PEMBAHASAN
Berdasarkan tabel capaian program gizi dapat dilihat prioritas masalah di puskesmas dan
mengurutkannya sesuai dengan prioritas masalah utama yang harus diselesaikan. Berikut
tabel prioritas masalah program gizi di puskesmas.
Angka
Faktor Determinan
Kejadian
JKN/BPJS 98
Air bersih 3
Kecacingan 8
Jamban Sehat 23
Imunisasi 31
Merokok 148
KEK 17
Penyakit Penyerta 1
Pola Asuh 1
Faktor Determinan
0% 0%
5% JKN/BPJS
30% Air bersih
Kecacingan
Jamban Sehat
45%
Imunisasi
7% Merokok
1%
9% KEK
3%
Penyakit Penyerta
Pola Asuh
Berdasarkan diagram diatas dapat disimpulkan bahwa faktor determinan terbesar pada pendataan
balita stunting yaitu merokok. Hal ini terjadi karena masih banyaknya anggota keluarga yang
merokok disekitar balita stunting sehingga menyebabkan pertumbuhan dan perkembangan anak
terganggu.
Dari berbagai program gizi yang ada didapatkan beberapa masalah dalam pelaksanaan
program gizi tersebut, diantaranya sebagai berikut :
Masalah yang ditemui yaitu ibu yang baru saja melahirkan belum melakukan IMD
(Inisiasi Menyusui Dini). Padahal IMD sangat penting dilakukan untuk mempererat
kasih sayang ibu dan anak. Selain itu, air susu pertama keluar (kolostrum) sangat baik
dikonsumsi oleh bayi karena manfaatnya yang baik untuk imun, pertumbuhan dan
perkembangan anak.
Masalah lain yang ditemu saat dilapangan yaitu ibu yang memberikan MP-ASI
dibawah usia 6 bulan. Hal ini terjadi karena kurangnya pengetahuan ibu tentang
pengaruh ASI dan MP-ASI. ASI diberikan selama 6 bulan pertama kepada anak
sedangkan MP-ASI diberikan diusia 6 – 24 bulan. Dalam pemberiannya, MP-ASI
diberikan sesuai dengan kemampuan dan usia bayi, tidak langsung diberikan makanan
begitu saja karena dapat merusak sistem penvernaan bayi.
2. Pemberian tablet Fe
Pada pemberian tablet Fe bagi remaja maupun ibu hami. Tablet Fe hanya disimpan
tanpa dikonsumsi. Hal ini sangat disayangkan karena manfaat dari tablet Fe sangat
baik bila dikonsumsi. Maka dari itu perlu dilakukan penyuluhann kepada remaja putri
dan ibu hamil tentang manfaat dari tablet Fe dan merangkul yang tidak mau
mengonsumsi tablet Fe agar mau dan patuh untuk mengonsumsinya. Selain itu,
dibutuhkannya dukungan untuk mengonsumsi tablet Fe tersebut.
Pemberian obat cacing dilakukan ke sekolah dasar yang disasarkan pada anak sekolah
dasar di semua sekolah yang berada di wilayah kerja Puskesmas Koto Baru
Simalanggang. Pada pemberian obat cacing ke sekolah dilakukan sedikit penyuluhan
dan pengarahan tentang pentingnya mengonsumsi obat cacing dan cara meminum
obat tersebut. Namun, masih banyak siswa yang tidak patuh untuk mengonsumsi obat
tersebut.