Anda di halaman 1dari 42

TATANIAGA

PERTANIAN
(Tataniaga = pemasaran = distribusi = dagang =marketing)
DEFINISI :

 Tataniaga adalah semacam kegiatan ekonomi


yang berfungsi membawa atau menyampaikan
barang dari produsen ke konsumen, atau

 Tataniaga adalah segala sesuatu yang


menyangkut aturan permainan dalam hal
perdagangan barang-barang.
Saluran dan lembaga pemasaran
 Aliran barang dari produsen ke konsumen terjadi karena
adanya peranan lembaga pemasaran.

 Lembaga pemasaran merupakan badan usaha atau individu


yg menyelenggarakan pemasaran, menyalurkan jasa dan
komoditas dari produsen ke konsumen akhir serta mempunyai
hubungan dengan badan usaha atau individu lainnya.

 Dalam upaya utk memperlancar proses pengaliran arus


barang/jasa dari produsen ke konsumen perlu
dipertimbangkan saluran pemasaran yang akan digunakan.

 Saluran pemasaran yang dipakai dapat sederhana dapat


pula rumit tergantung dari :
1. Sistem pasar
2. Macam komoditas
Supply Chain

 SCM is an advancement of traditional


Operations Management
 Traditional Operations Management
 MAKE only
 Supply Chain Management
 SOURCE(n-1), MAKE(n) and DELIVER(n+1)
Industrial Eng, System Design,
Business Mngt, OR, etc

Input Output

MAKE
Processing Industry

A Traditional Operations Management


SOURCE(n-1) MAKE(n) DELIVER(n+1)

Customer 1
Supplier 1

Industry 1

..…
..….

…..
Customer k
Supplier i

Industry j

An Illustration of SCM Model


Supply Chain

 All facilities, functions, activities, associated with


flow and transformation of goods and services
from raw materials to customer, as well as the
associated information flows
 Customers  Domestic and Overseas (Export)
 An integrated group of processes to “source,”
“make,” and “deliver” products (goods, services,
information)
Supply Chain Processes
Saluran Tataniaga
Produsen Produsen Produsen Produsen

Pengumpul Pengumpul

Ped. Besar

Ped. Pengecer Ped. Pengecer Ped. Pengecer

Konsumen Akhir Konsumen Akhir Konsumen Akhir Konsumen Akhir

Saluran Saluran Saluran Saluran


Tiga tingkat Dua tingkat Satu tingkat Nol tingkat
Lembaga-lembaga Tataniaga
 Pedagang pengumpul (lokal assemblers) yaitu pedagang yang
membeli hasil-hasil pertanian dari petani-petani produsen,
kemudian hasil itu dikumpulkan pada suatu atau beberapa
tempat dan dijual kepada pedagang-pedagang lainnya.

 Pedagang penerima dan penyebar (wholesaler), yaitu


pedagang yang membeli barang dalam jumlah yang besar dari
pedagang-pedagang pengumpul yang kemudian barang itu
disimpan untuk dijual kepada pedagang-pedagang lain. Mereka
yang menerima barang dan kemudian menjualnya ke
pedagang pengecer disebut pedagang penyebar (wholesaler
distributor), sedang yang tidak langsung menjualnya ke
pedagang pengecer disebut pedagang penerima (wholesaler
receiver), keduanya sering disebut Jobber.

 Pedagang pengecer (retailer) yaitu mereka yang secara


langsung menjual atau mengecerkan barang kepada
konsumen.
Tataniaga pertanian meliputi :
 Pemasaran barang-barang yang dihasilkan petani

 Pemasaran sarana produksi pertanian :


1. Pupuk
2. Obat-obatan distribusi
3. Alat-alat pertanian

Perdagangan x perdagangan
Distribusi pengumpulan
Ped.besar Ped. Besar
penerima penyebar

Pabrik
penggilingan

Ped.pengumpul Ped.Pengecer

Petani konsumen
Saluran pemasaran kubis dari Desa Cisurupan-Bogor
(Reni Sunadi, 2000)

Produsen

Ped. Pengumpul
Komisioner
lokal

Ped.Pengumpul
kecamatan

Saluran pemasaran 1
Ped. Besar

Saluran pemasaran II
Ped. Pengecer
Saluran pemasaran III

Konsumen
Masalah-masalah dalam tataniaga pertanian :

 Produksi diperoleh dari usaha kecil-


kecilan (small scale production)

 Produksi bersifat musiman

 Produksi berpencar

 Produk-produk hasil pertanian bersifat


berat (bulky), mengambil banyak tempat
(voluminous) dan cepat atau mudah
busuk (perishable)
Fungsi-fungsi tataniaga

 Fungsi tataniaga yaitu mengusahakan agar pembeli


memperoleh barang yang diinginkan pada tempat, waktu,
bentuk dan harga yang tepat.
Fungsi Pengangkutan

Fungsi Penyimpanan

Fungsi tataniaga
Fungsi Pengolahan

Fungsi pembiayaan
Fungsi Pengangkutan
 Yaitu suatu fungsi yang meliputi kegiatan yang ditujukan untuk
menggerakkan barang-barang dari tempat produksi ke tempat
di mana barang tsb dibutuhkan.

 Mencakup kegiatan :
1. Memilih alat angkut
2. Perencanaan
3. Biaya-biaya yang diperlukan

 Upaya menurunkan biaya pengangkutan :


1. Membuka dan memperbaiki jaringan jalan
2. Menggunakan fasilitas pengangkutan dan kapasitas angkut
dengan jarak bepergian yang max.
3. Mengurangi pembusukan, kerusakan dan susut selama perjalanan
4. Adanya keseragaman tarif angkutan dan mengurangi pajak bagi
perusahaan angkutan.
Fungsi Penyimpanan
 Bertujuan utk memperlakukan benda atau barang guna menjamin
ketersediaan barang yg bersangkutan pada waktu yang dibutuhkan.

 Hasil pert. Musiman dibutuhkan tiap hari penyimpanan

kegunaan waktu (time utility)

 Penyimpanan jaminan stabilitas harga ?

 Produksi harga disimpan barang yang beredar


harga

 Produksi harga simpanan dikeluarkan barang yang beredar


harga

 Fungsi penyimpanan meliputi kegiatan :


1. Menampung dan menjaga ketersediaan secara terus menerus hasil yg diperoleh
dari proses produksi yang bersifat musiman
2. Menjaga kelancaran dari pengaliran barang-barang setiap saat tanpa ada
hambatan-hambatan.
Fungsi Pengolahan

pengolahan

Value added
(nilai tambah)

Kepuasan Memperluas Perangsang Lapangan


produk harga
konsumen pasar industri lain kerja

konsekwensi

Biaya

peralatan Pembayaran TK
Fungsi Pembiayaan

 Bertujuan utk mencari atau mengurus dana baik berupa uang


cash maupun berupa kredit utk dipakai membiayai segala usaha
yg ditujukan utk mengalirkan barang dari produsen ke konsumen.

 Biaya tataniaga yaitu biaya yang dikeluarkan dalam proses


pergerakan barang dari produsen ke konsumen

 Pos-pos pengeluaran yg mrpkan biaya tataniaga hasil-hasil


pertanian : pengangkutan, penyimpanan, resiko-resiko, bunga
kredit, pengepakan, pengolahan, pajak, dll.

 Faktor-faktor yang mempengaruhi biaya tataniaga :


1. Letak lokasi/pusat produksi ke pusat konsumsi
2. Jenis komoditi/barang
3. Kerusakan
4. Penyusutan
5. kehilangan
Biaya pemasaran

 Adalah biaya yang dikeluarkan utk keperluan pemasaran,


meliputi : biaya angkut, biaya pengeringan, pungutan
retribusi, dll.

 Besarnya biaya pemasaran tergantung pada :


1. Jenis komoditas
2. Lokasi pemasaran
3. Macam lembaga pemasaran dan efektivitas pemasaran yang
dilakukan
Keuntungan pemasaran

 Selisih antara harga yang dibayarkan ke produsen dan harga


yang diberikan oleh konsumen disebut juga marketing margin
Analisis Tataniaga Pertanian
 Pendekatan Fungsi (The Functional Approach)
 Pendekatan Kelembagaan (The Institutional Approach)
 Pendekatan sistem (input-output system, power system,
communications system dan the behavioral system for
adapting to internal and external change)
 Pendekatan S - C – P (structure-conduct-performance
Approach)
Pendekatan Fungsi (The Functional
Approach)
1. Fungsi Pertukaran : kegiatan yang
memperlancar perpindahan hak milik
barang dan jasa yang dipasarkan; terdiri
dari fungsi pembelian dan penjualan.
2. Fungsi Fisik : semua tindakan yang langsung
berhubungan dengan barang dan jasa, shg
menimbulkan kegunaan tempat, bentuk
dan waktu; terdiri dari fungsi penyimpanan,
pengangkutan dan fungsi pengolahan.
3. Fungsi Fasilitas : semua tindakan yang
bertujuan untuk memperlancar kegiatan
pertukaran yang terjadi antara produsen
dan konsumen; terdiri dari fungsi
standardisasi dan grading, fungsi keuangan,
fungsi penanggungan resiko dan fungsi
intelijen pemasaran (informasi pasar).
back
Pendekatan Kelembagaan
(The Institutional Approach)
 Kelembagaan tataniaga adalah berbagai organisasi bisnis
atau kelompok bisnis yang melaksanakan aktivitas bisnis
(fungsi-fungsi tataniaga).
 Kelompok ini terdiri dari :
1. Pedagang perantara (Merchant middlemen) yang memiliki
dan menguasai produk yaitu pedagang eceran dan
pedagang grosir.
Lanjutan ….
2. Agen perantara (Agent middlemen), hanya menguasai produk
yaitu broker dan komesioner.

3. Spekulator (Speculative middlemen), adalah pedagang perantara


yang membeli-menjual produk untuk mencari keuntungan
dengan memanfaatkan adanya pergerakan harga (minimal-
maksimal). Biasanya spekulator bekerja dalam jangka pendek,
memanfaatkan fluktuasi harga.
Lanjutan ….
4. Pengolah dan Pabrikan (Processors and manufacturers), adalah
kelompok bisnis yang aktifitasnya menangani produk dan
mengubah bentuk yaitu bahan baku menjadi bahan setengah
jadi atau produk akhir.
5. Organisasi pendukung (Facilitative organization) yang
membantu memperlancar aktivitas tataniaga, misal peraturan-
peraturan pemerintah, pelelangan dan asosiasi importir dan
eksportir.

back
Pendekatan Structure-Conduct-
Performance
 SCP approach  pendekatan organisasi pasar
yang mencakup atau mengkombinasikan semua
aspek dari sistem tataniaga yaitu S (market
structure), C (market conduct) dan P (market
performance).
 Market Structure dapat diartikan sebagai
karakteristik dari produk maupun institusi yang
terlibat pada pasar tersebut yang merupakan
resultan atau saling mempengaruhi dari market
conduct (perilaku pasar) dan market performance
(keragaan pasar).
 Market Structure dapat diartikan sebagai tipe
atau jenis-jenis pasar.
Lanjutan…
 Market Conduct  perilaku partisipan (pembeli
dan penjual), strategi atau reaksi yang dilakukan
partisipan pasar secara individu atau kelompok,
dalam hubungan kompetitif atau negosiasi
terhadap partisipan lainnya untuk mencapai
tujuan pemasaran tertentu.
 Misal : praktek-praktek bisnis yang dilakukan
produsen/ perusahaan dalam kebijakan
penentuan harga, promosi penjualan dan
berbagai strategi penjualan lainnya yang
dilakukan untuk mencapai hasil pasar yang
spesifik.
 Hubungan kompetitif (sebelum kesepakatan)
dan hubungan negosiatif (setelah ada
kesepakatan) secara aggregat diantara penjual
dan pembeli  dicerminkan oleh Market
Conduct.
 Hubungan kompetitif diperlukan untuk mengubah strategi
produsen/perusahaan dalam sistem pemasaran komoditas 
pendorong untuk mencari biaya organisasi yang menurun,
pengembangan teknologi baru, produk baru atau diferensiasi
dan teknik-tekhnik dalam pemasaran sehingga menghasilkan
efisiensi pemasaran atau kepuasan konsumen yang maksimal.
 Hubungan Kompetitif adalah Efisien !!!
Lanjutan…

 Market Performance  keragaan pasar yang


merupakan hasil atau pengaruh dari market
structure dan market conduct yang dalam realita
dapat terlihat dari produk, harga dan biaya pada
pasar-pasar tertentu.
 Misal : efisiensi harga atau biaya produksi, biaya
promosi penjualan (termasuk nilai informasi),
volume penjualan dan efisiensi pertukaran.
Fokus dari Pemasaran Pangan yang
Kompetitif
1. Kebebasan konsumen memilih yang diinginkan untuk dikonsumsi.
2. Kebebasan perusahaan untuk mengembangkan produk baru dan
pemasaran yang sesuai
3. Kebebasan perusahaan baru masuk ke industri
4. Kebebasan petani membuat keputusan apa dan bagaimana
produksi
5. Kebebasan pembeli dan penjual bersama-sama dalam tawar-
menawar untuk mencapai hasil yang saling menguntungkan
dalam pertukaran
Efisiensi Tataniaga Pertanian
 Efisiensi tataniaga merupakan ukuran dari
perbandingan (ratio) dari nilai output dengan
input tataniaga.
 Nilai output merupakan penilaian dari konsumen
terhadap barang / jasa yang dikonsumsi,
penilaian tersebut tidak hanya secara fisik tetapi
juga penilaian dari atribut-atribut produk/jasa
tersebut yang menciptakan nilai kepuasan bagi
konsumen.
 Nilai input adalah semua biaya tataniaga yg
timbul karena adanya sistem tataniaga tersebut,
termasuk kedalam biaya tataniaga adalah
keuntungan yang diterima lembaga-lembaga
tataniaga.
 Efisiensi tataniaga ada dua yaitu efisiensi
operasional (ratio I – O) dan efisiensi harga
(sebaran harga atau adanya alternatif pilihan).
EFISIENSI TATANIAGA PERTANIAN
1. Efisiensi operasional  bagaimana ratio I-O,
salah satu indikator yg dapat mengkaji Marjin
Tataniaga dan Farmer’s share.
 Marketing Input  Sumberdaya yang
dipergunakan: Tenaga Kerja, Mesin, Bahan-
bahan dll
 Marketing Output  Kegunaan waktu, Tempat,
Bentuk dan Kepemilikan yang ditujukan untuk
 Kepuasan Konsumen
Efisiensi Operasional ditunjukkan pada kondisi :
 Menurunnya biaya, tanpa menurunkan kepuasan
konsumen
 Meningkatnya kepuasan konsumen tanpa
meningkatkan biaya
 Meningkatkan kepuasan konsumen dengan
peningkatan biaya  tetapi Tambahan Nilai Output >
Tambahan Nilai Input
2. Efisiensi Harga
 Suatu kondisi harga dimana konsumen
menyenangi
 Ada alternatif pilihan bagi konsumen maupun
produsen / penjual
 Perbedaan harga (Price Tags) yang ada di
sistem pasar yang berbeda mencerminkan
biaya yang berbeda akibat adanya alternatif
pilihan bagi konsumen.
 Produsen/perusahaan akan responsif masuk
atau keluar dari sistem karena untung atau
rugi akibat “Price Tags” tersebut.
 Analisis efisiensi harga, indikatornya
mempergunakan tingkat keterpaduan pasar
yaitu ada atau tidaknya keterpaduan
(integrasi) antara harga di tingkat pasar
acuan dengan harga di tingkat pasar
pengikutnya.
Efisiensi Operasional dengan Efisiensi Harga
sering bertentangan :
 Adanya teknik baru pemasaran 
meningkatkan efisiensi operasional (biaya rata-
rata turun) dan meningkatkan skala usaha
sehingga dapat menurunkan pendapatan
perusahaan lain yang terlibat. Berkurangnya
perusahaan yang terlibat  menurunkan efisiensi
harga, karena alternatif menurun.
 Grading  meningkatkan efisiensi harga dan
menurunkan efisiensi operasional.
Tidak perlu dipermasalahkan, perbaiki keragaan
pasar dan biar konsumen yang memilih 
konsumen puas / kepuasan konsumen
merupakan tujuan dari tataniaga atau
pemasaran. Tentunya juga menguntungkan bagi
produsen, terutama petani.
Rantai Pasok Produk Agroindustri

Konsumen Riteller Agroindustri Collector Petani

Lemah, Risiko Tinggi


Risiko lebih rendah & nilai
dan nilai tambah
tambah relatif tinggi
rendah

Rantai
pasok kesenjangan informasi dan distorsi sistem
berkelanjuta pasokan
n

Manajemen rantai
pasok produk
SPK Cerdas Agroindustri

Sumber: Deptan (2007)


Manajemen Rantai Pasok (Vanany et al. 2009)

Mempunyai
Dalam situasi yang
berbagai tujuan dan
komplek dan
alternatif yang
probabilistik
konflik
Manajemen rantai
pasok komoditi
dan produk
Agroindustri

Berkaitan dengan Pengambilan


permasalahan yang keputusan dibatasi
tidak terstruktur waktu

Sistem pendukung
pengambilan
keputusan cerdas

Sistem inteligent Tindakan tepat & Expert


sesuai kondisi
nyata
Roadmap Penelitian IDSS Rantai Pasok
DSS dengan Hard Rancang bangun system penunjang keputusan agroindustri dengan
system methodologi menggunakan metode simulasi, optimasi dan model-model
matematika dan statistika yang deterministik

Intelligence system / Rancang bangun system cerdas dalam aplikasi agroindustri dengan
artificial intelligence menggunakan aplikasi system intelligence seperti logika fuzzy, jaringan
syaraf tiruan dan algoritma genetika

Rancang bangun system penunjang keputusan pengembangan


DSS dengan Soft
agroindustri dengan menggunakan methodology soft system seperti
system methodologi
penggunaan AHP, ANP, ISM, DEA, dan MEMCDM

Rancang bangun system penunjang pengambilan keputusan cerdas


Intelligence DSS for
pengembangan agroindustri dengan menggunakan metode gabungan
agroindustri
hard system methodology dan soft system methodologi

Rancang bangun system penunjang pengambilan keputusan untuk


DSS for Supply Chain
pengukuran kinerja rantai pasok perishable product agroindustri
management
dengan menggunakan SCOR (supply Chain Operation Reference)

Rancang bangun system penunjang pengambilan keputusan cerdas


Intelligence DSS for
rantai pasok terintegrasi, multi stages dan multi user untuk product
Supply Chain
agroindustri dengan menggunakan soft dan hard system methodologi
Kerangka Pikir Penelitian
Permasalahan

Ranah Basis data / Basis Model Standar yang sudah


pengetahuan diimplementasikan
Pemodelan Sistem
IDSS Agri-SCM Teknik pengambilan keputusan
Konsep dan hirarki Teknik sistem cerdas
Kendala Rantai pasok Perumusan Kebutuhan Teknik heuristik
Konsep representasi Permodelan Teknik optimasi dan simulasi

Pengembangan model
Fuzzy atau eksak sistem penunjang
keputusan cerdas

Basis Model
Agenda metode
dan algoritma
Teknik pengambilan keputusan
multikriteria /hirarki: AHP dan ISM •Prosedur eksekusi
Teknik sistem intelijen: sistem •Fasilitas dialog
fuzzy, jaringan syaraf tiruan dan Karakteristik Model •Representasi dan
algoritma genetik penjelasan
Strategi focus balanced scorecard.
Tahapan Penelitian Formulasi Tujuan Penelitian, Studi kondisi existing rantai
pasok, analisa permasalahan dan studi literatur

Penelitian : Bagaimana Memenuhi Kebutuhan Pengguna? Sumberdaya apa saja yang tersedia ?
Analisa kebutuhan setiap stakeholder dan konflik pelaku

Analisis : Pendekatan pengembangan apa yang terbaik? Sumber daya apa


yang dibutuhkan? Mendefinisikan Model Normatif pengambilan keputusan
rantai pasok produk pertanian

Disain: Sistem Pemroses data/informasi (Basis Disain: Basis data dan Basis Pengetahuan
Desain Bahasa Dialog
Model)
Antarmuka sistem -Data pelaku scm
-Pengukuran kinerja -Data alat transportasi
-Manajemen risiko SCM -Data jaringan distribusi
-Manajemen nilai tambah -Informasi kinerja
-Jaringan transportasi -Informasi biaya dan risiko
-Integrasi keputusan kualitatif dan kuantitatif

Merekayasa sistem penunjang pengambilan


keputusan cerdas

Implementasi : Testing dan Evaluasi, Demonstrasi, Orientasi, dan


Pelatihan

Verifikasi dan validasi sistem dalam kasus real

Adaptasi : Pengulangan Proses Berkesinambungan untuk Perbaikan Sistem


Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai