Anda di halaman 1dari 7

Rachmawati/Sumarno/Cahyani

81
EFEK ANTIBAKTERI SUPERNATAN JUS ANGGUR MERAH YANG DIISOLASI
DENGAN KECEPATAN SENTRIFUGASI 12.000 rpm TERHADAP PERTUMBUHAN
S. MUTANS

Dini Rachmawati*, Sumarno**, Anggi Wahyu Nur Cahyani*

Keywords: ABSTRACT
Red grape juice,
Streptococcus mutans, Background: Streptococcus mutans (S.mutans) is a gram-positive bacteria in
antibacterial oral cavity which produced acid as the common cause of dental caries. In order
to prevent the growth or kill Streptococcus mutans, antibacterial is required. Red
grape (Vitis vinifera) is suspected to contain antibacterial.
Method: An experimental study using the post test only control group design is
carried out to Streptococcus mutans with tube dilution method and streaking on
the Brain Heart Infusion. A range of concentration from 40%, 50%, 60%, 70%,
80%, 90%, 98%. The control group are group of bacteria and red grape juice
control.
Result: The analysis of Minimum Inhibitor Bactericidal (MIC) is show a difference
absorbent value as the given concentration (Anova, p<0,05). The correlation test
show is strong reciprocal association between concentration of res grape juice
and absorbent value (r=-0,978; p< 0,05). The analysis of Minimum Bactericidal
Concentration (MBC) is shows difference of the number of colonies as given
concentration (Anova, p<0,05). The correlation reveals a very strong reciprocal
association between concentration of red grape juice and the number of
Streptococcus mutans colonies growth (r=-0,925; p< 0,05).
Conclusion: The conclusion is supernatant of red grape juice has effect the
growth as antibacterial agent on Streptococcus mutans in vitro, with MIC at
concentration 60% and MBC at concentration 80%

PENDAHULUAN organik pembentuk gigi yang disebabkan oleh


interaksi mikroorganisme dengan karbohidrat
Masalah kesehatan gigi yang paling utama yang dapat difermentasikan. Faktor yang
adalah karies gigi dan penyakit periodontal 1. berpengaruh dalam pembentukan karies
Karies merupakan masalah kesehatan gigi dan adalah faktor host/inang, mikroorganisme,
mulut yang paling sering dijumpai di negara- substrat (makanan) dan waktu. Pada
negara industri dan mempengaruhi 60-90% faktor mikroorganisme, yang berpengaruh
anak-anak dan orang dewasa 2. Menurut hasil dalam pembentukan karies adalah bakteri
laporan nasional Riskesdas 2007, prevalensi Streptococcus mutans 4.
masalah gigi dan mulut di Indonesia mencapai Dewasa ini semakin banyak alternatif
23,5%. Demikian pula dengan prevalensi pengobatan menggunakan bahan alami
karies yang cukup tinggi yaitu 67,2%. sebagai antimikroba, karena bahan alami
Sementara itu, besarnya kerusakan gigi yang mempunyai efek samping yang rendah, kurang
belum ditangani dan memerlukan pencabutan toksis dan mempunyai sifat biodegrabilitas
maupun penumpatan adalah 25,2% 3. lebih tinggi jika dibandingkan dengan obat
Karies gigi merupakan penyakit infeksi konvensional5. Anggur merah merupakan
pada jaringan keras gigi dan bahan-bahan buah yang digemari oleh masyarakat. Anggur
*Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Brawijaya, **Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya
Korespondensi: dinipdgub@yahoo.com

ODONTO Dental Journal. Volume 3. Nomer 2. Desember 2016


EFEK ANTIBAKTERI SUPERNATAN JUS ANGGUR MERAH YANG DIISOLASI DENGAN KECEPATAN
82 SENTRIFUGASI 12.000 rpm TERHADAP PERTUMBUHAN S. MUTANS

bisa dikonsumsi langsung sebagai buah jus buah anggur merah (Vitis vinifera) yang
segar atau jus berbagai olahan makanan diisolasi dengan kecepatan sentrifugasi
atau minuman hingga kismis 6. Anggur dapat 12.000rpm digunakan sebagai antibakteri
mencegah kerusakan gigi karena memiliki Streptococcus mutans secara in vitro. Metode
kandungan antibakteri. Untuk mengoptimalkan ini meliputi dua tahap, yaitu tahap pengujian
senyawa antibakteri yang terkandung di bahan pada medium BHIB (Brain Heart
dalam anggur dapat dilakukan pengolahan Infusion Broth) untuk mengetahui KHM, serta
dengan menggunakan metode jus. Kelebihan tahap penggoresan pada media BHIA (Brain
metode jus ini yaitu dapat mengonsumsi buah- Heart Infusion Agar) untuk mengeahui KBM.
buahan yang praktis tanpa harus kehilangan Sampel Penelitian. Sampel penelitian
kandungan nutrisi buah tersebut dan juga berupa bakteri Streptococcus mutans yang
kandungan fenol yang lebih banyak pada diperoleh dari laboratorium mikrobiologi
jus anggur dibandingkan dengan memakan Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya.
buahnya secara langsung. Hal ini dikarenakan
biji anggur juga dihancurkan bersama kulit dan HASIL PENELITIAN
daging buah sehingga kandungan kandungan
yang bermanfaat pada biji anggur tidak Hasil Identifikasi Streptococcus mutans.
terbuang 7. Hasil streaking pada Brain Heart Infusion
Isolasi jus anggur merah (Vitis vinifera) Agar (BHIA) isolat bakteri Streptococus
merupakan langkah untuk mengetahui mutans menunjukkan koloni bakteri
komponen jus anggur yang dapat berpengaruh berbentuk bulat dengan permukaan sedikit
terhadap pertumbuhan bakteri Streptococcus cembung. Teksturnya halus, licin terkadang
mutans. Supernatan hasil isolasi sentrifugasi saling bertumpuk. Koloni berwarna kuning
12.000 rpm pada jus buah anggur merah keputihan dan sedikit tranparan. Koloni bakteri
terdapat beberapa zat antibakteri yaitu Streptococcus mutans sangat lengket dengan
flavonoid, tannin, antosianin dan reveratrol. Brain Heart Infusion Agar (BHIA). Pada
Penelitian tentang buah anggur sebagai perwarnaan gram dan pengamatan di bawah
antibakteri telah banyak dilakukan tetapi belum mikroskop dengan perbesaran 400x, didapatkan
ada penelitian mengenai potensi supernatan gambaran sel bakteri berbentuk bulat, lonjong
jus anggur merah (Vitis vinifera) yang diisolasi atau bulat lonjong berantai. Hasil tes katalase
dengan kecepatan sentrifugasi 12.000 rpm tidak terdapat adanya gelembung udara pada
terhadap pertumbuhan bakteri Streptococcus isolat bakteri Streptococcus mutans. Hasil
mutans secara in vitro. tes optochin bakteri Streptococcus mutans
menunjukkan hasil reaksi negatif yaitu dengan
METODE PENELITIAN tidak adanya zona hambatan di sekeliling disk
optochin. Serangkaian tes identifikasi bakteri
Desain Penelitian. Rancangan penelitian ini digunakan untuk memastikan bahwa isolat
adalah penelitian eksperimental dengan bakteri yang digunakan oleh peneliti adalah
rancangan post test only control group design benar bakteri Streptococcus mutans.
dengan menggunakan metode tube dilution Hasil Isolasi Jus Buah Anggur Merah (Vitis
untuk mengetahui pengaruh supernatan vinifera). Hasil isolasi jus buah anggur merah

ODONTO Dental Journal. Volume 3. Nomer 2. Desember 2016


Rachmawati/Sumarno/Cahyani
83

(Vitis vinifera) yaitu berwarna bening merah dengan mengamati tingkat kekeruhan pada
muda, ekstraknya encer dan jernih. Jika tabung berdasarkan 3 baris garis hitam yang
dicampur dengan aquades larutan tersebut tampak dibalik tabung tetapi dengan metode
menjadi homogen dengan warna bening merah tersebut hasil pengukurannya subyektif
muda. Apabila larutan tersebut dicampur karena pengukurannya dilakukan dengan
dengan Brain Heart Infusion Broth (BHIB) dan cara visual saja. Tabel 1 menunjukkan
diinkubasi 18-24 jam pada suhu 37oC, akan hasil dari pengukuran tingkat kejernihan
didapatkan larutan berwarna bening warna dengan menggunakan spektrofotometer.
merah muda dan terdapat sedikit debris di Satuan dari hasil spektrofotometer yaitu AU
bagian bawah tabung. (Astronomi Unit). Nilai spektrofotometer diukur
Hasil Uji Dilusi Tabung. KHM (Kadar berdasarkan tingkat kejernihan. Semakin jernih
Hambat Minimal) ditentukan dari mengukur suspensi maka nilai spektrofotometer semakin
tingkat kejernihan dengan menggunakan rendah dan sebaliknya semakin keruh suspensi
spektrofotometer. Penentuan KHM dengan maka semakin besar nilai spektrofotometer.
menggunakan spektrofotometer bertujuan Berdasarkan hasil spektrofotometer nilai KHM
untuk mengukur hasil tingkat kekeruhan supernatan jus buah anggur merah terhadap
secara obyektif dan mendapatkan angka Streptococcus mutans pada konsentrasi
yang valid. Pada penelitian seebelumnya 60%. Pada konsentrasi 60% hasil rerata
pengukuran untuk mencari nilai KHM dengan spektrofotometer sama dengan hasil rerata
menggunakan metode Mc Firland yaitu nilai kelompok kontrol bahan yaitu 0,656 AU.

Tabel 1. Hasil Spektrofotometer

ODONTO Dental Journal. Volume 3. Nomer 2. Desember 2016


EFEK ANTIBAKTERI SUPERNATAN JUS ANGGUR MERAH YANG DIISOLASI DENGAN KECEPATAN
84 SENTRIFUGASI 12.000 rpm TERHADAP PERTUMBUHAN S. MUTANS

Tabel 2. Hasil perhitungan koloni Streptococcus mutans pada media BHIA

Hasil Pengukuran Pertumbuhan bakteri Streptococcus mutans yang dihasilkan


Streptococcus mutans pada media BHIA pada media BHI dalam beberapa konsentrasi
(Brain Heart Infusion Agar). Berdasarkan jus buah anggur (Vitis vinifera) dan kontrol
hasil pertumbuhan dan penghitungan koloni positif. Jumlah koloni Streptococcus
bakteri Streptococcus mutans tersebut dapat mutans yang dihasilkan pada media BHI
ditentukan KBM (Kadar Bunuh Minimal) dari cenderung semakin menurun ketika diberi
jus buah anggur yaitu pada BHI yang tidak konsentrasi lebih tinggi. Dengan demikian
ditumbuhi koloni atau jumlah koloni kurang dapat dikatakan bahwa pemberian perlakuan
dari 0,1% dari Original inoculum. Masing- berupa supernatant jus buah anggur merah
masing plate dihitung jumlah koloni bakterinya mempunyai pengaruh sebagai antibakteri yang
dengan menggunakan colony counter. berbeda jika dibandingkan dengan kontrol
Pertumbuhan koloni pada Original inoculum bakteri pada media BHI agar tersebut.
(OI) juga dihitung yaitu terdapat hasil sebesar Data pada tabel 2 merupakan data
4960 CFU/Plate KBM pada konsentrasi jus hasil perhitungan jumlah koloni bakteri
80% pada isolate Streptococcus mutans yang Streptococcus mutans yang dihitung dengan
diteliti. Karena pada konsentrasi 80% jumlah menggunakan colony counter. Dari data
koloni Streptococcus mutans < dari 0,1% dari tersebut dibuat grafik rerata jumlah koloni yang
Original inoculum. menunjukkan hubungan antara pemberian
Hasil pengamatan terhadap jumlah koloni berbagai konsentrasi jus buah anggur dengan

ODONTO Dental Journal. Volume 3. Nomer 2. Desember 2016


Rachmawati/Sumarno/Cahyani
85

jumlah koloni Streptococcus mutans yang anggur merah (Vitis vinifera) dengan cara
tumbuh pada medium BHI. Pada tabel terlihat melakukan sentrifugasi pada suspensi jus
bahwa pada konsentrasi 80%, 90%, 98% yang telah dibuat. Sentrifugasi digunakan
sudah tidak terdapat pertumbuhan koloni dengan kecepatan 12.000 rpm. Kecepatan
bakteri, tetapi pada konsentrasi 40%, 50%, tersebut didapatkan dari hasil uji eksplorasi.
60%, 70% masih terdapat pertumbuhan Semakin besar kecepatan semakin jernih
bakteri Streptococcus mutans dengan jumlah suatu supensi dan semakin rendah nilai dari
sesuai dengan tabel 2. absorbansinya. Pada kecepatan 12.000 rpm
didapatkan hasil supernatan yang lebih jernih,
DISKUSI partikel yang didapatkan lebih kecil dan tingkat
absorbansi yang rendah. Pada penelitian
Pada penelitian ini, pemberian terapi ini yang digunakan ialah bagian supernatan
supernatan jus anggur merah (Vitis vinifera) dikarenakan pada bagian supernatan
terbukti memiliki pengaruh terhadap didapatkan bahan atau material yang larut
pertumbuhan bakteri Streptococcus mutans. dalam air, karena pada saat pencampuran
Hal ini ditunjukkan dengan semakin jernih media bakteri dan suspensi, dibutuhkan zat
suspensi pada metode dilusi tabung dan antibakteri yang larut dalam air 10.
terdapat penurunan jumlah koloninya pada Penelitian ini menggunakan dilusi tabung
media Brain Heart Infision Agar. Penurunan dengan cara menghitung koloni bakteri untuk
jumlah koloni pada setiap konsentrasi mencari KBM (Kadar Bunuh Minimal) dan
supernatan jus buah anggur merah disebabkan melihat hasil spektrofotometer untuk mencari
kemampuan supernatan jus anggur merah KHM (Kadar Hambat Minimal). Efek antibakteri
dalam membunuh bakteri, semakin tinggi dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu
konsentrasi supernatan jus buah anggur bakteriostatik dan bakterisidal. Bakteriostatik
merah maka semakin besar kemampuan dapat dilihat dengan nilai dari KHM sedangkan
sebagai antibakteri. Kemampuan supernatan bakterisidal dapat dilihat dengan menentukan
jus buah anggur dalam menghambat bakteri KBM. Cara menentukan nilai KHM dan nilai
Streptococcus mutans disebabkan karena KBM dengan cara metode dilusi tabung 11.
buah anggur merah mengandung zat Pada awalnya pengukuran untuk
antibakteri 8. mengetahui nilai Kadar Hambat Minimal
Metode jus digunakan karena dapat dengan menggunakan metode Mc Farland,
mengambil zat antibakteri yang terdapat tetapi karena metode ini bersifat sangat
pada buah anggur merah dengan metode subjektif dan tidak terdapat indikator yang
yang sederhana. Sehingga nantinya dapat pasti. Maka peneliti mengunakan cara
digunakan sebagai sebuah cara yang mudah pengukuran dengan spektrofotometer.
diaplikasikan kepada masyarakat sebagai Spektrofotometer merupakan alat untuk
antiseptik oral. Hal tersebut disebabkan karena mengukur nilai absorbansi. Nilai absorbansi
metode jus tidak menghilangkan kandungan dapat menunjukkan jumlah sel bakteri.
antibakteri yang terdapat pada buah anggur Sehingga pengukuran KHM bersifat obyektif
merah 9. dan pengukurannya menggunakan alat.
Tahap pembuatan supernatan jus buah Tingkat kekeruhan menjadi indikator adanya

ODONTO Dental Journal. Volume 3. Nomer 2. Desember 2016


EFEK ANTIBAKTERI SUPERNATAN JUS ANGGUR MERAH YANG DIISOLASI DENGAN KECEPATAN
86 SENTRIFUGASI 12.000 rpm TERHADAP PERTUMBUHAN S. MUTANS

pertumbuhan bakteri karena jumlah sel yang digunakan sebagai antibakteri adalah
bakteri dapat diukur dengan cara mengetahui supernatan, kemudian prosedurnya setelah
kekeruhan (turbiditas) kultur. Banyaknya sel dilakukan penghancuran dengan metode
yang diabsorbansi oleh spektrofotometer jus dilakukan sentrifugasi kecepatan 12.000
sebanding dengan banyaknya sel bakteri rpm.
pada batas-batas tertentu. Semakin keruh Kemampuan anggur dalam menghambat
atau semakin besar nilai dari absorbansi pertumbuhan Streptococcus mutans
semakin banyak sel bakterinya 12. Hasil dari (bakteriostatik) sesuai dengan penelitian yang
spektrofotometer tersebut dibandingkan dilakukan oleh Rikasari dan Whidia pada tahun
dengan nilai absorbansi kelompok kontrol. 2007 yang menujukkan bahwa kandungan
Nilai absorbansi yang rata-ratanya sama terdapat pada anggur mampu menekan
dengan kontrol bahan yaitu terdapat pada pertumbuhan bakteri mulut penyebab karies
konsentrasi 60%. Sehingga KHM didapatkan dan penyakit periodontal. Kandungan
pada konsentrasi 60%. antibakteri yang terdapat dalam anggur
Nilai KBM pada penelitian ini terdapat antara lain golongan polifenol (Resveratrol
pada konsentrasi 80% karena nilai KBM dan tannin), golongan Flavonoid (quarcentin,
ditentukan dengan melakukan penggoresan catechin, pectin, oecyantin) dan asam lemak
masing-masing konsentrasi pada media BHIA yaitu oleic acid, oleanolic acid, oleanolic
dan perhitungannya didapatkan <0,1% dari aldehyde, botulin, betulinic acid 13.
jumlah Original Iniculum6. Pada penelitian Mekanisme kerja antibakteri secara umum
yang dilakukan oleh Yanita Rikasari pada adalah merusak dinding sel, mengganggu
tahun 2007 didapatkan Kadar Bunuh Minimal permebilitas sel dan menghambat sintesis
(KBM) jus buah anggur (Vitis vinifera) varietas protein dan asam nukleat, namun mekanisme
Probolinggo Biru sebesar 50%. Penelitian kerja dari agen antimikroba juga dipengaruhi
yang berbeda untuk mengetahui perbandingan oleh tipe bakteri yang terpepar oleh
efek antibakteri jus buah anggur Merah (Vitis antimikroba tersebut14. Kandungan antibakteri
vinifera) terhadap Streptococcus mutans juga yang paling banyak pada anggur adalah fenol.
telah dilakukan oleh Febrina Whidya pada Mekanisme antibakteri fenol berikatan dengan
tahun 2007 didapatkan nilai KBM 100%. protein melalui ikatan hidrogen sehingga
Penelitian lain yang dilakukan oleh Manggiasih mengakibatkan struktur tiga dimensi protein
Metalitri pada tahun 2007 menunjukkan bahwa terganggu dan terbuka sehingga struktur
ekstrak kulit jus buah anggur (Vitis vinifera) acak tanpa adanya kerusakan pada struktur
varietas Probolinggo biru memiliki efek senyawa kovalen. Hal ini menyebabkan fungsi
antibakteri terhadap bakteri Streptococcus permeabilitas selektif, fungsi pengangkutan
mutans didapatkan Kadar Bunuh Minimal aktif, serta pengendalian susunan protein
pada konsentrasi 60%. Pada berbagai dari sel bakteri menjadi terganggu, sehingga
penelitian diatas didapatkan nilai KBM yang makromolekul dan ion dapat keluar dari
berbeda dengan penelitian ini, hal tersebut sel. Kemudian sel bakteri akan kehilangan
dikarenakan pada penelitian ini menggunakan bentuknya dan terjadilah lisis sehingga dapat
metode yang berbeda dengan penelitian lain. disimpulkan bahwa fenol memiliki kemampuan
Hal pembedanya yaitu pada penelitian ini untuk mendenaturasi protein dan merusak

ODONTO Dental Journal. Volume 3. Nomer 2. Desember 2016


Rachmawati/Sumarno/Cahyani
87
membran sel 15. 8. Kim. T, Silva. J.L, Jung Y.S. Antibacterial activity
of fresh and processed red muscadine juice and
the role of their polar compounds o escheria coli.
KESIMPULAN Mississipi. Jounal Cmpilation. 2008.
9. Sakagam, Hirosi. Asano Kazuhito. Satoh, kazue.
Anti-stress, Anti HIV and Viamin C-synergized
Berdasarkan hasil penelitian dan Radical Scavenging Activity of Mulberry Juice
Fraction. Tokyo. In vivo. 2007.
pembahasan maka dapat diambil kesimpulan: 10. Dzen, SM., Roekistiningsih, Sanarto, S., Winarsih,
1. Jus buah anggur merah (Vitis venifera) S. Bakteriologi Medik. Malang: Bayumedia
Publishing. 2003.
yang diisolasi dengan kecepatan 11. Purwoko, Tjahjadi. 2007. Fisiologi Mikroba. Bumi
sentrifugasi 12.000 rpm mempunyai Aksara. Jakarta.
12. Rikasari. 2007. Antibakteri jus buah anggur varietas
efek antibakteri terhadap Streptococcus
Probolinggo biru terhdap S.mutans. Jakarta. digilib
mutans secara in vitro ui.
13. Rhodes, P.L. antimicrobial factor from Grapes.
2. Kadar Hambat Minimum (KHM) jus buah
University of Auckland. http;//researchspace.
anggur merah (Vitis vinifera) yang diisolasi auckland.ac.nz/bitstream/2292/335/8/01front.pdf
dengan kecepatan sentrifugasi 12.000 Action. 2004.

rpm terhadap Streptococcus mutans


adalah pada konsentrasi 60% sedangkan
Kadar Bunuh Minimum (KBM) jus buah
anggur merah (Vitis venifera) yang
diisolasi dengan kecepatan sentrifugasi
12.000rpm terhadap Streptococcus
mutans adalah pada konsentrasi 80%.

DAFTAR PUSTAKA

1. Loesche WJ. Chemotherapy of dental plaque


infections. Oral Sci Rev. 2012; 9:65–107.
2. WHO. The World Oral Health Report 2003;
Continous improvement or Oral Health 21th century
– the approach of the WHO Global Oral Helath
Programme. Oral Health Programme & Departement
for Noncomunicable Disease Prevention and Health
Promotion. Geneva.2003; P. 4
3. Depkes RI. Laporan Nasional 2007: Riset Kesehatan
Dasar (RISKESDAS) 2007. Badan Penelitian dan
pengembangan Depkes RI. Jakarta. 2008. Hal. 142-
144
4. Kidd and Smith. Pickard’s of manual operative
Dentistry 8ed. Oxford. Oxford University Press.
2003.
5. Kalemba, D. and Kunicka, A. Antibacterial an
Antifungal Properties of Essential Oils. Current
Medicinal Chemistry 10. 2003.
6. Rikasari. Antibakteri jus buah anggur varietas
Probolinggo biru terhdap S.mutans. Jakarta. digilib
ui. 2007.
7. Puspitasari. Uji Efektivitas Ekstrak Ethanol Biji Buah
Anggur (Vitis vinifera) sebagai Antibakteri Terhadap
Streptococcus mutans. Tugas Akhir. Fakulas
Kedokteran Universitas Brawijaya Malang. 2008.

ODONTO Dental Journal. Volume 3. Nomer 2. Desember 2016

Anda mungkin juga menyukai