Anda di halaman 1dari 2

Nama : Dewiyana Purwaningrum

NIM : 2011015220033
DISPERSI KOLOID

Sifat: Tidak dapat dianalisis dengan mikroskop biasa, dapat terlihat dengan mikroskop electron,
dapat melewati kertas saring, tidak bisa melewati membrane semipermeable, difusi lambat (ex:
sol perak koloid, polimer alam dan sintetis, keju, mentega, susu, dll).

Karena ukurannya, partikel koloid bisa dipisahkan dari partikel molecular (Dialisis), Ultrafiltrasi
juga dapat digunakan untuk memisahkan dan memurnikan bahan koloid.

Elektrodialisis : proses mempercepat penghilangan pengotor bermuatan ketika dialysis dan


ultrafiltrasi menggunakan potensial listrik lintas membrane.

Tipe sistem koloid

1. Koloid liofilik : mengandung partikel yang banyak berinteraksi dengan medium disperse
(suka pelarut)
2. Koloid liofobik : mengandung partikel yang Tarik-menariknya kecil terhadap medium
dispersi (tidak suka pelarut)
3. Gabungan/amfifil : anionic, kationik, nonionic, amfolitik

Sifat-sifat koloid

1. Sifat optik : efek Faraday-Tyndall (pemendaran cahaya)


2. Sifat kinetis koloid : Panas (gerak brown, difusi, osmosis) gravitasi (sedimentasi), dan
secara eksternal (viskositas)
3. Sifat elektris koloid : fenomena elektrokinetis (elektroforensis)-pergerakan partikel
bermuatan dalam suatu cairan yang dipengaruhi oleh beda potensial.

Stabilisasi sistem koloid

Dipengaruhi oleh ada atau tidaknya, serta besarannya suatu muatan pada pertikel koloid.
Stabilitasi dapat diperoleh dengan dua cara yaitu : memberikan muatan listrik pada partikel
terdispersi dan melapisi tiap partikel dengan suatu selubung pelarut pelindung yang akan
mmencegah melekatnya partikel akibat gerak Brown (sel liofilik).
Nama : Dewiyana Purwaningrum
NIM : 2011015220033
Pelarutan

Sifat penting koloid gabungan dalam larutan yaitu kemampuan misel-misel untu meningkatkan
kelarutan bahan-bahan yang biasanya tidak larut, atau sangat sukar larut dalam medium disperse
yang digunakan. Surfaktan nonionic merupakan zat penglarut paling diminati.

Faktor-faktor yang harus diperhatikan ketika hendak memformulasi sistem terlarut dengan baik :
pada konsentrasi yang digunakan, bahan aktif permukaan tidak boleh toksis jika digunakan untuk
obat dalam, harus dapat bercampur dengan pelarut, bercampur dengan bahan terlarut, bebas dari
bau dan rasa yang tidak enak, penggunaan surfaktan dengan jumlah yang pas, dan relatif mudah
menguap.

Aplikasi koloid dalam bidang farmasetika

1. Obat-obat tertentu dapat memiliki sifat terapeutik yang unik/meningkat apabila


diformulasikan dalam bentuk koloid
2. Protein adalah koloid alami penting bagi tubuh yang dapat mengikat molekul obat hingga
tingkat tertentu sehingga memengaruhi aktivitas farmakologis
3. Digunakan sebagai sistem penghantaran obat (hydrogel, mikropartikel, emumikroemulsi,
liposom, misel, nanopartikel, dan nanokristal.

Anda mungkin juga menyukai