Anda di halaman 1dari 2

Nama : Andrean Widiyantoro

NPM : 201003742018281
Kelas : B2 Hukum
Matkul : Hukum Internasional (Meresume Hukum Internasional dan Hukum Nasional)

Hubungan Hukum Internasional dan Hukum Nasional


1.Tempat Hukum Internasional dalam tata hukum secara keseluruhan.
Persoalan tempat hukum internasional dalam keseluruhan tata hukum secara umum
merupakan persoalan yang menarik., baik dilihat dari sudut teori atau ilmu hukum maupun
dari sudut praktis. Hukum Internasional merupakan bagian dari hukum pada umumnya.
Ketentuan hukum yang mengatur kehidupan manusia dalam lingkungan kebangsaannya
masing-masing yang dikenal dengan hukum nasional. Karena pentingnya hukum nasional
masing-masing negara dalam konstelasi politik dewasa ini, dengan sendirinya penting pula
persoalan bagaimana hubungan antara berbagai hkum nasional itu dengan hukum
internasional.
Dari sudut toeoretis pun persoalan hubungan antara hukum internasional dengan
hukum nasional menarik untuk dibahas. Setelah jelas persoalan apa yang menjadi masalah
dalam suatu pembahasan teoretis dalam hubungan antara hukum internasional dan hukum
nasional.
Aliran dualisme pernah sangat berpengaruh di Jerman dan Italia. Para pemuka aliran
ini yang utama ialah Triepel, seorang pemuka aliran positivisme dari Jerman yang menulis
buku v lkerrecht und landesrecht (1899) dan Anzilotfi, pemuka aliran positivesme dari Italia
yang menulis buku Corso di Dirrito Intemazionale (1923). Menurut paham dualism ini yang
bersumber pada teori bahwa daya ikat hukum internasional bersumber pada kemauan
negara,hukum internasional dan hukum nasional merupakan dua sistem atau perangkat
hukum yang terpisah satu dari yang lainnya.
Di antara alas an-alasan yang terpenting dikemukakan hal sebagai berikut :
1) Kedua perangkat hukum tersebut yakni hukum nasional dan hukum internasional
mempunyai sumber yang berlainan, hukum nasional bersumber pada kemauan
negara,sedangkan hukum internasional bersumber pada kemauan Bersama
masyarakat negara.
2) Kedua perangkat hukum itu berlainan subjek hukumnya. Subjek hukum dari hukum
nasional ialah orang perorangan baik dalam apa yang dinamakan hukum perdata
maupun hukum public,sedangkan subjek hukum dari hukum internasional ialah
negara.
3) Sebagai tata hukum, hukum nasional dan hukum internasional menampakan pula
perbedaan dalam strukturnya.
Akibat kedua ialah bahwa tidak mungkin ada pertentangan antara kedua perangkat hukum
itu,yang mungkin hanya penunjukan (renvoid) saja. Akibat lain yang terpenting pula ialah
bahwa ketentuan hukum internasional memerlukan transformasi menjadi hukum nasional
sebelum dapatt berlaku dalam lingkungan hukum nasional.
Paham monisme didasarkan atas pemikiran kesatuan seluruh hukum yang mengatur
hidup manusia. Dalam rangka pemikiran ini hukum internasional dan hukum nasional
merupakan dua bagian dari satu kesatuan yang lebih besar yaitu hukum yang mengatur
kehidupan manusia. Akibat pandangan monisme ini ialah bahwa antara dua perangkat
ketentuan hukum ini mungkin ada hubungan hirarki. Paham ini adalah paham monisme
dengan primat hukum nasional. Paham yang lain berpendapat bahwa hubungan antara
hukum nasional dan hukum internasional yang utama ialah hukum internasional.
Dalam pandangan monisme dengan privat hukum nasional,hukum internasional itu
tidak lain dari merupakan lanjutan hukum nasional belaka,atau tidak lain dari hukum
nasional untuk urusan luar negeri,atau auszeres Staatsrecht. Aliran ini pernah kuat dari
Jerman dengan adanya apa yang dinamkan mazhab Bonn,(antara lain Max Wenzel).
Pandangan yang melihat

Anda mungkin juga menyukai