Anda di halaman 1dari 34

BAB III

KONSEP KEPERAWATAN
3.1 Pengkajian
1. Identitas
a. Identitas pasien
Nama :Tidak terkaji
Umur :Tidak terkaji
Agama :Tidak terkaji
Jenis Kelamin :Tidak terkaji
Status Perkawinan :Tidak terkaji
Pendidikan :Tidak terkaji
Pekerjaan :Tidak terkaji
Suku Bangsa :Tidak terkaji
Alamat :Tidak terkaji
Tanggal Masuk :Tidak terkaji
Tanggal Pengkajian :Tidak terkaji
No. Register :Tidak terkaji
Diagnosa Medis :Skabies
b. Identitas Penanggung Jawab
Nama :Tidak terkaji
Umur :Tidak terkaji
Hub. Dengan Pasien :Tidak terkaji
Pekerjaan :Tidak terkaji
Alamat :Tidak terkaji
2. Status Kesehatan
a. Status Kesehatan Saat Ini
1) Keluhan Utama (Saat MRS dan saat ini)
Tidak terkaji
Riwayat kesehatan sekarang : Dengue Haemorrhagic Fever
P (Provokating) : Tidak terkaji
Q (Quality) : Tidak terkaji
R (Region) : Tidak terkaji
S (Severity/Skala) : Tidak terkaji
T (Time) : Tidak terkaji
1) Upaya yang dilakukan untuk mengatasinya : tidak terkaji
b. Satus Kesehatan Masa Lalu
1)      Penyakit yang pernah dialami : Tidak terkaji
2)      Pernah dirawat : Tidak terkaji
3)      Alergi : Tidak terkaji
4)      Kebiasaan (merokok/kopi/alkohol dll): Tidak terkaji
c. Riwayat Penyakit Keluarga : Tidak terkaji
d. Diagnosa Medis dan therapy : Skabies
3. Pola Kebutuhan Dasar ( Data Bio-psiko-sosio-kultural-spiritual)
a. Pola Persepsi dan Manajemen Kesehatan: Tidak terkaji
b. Pola Nutrisi-Metabolik
1) Sebelum sakit : Tidak terkaji
2) Saat sakit : Tidak terkaji
c.   Pola Eliminasi
1) BAB
- Sebelum sakit : Tidak terkaji
- Sebelum sakit : Tidak terkaji
2) BAK
- Sebelum sakit : Tidak terkaji
- Sebelum sakit : Tidak terkaji
d. Pola aktivitas dan latihan
1) Aktivitas : Tidak terkaji
Kemampuan 0 1 2 3 4
Perawatan Diri
Makan dan
minum
Mandi
Toileting
Berpakaian
Berpindah
0: mandiri, 1: Alat bantu, 2: dibantu orang lain, 3: dibantu orang lain dan alat, 4:
tergantung total
2) Latihan
- Sebelum sakit : Tidak terkaji
- Sebelum sakit : Tidak terkaji
e. Pola kognitif dan Persepsi : Tidak terkaji
f. Pola Persepsi-Konsep diri : Tidak terkaji
g. Pola Tidur dan Istirahat
- Sebelum sakit : Tidak terkaji
- Sebelum sakit : Tidak terkaji
h. Pola Peran-Hubungan : Tidak terkaji
i. Pola Seksual-Reproduksi
1. Sebelum sakit : Tidak terkaji
2. Sebelum sakit : Tidak terkaji
j. Pola Toleransi Stress-Koping : Tidak terkaji
k. Pola Nilai-Kepercayaan : Tidak terkaji
4. Pemeriksaan Fisik
a. Tanda-tanda Vital :
TB/BB :Tidak terkaji
HR :Tidak terkaji
RR :Tidak terkaji
SB :Tidak terkaji
N :Tidak terkaji
TD :Tidak terkaji
b. Keadaan fisik
1) Kepala
a) Lingkar kepala : Tidak terkaji
b) Rambut : Tidak terkaji
c) Warna : Tidak terkaji
d) Tekstur : Tidak terkaji
e) Distribusi Rambut : Tidak terkaji
f) Kuat/mudah rontok : Tidak terkaji
2) Mata
a) Sklera : Tidak terkaji
b) Konjungtiva : Tidak terkaji
c) Pupil : Tidak terkaji
3) Telinga : Tidak terkaji
4) Hidung : Tidak terkaji
5) Mulut : Tidak terkaji
a) Kebersihan : Tidak terkaji
b) Warna : Tidak terkaji
c) Kelembapan : Tidak terkaji
d) Lidah : Tidak terkaji
e) Gigi : Tidak terkaji
6) Leher : Tidak terkaji
7) Dada/pernapasan
a) Inspeksi : Tidak terkaji
b) Palpasi : Tidak terkaji
c) Perkusi : Tidak terkaji
d) Auskultasi : Tidak terkaji
8) Jantung
a) Inspeksi : Tidak terkaji
b) Palpasi : Tidak terkaji
c) Perkusi : Tidak terkaji
d) Auskultasi : Tidak terkaji
9) Paru-paru
a) Inspeksi : Tidak terkaji
b) Palpasi : Tidak terkaji
c) Perkusi : Tidak terkaji
d) Auskultasi : Tidak terkaji
10) Abdomen : Tidak terkaji
11) Punggung : Tidak terkaji
12) Ekstermitas : Tidak terkaji
13) Genitalia : Tidak terkaji
14) Integumen : Tidak terkaji
a) Warna : Tidak terkaji
b) Turgor : Tidak terkaji
c) Integrasi : Tidak terkaji
d) Elastisitas : Tidak terkaji
5. Pemeriksaan penunjang
Tidak terkaji
6. Penatalaksanaan
Tidak terkaji
3.2 Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri akut (D.0077)
2. Anxietas (D.0080)
3. Gangguan pola tidur (D.0055)
4. Nausea (D.0076)
5. Isolasi sosial (D.0121)
3.3 Intervensi Keperawatan

No SDKI SLKI SIKI Rasional


.
1 Nyeri Akut (D.0077) Tingkat nyeri (L.08066) 1. Manajemen nyeri Manajemen Nyeri
Definisi : pengalman sensori
Kategori : psikologis Definisi : Observasi
atau emosional yang berkaitan
Subkategori: nyeri dan Mengidentifikasi dan mengelola 1. Mengetahui lokasi
dengan kerusakan jaringan
kenyamanan pengalaman sensori atau nyeri, karakteristik
aktual atau fungsional dengan
Definisi : pengalaman sensorik emosional yang berkaitan dengan nyeri, berapa lama
onset mendadak atau lambat
atau emosional yang berkaitan kerusakan jaringan atau nyeri dirasakan serta
dan berintesitas ringan hingga
dengan kerusasakan jaringan fungsional dengan onset kualitas dan intensitas
berat dan konstan.
aktual atau fungsional, dengan mendadak atau lambat dan nyeri yang dirasakan
Setelah dilakukan tindakan
onset mendadak atau lambat dan berintensitas ringan hingga berat pasien untuk
keperawatan selama 3x24 jam
berintensitas ringan hingga berat dan konstan mengetahui
masalah nyeri akut tertasi
yang berlangsung kurang dari 3 Tindakan penanganan apa yang
dengan kriteria hasil :
bulan. Observasi akan diberikan.
Kriteria hasil :
Penyebab : 1. identifikasi lokasi, Terapeutik.
1. keluhan nyeri menurun
1. Agen pencedera karakteristik, durasi, 1. Agar pasien tidak
2. meringis menurun
fisiologis(mis, inflamasi, frekuensi, kualitas, akan ketergantungan
iskemia,neoplasma) intensitas nyeri. pada obat.
2. Agen pencedera Terapeutik 2. Memastikan pasien
kimiawi(mis, terbakar, bahan 1. Berikan tehnik non merasakan nyaman
kimia iritan) farmakologis untuk sehingga nyeri yang
3. Agen pencedera fisik(mis. mengurangi rasa pasien rasakan tidak
Abses, amputasi, terbakar, nyeri( mis, TENS, semakin parah.
terpotong, mengangkat berat, hipnosis, akupresure, Edukasi
prosedur operasi, trauma, terapi musik, biofeedback, 1. Dengan mengetahui
latihan fisik berlebihan) terapi pijat, aroma terapi, penyebab, periode,
Gejala dan tanda mayor tehnik imajinasi dan pemicu nyeri
Subjektif : terbimbing, kompres maka pasien dapat
1. Mengeluh nyeri hangat/dingin, terapi mengatasi nyerinya
Objektif : bermain) sendiri.
1. Tampak meringis 2. Kontrol lingkungan yang 2. Agar pasein dapat
2. Bersikap protektif memperberat rasa nyeri memilih strategi
(misalnya waspada, posisi (mis. Suhu ruangan, untuk meredeakan
menghindari nyeri) pencahayaan , kebisingan) nyeri yang ia rasakan
3. Gelisah Edukasi sendiri sesuai
4. Frekuensi nadi meningkat 1. Jelaskan penyebab, keinginan dan
5. Sulit tidur periode, dan pemicu nyeri kenyamanannya.
Gejala dan tanda minor 2. Jelaskan strategi 3. Agar pasein dapat
Subjektif (tidak tersedia) meredakan nyeri mengetahui terapi
Objektif : 3. Ajarkan tehnik non farmakologi (obat-
1. Tekanan darah meningkat farmakologis untuk obatan) yang dapat
2. Pola nafas berubah mengurangi rasa nyeri digunakan selain non
3. Nafsu makan berubah Kolaborasi farmakologi jika
4. Proses berfikir terganggu Kolaborasi pemberian terapi non
5. Menarik diri analgesik,jika perlu farmakologi tidak
6. Berfokus pada diri sendiri berhasil.
7. Diaforesis 2. Pemberian Analgesik Kolaborasi
Kondisi klinis terkait Memastikan Terapi
analgetik yang diberikan
1. Kondisi pembedahan Definisi : menyiapkan dan
efektif dengan
2. Cedera traumatis memberikan agen farmakologis melakukan kolaborasi.
3. Infeksi untuk mengurangi atau
4. Syndrom koroner akut menghilangkan rasa sakit. Pemberian Analgesik
5. glaukoma Tindakan Tindakan
Observasi Observasi
- Identifikasi riwayat alergi - Alergi obat
obat adalah reaksi
Terapeutik berlebihan sistem
- Diskusikan jenis analgesik kekebalah tubuh
yang disukai untuk terhadap obat-
mencapai analgesik yang obatan tertentu.
optimal. Terapeutik
Edukasi - Memastikan
- Jelaskan efek samping analgesik yang
obat diberikan dapat
Kolaborasi mengatasi
- Kolaborasi pemberian masalah/keluhan
dosis dan jenis analgesik, yang dirasakan.
seusia indikasi Edukasi
- Efek samping
3. Pemantauan Nyeri (I.08242) obat
Definisi : mengumpulkan dan adalahkondisi
menganalisa data nyeri yang muncul
Tindakan: diluar efek dari
Observasi pengobatn
- Monitor durasi dan yangdiharapkan.
frekuensi nyeri Kolaborasi
Terapeutik - Memperhatikan
- Atur interval waktu langkah-langkah
pemantauan sesuai dengan benar dalam
kondisi pasien pemberian obat
Edukasi dan keseuaian
- Jelaskan tujuan dan target.
prosedur pemantauan.
Kolaborasi Pemantauan Nyeri
- Tidak tersedia Tindakan
Observasi
- Durasi nyeri
adalah seberapa
lama nyeri yang
dirasakan pasien
saat timbul,
sedangkan
frekuensi nyeri
adalah sebebrapa
sering nyeri
dirasakan pasien
dalam kurun
waktu /jam
atau /hari. Hal ini
memudahkan
pasein untuk
mengontrol nyeri
yang dirasakan.
Terapeutik
- Interval waktu
adalah rentang
waktu yang
dibutuhkan untuk
memantau nyeri.
Hal ini harus
disesuaikan
dengan kondisi
pasien agar tidak
mengganggu
aktivitas dan
privasi pasien.
Edukasi
- Tujuan dari
pemantauan nyeri
adalah untuk
mempermudah
mengontrol
aktivitas agar saat
nyeri timbul dapat
dideteksi dan
mudah dicegah
jika berdampak
pada aktifitas.
Kolaborasi
- Tidak tersedia
2 Ansietas (D.0080) Tingkat Ansietas (L.09093) 1. Reduksi ansietas (I.09314) Reduksi Ansietas
Definisi : Tindakan
Definisi : kondisi emosional Definisi :
Kondisi emosi dan pengalaman Observasi :
dan pengalaman subjektif Meminimalkan kondisi individu
subjektif individu terhadap objek 1. Untuk mencegah
terhadap objek yang tidak jelas dan pengalaman subyektif
yang tidak jelas dan spesifik ansietas
dan spesifik akibat antisispasi terhadap objek yang tidak jelas
akibat antisipasi bahaya yang memburuk
bahaya yang memungkinkan dan spesifik akibat antisipasi
memungkinkan individu lakukan 2. Untuk mengetahui
individu melakukan tindakan bahaya yang memungkingkan
tindakan untuk mengahadapi terjadinya ansietas
untuk menghadai ancaman. individu melakukan tindakan
ancaman.
Kriteria hasil : Terapeutik :
Penyebab : 1. Verbalisasi kebingungan untuk menghadapi ancaman. 1. Untuk
1. Krisis situasional menunurun menumbuhkan
Tindakan :
2. Kebutuhan tidak 2. Verbalisasi khawatir akibat rasa percaya
Observasi :
terpenuhi kondisi yang dihadapi pasien kepada
1. Identifikasi sangat singkat
3. Krisis maturasional menurun. perawat
ansietas berubah (mis.
4. Ancaman terhadap 2. Untuk
Kondisi, waktu, stresor)
konsep diri mengetahui
2. Monitor tanda-tanda
5. Ancaman terhadap situasi yang
ansietas (verbal dan
kematian menyebabkan
nonverbal)
6. Kekhawatiran mengalami ansietas
kegagalan Terapeutik :
Edukasi :
7. Disfungsi sistem keluarga 1. Ciptakan suasana
1. Untuk
8. Hubungan orang tua-anak terapeutik utuk
menghindari
tidak memuaskan menumbuhkan
kecemasan pada
9. Faktor keturunan kepercayaan
pasien
(temperamen mudah 2. Pahami situasi yang
2. Untuk
teragitasi sejal lahir) membuat ansietas
mengurangi
10. Penyalahgunaan zat
Edukasi : beban yang
11. Terpapar bahaya
1. Jelaskan prosedur, dirasakan pasien
lingkungan (mis.
termasuk sensasi yang 3. Untuk dapat tetap
toksin,volutan, dan lain- mungkin dialami tenang saat terjadi
lain) 2. Anjurkan mengungkapkan ansietas
12. Kurang terpapar perasaan dan persepsi
Kolaborasi :
informasi 3. Latih teknik relaksasi
Untuk mengurangi
Gejala dan Tanda Mayor Kolaborasi : ansietas
Subjektif : - Kolaborasi pemberian obat
1. Merasa bingung antiansietas, jika perlu
2. Merasa khawatir dengan
akibat dari kondisi yang Terapi relaksasi
2. Terapi relaksasi (I.09326)
dihadapi Tindakan :
Definisi : menggunakan teknik
3. Sulit berkonsentrasi Observasi
peregangan untuk mengurangi
- Relaksasi
Objektif tanda dan gejala ketidaknyamanan
bertujuan untuk
1. Tampak gelisah seperti nyeri, ketegangan otot,
mengurangi
atau kecemasan.
Objektif : ketidaknyamanan
Tindakan :
1. Tampak gelisah yang dirasakan,
Observasi
2. Tampak tegang sehingga perlu
- Monitor respon terhadap
3. Sulit tidur diperhatikan
relaksasi
apakah efeknya
Gejala dan Tanda Minor
Teraputik berhasil atau
Subjektif : - Gunakan pakaian longgar tidak.
1. Mengeluh pusing
Edukasi Terapeutik
2. Anoreksia
- Jelaskan tujuan, manfaat, - Pakaian longgar
3. Palpitasi
batasan, dan jenis relaksasi mempermudah
4. Merasa tidak berdaya
yang tersedia (Mis. Musik, sirkulasi udara
Objektif : meditasi, napas dalam, dan
1. Frekuensi napas relaksasi otot progresif) mempermudah
meningkat pergerakan tubuh
2. Frekuensi nadi meningkat Kolaborasi dan otot.
3. Tekanan darah meningkat Tidak tersedia.
Edukasi
4. Diaphoresis
- Membuat pasien
5. Tremor 3. Biblioterapi
mengerti dan
6. Muka tampak pucat Definisi : Menggunakan literatur
sadar akan
7. Suara bergetar untuk mengekspresikan perasaan,
pentingnya
8. Kontak mata buruk menyelesaikan masalah secara
tindakan
9. Sering berkemih aktif, meningkatkan kemampuan
relaksasi.
10. Berorientasi pada masa koping atau pengetahuan.
lalu Tindakan : Kolaborasi
Observasi Tidak tersedia.
- Identifikasi kemampuan
emosional, kognitif,
perkembangan dan Biblioterapi
situasional Tindakan :
Observasi
Teraputik
- Semakin tinggi
- Pilih literatur (cerita, puisi,
kemampuan
esai, artikel, buku atau
pasien untuk
novel) berdasarkan
berinteraksi dan
kemampuan membaca,
memahami apa
atau sesuai
yang didengarkan
situasi/perasaan yang
maka semakin
dialami.
baik dan cepat
Edukasi pula penerapann
- Jelaskan tujuan dan dalam kehidupan
prosedur biblioterapi sehari-hari dan
- Anjurkan membaca ulang perubahan
perilaku.
Kolaborasi
- konsultasikan dengan Teraputik
pustakawan untuk penelusuran - Literatur dapat
buku/literatur yang tepat. disesuaikan
dengan usia dan
4. Dukungan Emosional kemampuan
Definisi : Memfasilitasi pasien agar tidak
penerimaan kondisi emosional berdampak
selama masa stress menjadi
Tindakan : memperburuk
Observasi kesehatan jika
- Identifikasi hal yang literatur yang
memicu emosi digunakan terlalu
berat dan tidak
Teraputik
sesuai dengan
- Fasilitasi mengungkapkan
kondisi pasien.
perasaan cemas, marah,
atau sedih. Edukasi
- Dengan membaca
Edukasi
perasaan cemas
- Anjurkan mengungkapkan
dan khawatira
perasaan yang dialami
atau bahkan takut
(mis. Ansietas, marah dan
yang dirasakan
sedih)
pasien
Kolaborasi
- Rujuk untuk konseling, Kolaborasi
jika perlu Pustakawan adalah orang
yang lebih paham tentang
biblioterapi karena
mereka adalah ahli
dibidang tersebut,
sehingga memudahkan
membantu dalam
pemilihian literatu yang
akan disesuaikan dengan
kondisi pasien
3 Gangguan pola tidur ( D. 0055) Pola tidur ( L.05045) Dukungan Tidur ( I.05174) Dukungan Tidur
Kategori: Fisiologis Setelah melakukan pengkajian Definisi :Memfaslitasi siklus tidur ( I.05174)
Subkategori : Aktivitas/istirahat selama 3 × 24 jam tingkat dan terjaga yang teratur. Observasi :
Definisi : Gangguan kualitas dan gangguan pola tidur menurun, Observasi : 1. Tidur adalah
kuantitas waktu tidur akibat dengan criteria hasil : 1. Identifikasi pola aktivitas aktivitas utama

faktor eksternal 1. Keluhan sulit tidur dan tidur otak sepanjang

Penyebab : membaik 2. Identifikasi faktor awal

1. Hambatan lingkungan 2. keluhan sering terjaga penggangu tidur (fisik perkembangan.


Tidur memegang
(mis. Kelembapan cukup membaik dan/atau psikologis)
peranan penting
lingkungan sekitar, suhu 3. keluhan tidak puas tidur
lingkungan, pencahayaan, cukup membaik Terapeutik : dalam maturasi
kebisingan, bau tidak 4. keluhan pola tidur 1. Modifikasi lingkungan otak in utero dan
sedap, jadwal berubah sedang (mis. Pencahayaan, ekstra uterin.
pemantauan/pemeriksaan/ 5. keluhan istiraht tidak kebisingan, suhu, matras Fungsi otak

tindakan cukup cukup membaik dan tempat tidur) manusia pada

2. Kurangnya control tidur (PPNI, 2019). 2. Batasi waktu tidur masa anak,

3. Kurangnya privasi siang,jika perlu dewasa, dan masa


tua dipertahankan
4. Restraint fisik 3. Fasilitasi menghilangkan
oleh interaksi
5. Ketiadaan teman tidur stress sebelum tidur
kompleks dengan
6. Mengeluh istirahat tidak 4. Tetapkan jadwal tidur
lingkungan selama
cukup rutin
periode terjaga.
5. Lakukan prosedur untuk
Gejala dan tanda mayor Tidur berperan
meningkatkan
DS: dalam konsolidasi
kenyamanan ( mis, pijat,
1. Mengeluh sulit tidur interaksi tersebut
mengatur posisi,terapi
2. Mengeluh sering terjaga dan dalam
akupresur)
3. Mengeluh tidak puas tidur pembuangan
6. Sesuaikan jadwal pengalaman yang
4. Mengeluh pola tidur
pemberian obat dan/atau tidak diinginkan.
berubah
tindakan untuk menunjang 2. faktor-faktor yang
5. Mengeluh istirahat tidak
siklus tidur-terjaga. mempengaruhi
cukup
DO : ( tidak tersedia) Edukasi : kebutuhan tidur
Gejala dan tanda minor 1. Jelaskan pentingnya tidur meliputi aspek

DS: cukup selama sakit. fisik, psikologis,


lingkungan, dan
1. Mengeluh kemampuan 2. anjurkan menepati
gaya hidup pada
beraktivitas menurun kebiasaan waktu tidur
pasien yang
3. anjurkan mengurangi
DO: ( tidak tersedia ) mengalami
makanan/minuman yang
Kondisi klinis terkait perubahan fungsi
mengganggu tidur pernafasan. Desain
1. Nyeri/kolik
4. anjurkan penggunaan obat penelitian adalah
2. Hipertiroidisme
tidur yang tidak deskriptif korelasi
3. Kecemasan
mengandung supresor
4. Penyakit paru obstruktsi Terapeutik :
terhadap tidur REM.
kronik 1. Tidur dalam
5. ajarkan faktor-faktor yang
5. Kehamilan kondisi gelap atau
berkontribusi terhadap
6. Periode pasca partum mematikan lampu
gangguan pola tidur kamar akan
7. Kondisi pasca operasi
( mis,psikologis, gaya membuat kualitas
(PPNI, 2017). hidup, sering berubah shift tidur menjadi lebih
bekerja) baik. Paparan
6. ajarkan relaksasi otot cahaya adalah
autogenic atau cara faktor kunci yang
mengatur tidur dan
nonfarmakologi lainnya. jam biologis tubuh.
(PPNI, 2018). Cahaya menjadi
acuan jam biologis
tubuh, karena
cahaya yang
diterima tubuh saat
tidur dapat
memberikan sinyal
yang menunjukkan
waktu-waktu
tertentu bagi tubuh.

2. Tidur di ruangan
yang terang lebih
berisiko mengalami
depresi
dibandingkan tidur
di ruangan yang
gelap. Selain itu,
gangguan tidur juga
berkaitan erat
dengan risiko
depresi.Pencahayaa
n redup di malam
hari meningkatkan
perubahan
fisiologis yang
menyebabkan
depresi pada
manusia. Hal ini
dapat terjadi
melalui ritme
sirkadian yang
terganggu atau
penekanan
melatonin. 

Edukasi :
1. Tidur yang
berkualitas dilaku
kan minimal 7-8
jam setiap malam.
Rentang ini akan
memberikan waktu
bagi tubuh untuk
merawat dan
menjaga kesehatan
Anda. Tidur 7-8
jam setiap hari juga
dapat memberikan
Anda berbagai
manfaat
2. Mengurangi makan
atau minum yang
bisa menggangu
waktu tidur
sangatlah baik,
tujuannya yakni
untuk memberikan
waktu tidur yang
optimal dan juga
baik untuk
kesehatan tubuh.
3. Obat tidur tidak
hanya bisa memicu
rasa kantuk, tapi
juga membuat
Anda tidur lebih
lama. Jika
digunakan dalam
jangka pendek dan
sesuai aturan pakai,
obat ini memang
bisa berguna.
Namun apabila
digunakan
berlebihan,
beberapa jenis obat
tidur bisa
menyebabkan
ketergantungan
latihan relaksasi
otot progresif
bermanfaat
menimbulkan
respon tenang,
nyaman, dan rileks.
4 Tingkat Nausea (L.08065) 1. Menejemen mual 1. Menejemen mual :

Neusea (D.0076) Definisi : perasaan tidak


Definisi : Mengidentifikasi dan Observasi :
Kategori : psikologis nyaman pada bagian belakang
mengelola perasaan tidak nyaman - Mual psikologis
Subkategori : dan tenggork atau lambung yang
nyeri
pada bagian belakang tenggork terjadi sebelum
kenyaman mengakibatkan muntah.
atau lambung yang kemoterapi mulai
Definisi : Kriteria hasil:
mengakibatkan muntah. secara umum
Perasaan tidak nyaman pada 1. Perasaan ingin muntah
tidak berespon
bagian belakang tenggorokan menurun
Observasi : terhadap anti
atau lambung yang dapat
- Identifikasi pengalaman mual emetik.
mengakibatkan muntah.
Penyebab Terapeutik : Terapeutik :

1. Ganguan biokimiawi - Berikan makanan dalam - Pasien dapat

(mis. Uremia, jumlah kecil dan menarik menerima

ketoasidosis diabetik makanan yang


Edukasi :
2. Gangguan pada esofagus diberikan ahli gizi
- Anjurkan istrahat dan tidur
3. Distensi lambung meskipun
yang cukup
4. Iritasi lambung makanan sedikit

5. Gangguan pankreas Kolaborasi : akan tetapi

6. Pereganggan kapsul limpa - pembrian anti emetik, jika bergizi serta

7. Tumor terlokalisasi (mis. perlu menarik ketika


Neuroma akustik, tumor 2. Menejmen Muntah dilihat.
otak primer atau sekunder,
Definisi : Mengidentifikasi, Edukasi :
metastasis tulang di dasar
mencegah dan mengelola refleks - Istirahat adalah
tengkorak)
pengeluaran isi lambung aktivitas dan
8. Peningkatan tekanan
Observasi : bukan keadaan
intraabdominal (mis.
- Periksa volume muntah tidak melakukan
Keganasan intraabdomen)
apa-apa.
9. Peningkatan tekanan Teraputik
Sedangkan tidur
intrakranial - Kurangi atau hilangkan
proses dimana
10. Peningkatan tekanan keadaan penyebab muntah
mengembalikan
intraorbital (mis. Kecemasan dan
energi yang
(mis.glaukoma) ketakutan)
hilang.
11. Mabuk perjalanan
Edukasi
12. Kehamilan Kolaborasi :
- Anjurkan memperbaiki
13. Aroma tidak sedap - Pemberian anti
istirahat
14. Rasa makanan/minuman emetik
yang tidak enak Kolaborasi : merupakan
15. Stimulus penglihatan kolaborasi pemberian anti emetik pemberian obat
tidak menyenangkan jika perlu yang diberikan
16. Faktor psikologis (mis. untuk
Kecemasan,ketakutan menghilangkan
,stres) 3. Edukasi teknik napas terjadinya mual.
17. Efek agen farmakologis Definisi : mengajarkan teknik 2. Menejemen muntah
18. Efek toksin pernapasan untuk meningkatkan
Observasi :
relaksasi, meredakan nyeri dan
Gejala dan tanda mayor - Untuk
ketidaknyamanan.
Subjectif : mengetahui
Tindakan :
1. Mengeluh mual jumlah, kadar,
Observasi
2. Merasa ingin munta dari muntah
- Identifikasi kesiapan dan
3. Tidak berniat makan
kemampuan menerima Terapeutik
Objectif : informasi - Keadaan
(tidak tersedia) psikologi yang
Terapeutik
sedang
Gejala dan Tanda Minor - Sediakan materi dan
memburuk dapat
media pendidikan
Subjektif : merangsang
kesehatan.
1. Merasa asam di mulut hipotalamus dan
2. Sensasi panas/dingin Edukasi mengganggu
3. Sering menelan - Jelaskan tujuan dan pekerjaan sistem
manfaat teknik napas gastrointestinal
Objektif :
- anjurkan memposisikan dan menghasilkan
1. Salifa meningkat tubuh senyaman mungkin efek mual.
2. Pucat
Kolaborasi Edukasi
3. Diaforesis
Tidak tersedia - Dengan
4. Takikardia
menjelaskan
5. Pupil dilatasi
4. Dukungan Hipnosis Diri pentingnya
Definisi : memfasilitasi istirahat dapat
penggunaan kondisi hipnosis yang membuat pasien
dilakukan sendiri untuk manfaat lebih menyadari
terapeutik. pentingnya
Tindakan : kesehatan tubuh.
Observasi
Kolaborasi :
- Identifikasi apakah
- Untuk
hipnosis diri dapat
meminimalisirr
digunakan.
terjadinya refluks
Terapeutik
- Tetapkan tujuan hipnosis
edukasi teknik napas
diri
Tindakan
- Buatkan jadwal latihan,
Observasi
Jika perlu.
- Semakin tinggi
Edukasi kemampuan
- Jelaskan jenis hipnosis pasien untuk
diri sebagai penunjang berinteraksi dan
terapi modalitas (mis. memahami apa
Hipnoterapi, psikoterapi, yang didengarkan
terapi kelompok, terapi maka semakin
keluarga) baik dan cepat
pula penerapann
Kolaborasi
dalam kehidupan
- Tidak tersedia
sehari-hari dan
perubahan
perilaku.

Terapeutik
- Buatlah materi
menggunakan
media yang
mudah dipahami
dan menarik
untuk menambah
minat dan
pemahaman
pasien.

Edukasi
- Teknik ini
bertujuan untuk
menekan
perasaan yang
emosional dan
bermanfaat untuk
merilekskan
pikiran dan
tubuhh. Sehinnga
posisi yang
nyaman dapat
menunjang
keefekitifan.

Kolaborasi
Tidak tersedia
5 Isolasi Social (D.0121) 3. terapi aktivitas (I.05186)
Kategori : relasional Definisi : menggunakan aktivitas
Subkategori : interaksi social fisik kognitif, social, dan spiritual
tertentu untuk memulihkan
Definisi : ketidak mampuan keterlibatan, frekuensi, atau durasi
untuk membina hubungan yang aktivitas atau kelompok
erat hangat, terbuka, dan
interdependen dengan orang lain. Observasi :
1. identifikasi deficit tingkat
Penyebab : aktivitas
1. keterlambatan perkembangan 2. indentifikasi kemampuan
2. ketidakmampuan menjalin berpartisipasi dalam aktivitas
hubungan yang memuaskan tertentu
3. ketidaksesuaian minat 3. identifikasi sumber daya ntuk
dengan tahap perkembangan aktivitas yang diinginkan
4. ketidaksesuaian nilai-nilai 4. identifikasi strategi
dengan norma meningkatkan partisipasi dalam
5. ketidaksesuaian perilaku aktivitas
social dengan norma 5, identifikasi makna aktivitas
6. perubahan penampilan fisik rutin dan waktu luang
7. perubahan status mental 6. monitor respon emosional fisik,
8, ketidakadekuatan sumber daya social, dan spiritual terhadapa
personal (mis. Disfungsi berduka, aktivitas
pengendalian diri buruk).
Terapeutik :
Gejala dan tanda mayor 1. fasilitasi focus pada kemampun
Subjektif : buka deficit yang dialami
1. merasa ingin sendirian 2. sepakati komitmen untuk
2. merasa tidak aman ditempat meningkatkan frekuensi dan
umum rentang aktivitas
Objektif : 3. fasilitasi memilih aktivitas dan
1. menarik diri tetapkan tujuan aktivitas yang
2. tidak berminat/menolak konsisten sesai kemampuan fisik
berinteraksi dengan orang lain psikologis, dan social
natau lingkung 4. koordinasikan pemilihan
Gejala dan tanda minor aktivitas sesuai usia
Subjektif : 5, fasilitas makna aktivitas yang
1.merasa berbeda dengan orang dipilih
lain 6. fasilitasi transportasi untuk
2. merasa asyik dengan pikiran menghadiri aktivitas.
sendiri 7. fasilitasi pasien dan keluarga
3. merasa tidak mempunyai dalam menyesuaiakan lingkungan
tujuan yang jelas untuk mengakomodasi aktivitas
Objektif : yang dipilih
1. afek datar 8. fasilitasi aktivitas fisik rutin
2. afek sedih sesuai kebutuhan
3. riwayat ditolak 9. fasilitasi aktivitas penggangti
4. menunjukkan permusuhan saatmengalami keterbatasan
5. tidak mampu memenuhi waktu energi atau gerak
harapan orang lain 10. libatkan keluarga dalam
6.kondisi difabel aktivitas
7. tindakan tidak berarti
8. tidak ad kontak mata Edukasi :
9. perkembangan terlambat 1. jelaskan metode aktivitas fisik
10. tidak bergairah/lesu sehari-hari
2. ajarkan cara melakukan
aktivitas yang dipilig
3. anjurkan melakukan aktivitas
fisik, social, spiritual, dan kognitif
dalam menjaga fungsi dan
kesehatan
4. anjurkan terlibat dalam
aktivitas kelompok atau terapi

Kolaborasi :
1. kolaborasi dengan terapis
okupasi dalam merencanakan dan
memonitor program aktivitas
2. rujuk pada pusat atau program
aktivitas komunitas

Anda mungkin juga menyukai