DISUSUN OLEH :
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan
rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas Makalah Adaptasi Sistem
Urinari Pada Kehamilan.
Kami meyadari dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan, oleh karena
itu kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun guna penyempurnaan
makalah ini.
Demikian yang dapat kami sampaikan, kurang dan lebihnya kami mohon maaf. Atas
perhatiannya kami ucapkan terima kasih.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
Proses kehamilan sampai kelahiran merupakan rangkaian dalam satu kesatuan yang
dimulai dari konsepsi, nidasi, pengenalan adaptasi ibu terhadap nidasi, pemeliharaan
kehamilan, perubahan endokrin sebagai persiapan menyongsong kelahiran bayi dan
persalinan dengan kesiapan untuk memelihara bayi.
Perubahan pada sistem perkemihan seperti ibu hamil sering buang air kecil karena
adanya desakan oleh fetus yang semakin besar dalam uterus.
Memang adakalanya perubahan yang terjadi tak begitu nyaman dirasakan. Namun
demikian, selama sifatnya masih fisiologis atau memang normal terjadi dalam proses
kehamilan berlangsung ringan dan tak mengganggu aktivitas, dianggap normal. Sebaliknya
bila gejala-gejala tersebut mulai berlebihan dan menyebabkan masalah dalam kehidupan
sehari-hari, seperti mengganggu aktivitas dan bahkan sampai dehidrasi tentu bukan hal yang
normal lagi.
KAJIAN TEORI
Ginjal ibu hamil harus bekerja sebagai organ ekskresi primer bagi janin, disamping
beruhubungan dengan peningkatan volume dan metabolisme intravascular dan ekstraseluler.
Perubahan ginjal secara fisiologis selama kehamilan berhubungan dengan efek progesterone
dalam merelaksasikan otot serta tekanan dari perubahan uterus dan perubahan system
kardiovaskuler.
Peningkatan panjang ginjal mencapai 1,5cm, hal ini disebabkan oleh peningkatan
aliran darah, volume pembuluh darah serta peningkatan cairan ruang interstitial. Ukuran
glomerulus bertambah namun jumlah selnya tidak berubah. Secara keseluruhan, struktur
mikroskopik ginjal wanita hamil dan tidak hamil sama saja.
Pada kehamilan Ginjal berfungsi untuk mengelola zat-zat sisa dan kelebihan yang
dihasilkan akibat peningkatan volume darah dan curah jantung juga produk metabolisme
tetapi juga menjadi organ utama yang mensekresi produk sisa dari janin.Pada kehamilan
trimester I ginjal mengalami peningkatan pada panjangnya dan merupakan akibat terbesar
dari peningkatan aliran darah ginjal dan volume vaskuler.Dilatasi kaliks dan pelviks ginjal
dan semakin nyata pada Trimester II kehamilan yang bisa meningkatkan resiko infeksi
saluran kemih.Pada Trimester III Biasanya terjadi hidronefrosis terjadi pada 80 -90%
wanita.mungkin disebabkan oleh respons ginjal oleh progesteron dan peningkatan. Tekanan
intraureter superior terhadap tepi pelviks.Hidronefrosis lebih sering terjadi pada ginjal
kanan,dan kemungkinan besar disebabkan oleh peningkatan distensi urethra kanan.
Bagian-bagian ginjal seperti calix renal, pelvis renal dan ureter mengalami dilatasi,
perpanjangan, peningkatan tonus otot dan penurunan gerak peristaltic. Perubahan tersebut
mengiringi terjadinya hemodinamik, filtrasi glomerulus dan kinerja tubular. Dilatasi calix
renal, pelvis renal dan ureter dimulai pada trimester pertama dan menetap sampai trimester
Pada 85% wanita, ureter yang berdilatasi ke arah kanan lebih banyak daripada ke arah
kiri, mungkin disebabkan oleh dextrorotasi uterus karena adanya kolon sigmoid di kuadran
Pada bulan pertama kehamilan kandung kencing tertekan sehingga sering timbul
kencing.Keadaan ini hilang dengan tuanya kehamilan bila uterus gravidus keluar dari rongga
panggul dan ginjal wanita harus mengakomodasi tuntutan metabolisme dan sirkulasi tubuh
ibu yang meningkat dan juga mengekresi produk sampah janin. Fungsi ginjal berubah karena
adanya hormone kehamilan, peningkatan volume darah, postur wanita, aktifitas fisik dan
asupan makanan. Sejak minggu ke-10 gestasi pelvic ginjal dan ureter berdilatasi.Ginjal pada
kehamilan sedikit bertambah besar panjang bertambah 1-1,5 cm, volume renal meningkat 60
ml dari 10 ml pada wanita yang tidak hamil.Protein urine secara normal disekresikan 200-
300mg/hari, bila melebihi 300 mg/perhari maka harus diwaspadai terjadi komplikasi.
Pada kehamilan kepala janin mulai turun kepintu atas panggul keluhan sering kencing
akan timbul lagi karena kandung kencing akan mulai tertekan kembali. Pada kehamilan tahap
lanjut pelvis ginjal kanan dan ureter lebih berdelatasi daripada pelvis kiri akibat pergeseran
uterus yang berat kekanan. Perubahan-perubahan ini membuat pelvis dan ureter mampu
manampung urine dalam volume yang lebih besar dan juga memperlambat laju aliran urine.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa pada system perkemihan selama
kehamilan adanya perubahan seperti:
BAK cenderung menetapkan frekuensinya mulai dari kehamilan 6-12 minggu, pada
usia kehamilan selanjutnya perubahan jaringan bagian bawah rongga panggul akan
meningkatkan frekuensi BAK dari biasanya.
Setelah 16 minggu pembesaran uterus akan membuat ureter menjadi dilatasi untuk
menampung banyaknya urin
Ukuran ginjal sedikit bertambah besar, vaskularisasi meningkat karena pengaruh
progesterone. Laju filtrasi glomerulus dan aliran plasma ginjal meningkat pada awal
kehamilan dan menurun pada akhir kehamilan . Glukosaria (kadar glukosa dalam urin)
meningkat pada kehamilan
3.2 Saran
Saya sangat menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu
saya sangat mengharap kritik dan saran yang membangun dari para pembaca, agar Kami
dapat memperbaiki pembuatan makalah saya di waktu yang akan datang.
DAFTAR PUSTAKA
http://uundhmidwife.blogspot.com/2014/02/normal-0-false-false-false-en-us-x-none.html