proporsi yang sesuai, berdasarkan peluang, korelasi antara
dua variabel, menetapkan kombinasi beberapa variabel.
c) Menyusun pembuktian langsung, pembuktian tak langsung, dan
pembuktian dengan induksi matematika.
d) Menyusun analisis dan sintesis beberapa kasus.
Penalaran deduktif menjamin kesimpulan yang benar jika premis dari
argumennya benar,dan argumennya valid (logis). Adapun jenis-jenis penalaran
deduktif yaitu:
1. Modus Ponens
Modus ponens merupakan hubungan antara premis-premis.
Premis pertama merupakan pernyataan kondisional yaitu menggunakan
“Jika.... (merupakan anteseden), maka ...“(merupakan konsekuen).
Premis kedua bukan pernyataan kondisional.
2. Modus Tollens
Ada dua jenis penalaran modus tollens, yaitu menyangkal
anteseden dan menyangkal konsekuen. Yang dimaksud menyangkal
konsekuen berarti bahwa bila premis kedua menyangkal konsekuen
yang salah (negasi) pada premis pertama. Jenis penalaran ini
menghasilkan kesimpulan yang valid atau sah.
Ada dua faktor yang seringkali menimbulkan kesalahan dalam
penalaran modus ponens atau modus tollens yang ditemukan dalam
pembelajaran, yaitu :
a. karena keabstrakan permasalahan, dan
b. karena pernyataan memuat informasi yang negatif.
3. Silogisme
Penalaran silogisme adalah bentuk pemikiran yang
kesimpulannya muncul secara signifikan setelah ada pemyataan-
pernyataan yang diturunkan secara mutlak. Silogisme terdiri dari dua
premis atau dua pernyataan yang harus diasumsikan benar dan ditambah
dengan suatu kesimpulan. Silogisme hipotetik, kedua premisnya
merupakan proposisi kondisional.
Silogisme bisa dinyatakan dengan kata-kata semua, beberapa,
tidak satupun atau istilah-istilah lain yang sejenis.
Silogisme sebagai prosedur penalaran menurunkan konklusi
yang benar atas dasar premis-premis yang benar. Argumen yang valid
dapat menghasilkan kesimpulan yang benar, argumen yang tidak valid
dapat pula secara sepintas masuk akal akan tetapi ada juga argumen
yang valid menghasilkan kesimpulan yang tak benar. Kesalahan umum
dalam penalaran silogisme yaitu siswa membuat konversi gelap, dan
dipengaruhi oleh keyakinan yang bias.

Anda mungkin juga menyukai