Anda di halaman 1dari 29

LOGO

KONSEP
DIAGNOSIS GIZI
GUNARTI YAHYA DCN. MM. RD

Editor : Lilik Kurniati


1.1. PENGERTIAN

DEFINISI

“Identifikasi dan memberi nama masalah


gizi yang spesifik dimana profesi dietetik
bertanggung jawab untuk menanganinya
secara mandiri”

Diagnosis Gizi BUKAN Diagnosis Medis


PERBEDAAN DIAGNOSA GIZI DGMEDIS

DIAGNOSIS GIZI DIAGNOSIS MEDIS

Rangkuman masalah gizi Gambaran penyakit atau


dari data penilaian gizi patologi organ tertentu
(kesehatan pasien, hasil atau sistem tubuh
lab, diagnosa medis,
masalah atau gejala)

Bersifat sementara sesuai Tidak berubah sepanjang


dengan perubahan kondisi penyakitnya masih
respon pasien/klien ada
PERHATIKAN DIAGNOSIS MEDIS INI..

DM TIPE 2 : pasien seorang anak DM dg insulin dan


overweight

DM TIPE 2 : pasien dewasa usia 45 tahun,


overweight

▪ Apakah masalah gizi pada kedua pasien ini akan sama?

▪ Bila intervensi gizi sama apakah outcomenya akan sama?


b. Tujuan Diagnosis Gizi

Menjelaskan dan menggambarkan Masalah gizi


spesifik yang ditemukan pada individu , faktor
penyebab atau etiologi , serta dibuktikan
dengan adanya gejala/tanda yang terjadi pada
individu .
PERBEDAAN DALAM PENULISAN DIAGNOSA

DIAGNOSIS MEDIS DIAGNOSIS GIZI


P- E - S

Kelebihan asupan lemak berkaitan


Dislipidemia dengan seringnya mengkonsumsi
makanan cepat saji ditandai dengan
pemeriksaan kolesterol 230 mg/dl
dan mengkonsumsi hamburger /
sandwich 5 kali/minggu.
Pengkajian Diagnosa Intervensi Mon Ev
Gizi Gizi Gizi Gizi

1. FH PROBLEM
2. BD (What)
3. AD
ETIOLOGI
4. PD
(Why)
5. CH
6. CS SIGNS/ SYMPTOMS
(How do I know?)
AGAR DIAGNOSIS GIZI TEPAT, DATA
PENGKAJIAN GIZI HARUS :
• Tersedia/ lengkap untuk mendukung pemilihan
diagnosis gizi
• Spesifik agar dapat memperlihatkan
perkembangan
• Dapat menjadi signs dan symptoms
untuk menunjukkan problem dan
etiologi yang ditentukan
TERDIRI DARI 3 BAGIAN
PROBLEM (nama diagnosis)
Menggambarkan perubahan / issue
P berhubungan dg gizi klien (masalah aktual)
ETIOLOGI

E
Penyebab atau faktor resiko yang
mempunyai kontribusi pd masalah

S SIGNs & SYMPTOMs


Karakteristik penentu PROBLEM
P
E Kelebihan asupan energi (P) berkaitan
dengan konsumsi makanan tinggi lemak

S
dengan porsi besar (E) ditandai dengan
asupan energi >1000 kalori dari yang
dianjurkan dan kenaikan berat badan 6
kg dalam 18 bulan terakhir (S)
PENULISAN PERNYATAAN DIAGNOSIS GIZI

PENULISAN YANG BAIK

• Sederhana, jelas dan ringkas


• Objektif dan faktual
• Spesifik untuk klien/ pasien
• Berkaitan dengan satu masalah
gizi klien/ pasien
• Akurat terkait dengan etiologi
• Berdasarkan data pengkajian gizi
yang dapat dipercaya dan akurat
Asosiasi Dietisien Indonesia DPD Jabar
2012
EVALUASI PES

P • Apakah Dietisien dpt memecahkan Diagnosis


gizi?

• Apakah E benar2 akar masalah?

E • Apakah Dietisien dpt memecahkan masalah


berdasarkan E
• Apakah intervensi dpt mengurangi sign dan simptoms?

• Apakah sign simptoms dpt menunjukkan

S perkembangan masalah?
• Apakah sign dan simptoms cukup
spesifik
2. KATEGORI TERMINOLOGI LOGO
DIAGNOSA GIZI
a. Domain Asupan
b. Domain Klinis
c. Domain Perilaku – Lingkungan
d. Domain lain
e. Terminologi
KATEGORI TERMINOLOGI
DIAGNOSA GIZI
Domain Asupan

Masalah terkait Domain Klinis


asupan energi, zat
gizi, cairan, bioaktif Masalah gizi
melalui oral maupun yang berkaitan
nutrition support dengan kondisi
fisik atau medis

Domain Perilaku –
lingkungan
Domain Lain
Masalah gizi terkait
Tdk ada
dengan pengetahuan,
masalah gizi
perilaku/ kepercayaan,
saat ini
fisik lingkungan atau
penyediaan dan
keamanan makanan
a. DOMAIN ASUPAN
Terdiri dari 10 kelas

1. Asupan Energi – NI.1 (5 terms)


2. Asupan oral/ nutrition support – NI.2 ( 5 terms )
3. Asupan cairan- NI.3 ( 2 terms)
4. Asupan substansi bioaktif – NI.4 (3 terms)
5. Asupan zat gizi – NI.5 ( 5 terms)
6. Asupan lemak dan kolesterol – NI.6 ( 3 terms)
7. Asupan protein – NI.7 ( 3 terms)
8. Asupan KH dan serat – NI.8 ( 6 terms)
9. Asupan vitamin – NI.9 ( 2 terms )
10. Asupan mireral – NI.10 ( 2 terms )

Kata petunjuk :
Kekurangan, kelebihan, prediktif
Contoh : Diagnosis Gizi – Domain Asupan

NI-1.4 Inadekuat asupan energy (P)


berkaitan dengan mual dan muntah
(syndrome uremia) yang ditandai
dengan asupan energy 40% kebutuhan
(S)

NI-5.3 Kekurangan ASUPAN energy protein (P)


berkaitan dengan keterbatasan akses terhadap
makanan ( E ) ditandai dengan kebiasaan asupan
energy 60 % dan protein 45 %, IMT 16,5 kg/m2
dan albumin 2,5 gr/dl (S)
b. DOMAIN KLINIS
Sistem Gastrointestinal
MENGUNYAH
MENELAN
MENCERNA
ABSORPSI

Functional (1)
Swallowing difficulty NC-1.1
Chewing (masticatory) difficulty NC-1.2
Breastfeeding difficulty NC-1.3
Altered GI function NC-1.4

Biochemical (2)
Impaired nutrient utilization NC-2.1
Altered nutrition-related laboratory values
(specify) NC-2.2
Food-medication interaction NC-2.3

Weight (3)
Underweight NC-3.1
Involuntary weight loss NC-3.2
Overweight/obesity NC-3.3
Involuntary weight gain NC-3.4
Contoh :

Biokimia :
NC-2.2 Perubahan nilai lab (P)
berkaitan dengan perubahan fungsi
endokrin € ditandai dng kadar gula
darah sewaktu 250 gr/dl (S)

Berat Badan
NC-3.3 Overweight ( P ) berkaitan
dengan kelebihan asupan energy ( E )
ditandai dengan IMT 28 kg/m2
c. DOMAIN PERILAKU LINGKUNGAN

Terdiri dari 3 kelas

1. Pengetahuan & Kepercayaan - NB.1 ( 7 terms)

2. Aktifitas & fungsi fisik – NB.2 ( 6 terms)

3. Keamanan dan akses makanan – NB.3 (2terms)


Contoh : Diagnosis Gizi domain
Perilaku

• NB-1.5 Gangguan pola makan ( P )


berkaitan dengan pengetahuan ibu yang
kurang ( E ) ditandai bayi mendapat
makanan padat mulai umur 2 bulan ( S)

• NB-1.3 Ketidak siapan melakukan diet


atau perubahan pola makan ( P )
berkaitan dengan kurangnya motivasi ( E
) ditandai dengan sikap menolak terhadap
informasi gizi ( S )
d. Kategori Terminologi
• Academy of Nutrition and Dietetic telah
menyusun manual sebagai referensi untuk
terminology, agar digunakan sebagai bahasa
yang terstandar .

• Terminologi Diagnosis Gizi → definisi, etiologi dan


sign/simptom

• NI-1.4. Asupan energy tidak adekuat


didefinisikan sebagai “ Asupan energy kurang
dari energy ekspenditur atau standar rujukan atau
anjuran yang ditetapkan berdasarkan kebutuhan
fisiologis”

• Terdapat 5 ( lima ) kemungkinan penyebab


(etiologi), serta kemungkinan indikator potensial
yang menjadi sign/symptomnya.
LOGO

3. PENETAPAN
DIAGNOSIS GIZI

a. Integrasi Data Pengkajian Gizi


b. Penelusuran Diagnosis Gizi
c. Kategori etiologi
Kemampuan berpikir kritis ?

❖ Mengelompokkan dan analisa data


pengkajian untuk menetapkan diagnosa gizi
▪ Memilih diagnosa gizi
▪ Identifikasi data yg belum lengkap untuk menetapkan
diagnosa yang lebih pasti
▪ Gunakan Signs dan symptoms dari masalah
❖ Identifikasi Diagnosa gizi yang prioritas
❖ Identifikasi akar masalah sbg dasar
intervensi gizi
❖ Identifikasi signs – symptoms dapat
dikoreksi, diminimalkan, atau dapat
dimonitor / diukur perkembangannya
Pola dan hubungan antar data
a. Integrasi data Asesmen gizi
PENELUSURAN DIAGNOSIS GIZI

1. Intuitif dengan melihat data pengkajian yang


ada dan pilih 1 – 4 terminologi diagnosis gizi
(P)
atau

2. Gunakan Matriks pengkajian gizi untuk


menetapkan beberapa diagnosis gizi (P)

27 Asosiasi Dietisien Indonesia DPD Jabar


2012
DOMAIN PERILAKU DOMAIN INTAKE
LINGKUNGAN NUTRIEN OKSIGEN

FAKTOR
LINGKUNGAN INTAKE KEBUTUHAN PANKREAS
INSULIN
GLUKAGON

SAL. NAFAS
SAL. CERNA

CO2
DOMAIN HATI
KLINIS

SAL. KARDIOVASKULER

KULIT GINJAL
PENELUSURA SEL-SEL TUBUH
METABOLISME:
N PROBLEM AIR & PANAS KATABOLISME UREA N
ANABOLISME KREATININ
AIR & ELEKTROLIT
28
CONTOH DIAGNOSAGIZI

Malnutrisi berkaitan dengan ketidak seimbangan kebutuhan yang


meningkat dengan asupan makanan dalam waktu lama ditandai dengan
IMT < 18.5, penurunan BB > 10% sebulan, kehilangan lemak sub kutan,
estimasi asupan < 50 -75 %

Peningkatan kebutuhan protein berkaitan dengan infeksi dan penyembuhan


luka ditandai dengan asupan protein < 60 % estimasi kebutuhan dan
penyembuhan luka yang lama pada kaki ( 2 bulan)

Gangguan menelan berkaitan dengan komplikasi post stroke ditandai


dengan sering tersedak waktu makan.

Pengetahuan terkait makanan dan gizi yang kurang berkaitan dengan


terpapar informasi yang tidak tepat mengenai diet DM dibuktikan dengan
perilaku makan yang menghindari semua karbohidrat seperti anjuran kakak
dan keluarganya
LOGO

www.themegallery.com

Anda mungkin juga menyukai