Yunita Agung Lestari - K1217081 - Membaca Pemahaman
Yunita Agung Lestari - K1217081 - Membaca Pemahaman
Disusun oleh:
Yunita Agung Lestari (K1217081/A)
Membaca pemahaman adalah suatu kegiatan membaca untuk menyerap informasi dari
bahan bacaan tersebut dan memahami atau mengetahui maksud atau makna yang
tersirat dari bacaan tersebut sehingga dapat tersampaikan dengan baik kepada
pembaca. seseorang yang yang melakukan kegiatan membaca pemahaman harus
menguasai bahasa atau tulisan yang digunakan dalam bacaan yang dibacanya dan
mampu menangkap informasi atau isi bacaan tersebut. Menurut Tampubolon
(1990:8) menyatakan bahwa membaca pemahaman merupakan suatu kegiatan
membaca untuk membina daya nalar. Membaca pemahaman adalah membaca dengan
penuh penghayatan untuk menyerap apa yang seharusnya dikuasai siswa/pembaca
(Saddhono dan Slamet (2014:133). Sementara itu, Abidin (2012:60) membaca
pemahaman sebagai proses sungguh-sungguh yang dilakukan pembaca untuk
memperoleh informasi, pesan dan makna yang terkandung dalam sebuah bacaan.
Tingkat pemahaman membaca seseorang dapat dilihat dari bagaimana dia bisa
cepat memahami suatu bahan bacaan lebih menekankan pada membaca pemahaman
yang dalam tingkatannya sebagai pemahaman literal yaitu pemahaman terhadap apa
yang disampaikan dan disebutkan penulis di dalam bahan bacaan dapat dikatakan
bahwa pemahaman literal merupakan prasyarat untuk tingkat pemahaman yang lebih
tinggi, yaitu membaca untuk memperoleh detail isi bacaan secara efektif. Pemahaman
ini dimaksudkan untuk memahami isi bacaan seperti yang tertulis pada kata, kalimat,
dan paragraf dalam teks bacaan. Pemahaman literal menuntut kemampuan ingatan
tentang hal-hal tertulis dalam teks. Nurhadi sebagaimana dikutip (Priyatni, 2014: 148)
berpendapat, tingkatan membaca secara sederhana dapat dikelompokan menjadi tiga,
yaitu membaca literal atau tersurat ( reading on the lines ), membaca tersirat (
reading in the lines ), dan membaca tersorot ( reading beyond the lines ). Sedangkan
Alan Davies dan Widdowson (1974: 67-175) yang menyatakan bahwa indikator-
indikator kemampuan membaca pemahaman terdiri atas: (1) acuan langsung yang
dirinci dalam kemampuan memahami makna, kata, istilah, ungkapan;kemampuan
menangkap informasi dalam kalimat, dan kemampuan menjelaskan istilah; (2)
penyimpulan yang dirinci dalam kemampuan menemukan sifat hubungan suatu ide
dan kemampuan menangkap isi bacaan baik tersirat maupun tersurat; (3) dugaan,
yang dirinci dalam kemampuan menduga pesan yang terkandung dalam bacaan dan
kemampuan menghubungan teks dengan situasi komunikasi; (4) penilaian, yang
dirinci dalam kemampuan menilai teks, kemampuan menilai ketepatan organisasi
bacaan, dan kemampuan menilai ketepatan pengungkapan informasi.
Agustawan, Oka , Ida Bagus Sutresna, and Yasa. "Penggunaan Teknik Mind Mapping untuk
Meningktakan Kemampuan Siswa dalam Menentukan Fakta dan Opini pada Tajuk
Rencaa Bali Post di Kelas XI IPA 2." Jurnal Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra
Indonesia 2 (2014): 1-12.https://doi.org/10.23887/jppsh.v2i2.15971
Ahmad, and Alex. Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi: Substansi Kajian dan
Penerapannya. Jakarta: PT Gelora Aksara Pratama, 2016.
Ahmad, F. Z. (2013). Penerapan Strategi PQ4R Untuk Meningkatkan Keterampilan
Pemahaman Pada Siswa Sekolah Dasar. Jurnal Penelitian Pendidikan Guru Sekolah
Dasar, 1(2), 1-8.
Ampuni, S. (2004). Proses Kognitif dalam pemahaman bacaan. Buletin Psikologi, 6(2).
Asna, M., Halidjah, S., & Utami, S. Peningkatan Keterampilan Membaca Puisi Menggunakan
Metode Demonstrasi di Kelas III Sekolah Dasar. Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran,
7(9).
Austin, C. R., Vaughn, S., & Mcclelland, A. M. (2017). Intensive Reading Interventions for
Inadequate Responders in Grades K – 3 : A Synthesis.
https://doi.org/10.1177/0731948717714446
Basuki, I. A. B. (2011). Kemampuan membaca pemahaman siswa kelas IV SD berdasarkan
tes internasional dan tes lokal. Bahasa dan Seni, 39(2).
Darmuki, A., Nurkamto, J., & Saddhono, K. (2015). Model Student Learning To Speak For
Education Study Language And Literature Indonesia : Document Analysis And Needs
Learning To Speak. Jurnal Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia, 2(1), 99–109.
https://doi.org/http://dx.doi.org/10.20961/pras.v0i0.1452
Dhora, T., Yulistio, D., & Susetyo, S. (2013). Peningkatan kemampuan membaca
pemahaman siswa dengan menggunakan metode SQ3R (Survey, Question, Read,
Recite, Review) di kelas VIII SMPN 16 Kota Bengkulu (Doctoral dissertation,
Universitas Bengkulu).
Harjasusana , A. , and Vismaia Damaianti. Membaca dalam Teori dan Praktik. Bandung:
Penerbit Mutiara, 2013.
Harsono, A. S. R., Fuady, A., & Saddhono, K. (2012). Pengaruh Strategi Know Want To
Learn (Kwl) Dan Minat Membaca Terhadap Kemampuan Membaca Intensif Siswa
Smp Negeri Di Temanggung. 1(1), 53-64. https://doi.org/10.12973/iji.2018.1129a
Jana, N. (2015). Hubungan antara Skemata dan Penguasaan Kosakata dengan Kemampuan
Membaca Pemahaman. Dialektika: Jurnal Ilmiah Pendidikan Bahasa, Sastra, dan
Matematika, 1(1), 32-41.
Rahmawati, L. E., Suwandi, S., Saddhono, K., & Setiawan, B. (2012). Urgensi Literasi
Komunikasi Dalam Pengembangan Tes Kompetensi Berbahasa Indonesia Untuk
Mahasiswa Asing. Pendidikan Bahasa Indonesia, 2(1), 901–906.
Ria Silvita Tanum and Cucu Sutarsyah and Hartati Hasan. The Effectiveness Of Using
Scrambled Pictures In Increasing Students’ Reading Ability
Roberts, G., Denton, C. A., Fletcher, J. M., & Vaughn, S. (2015). The Impact of Intensive
Reading Intervention on Level of Attention in Middle School Students, 44(6), 942–
953. https://doi.org/10.1080/15374416.2014.913251
Saddhono, K., Slamet. (2014). Pembelajaran Keterampilan Bahasa Indonesia: Teori dan
Aplikasi Edisi 2. Yogyakarta: Graha Ilmu.