Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

ADAPTASI SISTEM URINARI PADA KEHAMILAN

DISUSUN OLEH :

Ketua : Atika Mitra Elwinda


Sekretaris : Adelina Berliana Syahrul
Anggota : 1. Annida Sholehah
2. Aprilia Dwi Putri
3. Bella Eka Avrini
4. Citra Syifa Khairiyah Ramadhan
5. Daffina Syaza Indriani
6. Eka Nuwitri

Dosen Pengampuh : Sri Yanniarti,M.Keb

POLTEKKES KEMENKES BENGKULU


JURUSAN KEBIDANAN
TAHUN 2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan
rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas Makalah Adaptasi Sistem
Urinari Pada Kehamilan.

Kami meyadari dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan, oleh karena
itu kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun guna penyempurnaan
makalah ini.

Demikian yang dapat kami sampaikan, kurang dan lebihnya kami mohon maaf. Atas
perhatiannya kami ucapkan terima kasih.

Bengkulu, 7 agustus 2020

Penulis
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Proses kehamilan sampai kelahiran merupakan rangkaian dalam satu kesatuan yang
dimulai dari konsepsi, nidasi, pengenalan adaptasi ibu terhadap nidasi, pemeliharaan
kehamilan, perubahan endokrin sebagai persiapan menyongsong kelahiran bayi dan
persalinan dengan kesiapan untuk memelihara bayi.

Dalam menjalani proses kehamilan tersebut, ibu hamil mengalami perubahan-


perubahan anatomi pada tubuhnya sesuai dengan usia kehamilannya. Mulai dari trimester I,
sampai dengan trimester III kehamilan. Perubahan-perubahan anatomi tersebut meliputi
perubahan sistem pencernaan, perubahan sistem perkemihan, dan perubahan sistem
musculoskeletal.

Perubahan pada sistem perkemihan seperti ibu hamil sering buang air kecil karena
adanya desakan oleh fetus yang semakin besar dalam uterus.

Memang adakalanya perubahan yang terjadi tak begitu nyaman dirasakan. Namun
demikian, selama sifatnya masih fisiologis atau memang normal terjadi dalam proses
kehamilan berlangsung ringan dan tak mengganggu aktivitas, dianggap normal. Sebaliknya
bila gejala-gejala tersebut mulai berlebihan dan menyebabkan masalah dalam kehidupan
sehari-hari, seperti mengganggu aktivitas dan bahkan sampai dehidrasi tentu bukan hal yang
normal lagi.

1.2. Rumusan Masalah

1. Apa definisi sistem perkemihan ?


2. Apa sajakah perubahan-perubahan anatomis sistem perkemihan  pada ibu hamil?
1.3. Tujuan

Tujuan dibuatnya makalah ini adalah untuk memperdalam pengetahuan mahasiswa


mengenai sistem perkemihan dari ibu hamil pada trimester I, trimester II, trimester III
BAB II

KAJIAN TEORI

2.1. Fisiologi Sistem Perkemihan


Adanya peningkatan 60% aliran darah sampai akhir trimester pertama yang
kemudian secara bertahap turun sampai akhir kehamilan. GFR meningkat 50% selama
kehamilan yang dimulai segera setelah konsepsi dan berakhir minggu ke-9 sampai 16.
Kadar glukosa urin dapat meningkat selama kehmailan. Tubulus mengalami
penurunan kemampuan dalam mengabsorbsi glukosa. Glukosuria umumnya terjadi
pada kehamilan. Proteinuria juga umum terjadi selama kehamilan karena ada eksresi
berlebih asam amino, namun proteinuria dengan hipertensi merupakan masalah serius.

Susunan sistem perkemihan terdiri dari:

1. dua ginjal (ren) yang menghasilkan urin,


2. dua ureter yang membawa urin dari ginjal ke vesika urinaria (kandung kemih),
3. satu vesika urinaria (VU), tempat urin dikumpulkan, dan
4. satu urethra, urin dikeluarkan dari vesika

2.1.1 Ginjal (Annida Sholehah)


Bentuk seperti kacang panjang,terletak di belakang dari bagian abdomen.Ren kiri terletak
setinggi Vertebra lumbal  I – IV dan Ren kanan terletak  setengah badan vertebra lebih
rendah daripada yang kiri karena di sebelah kanan ada hepar.Mempunyai 2 ekstremitas
superior (ada glandula supraren/kelenjar anak ginjal).Dan ekstremitas inferior.Mempunyai 2
margo lateral dan margo medial(ada hilus renalis) merupakan tempat keluar masuknya
vasa,saraf,limfe dan ureter.

Ginjal ibu hamil harus bekerja sebagai organ ekskresi primer bagi janin, disamping
beruhubungan dengan peningkatan volume dan metabolisme intravascular dan ekstraseluler.
Perubahan ginjal secara fisiologis selama kehamilan berhubungan dengan efek progesterone
dalam merelaksasikan otot serta tekanan dari perubahan uterus dan perubahan system
kardiovaskuler.
Peningkatan panjang ginjal mencapai 1,5cm, hal ini disebabkan oleh peningkatan
aliran darah, volume pembuluh darah serta peningkatan cairan ruang interstitial. Ukuran
glomerulus bertambah namun jumlah selnya tidak berubah. Secara keseluruhan, struktur
mikroskopik ginjal wanita hamil dan tidak hamil sama saja.

Pada kehamilan Ginjal berfungsi untuk mengelola zat-zat sisa dan kelebihan yang
dihasilkan akibat peningkatan volume darah dan curah jantung juga produk metabolisme
tetapi juga menjadi organ utama yang mensekresi produk sisa dari janin.Pada kehamilan
trimester I ginjal mengalami peningkatan pada panjangnya dan merupakan akibat terbesar
dari peningkatan aliran darah ginjal dan volume vaskuler.Dilatasi kaliks dan pelviks ginjal
dan semakin nyata pada Trimester II kehamilan yang bisa meningkatkan resiko infeksi
saluran kemih.Pada Trimester III Biasanya terjadi hidronefrosis terjadi pada 80 -90%
wanita.mungkin disebabkan oleh respons ginjal oleh progesteron dan peningkatan. Tekanan
intraureter superior terhadap tepi pelviks.Hidronefrosis lebih sering terjadi pada ginjal
kanan,dan kemungkinan besar disebabkan oleh peningkatan distensi urethra kanan.

2.1.2 Ureter (Adelina Berliana Syahrul)

Bagian-bagian ginjal seperti calix renal, pelvis renal dan ureter mengalami dilatasi,

perpanjangan, peningkatan tonus otot dan penurunan gerak peristaltic. Perubahan tersebut
mengiringi terjadinya hemodinamik, filtrasi glomerulus dan kinerja tubular. Dilatasi calix

renal, pelvis renal dan ureter dimulai pada trimester pertama dan menetap sampai trimester

ketiga pada lebih dari 90% wanita.

Pada 85% wanita, ureter yang berdilatasi ke arah kanan lebih banyak daripada ke arah

kiri, mungkin disebabkan oleh dextrorotasi uterus karena adanya kolon sigmoid di kuadran

kiri rongga pelvik.

2.1.3 Vesica Urinaria ( Bella Eka Avrini)


Kapasitas vesica urinaria meningkat pada kehamilan mencapai 1000ml. Estrogen
mempengaruhi hipertropi lapisan vesica urinaria. Mukosa vesica urinaria menjadi hiperemis
karena peningkatan ukurannya. Mukosa juga menjadi oedema, makanya rentan terkena
trauma atau serangan infeksi.

2.1.4 Fisiologi Perkemihan Kehamilan (Citra Syifa Khairiyah R)


Adanya peningkatan 60% aliran darah sampai akhir trimester pertama yang kemudian
secara bertahap turun sampai akhir kehamilan. GFR meningkat 50% selama kehamilan yang
dimulai segera setelah konsepsi dan berakhir minggu ke-9 sampai 16.
Kadar glukosa urin dapat meningkat selama kehmailan. Tubulus mengalami
penurunan kemampuan dalam mengabsorbsi glukosa. Glukosuria umumnya terjadi pada
kehamilan. Proteinuria juga umum terjadi selama kehamilan karena ada eksresi berlebih asam
amino, namun proteinuria dengan hipertensi merupakan masalah serius.
2.2 Perubahan Anatomi dan Adaptasi Fisiologis Pada Ibu Hamil Trimester I, II, dan III
pada system Perkemihan.

2.2.1 Trimester I (Aprilia Dwi Putri)

Pada bulan pertama kehamilan kandung kencing tertekan sehingga sering timbul
kencing.Keadaan ini hilang dengan tuanya kehamilan bila uterus gravidus keluar dari rongga
panggul dan ginjal wanita harus mengakomodasi tuntutan metabolisme dan sirkulasi tubuh
ibu yang meningkat dan juga mengekresi produk sampah janin. Fungsi ginjal berubah karena
adanya hormone kehamilan, peningkatan volume darah, postur wanita, aktifitas fisik dan
asupan makanan. Sejak minggu ke-10 gestasi pelvic ginjal dan ureter berdilatasi.Ginjal pada
kehamilan sedikit bertambah besar panjang bertambah 1-1,5 cm, volume renal meningkat 60
ml dari 10 ml pada wanita yang tidak hamil.Protein urine secara normal disekresikan 200-
300mg/hari, bila melebihi 300 mg/perhari maka harus diwaspadai terjadi komplikasi.

2.2.2 Trimester II (Daffina Syazah Indriani)


Kandung kemih tertekan oleh uterus yang membesar mulai berkurang, Karena uterus
sudah mulai keluar dari uterus. Pada trimester kedua, kandungan kemih tertarik keatas dan
keluar dari panggul sejati kearahabdomen. Uretra memanjang sampai 7,5 cm karena kandung
kemih bergeser kearah ke atas. Kongesti panggul pada masa hamil ditunjukan oleh hyperemia
kandung kemih dan uretra. Peningkatan vaskularisasi ini membuat mukosa kandung kemih
menjadi mudah luka dan berdarah.
Tonus kandung kemih dapat menurun. Hal memungkinkan distensi kandung kemih
sampai sekitar 1500 ml. pada saat yang sama, pembesaran uterus menekan kandung
kemi,menimbulkan rasa ingin berkemih walaupun kandung kemih berisi sedikit urine.

2.2.3 Trimester III (Eka Nuwitri)

Pada kehamilan kepala janin mulai turun kepintu atas panggul keluhan sering kencing
akan timbul lagi karena kandung kencing akan mulai tertekan kembali. Pada kehamilan tahap
lanjut pelvis ginjal kanan dan ureter lebih berdelatasi daripada pelvis kiri akibat pergeseran
uterus yang berat kekanan. Perubahan-perubahan ini membuat pelvis dan ureter mampu
manampung urine dalam volume yang lebih besar dan juga memperlambat laju aliran urine.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa pada system perkemihan selama
kehamilan adanya perubahan seperti:
BAK cenderung menetapkan frekuensinya mulai dari kehamilan 6-12 minggu, pada
usia kehamilan selanjutnya perubahan jaringan bagian bawah rongga panggul akan
meningkatkan frekuensi BAK dari biasanya.
Setelah 16 minggu pembesaran uterus akan membuat ureter menjadi dilatasi untuk
menampung banyaknya urin
  Ukuran ginjal sedikit bertambah besar, vaskularisasi meningkat karena pengaruh
progesterone. Laju filtrasi glomerulus dan aliran plasma ginjal meningkat pada awal
kehamilan dan menurun pada akhir kehamilan . Glukosaria (kadar glukosa dalam urin)
meningkat pada kehamilan

3.2 Saran
Saya sangat menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu
saya sangat mengharap kritik dan saran yang membangun dari para pembaca, agar Kami
dapat memperbaiki pembuatan makalah saya di waktu yang akan datang.
DAFTAR PUSTAKA

http://uundhmidwife.blogspot.com/2014/02/normal-0-false-false-false-en-us-x-none.html

Anda mungkin juga menyukai