Anda di halaman 1dari 3

Nama : Atika Mitra Elwinda

NIM : P05140319004

1. Kehamilan dalam Penjara

Kasus :

Karna keterlibatannya dalam kasus pengedaran narkotika, Ny. Sella harus melalui kehamilan
nya di dalam penjara di Yogyakarta, saat usia kandungannya 2 bulan. Ny. Sella berbagi temp
at dengan tujuh napi lainnya. Ia menghabiskan 6 bulan masa kehamilannya dengan hanya ber
alaskan matras tipis, dan selama itu pula ia mengakui tidak pernah menjalani ultrasonography
(USG), pada saat usia kehamilannya memasuki 8 bulan, di malam hari, ia merasakan sakit ya
ng bagitu dahsyat pada perutnya dan pada akhirnya ia dibawa ke rumah sakit, dan ternyata ja
ninnya telah meninggal.

Penanganan :

Pihak lapas harus sigap dengan mengadakan kerjasama dengan pihak ketiga (LSM) PKBI dal
am memberikan pelayanan kesehatan bagi ibu hamil. PKBI harus mengembangkan Pusat Lay
anan Kesehatan Seksual dan Reproduksi dengan melakukan advokasi pemenuhan Hak Keseh
atan Seksual dan Reproduksi (HKSR) melalui Klinik sekitaran lapas. Klinik ini nanti akan me
miliki layanan Drop In dan Mobile Clinic. Adapun Jenis layanan yang diberikan adalah konse
ling kesehatan reproduksi dan seksual, serta pemeriksaan Obstetri-Ginekologi. Program kerja
sama dengan PKBI merupakan bentuk preventif untuk mencegah keterlambatan penanganan
kesehatan bagi WBP hamil di Lapas.

2. Single Parent

Kasus : Ny. T merupakan orang tua tunggal, karena suaminya meninggal 2 bulan yang lalu.

Hal itu menyebabkan mengakibatkan perubahan tingkah laku anaknya seperti pemarah, berka
ta kasar, berbuat kasar, suka melamun, menyakiti temannya. Anak juga tidak berkesempatan
untuk belajar perilaku yang baik sebagaimana perilaku, keluarga yang harmonis. Dampak
yang paling berbahaya bila anak menari pelarian di luar rumah, seperti menjadi anak
Apa yang harus dilakukan bidan dalam menanggapi kasus diatas?

Penanganan :

1. Memberikan kegiatan yang positif. Berbagai macam kegiatan yang dapat mendukung

anak untuk lebih bisa mengaktualisasikan diri secara positif antara lain dengan

penyaluran hobi, kursus sehingga menghindarkan anak melakukan hal-hal negatif.

2. Memberi peluang anak belajar berperilaku baik. Bertandang pada keluarga lain yang

harmonis memberikan kesempatan bagi anak untuk meneladani figur orangtua yang

tidakdiperoleh dalam lingkungan keluarga sendiri.

3. Dukungan komunitas. Bergabung dalam club sesama keluarga dengan orang tua

tunggaldapat memberikan dukungan karena anak mempunyai banyak teman yang

bernasib sama sehingga tidak merasa sendirian.

3. LGBT

Kasus : Seorang Perempuan membawa anak laki-lakinya yang berusia 7 tahun ke PMB M
karena mengeluh kelaminnya terasa sakit, ia berkata anaknya berhubungan dengan teman
sesama jenis yang berusia 9 tahun , setelah ditanya, ia mencontoh perbuatan homo seksual
yang ia tonton di HP temannya.

Bagaimana cara mengatasi LGBT?

Penanganan :

1. Menjaga pergaulan

2. Menutup segala celah pornografi misalnya dari gadget. Orang tua harus aktif dalam hal ini.

3. Diadakan kajian atau seminar mengenai bahaya LGBT di sekolah-sekolah

4. Adanya undang-undang yang melarang adanya LGBT sehingga hal ini tidak menyebar sem
akin parah.

5. Diadakan penyuluhan keagamaan mengenai LGBT yang menyimpang dari aturan agama

Anda mungkin juga menyukai