Anda di halaman 1dari 1

[6/11 15.

53] Wahyuni Dwi Mulyaningati: ْ‫اس َم ْن يَّتَّ ِخ ُذ ِم ْن ُدوْ ِن هّٰللا ِ اَ ْندَادًا ي ُِّحبُّوْ نَهُ ْم َكحُبِّ هّٰللا ِ ۗ َوالَّ ِذ ْينَ ٰا َمنُ ْٓوا اَ َش ُّد ُحبًّا هّٰلِّل ِ َۙولَو‬
ِ َّ‫َو ِمنَ الن‬
ْ ‫هّٰللا‬ ‫هّٰلِل‬ ُ ْ ۙ ْ ْ َّ
َ ‫يَ َرى ال ِذ ْينَ ظَلَ ُم ْٓوا اِذ يَرَوْ نَ ال َع َذ‬
ِ ‫اب اَ َّن الق َّوةَ ِ َج ِم ْيعًا ۙ َّواَ َّن َ َش ِد ْي ُد ال َع َذا‬
‫ب‬

165. Dan di antara manusia ada orang yang menyembah tuhan selain Allah sebagai tandingan, yang
mereka cintai seperti mencintai Allah. Adapun orang-orang yang beriman sangat besar cintanya kepada
Allah. Sekiranya orang-orang yang berbuat zalim itu melihat, ketika mereka melihat azab (pada hari
Kiamat), bahwa kekuatan itu semuanya milik Allah dan bahwa Allah sangat berat azab-Nya (niscaya
mereka menyesal).

[6/11 15.55] Wahyuni Dwi Mulyaningati: Dijelaskan pula dalam surat Al Baqarah ayat 165 bahwa orang
yang beriman adalah orang yang amat sangat cinta kepada Allah SWT (asyyaddu hubban lillah). Beriman
kepada Allah berarti amat sangat rindu terhadap ajaran Allah, yaitu Al Qur'an dan Sunnah Rasul. Apa
yang dikehendaki Allah, menjadi kehendak orang yang beriman sehingga ia menjadi bertedak untuk
mengorbankan segalanya dan jika perlu mempertaruhkan nyawa.

[6/11 15.58] Wahyuni Dwi Mulyaningati: Dalam QS. Al-Baqarah : 165 Orang yang beriman kepada Allah
adalah orang yang tidak menyekutukan Allah dan orang yang sangat besar cintanya kepada Allah, tidak
ada yang lebih ia cintai selain Allah.

[6/11 16.00] Wahyuni Dwi Mulyaningati: ‫نس ۖ لَهُ ْم قُلُوبٌ اَّل يَ ْفقَهُونَ بِهَا َولَهُ ْم أَ ْعي ٌُن اَّل‬ ْ
ِ ِ ‫َولَقَ ْد َذ َرأنَا لِ َجهَنَّ َم َكثِيرًا ِّمنَ ْٱل ِجنِّ َوٱإْل‬
ٓ ٓ
َ ِ‫ضلُّ ۚ أُ ۟و ٰلَئ‬
َ‫ك هُ ُم ْٱل ٰ َغفِلُون‬ َ َ‫ان اَّل يَ ْس َمعُونَ بِهَٓا ۚ أُ ۟و ٰلَئِكَ َكٱأْل َ ْن ٰ َع ِم بَلْ هُ ْم أ‬
ٌ ‫ْصرُونَ بِهَا َولَهُ ْم َءا َذ‬
ِ ‫ يُب‬Arab-Latin: Wa laqad żara`nā
lijahannama kaṡīram minal-jinni wal-insi lahum qulụbul lā yafqahụna bihā wa lahum a'yunul lā yubṣirụna
bihā wa lahum āżānul lā yasma'ụna bihā, ulā`ika kal-an'āmi bal hum aḍall, ulā`ika humul-gāfilụn
Terjemah Arti: Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk (isi neraka Jahannam) kebanyakan dari jin dan
manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan
mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah),
dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah).
Mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang
lalai.

Referensi: https://tafsirweb.com/2633-surat-al-araf-ayat-179.html

[6/11 16.02] Wahyuni Dwi Mulyaningati: Pengertian iman menurut Al-Quran Surah Al-A'raf ayat 179
bahwa iman adalah meyakini dengan hati dan dibuktikan dalam amal perbuatan dengan menggunakan
seluruh indera yang ada.

Anda mungkin juga menyukai