Anda di halaman 1dari 15

Journal of Islamic Education Management

57
E-ISSN: 2549-6476

Pengaruh Manajemen Terhadap Akreditasi Madrasah Tsanawiyah Se-Kecamatan


Tellusiattinge Kabupaten Bone

Siti Aisyah
sitiaisyah110385@gmail.com
Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Muljono Damopolii
muljono.damopolii@uin-alauddin.ac.id
Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Sitti. Mania
sitti.mania@@uin-alauddin.ac.id
Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Abstrak: Penelitian ini mendeskripsikan pengaruh manajemen madrasah terhadap


akreditasi madrasah di Madrasah Tsanawiyah se-Kecamatan Tellu Siattinge Kabupaten
Bone. Jenis penelitian kuantitatif, dengan menyajikan data secara statsitik terhadap
fenomena yang terjadi. Populasi penelitian adalah 88 guru sekaligus sebagai sampel.
Teknik pengumpulan data dengan angket serta dianalisis dengan statistik deksriptif
dan statistik inferensial dengan pengujian hipotesis dengan uji korelasi product
moment. Hasil penelitian menunjukkan Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan
fungsi manajemen madrasah terhadap akreditasi madrasah dengan koefisien 0,662 dan
siginifikansi 0,000. Terdapat pengaruh sebesar 66% fungsi manajemen terhadap akreditasi
madrasah dan lainnya dipangaruhi oleh faktor lainnya. Besarnya persentase tersebut
seharusnya mendapatkan perhatian oleh stake holder pendidikan tentang pentingnya fungsi
perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan evaluasi dalam peningkatan akreditasi
madrasah.

Kata Kunci: Manajemen, Akreditasi, dan Madrasah

Abstract: This study describes the effect of madrasah’s management Functions on


madrasah’s accreditation in Madrasah Tsanawiyah in Tellu Siattinge District, Bone
Regency. This type of research is quantitative, by presenting statistical data on the
phenomena that occur. The study population was 88 teachers as well as the sample. The
technique of collecting data using a questionnaire and analyzed by descriptive statistics and
inferential statistics by testing the hypothesis with the product moment correlation test. The
results showed that there was a positive and significant effect of madrasah management
functions on madrasah accreditation with a coefficient of 0.662 and a significance of 0.000.
There is an effect of 66% of the management function on madrasah accreditation and other
factors are influenced by other factors. This large percentage should get the attention of
educational stakeholders regarding the importance of planning, organizing, implementing,
and evaluating functions in improving madrasah accreditation.

Keyword: Management, Accreditation, and Madrasah

El-Idare : http://jurnal.radenfatah.ac.id/index.php/El-idare
58 Desember 2020, Vol. 6 No. 2, pp 57-72

Pendahuluan berasal kata bahasa Inggris, dari kata kerja


Pendidikan sebagai sumber ladang “to manage” yang berarti to direct, to
bai pembentukan generasi mendatang control, to carry on, to cope with, to direct
yang berdaya guna. Salah satu lembaga affairs, to seccred, So, manajemen is the
pendidikan yang dibentuk oleh Indonesia act of managing, administration, body of
sebagai lembaga pendidikan pembentukan directors controlling, business (Alle,
SDM yang cerdas dan berakhlakul 1983: 228). Patricia Buhler mengatakan
karimah adalah madrasah. Madrasah bahwa inti dari manajemen adalah
sebagai lembaga pendidikan islam yang penyelesaian tugas. (Buhler, 2007: 6).
dijiwai oleh ajaran dan nilai-nilai islam Johnson mengatakan bahwa manajemen
(Muhaimin, 2012: 4), diharapkan hadir di adalah proses pengintegrasian sumber-
tengah masyarakat sebagai penerang sumber yang tidak berhubungan menjadi
dalam kehidupan sehari-hari. sistem yang secara total untuk
Madrasah telah memberikan menyelesaikan suatu tujuan. (Johnson,
kontribusi dalam mendukung tercapainya 1973: 15). Robert Kreitner (1989: 9)
tujuan pembangunan nasional wajib mengungkapkan pengertian manajemen
belajar, peluang melanjutkan studi ke sebagai proses kerjasama dengan orang
jenjang pendidikan yang lebih tinggi, lain untuk mencapai tujuan organisasi
membantu masyarakat dari kalangan dalam lingkungan yang berubah, dengan
ekonomi kurang mampu untuk berpusat pada penggunaan secara efektif
memperoleh pendidikan yang baik, dan efesien terhadap sumber daya yang
lahirnya kalangan elit muslim, pembinaan terbatas. Manajemen merupakan proses
akhlak dan moralitas masyarakat, serta mengelola, mengatur, dan memanfaatkan
mengangkat citra umat Islam secara apa yang ada dalam organisasi.
keseluruhan (Nata, 2010:316). Madrasah G. R terry (1972: 4) menyatakan
sebagai organisasi yang kompleks terdiri bahwa:
atas berbagai sumber daya yang harus “Management is a distinct process
dikelola dalam pencapaian tujuan consisting of planning, organizing,
pendidikan islam melalui manajemen actuating and controlling,
madrasah. performed to determine and
Manajemen berasal dari dua kata accomplish stated objectives by the
manajemen dan madrasah, manajemen
Journal of Islamic Education Management
59
E-ISSN: 2549-6476

use of human beings and other resources”.


Beberapa fungsi manajemen dari berbagai ahli:
Fungsi Manajemen Para Ahli
Planning Luther Gullick, George R. Terry, James A.F Stoner, Koontz
& O’Donnel, Nickels, McHugh dan McHugh, Richard W.
Griffin, Ernest Dale, Henry Fayol, William Newman, John
F. Mae, Deming dan John D. Millet.
Organizing Luther Gullick, George R. Terry, James A.F Stoner, Koontz
& O’Donnel, Nickels, McHugh dan McHugh, Richard W.
Griffin, Ernest Dale, Henry Fayol, William Newman, dan
John F. Mae.
Staffing James A.F Stoner, Koontz & O’Donnel, Nickels, McHugh
dan McHugh, Richard W. Griffin, Ernest Dale, Henry
Fayol, William Newman, dan John F. Mae.
Assembling William Newman
Resourches William Newman
Directing Luther Gullick, Koontz & O’Donnel, Nickels, McHugh dan
McHugh, Ernest Dale, Henry Fayol, William Newman dan
John D. Millet.
Do Deming
Actuating George R. Terry
Leading James A.F Stoner dan Richard W. Griffin.
Coordinating Luther Gullick dan Henry Fayol.
Fasilitating John D. Millet
Innovating Ernest Dale
Motivating John F. Mae
Representing Ernest Dale
Budgetting Henry Fayol
Reporting Henry Fayol
Check Deming
Act Deming
Controling Luther Gullick, George R. Terry, James A.F Stoner, Koontz
& O’Donnel, Nickels, McHugh dan McHugh, Richard W.
Griffin, Ernest Dale dan William Newman.

Berdasarkan uraian tersebut, maka Manajemen madrasah dalam


manajemen madrasah adalah suatu proses pelaksanaanya memerhatikan prinsip-
pengelolaan lembaga pendidikan islam prinsip diantaranya memprioritaskan
melalui perencanaan, pengorganisasian, tujuan diatas kepentingan pribadi dan
pelaksanaan dan pengawasan untuk kepentingan mekanisme kerja, komunikasi
mencapai tujuan melalui penggunaan terhadap wewenang dan tanggung jawab,
sumber daya secara efektif dan efesien. pemberian tanggung jawab sesuai

El-Idare : http://jurnal.radenfatah.ac.id/index.php/El-idare
60 Desember 2020, Vol. 6 No. 2, pp 57-72

kemampuan SDM, memperhatikan faktor- datang, melakukan tindakan-tindakan dan


faktor psikologis manusia (Mustari, 2015: sumber pengarahan, mempertimbangkan
11). tindakan yang diusulkan, serta senantiasa
Tim Dosen Administrasi Pendidikan berkomunikasi selama proses
(2015: 93) mengemukakan tentang perencanaan.
perencanaan (planning) merupakan suatu Komponen lainnya dalam
proses yang dilakukan untuk memprediksi manajemen madrasah adalah
kecenderungan di masa depan, dan pengorganisasian. organizing adalah
menentukan program yang tepat untuk proses tentang bagaimana strategi dan
mewujudkan tujuan organisasi (Sule, taktik yang telah dirumuskan dalam
2014: 8). Perencanaan juga mengandung perencanaan didesain dalam sebuah
pengertian sebagai penetapan tujuan, struktur organisasi yang tepat dan
policy, prosedur, budget, dan program dari tangguh, (Mustari, 2015: 94), sistem dan
suatu organisasi (Mustari, 2015: 7). lingkungan yang kondusif, memastikan
Banghart dan Trull (1973: 54) bahwa semua pihak dalam organisasi
mengemukakan “educational planning is terlibat, motivasi kepada semua pihak agar
first of all a rational process” bahwa menjalankan tanggung jawabnya dengan
perencanaan pendidikan adalah proses penuh kesadaran dan produktivitas yang
yang paling awal yang rasional. tinggi (Sule, 2014: 8). Pengorganisasian
Perencanaan merupakan pemilihan dan juga diartikan sebagai proses penentuan,
penghubungan fakta, menguatkan pengelompokan, dan pengaturan
pandangan tentang masa depan dalam bermacam-macam aktivitas yang
membuat visualisasi dan perumusan diperlukan untuk mencapai tujuan,
kegiatan yang diusulkan dan memang menempatkan orang-orang pada setiap
diperlukan untuk mencapai hasil yang aktivitas ini, menyediakan alat-alat yang
diinginkan (Terry, 1972: 46). diperlukan, menetapkan wewenang yang
George R. Terry (1972: 11) secara relatif didelegasikan kepada setiap
mengklasifikasikan fungsi perencanaan individu yang akan melakukan aktivitas-
diantaranya memiliki aktivitas dalam aktivitas tersebut (Hasibuan, 2005: 40).
menentukan keadaaan organisasi Pengorganisasian dilakukan terhadap
sekarang, Survey lingkungan, penentuan pembagian tugas dan tanggung jawab
tujuan, peramalan keadaan yang akan dalam organisasi.
Journal of Islamic Education Management
61
E-ISSN: 2549-6476

Pengorganisasian adalah proses sedemikian rupa hingga mereka


mempekerjakan dua orang atau lebih berkeinginan dan berusaha untuk
untuk bekerjasama dalam cara terstruktur mencapai sasaran-sasaran tersebut.
guna mencapai sasaran spesifik atau Implementasi didefenisikan sebagai
beberapa sasaran dalam kata lain, keseluruhan usaha, cara, teknik dan
mengalokasikan pekerjaan, wewenang, metode untuk mendorong para anggota
dan sumber daya diantara anggota- organisasi agar mau dan ikhlas bekerja
anggota organisasi sehingga mereka dapat dengan sebaik mungkin demi tercapainya
mencapai tujuan. (onisimus, 2011: 35). tujuan organisasi dengan efisien dan
Pengorganisasian meliputi penentuan efektif dan ekonomis. (Siagian, 2002:
fungsi berupa tugas yang diberikan 128). Pengimplementasian juga diartikan
kepada fungsi garis dan staf, penentuan sebagai proses implementasi program agar
hubungan berupa tanggung jawab dan bisa dijalankan oleh seluruh pihak dalam
wewenang, serta penentuan struktur yang organisasi serta proses memotivasi agar
berupa horizontal dan vertikal (Rohiat, semua pihak tersebut dapat menjalankan
2012: 3). tanggungjawabnya dengan penuh
George R. Terry (1972: 11) kesadaran dan produktivitas yang tinggi
mengungkapkan tentang beberapa hal (Sule, 2014: 8). Dijelaskan pula bahwa
yang harus dilakukan dalam oleh Saefullah (2014: 42) bahwa
pengorganisasian, yaitu: identifikasi Pelaksanaan sebagai kegiatan yang
pekerjaan, merinci pekerjaan, tugas-tugas menggerakkan dan mengusahakan agar
kelompok menjadi posisi-posisi, para pekerja melakukan tugas dan
menentukan prasyarat suatu jabatan kewajibannya.
tertentu, setiap divisi memiliki hubungan George R. Terry (1972: 17) juga
dengan yang lain dalam bentuk struktur menjelaskan mengenai cakupan dalam
organisasi, menyesuaikan dengan implementasi yaitu penetapan dan
organisasi, serta senantiasa bekerjasama. pemuasan kebutuhan manusiawi dari
Setelah proses pengorgasasian karyawan, memberi penghargaan,
selanjutnya fungsi pelaksanaan. Menurut memimpin, mengembangkan dan
George R. Terry (1972: 4) actuating memberi kompensasi kepada mereka.
(pelaksanaan) sebagai usaha Implementasi ini senantiasa
menggerakkan anggota-anggota kelompok

El-Idare : http://jurnal.radenfatah.ac.id/index.php/El-idare
62 Desember 2020, Vol. 6 No. 2, pp 57-72

memperhatikan hak dan kewajiban dari diperlukan untuk menjamin bahwa semua
karyawan atau pekerja. sumber daya dipergunakan secara efetif
Selanjutnya komponen terakhir dan efesien dalam pencapaian tujuan-
dalam manajemen madrasah adalah tujuan organisasi.
pengawasan. Hal tersebut diartikan Pengawasan adalah mengevaluasi
sebagai usaha menemukan jawaban pelaksanaan kerja, dan usaha
terhadap pertanyaan mengapa pengawasan memperbaiki apa yang sedang dikerjakan
mutlak perlu dilaksanakan.(Siagian, 2002: untuk menjamin tercapainya hasil-hasil
170). Pengawasan dilakukan dengan sesuai yang rencanakan. Pengawasan
mengukur pelaksanaan dengan tujuan- adalah dalam bentuk pemeriksaan untuk
tujuan, menentukan sebab-sebab memastikan, bahwa apa yang sudah
penyimpangan-penyimpangan dan dikerjakan adalah juga dimaksudkan agar
mengambil tindakan-tindakan korektif. pemimpin senantiasa waspada terhadap
(Terry, 1972: 9). Pengawasan dilakukan suatu persoalan potensial sebelum
untuk memastikan seluruh rangkaian persoalan itu terjadi (Terry: 1972: 232).
kegiatan yang telah direncanakan, George R. Terry mendeksripsikan
diorganisasikan, dan diimplementasikan kegiatan dalam pengawasan yaitu
bisa berjalan sesuai dengan target yang menetapkan tolok ukur, memonitor hasil
diharapkan (Sule, 2014: 8). Pengawasan dan membandingkan dengan tolok ukur,
berfungsi untuk mengadakan penilaian memperbaiki kesalahan, menyesuaikan
dan sekaligus koreksi terhadap cara-cara pengawasan sesuai kondisi, serta
terlaksananya kegiatan. (Mustari, 2015: senantiasa melakukan proses
10). pengawasan.
T. Hani Handoko (2003: 93) Secara garis besar telah dijelaskan
mengatakan bahwa pengawasan diatas, mengenai kegiatan kegiatn yang
manajemen adalah suatu usaha yang dilakukan dalam upaya manajemen
sistematik dalam menetapkan standar madrasah. Pengelolaan lembaga
informasi umpan balik, membandingkan pendidikan Islam sebagai “langkah awal
kegiatan nyata dengan standar yang telah dalam meningkatkan mutu lembaga
ditetapkan sebelumnya, menentukan dan pendidikan Islam lainnya” (Ilyasin, 2012:
mengukur penyimpangan-penyimpangan, 56). Olehnya itu, lembaga pendidikan
serta mengambil tindakan koreksi yang Islam harus dikelola secara tepat dengan
Journal of Islamic Education Management
63
E-ISSN: 2549-6476

pola manajemen lembaga pendidikan Is- sehingga masalah yang ada dapat
lam yang pada hakikatnya dilaksanakan diminimalisir terjadinya.
melalui kegiatan fungsi manajemen pendi- Namun di tengah masyarakat masih
dikan Islam yaitu perencanaan (planning), ditemukan beberapa masalah salah
pengorganisasian (organizing), pelaksana- satunya adalah rendahnya mutu
an (actuating), dan pengawasan pendidikan (Mustari, 2015: 236-237).De-
(controlling). ming mengungkapkan bahwa mutu
Manajemen merupakan bagian pendidikan dinilai melalui kepuasan
utama dalam setiap kegiatan yang akan pelanggan sepenuhnya (full costumer
dilakukan, sesuai dengan QS al- satisfaction)”. (Hadis dan Nurhayati,
Sajdah/32: 5: 2010: 84). Pelanggan dalam pendidikan
ِّ ‫آء ِّإلَى ٱأل َ ْر‬
‫ض ث ُ َّم َي ْع ُر ُج ِّإل ْي ِّه‬ َّ ‫يُدَ ِّب ُر ٱأل َ ْم َر ِّمنَ ٱل‬
ِّ ‫س َم‬ yaitu orang tua. Kepuasan orang tua maka
َ‫سن َٖة ِّم َّما ت َعُد ُّْون‬ َ ‫ف‬َ ‫ار ٓۥهُ أ َ ْل‬
ُ َ‫فِّي يَ ْو ٖم َكانَ ِّم ْقد‬ berarti manajemen dilakukan dengan baik,
Terjemahnya: demikian juga sebaliknya. Olehnya itu,
pengelola harus mengetahui hal-hal yang
Dia mengatur urusan dari
apa yang menyebabkan orang tua atau
langit ke bumi, kemudian (urusan)
pelanggan pendidikan puas terhadpa
itu naik kepadanya dalam satu hari
lembaga pendidikan yang dipimpinnya
yang kadarnya adalah seribu tahun
(Rohani, 2017: 45). Mutu dalam
menurut perhitunganmu.
pendidikan diukur melalui akreditasi
Pengaturan dilakukan sedemikian
kelayakan satuan pendidikan”.
rupa dengan meramalkan dampak atau
(Kemendikbud, 2018: 3).
akibat yang akan terjadi, sehingga kendala
Beberapa hal yang harus
dapat diminimalisir serta hasilnya sesuai
diperhatikan dalam mutu pendidikan
dengan yang dikehendaki (Shihab, 2005:
menurut Tjiptono (2003: 4-5) yaitu fokus
53). Hal ini menunjukkan bahwa
pada pelanggan, memiliki keinginan yang
pentingnya manajemen madrasah dalam
tinggi terhadap kualitas, pengambilan
pencapaian tujuan khususnya tujuan
keputusan dengan pendekatan ilmiah,
pendidikan. Dengan adanya manajemen
komitmen jangka panjang, kerjasma tim,
madrasah, maka pengelolaan secara
perbaikan secara kontinyu, penyelenggaan
sistematis dan mampu untuk meramalkan
diklat, kebebasan yang tetap terkendali,
hal-hal yang akan dialami madrasah
kedepannya seperti ancaman dan peluang

El-Idare : http://jurnal.radenfatah.ac.id/index.php/El-idare
64 Desember 2020, Vol. 6 No. 2, pp 57-72

adnya kesatuan tujuan, serta keterlibatan Prinsip merupakan hal yang harus
stake holder yang ada. diperhatikan terlaksananya suatu kegiatan.
Dalam penilain mutu pendidikan Diantara prinsip akreditasi yaitu objektif,
dengan berpedoman pada 8 standar yang komprehensif, adil, transparan, akuntabel,
ditapkan lembaga BSNP (Badan Standar dan profesional. BANS/M (2018: 11)
Nasional Pendidikan) tentang Standar Penelitian Agus Darma dikutip oleh
Nasional Pendidikan yaitu standar isi. Kompri menjelaskan bahwa mutu madra-
standar proses, standar kelulusan, standar sah dipengaruhi oleh manajemen
pendidik dan tenaga kependidikan, standar madrasah yang mampu menciptakan
sarana dan prasarana, standar pengelolaan, lingkungan yang kondusif yaitu
standar pembiayaan, dan standar penilaian lingkungan belajar yang memotivasi para
(Rohani, 2017: 24). anggota madrasah untuk mengembangkan
Akreditasi madrasah menurut BAN potensi, kreativitas, dan inovasi. (Kompri,
S/M (2018: 8) untuk pemberian informasi 2017: 36).
tentang kelayakan sekolah/madrasah, Pelaksanaan fungsi manajemen
adanya peringkat kelayakan, pemetaaan tersebut dilakukan oleh personel
mutu pendidikan berdasarkan SNP, madrasah, yaitu kepala madrasah, tenaga
sebagai bentuk akuntabilitas publik dalam pendidik dan kependidikan dalam
mempertanggungjawabkan kepada peningkatan mutu pendidikan di madrasah
pemangku kepentingan (stakeholder) (Idris, 2014: 53). Hal ini mengindikasikan
Selain itu, manfaat hasil Akreditasi bahwa pemimpin yaitu kepala madrasah
sekolah/madrasah BANS/M (2018: 9) memengaruhi bawahannya untuk
yaitu mempermudah SDM baik siswa mencapai tujuan yaitu manajemen
maupun guru, pemerintah mampu mandrasah dalam upaya pencapain mutu
mengidentifikasi madrasah yang madrasah.
membutuhkan bantuan, dasar dalam upaya
peningkatan mutu, mengembangan kinerja Metode Penelitian
warga madrasah, motivator. Akreditasi Jenis penelitian adalah penelitian
suatu lembaga pendidikan memiliki fungsi kuantitatif dengan objektivitas desain
diantaranya BANS/M (2018: 10), penelitian ini dengan menggunakan
pengetahuan, akuntabilitas, pembinaan angka-angka, pengolahan statistik,
dan pengembangan. struktur dan percobaan terkontrol
Journal of Islamic Education Management
65
E-ISSN: 2549-6476

(Sukmadinata, 2015: 53). Lokasi penelitian variabel X yaitu manajemen


penelitian terdiri atas 7 madrasah di madrasah terdiri atas, perencanaan,
Kecamatan Tellu Siattinge yang terdiri ats pengorganisasian, pelaksanaan dan
7 madrasah berada dalam naungan pengawasan. Sedangkan instrumen untuk
Kementerian Agama yaitu Madrasah variabel Y yaitu akreditasi madrasah yang
Tsanawiyah As’Adiyah Pongka, terdiri atas 8 SNP sesuai BAN S/M. Data
Madrasah Tsanawiyah Nurul Aeyn di olah dengan menggunakan analisis
As’adiyah Kampung Baru, Madrasah regresi untuk mengetahui pengaruh fungsi
Tsanawiyah As’sadiyah Itterung, manajemen madrasah terhadap akreditasi
Madrasah Tsanawiyah Al Nur Patangnga, madrasah di lokasi penelitian.
Madrasah Tsanawiyah Al Mushowwir,
Kepala Madrasah Tsanawiyah Daarul Hasil dan Pembahasan
Qur’an Pajalele dan Madrasah Hasil penelitian diolah berdasarkan
Tsanawiyah Nurul Ikhlas Al-Juhaefiyah analisis statistik inferensial melalui
Sijelling. Populasi penelitian adalah guru beberapa olah data sebagi berikut dengan
di Madrasah Tsanawiyah se-Kecamatan menggunakan Software SPSS version 21.
Tellu Siattinge Kabupaten Bone sebanyak a. Uji Normalitas Data
88 orang yang terdiri atas 34 laki-laki dan Analisis untuk menguji normalitas
54 perempuan. Penelitian ini menurut pada data fungsi manajemen madrasah
Arikunto (2010:134) adalah penelitian dan akreditasi madrasah di Madrasah
populasi karena populasi dalam penelitian Tsanawiyah se-Kecamatan Tellu Siattinge
subjeknya kurang dari 100. Data Kabupaten Bone adalah menggunakan
Dikumpulkan melalui angket/kuesioner analisis one-sample kolmogrov-smirnov
yang disusun berdasarkan instrumen test. Berikut output data yang diperoleh:

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test


Unstandardized Residual
N 88
Mean ,0000000
Normal Parametersa,b
Std. Deviation 6,42731257
Absolute ,108
Most Extreme Differences Positive ,079
Negative -,108
Kolmogorov-Smirnov Z 1,016
Asymp. Sig. (2-tailed) ,253
a. Test distribution is Normal.

El-Idare : http://jurnal.radenfatah.ac.id/index.php/El-idare
66 Desember 2020, Vol. 6 No. 2, pp 57-72

b. Calculated from data.

Berdasarkan tabel output SPSS di normalitas kolmogrov-smirnov test yang


atas, dapat diketahui bahwa signifikansi menyatakan bahwa jika nilai signifikansi
Asymp. Sig. (2-tailed) memiliki nilai (Sig.) lebih besar dari 0,05 maka data
sebesar 0,253 yang menunjukkan lebih penelitian berdistribusi normal.
besar dari 0,05 selanjutnya memberikan
2. Uji Linearitas Data
asumsi bahwa data tersebut berdistribusi
Berikut uji linearitas fungsi
normal karena sesuai dengan dasar
manajemen madrasah dan akreditasi
pengambilan keputusan dalam uji
madrasah sebagai berikut:

TabelL 1.1 Uji linearitas Fungsi Manajemen Madrasah dan Akreditasi Madrasah
Sum of df Mean F Sig.
Squares Square
(Combined) 3643,621 28 130,129 3,548 ,000
Akreditasi 2213,591 1 2213,59 60,353 ,000
Between Linearity
Madrasah * Groups 1
Fungsi Deviation from 1430,030 27 52,964 1,444 ,120
Manajemen Linearity
Madrasah Within Groups 2163,970 59 36,677
Total 5807,591 87
Berdasarkan tabel di atas, 3. Pengujian Hipotesis
didapatkan nilai signifikansi (Sig.) yang Korelasi antara fungsi manajemen
yaitu 0,120 yang menunjukkan >0,05 madrasah dan akreditasi madrasah
selanjutnya memberikan asumsi bahwa diketahui dari tabel di bawah ini:
data tersebut memiliki hubungan linear
secara signifikan.
Tabel 1.2 Korelasi antara Fungsi Manajemen Madrasah dan Akreditasi
Madrasah
Fungsi Manajemen Akreditasi
Madrasah Madrasah
Pearson 1 ,617**
Fungsi Manajemen Correlation
madrasah Sig. (2-tailed) ,000
N 88 88
Pearson ,617** 1
Akreditasi Madrasah Correlation
Sig. (2-tailed) ,000
Journal of Islamic Education Management
67
E-ISSN: 2549-6476

N 88 88
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Berdasarkan tabel output SPSS Korelasi antar variabel adalah positif


version 21 tersebut dapat diketahui bahwa karena nilai 0,617 > 0, dan signifikan
besarnya korelasi antara variabel fungsi karena 0, 617 < 0,05.
manajemen madrasah dengan variabel Fungsi manajemen madrasah
akreditasi madrasa di Madrasah memiliki korelasi positif dan signifikan
Tsanawiyah se-Kecamatan Tellu Siattinge dengan akreditasi madrasah di Madrasah
Kabupaten Bone dapat dilihat pada Tsanawiyah se-Kecamatan Tellu Siattinge
pearson correlation adalah 0,617 berada Kab. Bone, sesuai dengan grafik dibawah
pada interval 0,60-0,799 yang ini:
menunjukkan tingkat hubungan yang kuat.

Gambar 1.1 Scatter Chart Fungsi Manajemen Madrasah dan Akreditasi Madrasah

Berdasarkan grafik tersebut, dilihat gambaran bahwa baik buruknya akreditasi


galis lurus yang menunjukkan bahwa madrasah juga tergantung pada fungsi
semakin baik fungsi manajemen manajemen madrasah.
madrasah, maka semakin baik pula Uji regresi linear untuk
akreditasi madrasah. Hal ini memberikan mengetahui pengaruh fungsi manajemen

El-Idare : http://jurnal.radenfatah.ac.id/index.php/El-idare
68 Desember 2020, Vol. 6 No. 2, pp 57-72

madrasah dan akreditasi madrasah di Tellu Siattinge Kab. Bone.


Madrasah Tsanawiyah se-Kecamatan
Tabel 1.3 Pengaruh Fungsi Manajemen Madrasah terhadap Akreditasi
Madrasah
Model Unstandardized Standardized t Sig.
Coefficients Coefficients
B Std. Error Beta
(Constant) 32,401 7,611 4,257 ,000
1
Fungsi Manajemen madrasah ,662 ,091 ,617 7,278 ,000
a. Dependent Variable: Akreditasi Madrasah

Berdasarkan tabel 4.12, diperoleh beberapa temuan penelitian-penelitian


nilai sig. 0,000. Nilai sig. F change 0,000 sebelumnya, diantaranya penelitian
< 0,05 menandakan bahwa H0 ditolak dan Sukmadinata (2013: 203) menjelaskan
H1 diterima artinya pengaruh kedua bahwa kualitas suatu lembaga pendidikan
variabel tersebut signifikan pada angka oleh pengelolaan sarana dan prasarana dan
kepercayaan 95%. Persamaan regresi pengelolaan sumber daya manusia
variabel tersebut adalah Y= 32,41+0,662 termasuk didalamnya tenaga pendidik dan
X. Sehingga diketahui kenaikan setiap kependidikan. Kedua hal tersebut
nilai Y sebesar 0,662, sehingga dapat merupakan bagian dari manajemen
dikatakan bahwa terdapat pengaruh fungsi madrasah yaitu kegiatan pengelolaan
manajemen madrasah terhadap akreditasi sarana dan prasarana serta tenaga pendidik
madrasah. dan kependidikan melalui fungsi
Analisis pengaruh fungsi manajemen yaitu disingkat POAC.
manajemen madrasah terhadap akreditasi Fungsi perencanaan dilakukan
madrasah seperti yang diuraikan terlebih dahulu dengan analsisi SWOT
sebelumnya memiliki pengaruh yang (analisis keadaan madrasah dan
positif dan signifikan, dengan koefisien lingkungan), analisis kebutuhan sarana da
regresi 0,662 dan nilai signifikansi 0,000. prasarana yang paling prioritas serta
Fungsi manajemen madrasah yang terdiri kebutuhan SDM, selanjutnya melakukan
atas perencanaan, pengorganisasian, identifikasi kriteria-kriteria yang
implementasi da pengawasan memiliki dibutuhkan, serta komunikasi secara
pengaruh terhadap baik atau tidaknya kontinyu dalam perencanaan sarana dan
akreditasi madrasah. Hal ini sesuai dengan prasarana serta tenaga pendidik dan
Journal of Islamic Education Management
69
E-ISSN: 2549-6476

kependidikan. Fungsi pengorganisasian mengukur mutu pendidikan olehnya itu


dilakukan dengan menempatkan orang baik tidaknya pengelolaan kurikulum
sesuai dengan kapasitasnya, serta dalam suatu madrasah akan berdampak
menunjukkan tugas pokok dan fungsi dari pada akreditasi madrasah dan lebih jauh
setiap kegiatan yang ada. fungsi pengim- berdampak pada mutu madrasah.
plementasian dengan mengadakan rencana Kompri (2017: 36) juga menyatakan
yang telah disusun, selanjutnya melaku- bahwa adanya pengaruh antara
kan pengawasan rencana serta melakukan manajemen madrasah terhadap akreditasi
pemeliharaan agar sarana dan prasarana madrasah. Manajemen madrasah
senantiasa dalam keadaan baik maupun merupakan suatu hal yang sangat
tenaga pendidik dan kependidikan dengan kompleks dalam lembaga pendidikan.
pemberian penghargaan berupa upah dan Manajemen menjadi bagian utama dan
bonus lainnya. terpenting dalam lembaga pendidikan
Jejen Musfah (2018: 321) khususnya madrasah, sehingga dalam
menunjukkan bahwa mutu pendidikan setiap bagian atau fungsinya yaitu
dipengaruhi oleh manajemen madrasah perencanaan, pengorganisasian,
seperti manajemen kurikulum, manajemen pengimplementasian dan pengawasan.
pengembangan sumber daya dan Fungsi ini menjadi suatu bagian yang
manajemen efektifitas penggunaan sarana tidak terpisahkan dalam manajemen. Jika
dan prasarana. Manajemen kurikulum satu hal bermasalah maka tidak dapat
menjadi bagian penting dalam dunia menghasilkan hasil yang optimal. Olehnya
pendidikan yang dijadikan sebagai bahan itu, dalam setiap proses manajemen harus
acuan dalam pengelolaan pembelajaran, dilakukan sesuai prosedur yang ada,
mulai dari perencanaan, muatan kuri- dengan memperhatikan secara detail agar
kulum, jenis kurikulum, tujuan pelaksanaan suatu kegiatan berjalan
pembelajaran, strategi pembelajaran, efektif dan efesien. Efektif dalam hal
alokasi waktu pengajaran yang terdiri dari perncapaian hasil yang maksimal, dan efe-
kalender pendidikan, serta evaluasi sien dengan penggunaan sumber daya
pengajaran. Pengelolaan atau manajemen yang minimal mencapai hasil yang di-
kurikulum menjadi suatu bagian penting inginkan.
dalam mutu pendidikan. Akreditasi Manajemen madrasah yang baik
madrasah menjadi salah satu alat untuk akan menghasilkan lembaga pendidikan

El-Idare : http://jurnal.radenfatah.ac.id/index.php/El-idare
70 Desember 2020, Vol. 6 No. 2, pp 57-72

yang bermutu, baik dalam segi kualitas Arikunto, Suharsimi. 2010. Manajemen
Penelitian. Cet. XI; Jakarta: Rineka
maupun kuantitas, begitupun sebaliknya
Cipta.
manajemen madrasah yang tida baik maka
Badan Akreditasi Nasional
lembaga pendidikan memiliki mutu yang Sekolah/Madrasah (BAN S/M).
rendah. Pendidikan yang bermutu dapat 2018. Pedoman Akreditasi
Sekolah/Madrasah
dilihat dari akreditasi yang dimiliki. Hal bansm.kemdikbud.go.id.
ini memberi penjelasan bahwa fungsi
Buhler, Patricia. 2001. Alpha Teach
manajemen madrasah berpengaruh Yourself: Management Skills in 24
terhadap akreditasi madrasah. Hours. 1st Edition, t.tp: Alpha
Books:, Terj. Sugeng Haryanto,
Kesimpulan dkk., 2007. Alpha Teach Yourself
Terdapat pengaruh yang positif dan dalam 24 jam, Cet II; t.tp: t.p,

signifikan fungsi manajemen madrasah F.W, Banghart, dan Trull A. 1973.


terhadap akreditasi madrasah di Madrasah “Education Planning”, New York:
The Macmilan Company, dalam
Tsanawiyah se-Kecamatan Tellu Siattinge Syaiful Sagala, 2011. Kemampuan
Kabupaten Bone dengan koefisien 0,662 Profesional Guru dan Tenaga
Kependidikan. Cet. III; Bandung: Al
dan siginifikansi 0,000. Sehingga Fabeta.
diketahui persentase pengaruhnya sebesar
Hadis, Abdul dan Nurhayati. 2010.
66% dan lainnya dipangaruhi oleh faktor Manajemen Mutu Pendidikan. Cet.
I: Bandung: Al Fabeta.
lainnya. Olehnya itu, semakin baik fungsi
manajemen madrasah maka semakin baik Handoko, T. Hani. 2003. Manajemen, Ed.
2. Cet. XVIII; Yogyakarta: BPFE.
pula akreditasi madrasah. Implikasi dari
penelitian ini diharapkan dapat menambah Hasibuan, Malayu S.P. 2005. Manajemen:
Dasar, Pengertian, dan Masalah.
wawasan tentang pengaruh fungsi-fungsi Cet. IV; Jakarta: Bumi Aksara.
manajemen dalam pengelolaan madrasah
Idris, Ridwan. 2014. Manajemen
untuk mencapai tujuan madrasah yang Pendidikan dalam Aplikasinya di
bermuara pada mutu pendidikan. Madrasah. Cet. I: Gowa: Alauddin
University Press.

Ilyasin, Mukhamad dan Nanik Nurhayati.


Daftar Pustaka 2012.Manajemen Pendidikan Islam.
Alle, John Gage. 1983. Webster Cet. I; Malang: Aditya Media
Dictionary. Chicago, Wilcox & Folt Publishing.
Book Company.
Johnson, Richard A. 1973. The Theory
and Manajement Of Systems.
Journal of Islamic Education Management
71
E-ISSN: 2549-6476

Tokyo: Mc Grow Hill Kogakhusa, Shihab, M. Quraish. 2005.Tafsir Al-


Ltd. Misbah: Pesan, Kesan dan
Keserasian al-Qur’an, Cet. IV;
Kompri. 2017. Standardisasi Kompetensi Jakarta: Lentera Hati.
Kepala Madrasah: Pendekatan
Teori untuk Praktek Profesional. Siagian, Sondang P. 2002. Fungsi-Fungsi
Cet.1; Jakarta: Kencana. Manajemen. Cet. IV; Jakarta: Bumi
Aksara.
Kreitner, Robert. 1989. Management. 4th
Edition, Boston: Houghton Mifflin Sukmadinata, Nana Syaodih. 2005.
Company. Metode Penelitian Pendidikan (Cet.
1; Bandung: PT. Remaja
Muhaimin. 2011. Pemikiran dan Rosdakarya.
Aktualisasi Pengembangan
Pendidikan Islam. Cet. 1; Jakarta: Sukmadinata, Nana Syaodih. 2013.
Raja Grafindo Persada. Pengembangan Kurikulum: Teori
dan Praktik. Cet: XVI: Bandung:
Musfah, Jejen. 2018. Manajemen Remaja Rosdakarya.
Pendidikan: Aplikasi, Strategi, dan
Inovasi. Cet. 1; Jakarta: Prenada Sule, Ernie Trisnawati dan Kurniawan
Medaia Group. Saefulla. 2014. Pengantar
Manajemen. Cet. VIII: Jakarta:
Mustari, Mohamad. 2015.Manajemen Prenada Media.
Pendidikan. Cet. II; Jakarta:
Rajawali Pers. Terry, George R. 1972. Guide to
Management, 6th Edition, Richard
Nata, Abuddin. 2010. Tafsir Ayat-ayat D. Irwing Inc. Georgetown, , Terj.
Pendidikan. Tafsir Al-Ayat Al- G. A. Ticoalu, 2013. Dasar-dasar
Tarbawiy. Cet IV, Jakarta, PT Raja Manajemen. Cet. XIV; Jakarta:
Grafindo Persada. Bumi Aksara.
Onisimus. 2011. Manajemen Pendidikan Tim Dosen Administrasi Pendidikan.
di Era Otonomi Daerah. Cet. I; 2015. Manajemen Pendidikan. Cet.
Bandung: Al Fabeta. VIII; Bandung: Al Fabeta.

Rohani, Supangat. 2017. Handbook: Tjiptono, Fandi &Anastasia Diana. 2003.


Pengelolaan Sekolah Islam Berbasis Total Quality Management. Ed; V;
Mutu. Cet. I: Tangerang: Cinta Buku Yogyakarta: Andi Offset.
Media.

Rohiat. 2012. Manajemen Sekolah: Teori


Dasar dan Praktik. Cet. IV;
Bandung: PT Refika Aditama.

El-Idare : http://jurnal.radenfatah.ac.id/index.php/El-idare

Anda mungkin juga menyukai