Anda di halaman 1dari 4

BAB IV

PEMBAHASAN

4.1 Program Gizi di Puskesmas

4.1.1 Hasil Capaian Program Gizi Puskesmas


Program – program yang dilaksanakan oleh puskesmas sudah ada beberapa capaian target
yang sudah tercapai sesuai indikator yang ditetapkan. Dari hasil capaian program gizi
puskesmas, dari 20 program gizi yang ada hanya 7 program yang mencapai target indikator
keberhasilan program gizi. Sedangkan 13 program lain nya belum mencapai target yang
ditentukan. Berikut beberapa program gizi dan hasil capaian program gizi di Puskesmas Koto
Baru Simalanggang tahun 2020:

NO INDIKATOR PROGRAM GIZI TARGET ( % ) CAPAIAN ( % )


1 Persentase Balita Underweight 17 8,9
2 Persentase Balita Stunting 28 10,7
3 Persentase Balita Wasting 9,5 7,6
4 Persentase Ibu Hamil Anemia 28 13,63
Persentase Bayi Dengan Berat Badan Lahir Rendah ( Berat
5 8 1,39
Badan < 2500 Gr )
Persentase Bayi Usia Kurang Dari 6 Bulan Mendapat Asi
6 50 76,89
Eksklusif
7 Persentase Bayi Usia 6 Bulan Mendapat Asi Eksklusif 50 70,2
Persentase Ibu Hamil Yang Mendapatkan Tablet Tambah
8 98 71,4
Darah ( Ttd) Minimal 90 Tablet Selama Hamil
Persentase Ibu Hamil Kurang Energi Kronik ( Kek ) Yang
9 95 100
Mendapat Makanan Tambahan
Persentase Balita Kurus Yang Mendapat Makanan
10 90 100
Tambahan
11 Persentase Remaja Puteri Mendapat Makanan Tambahan 30 0
12 Persentase Bayi Yang Baru Lahir Mendapat Imd 50 100
13 Persentase Balita Yang Ditimbang Berat Badannya 85 77,96
14 Persentase Balita Yang Yang Mempunyai Buku Kia / Kms 80 100

15 Persentase Balita Yang Naik Berat Badannya 90 84,6


Persentase Balita Yang Tidak Naik Berat Badannya Dua
16 4 1,09
Kali Berturut – Turut
17 Persentase Balita 6 - 59 Bulan Mendapat Kapsul Vitamin A 90 69,8

18 Persentasi Ibu Nifas Mendapat Kapsul Vitamin A 98 78

Persenatse Rumah Tangga Mengkonsumsi Garam


19 90 97,81
Beryodium
Persentase Kasus Balita Gizi Buruk Yang Mendapat
20 100 0
Perawatan

Berdasarkan tabel capaian program gizi dapat dilihat prioritas masalah di puskesmas dan
mengurutkannya sesuai dengan prioritas masalah utama yang harus diselesaikan. Berikut
tabel prioritas masalah program gizi di puskesmas.

INDIKATOR PROGRAM TARGET CAPAIAN SELISIH RANGKING


NO
GIZI (%) (%) (%)
1 Persentase Balita Underweight 17 8,9 -8,1 13
2 Persentase Balita Stunting 28 10,7 -17,3 15
3 Persentase Balita Wasting 9,5 7,6 -1,9 8
4 Persentase Ibu Hamil Anemia 28 13,63 -14,7 14
Persentase Bayi Dengan Berat
5 Badan Lahir Rendah ( Berat 8 1,39 -6,61 11
Badan < 2500 Gr )
Persentase Bayi Usia Kurang
6 Dari 6 Bulan Mendapat Asi 50 76,89 26,89 2
Eksklusif
Persentase Bayi Usia 6 Bulan
7 50 70,2 20,2 3
Mendapat Asi Eksklusif
Persentase Ibu Hamil Yang
Mendapatkan Tablet Tambah
8 98 71,4 -26,6 18
Darah ( Ttd) Minimal 90
Tablet Selama Hamil
Persentase Ibu Hamil Kurang
9 Energi Kronik ( Kek ) Yang 95 100 5 7
Mendapat Makanan Tambahan
Persentase Balita Kurus Yang
10 90 100 10 5
Mendapat Makanan Tambahan
Persentase Remaja Puteri
11 30 0 -30 19
Mendapat Makanan Tambahan
Persentase Bayi Yang Baru
12 50 100 50 1
Lahir Mendapat Imd
Persentase Balita Yang
13 85 77,96 -7,04 12
Ditimbang Berat Badannya
Persentase Balita Yang Yang
14 80 100 20 4
Mempunyai Buku Kia / Kms
Persentase Balita Yang Naik
15 90 84,6 -5,4 10
Berat Badannya
Persentase Balita Yang Tidak
16 Naik Berat Badannya Dua Kali 4 1,09 -2,91 9
Berturut – Turut
Persentase Balita 6 - 59 Bulan
17 90 69,8 -20,2 17
Mendapat Kapsul Vitamin A
Persentasi Ibu Nifas Mendapat
18 98 78 -20 16
Kapsul Vitamin A
Persenatse Rumah Tangga
19 Mengkonsumsi Garam 90 97,81 7,81 6
Beryodium
Persentase Kasus Balita Gizi
20 Buruk Yang Mendapat 100 0 -100 20
Perawatan

Berdasarkan metode perbandingan target dan pencapaian program tahunan, diperoleh


masalah prioritas yaitu stunting. Dari hasil pencapaian selisih capaian dan target program gizi
di Puskesmas Koto Baru Simalanggang sebesar 17,3 %. Hal ini disebabkan oleh faktor
determinan keluarga.

Faktor Determinan Keluarga

Angka
Faktor Determinan
Kejadian
JKN/BPJS 98
Air bersih 3
Kecacingan 8
Jamban Sehat 23
Imunisasi 31
Merokok 148
KEK 17
Penyakit Penyerta 1
Pola Asuh 1

Faktor Determinan
0% 0%

5% JKN/BPJS
30% Air bersih
Kecacingan
Jamban Sehat
45%
Imunisasi
7% Merokok
1%
9% KEK
3%
Penyakit Penyerta
Pola Asuh

Berdasarkan diagram diatas dapat disimpulkan bahwa faktor determinan terbesar pada pendataan
balita stunting yaitu merokok. Hal ini terjadi karena masih banyaknya anggota keluarga yang
merokok disekitar balita stunting sehingga menyebabkan pertumbuhan dan perkembangan anak
terganggu.

Dari berbagai program gizi yang ada didapatkan beberapa masalah dalam pelaksanaan
program gizi tersebut, diantaranya sebagai berikut :

1. ASI Eksklusif dan MP-ASI

Masalah yang ditemui yaitu ibu yang baru saja melahirkan belum melakukan IMD
(Inisiasi Menyusui Dini). Padahal IMD sangat penting dilakukan untuk mempererat
kasih sayang ibu dan anak. Selain itu, air susu pertama keluar (kolostrum) sangat baik
dikonsumsi oleh bayi karena manfaatnya yang baik untuk imun, pertumbuhan dan
perkembangan anak.

Masalah lain yang ditemu saat dilapangan yaitu ibu yang memberikan MP-ASI
dibawah usia 6 bulan. Hal ini terjadi karena kurangnya pengetahuan ibu tentang
pengaruh ASI dan MP-ASI. ASI diberikan selama 6 bulan pertama kepada anak
sedangkan MP-ASI diberikan diusia 6 – 24 bulan. Dalam pemberiannya, MP-ASI
diberikan sesuai dengan kemampuan dan usia bayi, tidak langsung diberikan makanan
begitu saja karena dapat merusak sistem penvernaan bayi.

2. Pemberian tablet Fe

Pada pemberian tablet Fe bagi remaja maupun ibu hami. Tablet Fe hanya disimpan
tanpa dikonsumsi. Hal ini sangat disayangkan karena manfaat dari tablet Fe sangat
baik bila dikonsumsi. Maka dari itu perlu dilakukan penyuluhann kepada remaja putri
dan ibu hamil tentang manfaat dari tablet Fe dan merangkul yang tidak mau
mengonsumsi tablet Fe agar mau dan patuh untuk mengonsumsinya. Selain itu,
dibutuhkannya dukungan untuk mengonsumsi tablet Fe tersebut.

3. Pemberian Obat Cacing

Pemberian obat cacing dilakukan ke sekolah dasar yang disasarkan pada anak sekolah
dasar di semua sekolah yang berada di wilayah kerja Puskesmas Koto Baru
Simalanggang. Pada pemberian obat cacing ke sekolah dilakukan sedikit penyuluhan
dan pengarahan tentang pentingnya mengonsumsi obat cacing dan cara meminum
obat tersebut. Namun, masih banyak siswa yang tidak patuh untuk mengonsumsi obat
tersebut.

Anda mungkin juga menyukai