Anda di halaman 1dari 2

NAMA

: SUKMAWATI

NIM

: A1J115094

KELAS

: B ( PEND. BIOLOGI)

RESUME BAB VII


FILSAFAT ILMU DAN LOGIKA

Induksi adalah proses penalaran yang bertolak dari sejumlah fenomena menuju
kesimpukan umum dimana fenomena sejenis tunduk. Fenomena individual sebagai
landasan penalaran induktif adalah fenomena dalam bentuk pernyataan (proposisi).
Logika induktif merupakan suatu pemikiran yang mengkhususkan diri pada sesuatu
yang menuju keumum dan biasa digunakan pada penyusunan atau penulisan karya
tulis ilmiah (KTI) atau dengan kata lain merupakan proses penalaran yang bertolak
dari sejumlah fenomena menuju kesimpulan umum. Logika induktif juga merupakan
cara untuk menyimpulkan suatu fenomena berdasarkan kuantitatif (jumlah). Proses
penalaran tersebut dapat dilaksanakan melalui teknik-teknik sebagai berikut :
Generalisasi
Proses penalaran yang bertolak dari sejumlah fenomena individu yang
mngarah ke kesimpulan yang sangat umum yang menjelaskan fenomena
individu yang telah diselidiki dari awal yang bersifat khusus sebelumnya
dapat dikatakan penyimpulan generalisasi yang bertolak dari sejumlah
peristiwa.
Analogi
penyimpulan analogi bertolak dari satu atau sejumlah peristiwa menuju pada
satu peristiwa lain yang sejenis.
Hubungan sebab akibat
Memiliki dua definisi yaitu : pertama, sebab yang dimana suatu keadaan bila
tidak ada, maka akibatnya tidak akan ada, tetapi adanya sesuatu keadaan atau

sebab tidak harus ada akibat. Kedua, sebab yang menjadikan dimana sesuatu
yang karena keberadaannya, mnyebabkan lahirnya akibat, sedangkan tidak
adanya sesuatu tersebut akibat juga tidak mungkin terlaksan atau terjadi.
Hipotesis dan teori
Menunjukan
hubungan
term
dalam
suatu
proposisi
(kalimat
keputusan).hubungan term-term dalam profosisi disebut oposisi atau proposisi
yang masih perlu diuji seang kan teori adalah proposisi yang telah teruji.

Pada hasil pembelajaran pada materi BAB VII ini dapat disimpulkan bahwa,
menjelaskan fenomena atau masalah yang terjadi dilakukan dengan menggunakan
induksi, dengan cara berfikir melalui teknik-teknik tertentu yang sesuai pada
tempatnya. Dalam penalaran yang dilakukan juga membutuhkan sampel atau suatu
contoh yang menjadi tempat uji atau dalam melakukan penelitian yang sesuai dengan
apa yang akan diamati atau di uji, serta hasilnya dapat dibuktikan kebenarannya.

Anda mungkin juga menyukai