Bab 18
ANALIsis LEVERAGE
48.1. PENGERTIAN LEVERAGE
Perlu ditegaskan Kembali bahwa leverage 4 _—
ale it
perggunaan asset dan sumber dana (sources of funy rage nn cisms mengacu pada
of funds) oleh perusahaan di mana dalam
penggunaan asset atau dana tersebut perusahaan harus mengeluarkan biaya tetap atau beban
teap. Penggunaan asset (aktiva) atau dana tersebut pada akhimya dimaksudkan untuk
neningkatkan keuntungan potensial bagi pemegang saham. Dalam suatu perusahaan dikenal
dua macam leverage, yaitu leverage operasi (operating leverage) dan leverage keuangan
(financial leverage). Penggunaan kedua leverage ini dengan tujuan agar keuntungan yang
diperoleh lebih besar daripada biaya asset dan sumber dananya. Dengan demikian
penggunaan leverage akan meningkatkan keuntungan bagi pemegang saham. Sebaliknya
leverage juga dapat meningkatkan risiko keuntungan. Jika perusahaan mendapat keuntungan
yang lebih rendah dari biaya tetapnya maka penggunaan leverage akan menurunkan
keuntungan pemegang saham.
18.2, LEVERAGE OPERAS! (OPERATING LEVERAGE)
wiki
Leverage operasi timbul pada saat perusahaan ee eee i a
pistiaya operas tetap. Biaye ep a ay mined dari penggunaan fasilitas dan
em Kantor, biaya on Bae un biaya bersifat variabel, artinya dapat
. i jangka panjang, emus ; acae
tna ea dengan jumah produ yan distant ar epee
iasumsi i aya operasi telap, ‘ :
rei aetna: lp
quate. Pengaruh ang timbul dengan adanya tae eunfusgan atau Kerugian operas
lam volume eerie yang menghasilkan perubal ¥ :
Yang lebih besar dari proporsi yang telah ditetaPk@ncaiyatan tethadap laba operas atau
Leverage opertsi juga memperlinatkan Perse ry eax qray EBIT) yang diperoleh-
leba sebelum buna dan aiak (earning before i ere cara tingkat leverage operas
ngaruh tersebut dapat. dicari dengan mensh!
‘ree of operating leverage).
295
M ari
“taiemen Keuangan: Martono dan D. Agus Hah jelasnya betikut ini disajikan tabel yang menggambarkan
ke uta erie yang berbeda dengan berbagai jumlah leverage operas; Penganyh,
leverage
‘Tabel 18.1: Laporan laba-rugi perusahaan A, B dan C
Perusahaan A [Perusahaan B ] Perusahaan C7]
Reterang (Rp) (Rp) Rp).
| Penjualan 0.000.000 | 88,000.00 | 156.000. or
'56.000.000 16.000.000 112,000.00 |
16,000,000 | 56.000.000 24.000.000
8.000.000 16,000.00 0.000.000
Rasio biaya operas!
Biaya tetap / biaya total 0,78 0,22 0.82
Biaya tetap / penjualan 0,70 0,18 0,72
Biaya variabel / penjualan 0,20 0,64 0.15>
Misalnya perusahaan mengalami peningkatan penjualan sebesar 50%, maka tabel di ats
menjadi:
Tabel 18,2: Perubahan laporan laba-rugi karena perubahan penjualan
Perusahaan A | Perusahaan B | Perusahaan
Beery (Rp) Ro) Rp)
Penjualan 120.000.000_[132.000.000 |" 234.000.000
Biaya operasi_:
Biaya tetap 56,000,000 [16,000,000 | _112.000.000
Biaya variabel 24,000,000 7] 84.000.000. 36.000.000 }>35.1v
‘Keuntungan operasi (EBIT) 4.000.000 32.000.000 | 86.000.000 iy
Persentase perubahan EBIT = ' “as
(TT. EDT) /EBIT.,) 400% 100% | 330% wt
wwe, Ste VEE Ubom,
oe f
Dari tabel 18.1 di atas dapat dikemukakan, bahwa perusahaan A mempunyai biaya operasi
tetap yang lebih besar dibanding biaya variabelnya. Perusahaan B mempunyai biaya varabel
yang lebih besar daripada biaya tetapnya. Perusahaan C mempunyai biaya operasi tetap dua
kali lipat perusahaan A. Dari ketiga perusahaan tersebut, dapat dilihat bahwa perusahaan C
‘mempunyai: (1) jumlah rupiah absolut biaya tetap terbesar dan (2) jumlah relatif biaya tela?
terbesar, yaitu diukur dengan menggunakan rasio antara biaya tetap dibagi biaya totaloy®
dan rasio antara biaya tetap dibagi dengan penjualannya.
, Apabila setiap perusahaan mengalami peningkatan penjualan tahun depan sebest!
50%, maka laba perusahaan (EBIT) akan terpengaruh. Hasil pengaruh tersebut ditunjukkar
Pe ‘abel 18.2, di mana biaya variabel dan penjualan tiap perusahaan meningkat sees
%. Tetapi biaya tetap ketiga perusahaan tersebut tidak berubah, Seluruh peruse"
296
ilo
Manajemen Keuangan: Martono dan D. Agus He?
dgKi ih dari eve; "
ukkan pengaruh dari leverage operas (v9:
an laba operasi). Dari Perubahan tenga? eubahan
ae paling sensitif dengan peningkatan penjuaiat sma
yang j sebesar 400%. Hal ini Menunjukkan bahw, ’ dan
op jut atau relatif. terbesar belum tentu | a pel
Penjualan yang menghasilkan
A terbukti sebagai perusahaan
menyebabkan Peningkatan laba
elajari perimbangan antara pendapat i D
eP mempelajan atan dan biaya variabel serta b
snalisis BEP ini juga merupakan salah satu alat untuk mempelajari reps maka
3, TINGKAT LEVERAGE OPERAS! (DEG,
8°. [EVERAGE) (DEGREE OF OPERATING
Tingkat leverage operasi atau degree of operating leverage (DOL) adalah poner
bahan dalam laba operasi (EBIT) yang disebabkan perubahan satu persen dalam output
fpenuala). Dengan demikian maka, ps
Tingkat elastisitas .
perasi pada unit — PetSentaseperubahan Iba operasi(EBIT)
output penjualan Persentase perubahan output (Penjualan)
atau:
S-VC Q(e-V)
DOLomi = “SyC-FC Q(P-V)-FC
atau:
S-VC EBIT#FC y
DOL swan = “5 ye-FC _EBIT
di mana: ;
POL ow = DOL dari penjualan dalam uni
Bek Snpas = DOL dari penjuatan dalam mp
IT = Laba operasi sebelum bunga dan paj
Vv larga per unit ,
(Py) = Biaya variabel per unit
)= Marjin kontribusi per unit
aa — 997
Bab ig
Analisis Leverage
LQ_ — =Kuantitas (unit) barang yang diproduksi atau dijual
FC =Biaya tetap
VC =Biaya variabel total
S = Penjualan noe von.re
Laba operasi (EBIT) = [P(Q)- -
EBIT =Q(P-V)-FC
Contoh 18.1:
Misalkan kita akan menganalisis kondisi keuan,
gan 3 perusahaan KM.
keadaan sebagai berikut: ne
Tabel 18.3: Laporan Iaba-rugi perusahaan K, M dan N
Perusahaan K” | Perusahaan M1 Pera
Keterangan Rp) (Rp) iw N
Penjualan 120,000,000 _[ "180.000.0034 o> oO
Biaya variabel 24.000.000 120,000.00 “1 “40:000.096
Marjin kontribusi 96.000.000 0.000.000 | 200.000.009
Biaya tetap _ 56,000,000 30,000.00. 120.000.000 ~/
Keuntungan operasi (EBIT) 40.000.000 30.000.000 80.000.000
Harga per unit 10.000 10.000 10.000 |
Biaya variabel per unit 2.000 6.667 1.667
‘Volume penjualan 12.000 unit 18.000 unit 24.000 unit
Dari tabe! laporan laba-rugi perusahaan K, M dan N di atas, dapat dihitung besamya degree
of operating leverage (DOL)-nya sebagai berikut:
120.000.000 - 24.000.000 96.000.000
) =24
OL, = =
* 120.000.000 - 24.000.000 - 56.000.000 40.000.000
DOL« sebesar 2,4 artinya tingkat elastisitas operasi pada output penjualan terhadap EBIT
sebesar 240%. Ini berarti bahwa apabila penjualan perusahaan K naik sebesar 10%, maka
laba operasi akan naik sebesar 2,4 x 10% = 24%. Sebaliknya, apabila penjualan perusahaan
K turun sebesar 10%, maka Penurunan tersebut berakibat EBIT-nya juga turun sebesar 2.4%
10% = 24%,
_ 180.000,000 - 120.000.000 _ 0.000.000
—————rerrer
- 180.000.000 - 120.000.000 - 30.000.000 30,000.00
F IT
DOL i sebesar 2,0 artinya tingkat elastisitas operasi pada output penjualan westadap at
sebesar 200%. Ini berarti bahwa apabila penjualan perusahaan M naik sebesar | shat
Jaba operasi akan naik sebesar 2,0 x 10% = 20%. Sebaliknya, apabila penjualan pe
M ‘turun sebesar 10%, maka penurunan tersebut berakibat EBIT-nya juga turin st
2,0 x 10% = 20%,
Ly =2,0
298 al
in D. AS
‘Manajemen Keuangan: Martono dan D. Asis240,000,000 410.000.0009
240,000,000.
40.000,000 “120.0
ggetti halntya DOL dan DOL yy Maka DOL
x ourput penjualan tethadap ERTP alt tingk
ga Sagan N tiaik sebesar 10%, maka ri ah Mt clastisitas operasi
aussi ae s | \ apabily
25% Sebalikny a apabila Penjualan, Perusthann wit EBT kan naik Sebenn Roya
sgebut berakibat EBIT per uusahaan N jy ;
MN Sebesar 1 Q0y
5 Nga akan tun 5 ® maka penurunan
Untuk membuktikan efek Perubahan, seni Sobos haasy,
resarnyt DOL masing-masing Perusahaan, lili ‘(ng dipertihatkan oleh
penjualan Ketiga perusahaan naik 10% dan biayg Vatinbel igen bel berikutapabita
Yin.
yl
we 200,000,000
KOOOKa9) 25
00.000
BIT y
rug! perusaha:
Keterangan Perusahaan K] pg
Rp)
Penjualan (naik 10%) 132,000,000
Biaya variabel (naik 10%) 26.400.000
Marjin kontribusi 105.600,000
Biaya tetap 56,000,000
Laba operasi (EBIT) 49,600,000
Persentase perubahan laba Operasi akibat adanya perubahan penjualan masing-masing.
perusahaan adalah. sebagai berikut;
EBIT, - EBIT,,, 49.600.000 - 40,000,000
st tt. 100% = 24%
aa EBIT,, 40,000,000 * 100% = 24%6
EBIT, - EBIT,, __36,000.000-30,000,000 x100%=20%
Perusahaan M = ~EBIT,, 30,000.00
EBIT, - EBIT,, 100.000.000 - 80.000,000 x 100% = 25%
P Ns 1 n_ »§§ eee
—— EBIT,, 80,000.00
DOL aaeyeesamye mesngmasing nga peut leverage yi DO thin war
japat
banding MSCbesar 2,0 dan DOL aie besar, Hal ini brat isike perusahaan N
aa md nai min pra dan M karena kontribusi laba yang diperoleh digunakan
m ii ang lebih besar. nen. yan, "
St eee ane DOL merupakan salah satu Sac ee
ee crea men dampak a kt
bin pada a isiko bisnis perusal Méskipun DOL itu sen bukan suber v my
iN pada variabilitas leo ce bila perusahaan dapat memelihara penjuatan dan
Yang tinggi tidak akan berpengaruh,yang konstan. Jadi DOL dapat dipandang sebagai suatu ukuran d
menjadi aktif hanya jika penjualan dan biaya produksi berubah-ubah
Besamya tingkat perubahan laba operasi sebagai akibat perubahan penjualan (Dey,
sangat erat hubungannya dengan titik impas atau titik pulang pokok. Titik im )
menunjukkan besarnya pendapatan sama dengan jumlah biaya yang harus ikea
Terusatan, Hubungan antara laba operasi dan DOL juga sangat erat. Semakin bey
Penjualan berarti semakin besar laba operasi secara absolut berarti semakin jauh dari ti
Papas, sebaliknya DOL nya semakin kecil. Pada umumnya. perusahaan tidak senan
i dengan DOL yang tinggi, karena penurunan sedikit dalam penjualan dapat
mengakibatkan kerugian (penurunan laba yang besar sehingga menjadi rugi).
struktur biaya
potensial yang
ati risiky
48.4. LEVERAGE KEUANGAN (FINANCIAL LEVERAGE)
Leverage keuangan merupakan penggunaan dana dengan beban tetap dengan harapan
atas penggunaan dana tersebut akan memperbesar pendapatan per lembar saham (earning
per share, EPS). Masalah leverage keuangan baru timbul setelah perusahaan menggunakan
dana dengan beban tetap. Perusahaan yang menggunakan dana dengan beban tetap dikatakan
menghasilkan leverage yang menguntungkan (favorable financial leverage) atau efek yang
positif apabila pendapatan yang diterima dari penggunaan dana tersebut lebih besar daripada
beban tetap atas penggunaan dana yang bersangkutan. Beban tetap yang dikeluarkan dari
penggunaan dana misalnya hutang obligasi harus mengeluarkan beban tetap berupa bunga,
sedangkan penggunaan dana yang berasal dari saham preferen harus mengeluarkan beban
tetap berupa dividen.
Efek yang menguntungkan dari /everage keuangan sering disebut “trading in equity”.
Leverage keuangan itu merugikan (unfavorable leverage) apabila perusahaan tidak dapat
memperoleh pendapatan dari penggunaan dana tersebut lebih besar daripada beban tetap
yang harus dibayar. Nilai leverage keuangan positif atau negatif dinilai_ berdasarkan
pengaruh leverage yang dimiliki terhadap pendapatan per lembar saham (EPS). Artinya
bagaimana pengaruh alternatif pendanaan yang akan dipilih terhadap pendapatan per lembar
saham. Altematif kombinasi pendanaan tersebut misalnya alternatif pendanaan hutang
obligasi dengan saham biasa, obligasi dengan saham preferen, obligasi dengan saham bias
atau saham preferen dengan saham biasa. Dari alternatif-alternatif pendanaan tersebut perlu
dicari berapa jumlah biaya pendanaan yang harus dikeluarkan agar dengan pendanaan
tersebut menyebabkan nilai laba operasi (EBIT) yang dapat menghasilkan EPS yang sam?
atau tercapai titik indifferen (indifferent point). Dengan demikian indifferent point
suatu Keadaan di mana pada keadaan tersebut tercapai tingkat EBIT yang dap
menghasilkan EPS yang sama pada berbagai altematif pendanaan. Untuk itu perlu dibahs:
ubungan antara EBIT dan EPS dengan berbagai alternatif pendanaan dan titik indifferen
antara alternatif-alternatif tersebut,pnalisis titik indifferen atay analisis
: ' ubungan &
Analisis oe aiteren (merypakan AMAlisis. bro, ae
si uk menent iti al
it eta per lembar ia (Ere yenunjukkan tng i
es nukan titik indifferes e : ») ng sama unt ta ee (EBIT) yang
me i titi . tk impasEpry “U9 Piliban struktur medat
us vanaa dimulai dari menghitung laba Per lembar mere ganar stermatit
ot ) dengan rumus sebagai
Eps
lam financial leverage)
eps= EBIT-D(-1)-pp_
NS
ana,
aps. ~ Earning per Share = Pendapatan per lembar saham
| = Bunga hutang obligasi
PD ividen tahunan saham Preferen
t ‘arif pajak perusahaan
NS. =Jumlah lembar saham biasa
Contoh 18.2:
Misalnya, perusahaan “TERNAMA” mempunyai modal sendiri Rp 800.000.000,- dan akan
nenambah modal sebesar Rp 400.000.000,- melalui satu dari tiga altenatif pendanaan, yaitu
dari:
|. Saham biasa semua
2. Obligasi pada tingkat bunga 12%
3. Saham preferen dengan dividen 11%
Sua ini EBIT perusahaan sebesar Rp 120.000.000,-. Dengan adanya ekspansi_ maka laba
tharapkan naik menjadi Rp 216,000.000,-. Tingkat ajak 40%, Pada saat ini saham biasa
Yang beredar 200.000 lembar. Saham biasa dapat dijual Rp 4.000,- per lembar, sehingga
‘ila perusahaan memilih pendanaan dengan modal sendiri, maka persian Rar
igetluarkan saham biasa baru sebanyak 100,000,-lembar, Perhitungan Peng besbagai
allmatif tambahan pendanaan terhadap laba dan EPS akan terlihat pada tabel berikut :Perhitungan laba dan EPS
Saham Biase] Hutang | Saha Preferg
Keterangan (Rp) | (Rp) (hy
a 216,000,000__| _216.000.000, 216,000, 000
| ees
[eee 000.000
| Bunga 12% ____—}-— og 100.000 216,000,009 |
EBT 40% - 0.0¢ __67.200.000 46.4004 |
ar {129 100,800.00 | 129.440.99) |
i feren - = _ 44,000.00
Divi San am 129.600.000 100.800.000 | 5,600.04,
Tamlah Saham Biasa Beredar_| 300.000 lembar | 200.000 lembar | 200.000 lemibay
[Eps 432 504 a) {
Untuk menentukan besamya nilai EBIT yang dapat diperlukan untuk menutup biaya
pendanaan tetap (beban tetap), maka EPS pada rumus di atas diasumsikan sama dengan 9
(nol) , sehingga diperoleh persamaan:
(EBIT -I)(1-t)-PD
EPS= —
o = EBIT-D(-)-PD
7 NS
0 = (EBIT-1)(1-t)-PD
a. Apabila tambahan pendanaan menggunakan alternatif saham biasa:
0 =(EBIT - I) (1-t)- PD
0 = (EBIT - 0) (1- 0,40) - 0
0 = EBIT (0,60)
EBIT = 0/0,60=0
Perhitungan di atas menunjukkan bahwa apabila pendanaan menggunakan altematif
saham biasa, maka tidak ada biaya pendanaan tetap baik pada pendanaan lama maupun
pendanaan baru (setelah tambahan modal). Hal ini terlihat bahwa besarnya earning per
share atau EPS = 0. Artinya apabila dikehendaki EPS saham yang bersangkutan sama
dengan nol, maka besarnya EBIT yang diperlukan adalah sebesar 0 (nol).
b. Apabila tambahan dana menggunakan alternatif hutang obligasi
0=(EBIT-1) (1-t)- PD
EBIT ~ 12% x 400.000.000) (1-0,40) -0
(EBIT — 48,000,000) (0,6)
0=0,6 EBIT — 28.800.000
EBIT = Rp 48,000.000,-an Sear eee hutang obligasi maka diperolch EBIT sebesar
RP a 00 tersebut seule eo vanes yang harus|dibayarl Dene)
iki EB akan dana dari h menutup biaya bunga sebagai beban tetap
an mene lutang obligasi. Pada EBIT sebesar Rp 48.000.000,
ya EPS = —
bil tambahan dana dipenuhi dengan alternatif saham preferen
prt -D 007k
pit — 0) (1-0,40) — 4.000.000
°° EBIT (0,6) — 44,000.000
7 + =RP 44,000.000/0,60 = Rp 73.333.333,33
tif pendanaan melalui altemnatif i
Dengan alternal lalui altematif saham preferen maka diperoleh EBIT
'82N rumus di atas sebagai berikut:
CEBIT,-1,)(1-1)-PD, _ (EBMa=He) (0 0-FD
NS, 2 NS,(EBIT, » - 48.000.000) (1 -0.40)}-
~ 200.000 _
[(EBIT},2 — Rp 48.000.000)(0,60)](300.000)
{(EBIT2}(0,60)](200.000) = 0,6 EBIT, 2— Rp 28.800.000) 300.000
Go. ae 30.000 EBIT, 2 Rp 8.640.000.000.000
§0.000 EBIT,2 = Rp 8.640.000.000.000,-
EBITi = Rp 144,000.000,-
Indifferent point untuk pendanaan saham biasa san saham preferen
Titik indifferen dari perusahaan “TERNAMA” di atas antara altematif pendanzan
saham biasa (alternatif 1) dan saham preferen (alternatif 2) dapat dicari EBIT,) dengan
rumus di atas sebagai berikut:
(EBIT,,-1,)(1-t)-PD, _ (EBIT,,-1,)(1-t)-PD,
“NS! NS,
(CEBIT,, -0)(1-0,40)]-0 __[(EBIT,, -0)(1-0.40)]- 44.000.000
300.000 200.000
[(EBIT; 2)(0,60)](200.000) = [(EBIT, 2) (0,60) - (Rp 44.000.000)] 300.000
(0,6 EBIT; 2)(200.000) (0,6 EBIT, 2) — (Rp 44.000.000)] 300.000
120.000 EBIT ,,2 = 180.000 EBIT, 2— Rp 13.200.000.000.000
60.000 EBIT,2 Rp 13.200.000.000.000
EBIT,2 = Rp 220.000.000,-
Titik indifferen (titik impas) alternatif pembelanjaan (pendanaan) antara saham biasa
dan hutang dan alternatif pembelanjaan antara saham biasa dan saham preferen dapat
digambarkan dalam satu grafik hubungan EPS - EBIT sebagai berikut:EPS (Ribuan Rp)
on Saham Preferen
500
Titik Indifferen
Hutang & S, Biasa
400
| Titik Init
| Tk Inditteren Saha
- _biasa & Saham preferen
200
100
144 20 EBIT (Juta Rp)
Grafik 18.1: Titik Impas EBIT-EPS au Tiik I
Indifferen untuk 3 alternatif pendanaan
Berdasarkan gambar grafik di atas, terlihat bahwa titik indifferen antara saham biasa
dan hutang sebagai alternatif tambahan pendanaan terletak pada EBIT sebesar adalah
Rp 144.000.000,-. Apabila besamya EBIT di bawah titik tersebut, alternatif saham biasa
akan mempunyai EPS yang lebih besar. Sedangkan apabila EBIT di atas titik tersebut maka
atematif hutang akan menghasilkan EPS yang lebih besar. Adapun titik indifferen antara
atematif saharn biasa dan saham preferen tercapai pada EBIT sebesar Rp 220.000.000,-. Di
aus titik tersebut, alternatif saham preferen akan menghasilkan EPS yang lebih besar. Di
bawah titik tersebut, alternatif saham biasa akan naa Ee bak pace
Perhatil i itik indifferen antara alternatif hutang dan saham preferen.
lie ene EBIT pada titik indifferen tersebut di atas akan
mMenghasilkan besarnya EPS yang sama, kita lihat tabel berikut ini:
Tabel 18.6: Penentuan EPS pada titik indifferen antara saham biasa dan hutang
iFhutang
iteratih saham biasa Altematif
Keterangan 4 Rp 144,000.000 Rp 144.000.000
EBIT ; a8 0001
Bunga 12.96 744,000,000 Rp _96.000.000,
Laba sebelum pajak : x 57,600.00 Be au
— p_86.400.000 200,000 lembar
Laba setelah pajak 300 ena x =
Jumlah saham beredar z 2e8__ [Rp 288
Pendapatan per lembar (EPS)_|___ Rp ="uktikan apakah besarnya EBIT pada tik indifferen terse
biasa dan saham preferen akan menghasilkan bes
Sedangkan untuk memb' but di
pendanaan saham amya Eps
tas antara he
ara sama, kita lihat tabel berikut ini:
Tabel 18.7:
HepIT Rp 220.000.0009 {
ame : |
Bunga 12% a5 Rp |
[ sbelum pajak ‘Rp 220.000.000__| __Rp_220.000.009 |
pes |____Rp_88.000.000 Rp 88,000,009 |
Laba setelah pajak Rp_132.000.000 Rp 132,000,000)
Dividen saham preferen ae Rp__ 44.000. 000 -
‘Laba untuk pemegang saham Rp 132.000.000 Rp 88,000.00
bi eaten
Jumlah saham beredar 300.000 lembar 200.000 lembar |
Pendapatan per lembar (EPS) Rp 440 Rp |
Dari tabel di atas tenyata benar bahwa pada titik indifferen pendanaan antara saham biasa
dan hutang di mana EBIT sebesar Rp 144.000.000 menghasilkan EPS yang sama besar yaitu
Rp 288 per lembar. Sedangkan titik indifferen pendanaan antara saham biasa dan saham
preferen di mana EBIT sebesar Rp 220,000.000 menghasilkan EPS yang sama besar yaitu
Rp 440 per lembar
18.5. TINGKAT LEVERAGE KEUANGAN (DEGREE OF FINANCIAL
LEVERAGE)
Tingkat leverage keuangan atau degree of financial leverage (DFL) merupakan
persentase perubahan laba per lembar saham (EPS) yang diakibatkan adanya perubahan
dalam laba operasi (EBIT). Dengan kata lain, DFL merupakan persentase perubahan EBIT
yang menyebabkan perubahan pada EPS. Dengan demikian DFL merupakan ukuran
ee sensitivitas EPS perusahaan akibat perubahan dalam laba operasi perusahaan
Tingkat Leverage Keuangan (DFL) - —PéTubahan persentase dalam laba per saham
Perubahan persentase dalam laba operasi (EBIT)
Tingkat Leverage Keuangan (DFL) = —___—EBIT_
— ((EBIT-1)-{PD/(1-0}]
atau :S-VC-Re
DEL,
Srupiah =
n = DFL dari penjualan dalam Tupi
sf aba operasi sebelum bunga dan Pajak
Harga per unit
= Biaya variabel per unit
PY) =Marjin kontribeei Per unit
cf Kuantitas (unit) barang yang Siproduksi atay dijual
FC = Biaya tetap
vC = Biaya variabel total
$= Penjualan
‘= Pajak penghasilan
PD == Dividen yang dibayar
I = Bunga tahunan yang dibayarkan
Contoh 18,3;
Misalnya kita ulangi lagi contoh Perusahaan “TERNAMA” di atas yang mempunyai Modal
sendiri Rp 800.000.000,- dan akan menambah modal Sebesar Rp 400.000.000,- melalui satu
dari tiga altermatif Pendanaan, yaitu dari :
Saham biasa semua
2. Obligasi Pada tingkat bunga 12%
3. Saham Preferen, dengan dividen 11%
Saat inj EBIT
'ya ekspansi_ maka laba
,-. Tingkat pajak 40%. Pada saat
ini saham biasa
‘asa dapat dijual Rp 4.000,- per lembar, Sehingga
memilih pendanaan dengan modal sendiri, maka Perusahaan harus
saham biasa baru sebanyak 100,000,- lembar. Perhitungan pen;
in pendanaan terhadap laba dan
‘garuh berbagai
EPS akan terlihat Pada tabel berikut:Tabel 18.8: Perhitungan laba dan EPS
Kerangan 1 Saham Biasa Hi 7
BF (Rp) (Rp) R
EBIT 216.000.000 216.000.000 | 216 co
Bunge 0% . 48.000.000 [08.000
EBT 216.000.000 168.000.000_
Pajak 40% 86.400.000 67.200.000
EAT [__129.600.000 100.800.000
Dividen Saham Preferen a =
Laba Pemegang Saham 129.600.000 100.800.0600
Jumlah Saham Biasa Beredar_| 300.000 lembar | 200.000 lembar
EPS i 432 504
Dari contoh di atas, maka DFL dengan menggunakan alternatif pendanaan huta
EBIT Rp 216.000.000 adalah: NE pada
EBIT 216.000.000
DFL= ——— = ————__ 99
EBIT-I _ 216.000.000-48.000.000
DFL sebesar 1.29 artinya apabila EBIT berubah 10% (baik naik atau turun), maka lba
setelah pajak (EAT) atau EPS akan berubah 1,29 x 10% = 12,9%
DFL untuk alternatif pendanaan saham preferen:
EBIT _ 216.000.000
(EBIT-1)-{PD/(I-1)} _ (216.000.000 - 0) - (44.000.000/0,6)
DFL = 216.000.000:142.666.667 =1,51
DFL=
DFL sebesar 1,51 artinya apabila EBIT berubah 10% (baik naik atau turun), maka laba
setelah pajak (EAT) atau EPS-nya akan berubah 1,51 x 10% = 15,1%
DFL untuk alternatif pendanaan saham biasa:
EBIT " 216.000.000
(EBIT-1)-{PD/(I-t)}} _(216.000.000- 0) - (0/0,6)
DFL = 216.000.000:216.000.000 =1,00
DFL sebesar 1,00 artinya apabila EBIT berubah 10% (baik naik atau turun), maka laba
setelah pajak (EAT) atau EPS-nya akan berubah 1,00 x 10% = 10%.
Untuk membuktikan efek perubahan EBIT tethadap laba setelah pajak (EAT) oe
pemegang saham yang diperlihatkan oleh besamya DFL masing-masing altem
pendanaan, maka dapat dilihat pada tabel berikut apabila EBIT ketiga alternatif
tersebut naik sebesar 10%.
DFL=—
EBIT. =
Pajak 40%
EAT
Dividen Saham Preferen
Laba Pemegang Saham
Jumlah Saham Biasa Beredar
Dai pethitungan pada tabel |g. di ax
mengakibatkan kenaikan EPS sesiiai as ternyata ken;
aikan EBIT Sebesar 10%
‘Masing alternatif Ppendanaan,
Untuk alternatif saham biasa = EAT, - EAT, ~ 142.560.9000 - 129.600.000
EAT,
= 109
¥ 129.600.000 ea
Untuk alternatif hutang = EAT,-EAT, _113.760.000-100,800,000 = 12.9%
EAT,, 100.800.000
Untukaltematif s. preferen = FAT.-BAT.. _98.560.000-85.600.000.
EAT,, 85.600.000
= 15,1%
Hal yang menarik dari hasil analisis perhitungan DFL perusahaan “TERNAMA"
adalah bahwa meskipun perhitungan beban tetap berupa dividen yang ada dengan alternatif
‘aan saham preferen lebih rendah dari beban bunga pada alternatif pendanaan dengan
hutang (Rp 44.000.000 lebih kecil dari Rp 48.000.000), namun DFL nya lebih besar (1,51 >
ini di dari hutang akan mengurangi beban pajak
9). Hal ini disebabkan karena beban bunga oe fleas
(ingat bahwa beban bunga dihitung sebelum pajak) ee a Sa a preferei
Ease Be ete .
"engurangi pajak (ingat bahwa dividen dibayarkan dari lal tela femmes
mains diperdebatkan bahwa Pepeeseen Sa dengan hutang mengakibatkan
Pendana, i haan. Karena ana ’
Ran membayat beng aie ei hk fogyarmestpun persahans
eksa aiikuidas Di samping itt, ae De ee eal dari hasil DEL
j “i but :
sthan,feadaan rugi, Tetapi oye di tas yang menunjukkan perbedsan relat EPS
“eaimana perusahaan “TERNAMA\ danaan saham preferen daripada dengan hutang.
20 lebih ji inakan pen! ipada risiko hutang.
Padahal dj Ge aes preferen Ee tas_persaaan”menbayar
i iputi_ risi sah S yang di leh akibat
‘ae ann me pete mi) Pe
n (cash insolvency,| Sebagaimana _perusaha
dan penggunaan leverage keuangan. ' ae
a einen dalam struktur modal, maka aliran kas yang keluar secar
meningkat karena
contoh berikut:
Contoh 18.4:
jan B_berbeda dalam leverage keuangan tetapi sama dalam fay
faktor
a buah perusahaan A di
a Naaagemactia perusahaan menghasilkan EBIT yang diharapkan cos
Rp 64.000.000,-. Perusahaan A tidak memiliki hutang, sedangkan perusahaan B memil a
hutang obligasi sebesar Rp 160.000.000,- dengan bunga 15%, schingga total beban tea,
perusahaan B adalah = 15% x Rp 160.000.000 = Rp 24.000.000,-, sedangkan perusahaan
Fajak mempunyai beban (biaya) tetap tersebut. Apabila EBIT kedua perusahaan terse
5% dari yang diharapkan yaitu sebesar = 25% x Rp 64.000, 000.2
ternyata lebih rendah 7: r
Rp 16.000.000,- maka perusahaan B tidak akan mampu membayar bunga dengan
penghasilannya tersebut. ;
AAspek kedua adalah risiko keuangan yang melibatkan penyebaran relatif dari EPS. sebagai
contoh, seandainya EBIT yang diharapkan perusahaan A dan B adalah sebesar
Rp 64.000.000. Perusahaan A tidak mempunyai hutang tetapi mempunyai 4.000 lembar
saham biasa yang beredar. Perusahaan B mempunyai hutang obligasi Rp 160.000.000,-
2 15% dan saham biasa beredar 2.000 lembar. Pajak 40%, Dari informasi
dengan bung
tersebut kita dapat memperhitungkan pengaruh /everage keuangan terhadap pendapatan per
lembar saham (EPS) yang tertera pada tabel berikut:
ingkthan
ra
fambahan dana memerlukan beban tetap. Untuk lebih jelasnya ae iu
hat
‘Tabel 18.10: Pengaruh leverage keuangan terhadap EPS
Keterangan ] Perusahaan A | Perusahaan B
(Rp) ®p)
Tnformasi Laporan Laba Rugi
EBIT 64.000.000__| 64.00.00
Bunga 15% 0 24,000.00
EBT 64.000.000 | _40.000.000
Pajak 40% 25.600.000 | 16.000.000
Laba_bagi pemegang saham 38.400.000_| _24.000.000
Jumlah saham biasa beredar 4.000 Tbr 2.000 Ibr
EPS 9.600 12,000
18.6. LEVERAGE TOTAL (TOTAL LEVERAGE)
abungan atau
Leverage total atau sering disebut /everage kombinasi merupakan gé
kombinasi antara leverage operasi dan leverage keuangan. Artinya kita melakukan dua
langkah pengaruh perubahan penjualan terhadap perubahan EPS. Langkah pertama melist
pengaruh penjualan terhadap EBIT yang dianalisis dengan DOL. Sedangkan langkah kedt!uh EBIT terhadap EPS yang dianali
eng
sis dengan DFL, Dal
ig melihat pengaruh perubahan pen)
Bae i
aalant lam /everage total ini
vias lal pein BPS pertatuns efa ane
iB sebut "tingkat leverage total” (degree of total leverage atau DTL).
4 leverage total atau DTL Perusahaan Pada tingkat Penjualan tertentu sama
mersentase perubahan EPS yang diakibatkan Persentase perubahan penjualan yang
en kan perubahan EPS tersebut, jadi;
neyo"
Persentase perubahan EPS
DIL = Persentase perubahan penjualan
a
Qe-V)
DT now = “pry -FC--[PDNI-O
atau:
ESTe
DTLraisuit = EBIP-1-[PDAI-)) — EBIT-I-[PDAI-0]
tau dengan mengalikan DOL dan DFL, maka akan diperoleh :
DOL | _DFL_
=X
Oe Penjualan EBIT
Contoh 18.5: al aias El i lagi dengan tambshan data
Amabila comtoh perusabaan “TERNAMA” di atas kita ulangi lagi
; tif pendanaan sebagai
Penjualan dan biaya operasi variabel dan tetap untuk ketiga alternatif' pen«
berikut:Tabel 18.11: Perhitungan laba dan EPS
Saham Biasa Hutang —~] Saham Pre
Keterangan | ( ‘Teferen
Peahualan 500.000.500 : Tee OOo 1 Sone
Biaya variabel 184,000.000 184.000.000__| 184.009, i
[Xontribusi marjin 316,000.00 | 316,000.00 | 316,000,099
Biaya tetap 100.000.000 100.000.000 100.000.009
EBIT 216.000.000 216.000.000 216.000,009
Bunga 12% - |_ 48.000.000 —
EBT 216,000,000; 168.000.000 6.0
[Pajak 40% 86.400.000 | _ 67.200.000
EAT 129.600.000 100.800.000 | 129.600.0009 ~
Dividen Saham Preferen - - 44,000.00
Laba Pemegang Saham 129.600.000 100.800.000 rm
Jamlah Saham Biasa Beredar | 300.000 lembar_| 200.000 lembar |” 200.000 lembar
EPS 432 ! 504 428
Dari tabel di atas, maka kita dapat menghitung DTL dari ketiga alternatif pendanaan sebagai
berikut:
DTL dengan menggunakan alternatif pendanaan hutang adalah:
DIL= S-VC = 500.000.000 -184.000.000_ _ 1,88
(EBIT - I) - {PD/(1- t)} 216.000.000 - 48.000.000 - 0
DTL sebesar 1,88 artinya apabila penjualan berubah 10% (baik naik atau turun), maka laba
setelah pajak (EAT) atau EPS akan berubah 1,88 x 10% = 18,8%
DTL untuk alternatif pendanaan saham preferen:
DIL= S-VC 2 500.000.000 -184.000.000
(EBIT - I) - {PD/(1- t)} 216.000.000 - 0 - (44.000.000/1 - 0,4)
DIL= 316.000.000 _ 221
142.666.667
DTL sebesar 2,21 artinya apabila penjualan berubah 10% (baik naik atau turun), maka laba
setelah pajak (EAT) atau EPS-nya akan berubah 2,21 x 10% = 22,1%
DTL untuk alternatif pendanaan saham biasa:
S-VC _ _500.000.000 - 184,000.000
L= —____—__—_- =
(EBIT - I) - {PD/(1- t)} (216.000.000 - 0) - (0/0,6)
DTL = 316.000.000:216.000.000 = 1,46jualan berubah |
1 sebeS
ajal ji an berub;
ei aa membuktikan efek perubahan a 46
0% (baik nai
lai
10% = 14 a turun), maka laba
saham yang diperlihatkan CEM eal
adap laba ;
egand " 4 js esa setelah Pajak (E,
ena ome ora aay Pada tabel beri abies ing-masing aes f
é ik s :
pee Le Ree Pabila penjualan ketiga alternatif
Tabel 18.12: Perhitungan taba dan Eps bila
_ Penjualan naik 10%
Keterangan Saham Biasa
Hutang ] Saham Preferen 7]
[esjualan (naik 10%) | 355 oat oop (Rp) p)
Biaya variabel (naik 10%) 202,400,000 —| “ppp go 035.000
Rontribusi marjin 347,600,000 | goose} 22.400 000
[Biaya tetap 101 500.000 _| "347,600,000
I 0.000.000 100.
a .000.000 | 100.000.000
Ei 247.600.000 [247-600
[Bunga 12% 600.000 247.600.000
[EBT 247 600.000 soe 7
2 a -O00.{ 199.600.000 247.600.000
{Baie 40% iano Ptto.000 99.040.000
. .760.
Dividen Saham Preferen z eae “ae ooe
Laba Pemegang Saham 148,560,000 119.760.000 104.560.000
Jumlah Saham Biasa Beredar [300.000 lembar_| 200.000 lembar [300.000 lemtar
EPS 495,2 598.8 52,8
Dai perhitungan pada tabel 18.12 di atas temyata kenaikan Penjualan sebesar 10%
mengakibatkan kenaikan aba bagi pemegang saham (atau EPS) sesuai dengan DTL
masing-masing alternatif pendanaan, yaitu:
EAT, - EAT,, 148.560.000 - 129.600.000
Untuk alternatif saham biasa = ————"_ = erat 79'6001000
119.760.000-100.800.000 _ a
Untuk alternatif hutang EAT, To = 18,8%
EAT,-EAT,, _ 104,560.000-85.600.000 _ 554g
Untuk altemnatif s. preferen = ay 2 5.600.000
= SIO COVERAGE a Rano) adalah melalui analisis
. i perusahaan adalal i
Sala etahui kapasitas hutang | ksimum hutang di mana
"ig aoe See res asitas hutang adalah jumlah ae diketahui didesain
pan (coverage ratio). jae memadai. Rasio ini sebagait
iN mampu melunasi seumtok menghubungkan biaya-biaya keuangen, perusahaan dengan kemampuan perusahay
Faery Dalam perhitungan rasio tersebut, salah satu cara yang. digunal
untuk mem| Fedalah EBIT sebagai ukuran kasar aliran kas yang Cersedia untuk mem an
secara mudah adalah PO ysahaan, Rasio coverage yang sering digunakan adalah inet
biaya tetap pomtrimes inerest earned). Rasio berasal adalah EBIT period tertenty qi
‘engan bay? ‘bunga periode tersebut, dengan rumus :
—— |
Interest Coverage = 3, Bunga
Rasio interest coverage hanya menunjukkan bahwa penghasilan perusahaan sudah
mencukupi untuk membayar bunganya. Untuk itu sangat berguna apabila kita menghitung
rasio kemampuan perusahaan untuk membayar seluruh hutang pokok dan bunganya. Rasio
ini dikenal sebagai rasio coverage untuk seluruh hutang (debt service coverage). Rumusnya
sebagai berikut :
rest
bagi
EBIT
Debt Service Coverage = 2s [Pembayaran Pokok /(- tarif pajal)]
Di sini, pembayaran pinjaman pokok disesuaikan dengan pengaruh pajak. Alasannya,
bahwa EBIT adalah laba sebelum pajak. Oleh karena pembayaran pinjaman pokok tidak
mengurangi untuk tujuan pajak, maka harus dibayar dari laba setelah pajak. Jadi,
pembayaran pinjaman pokok harus disesuaikan schingga konsisten dengan EBIT. Sebagai
contoh, perusahaan “DARMALA” mempunyai EBIT Rp 320.000.000,- dan pembayaran
bunga tahunan untuk semua hutang adalah Rp 120,000.000,-. Seandainya pembayaran
pinjaman pokok adalah Rp 80.000.000,- per tahun dan tarif pajak 40%, maka :
320.000.000 _
120.000.000 +[80.000.000/(1-0,40)}
ly
Debt Service Coverage =
Rasio coverage 1,26 menunjukkan bahwa EBIT hanya dapat turun 26% agar masih
dapat digunakan untuk membayar hutang tersebu'. Jadi, semakin dekat rasio debt service
coverage dengan angka satu, berarti rasio tersebut semakin tidak baik. Baik buruknya rasio
tersebut beragam sesuai dengan risiko bisnis perusahaan. Kenyataan tersebut dapat
digambarkan pada grafik di bawah ini, yang menunjukkan distribusi probabilitas EBIT dar
dua perusahaan A dan B.™ a
Grafik 18.2: Probabitizas ERYT
Niai EBIT yang dih,
arapkan kedua Perusahaan tersebut adalah sama, Jadi, tasio dedy
a sama yakni = Rp (8.000.000. 800.000) = 1,67, agaimanapun
iko bisnis Yang lebih besar Seperti ditunjukkan oleh
Probabilitas bahwa EBIT akan yah
sam
tidak sesuai bagi
y Mempunyai Kemampuan yang
biaya tetap pen laannya,
188. SOAL DAN PENYELESAIANNYA
ft OR aah
SuaDari data di atas hitunglah :
a. DOL dan efeknya terhadap EBIT bila penjualan naik 25%
b. DFL dan efeknya terhadap EAT bila EBIT naik 35%
c. DTL dan efeknya bila penjualan naik 50%
Penyelesaiannya:
Dari data tersebut, maka laporan rugi/laba kedua produk tersebut adalah
a poi Sepatu Produk Sandal
p) (Rp)
Penjualan 5.000.000,000 5.000.000.000
Biaya Variabel 2.000.000.000 3.000.000.000
Kontribusi margin 3.000.000.000 2.000.000.000
Biaya Tetap 2.000.000.000 500.000.000
EBIT 1,000.000.000 1,500.000.000
Bunga 500.000.000 250.000.000
EBT 500.000.000 1.250.000.000
| Pajak 40% 200.000.000. 500.000.000
EAT '300.000.000 750.000.000
a. Degree of operating leverage (DOL)
DOL sepatu =
pot sepatu = ———($:000.000.0000-2.000,000.000)__,
—- (5.000.000.000 - 2.000.000.0060) - 2. 000.000.000
Bila penjualan naik 25%, maka EBIT akan naik sebesar 3 x 25% = 75%, sehingga EBIT
menjadi = Rp 1.000.000.000 + (75% x 1,000.000.000) = Rp 1.750.000.000,-.
dat = (5.000.000.0000 - 3.000.000.000) as
DOL sandal = 7 999,000.000 - 3.000,000.000) - 500.000.000
3 x 25% = 33,25%, sehingss
maka EBIT akan naik sebesar 1,3. 7 500.000.000)}.
Jan naik 25%,
Breer ayaa asbeaa {1.500.000.000 + (33,25% x
EBIT menjadi. sebesar Rp
Rp 1.998.750.000,-.
b. Degree of Financial leverage (DFL)
EBIT
D je ee
FL sepatu = are
1,000.000.000 =2
DFLsepatu = =
(1.000.000.000 - 500.000.000)Bila EBIT naik 35%, maka E,
‘AT akan naik sebesar 2. x
menjadi sebesar RP (300.000,009 + (sya x 300,000,000) ae 510 hinggn ary
ON0,009..
DOL sandal = 1.500.000.0000 oan .
(*-500.000.000 - 256,000,009) a2
Bila EBIT naik 35%, maka EAT akan naik besar 1
menjadi sebesar Rp {750.000.000 +( s0.000.000)y=35
% =
42% x 750.000.000))= Rp | 3 omnia ey
¢, Degree of Total Leverage (TL) mas
DTL sepatu = DOL sepatu x DFL sepatu
me SEK. 2)
=6
DTL sandal = DOL sandal x DFL sandal
= 33x 19
=16
Soal 2:
Perusahaan X dan Perusahaan Y mempunyai data sebagai berikut ;
i ae X | Perusahean ¥
EBIT yang diharapkan 400.000.000 8.000,000,000_ |
Bunga tahunan 128.000.000 3.600,000.000
Pembayaran Hutang tahunan 160.000.000_ [°2.800,000.000
ika ti fi 36%,
Jka tingkat pajak Tusahaan X sebesar 40%, sedangkan perusahaan Y sebesar 3
Finagts rae ee Coverage dan debt service coverage kedua perusahaan tersebut!
Perusahaan mana yang akan mendapat pinjaman?
Peayelesaiannya:
a perusahaan x
interest =EBIT/I
a (400.000.000/128.000.000) = 3,13
EBIT
Debt service coverage = “Biaya bunga + {(I/(1-)) _
400.000.0000 1,01
Debt service coverage =
128.000.000 + {160.000,000//(1- 0,4)}b. Perusahaan B
Interest coverage = (8.000,000.000/3.600.000.000) = 2,22
8.000.000.0000
Debt service coverage = — 55 990,000 + {2.800.000.000/(1-0,4)) |
' berikan pinjaman (kredit), Perusahaan yan
Bagi perusahaan yang akan memberikan pinjaman ( yang mendapat
pinjaman adalah yang mempunyai rasio coverage yang rendah di mana agar pinjaman
lebih aman, yaitu perusahaan B
18.9. SOAL UNTUK LATIHAN
Soal 1:
Perusahaan ABC mempunyai hutang sebesar RP 300 juta dengan suku bunga 12%,
Perusahaan berencana membiayai perluasan dengan biaya Rp 400 juta, dan sedang
mempertimbangkan tiga alternatif pendanaan: tambahan hutang dengan bunga 14%, saham
preferen dengan dividen 12%, dan penjualan saham biasa dengan harga Rp 1.600 per
lembar. Perusahaan sekarang ini mempunyai 800.000 lembar saham biasa yang beredar dan
tingkat pajak 40%.
a. Jika EBIT sekarang adalah Rp 150 juta, berapakah EPS untuk ketiga alternatif tersebut
b. Buatlah grafik indifferen untuk pilihan-pilihan tersebut. Berapa nilai titik-titik indifferen
tersebut dan berapakah besarnya titik indifferen secara matematis antara hutang dan
saham biasa, alternatif mana yang and pilih ?
Soal 2:
Perusahaan BCA menggunakan pendanaan modal sendiri semua, Laba setelah pajak bulanan
Rp 24 juta dari penjualan Rp 880 juta. Tingkat pajak perusahaan 40%. Perusahaan hanya
menghasilkan satu jenis produk dengan harga Rp 200 ribu per unit, di mana Rp 150 ribu
berupakan biaya variabel. Dari data tersebut hitunglah :
a. Biaya tetap operasi perusahaan tiap bulan
b. BEP dalam unit dan rupiah