Anda di halaman 1dari 13

PROGRAM PASCASARJANA

MAGISTER AKUNTANSI

MODUL PERKULIAHAN

KEWIRAUSAHAAN, ETIKA PROFESI DAN HUKUM BISNIS

Pokok Bahasan

(KemampuanDasarKewirausahaan)

Kode
Fakultas Program Studi TatapMuka DisusunOleh
MK

Ekonomi dan MAGISTER Dr. Achmad Jamil


Bisnis
02
AKUNTANSI

Kewirausahaan merupakan disiplin ilmu tersendiri yang berisi bidang pengetahuan yang utuh dan
nyata yaitu terdapat teori, konsep dan metode ilmiah yang lengkap. Kewirausahaan merupakan suatu
disiplin yang independent, memiliki proses sistematis dan dapat diterapkan dalam bentuk kreativitas
dan keinovasian.
Kewirausahaan tidak terbatas pada kemampuan mengelola bisnis semata sebagai pengusaha tetapi
juga siapapun yang mengelola upaya kreatif dan inovatif dengan jalan mengembangkan ide dan
sumber daya untuk menemukan peluang demi perbaikan hidup.

Prinsip-prinsipkewirausahaansebagaiberikut :

1. Berani atau keluar dari rasa takut akan gagal

Makna berani disini adalah tindakan dimana kita harus bisa mengambil sikap atas peluang-
peluang yang muncul dalam hidup ini terutama peluang untuk mendirikan usaha. Seorang
wirausahaan tidak mengenal tingkat pendidikan tapi mengenal pada tingkat seseorang berani
mengambil resiko. Walaupun pendidikan itu penting tapi perannya disini justru adalah pada
tingkatan keberanian akan usaha yang akan kita buat. Pendidikan disini berguna pada tingkat
keahlian dari bidang usaha yang akan kita dirikan tapi hal tersebut bukanlah jadi prinsip dasar
dalam membangun usaha tapi keberanian kitalah yang dapat menjadi prinsip dasar membangun
usaha.

2. Berpikir optimis

Seorang wirausahawan harus mempunyai sikap optimis dan melihat peluang dan segala usaha
yang kita lakukan karena dengan begitu semangat dan kemauan yang keras juga ketekunan kita
akan menciptakan usaha kita yang maju dan terus berkembang.

3. Mempunyai hubungan relasi yang baik

Membangun relasi dan jaringan dengan sesama wirausahawan karena dengan begitu proses
pembelajaran dan pengetahuan atas kewirausahawan kita akan berkembang. Semakin
banyaknya relasi juga akan menciptakan peluang-peluang kita dalam mengembangkan dan
mencapai usaha yang baik.

Esensi dari kewirausahaan adalah menciptakan nilai tambah di pasar melalui proses kombinasi
sumber daya dengan cara-cara baru dan berbeda. Menurut Zimmerer (1996:51), nilai tambah
tersebut diciptakan dengan cara-cara sebagai berikut:

1 Pengembangan teknologi baru

Penemuan pengetahuan baru

Perbaikan produk dan jasa yang sudah ada

™2015
2016 Kewirausahaan, Etika Profesi dan Hukum Bisnis
2 Dr. Achmad Jamil
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Penemuan cara-cara yang berbeda untuk menghasilkan barang dan jasa yang lebih banyak
dengan sumber daya yang lebih sedikit. Jadi, kewirausahaan merupakan suatu kemampuan
dalam menciptakan nilai tambah melalui proses pengelolaan sumber daya secara kreatif dan
inovatif.

Rahasia kewirausahaan terletak pada kreativitas dan keinovasian. Kreativitas adalah kemampuan
mengembangkan ide dan cara-cara baru dalam memecahkan masalah dan menemukan peluang.
Sementara itu, inovasi adalah kemampuan menerapkan kreativitas dalam rangka memecahkan
masalah dan menemukan peluang .

6 ciri dan watak kewirausahaan menurut Geoffrey G.Meredith (1996: 5-6) adalah

Karakteristik Watak

1. Percaya diri dan optimis Memiliki kepercayaan diri yang kuat,


ketidakbergantungan terhadap orang lain,
dan individualistis

2. Berorientasi pada tugas dan hasil Kebutuhan untuk berprestasi, berorientasi


laba, mempunyai dorongan kuat,energik,
tekun dan tabah, bertekad kerja keras dan
inisiatif

3. Berani mengambil resiko dan menyukai Mampu mengambil risiko yang wajar
tantangan

4. Kepemimpinan Berjiwa kepemimpinan,mudah beradaptasi


dengan orang lain dan terbuka terhadap
saran serta kritik

5. Keorisinalitasan Inovatif,kreatif dan fleksibel

6. Berorientasi masa depan Memiliki visi dan perspektif terhadap masa


depan

Arthur Kuriloff dan John M. Mempil (1993:20), mengemukakan karakteristik kewirausahaan dalam
bentuk nilai-nilai dan perilaku kewirausahaan seperti yang diuraikan pada tabel berikut:

Nilai-Nilai Perilaku

1, Komitmen Menyelesaikan tugas hingga selesai

2. Risiko moderat Tidak melakukan tindakan


spekulatif,melainkan berdasarkan pada
™2015
2016 Kewirausahaan, Etika Profesi dan Hukum Bisnis
3 Dr. Achmad Jamil
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
perhitungan yang matang

3. Melihat peluang Memanfaatkan peluang yang ada sebaik


mungkin

4. Objektivitas Melakukanpengamatansecaranyatauntukme
mperolehkejelasan

5. Umpanbalik Menganalisis data


kinerjawaktuuntukmemandukegiatan

6. Optimisme Menunjukkan kepercayaan diri yang besar


walaupun berada dalam situasi berat

7. Uang Melihatuangsebagaisuatusumberdaya,
bukantujuanakhir

8. Manajemenproaktif Mengelola berdasarkan pada perencanaan


masa depan

Wirausahawan adalah seseorang yang menciptakan sesuatu yang baru dengan mengambil resiko
dan ketidakpastian demi mencapai keuntungan dan pertumbuhan dengan cara mengidentifikasi
peluang dan menggabungkan sumberdaya yang diperlukan untuk mewujudkannya.

Ada beberapaciri-ciriseorangwirausahawan yang berhasiladalah

1 Motif berprestasitinggi

Seorangwirausahawanharusmelakukansuatuhaltidakasal-asalan,
sekalipunhaltersebutdapatdilakukanoleh orang lain. Nilaidanprestasimerupakanhal yang
membedakanantarahasilkaryanyasebagaiseorangwirausahawandengan orang lain yang
tidakmemilikijiwaberwirausaha.

Contoh :

a. Seorangpemimpinatau manager ataupengusaha yang


terusmenerusmelakukanperubahandanpembaruanuntukmencapaikemajuan.

b. Para pengusaha yangbekerjakerasdenganmenetapkanberbagaistrategi agar


bisnisnyaberhasildalampersaingan.

Perspektifkedepan

™2015
2016 Kewirausahaan, Etika Profesi dan Hukum Bisnis
4 Dr. Achmad Jamil
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Suksesadalahperjalananbukantujuan.Setiapsaatmencapai target, sasaranatauimpian,
makasegeralahmembuatimpian-impianbaru yang
dapatmemacusertamemberisemangatdanantusiasmekepadakitauntukmencapainya.
Apapunimpianatau target kitatetapharusmenerapkanprinsip SMART yaitu:

Specific – harusjelasdanspesifiksepertiapa yang kitainginwujudkan.

Measurable – harusterukurataudapatdihitungbesarannya, berapabanyakdanberapabesar.

Achievable – harusdapatdicapai, janganberangan-angansesuatu yang sulitdicapai di


luarkemampuankitasendiri.

Reality based – berdasarkanrealitas yang ada, harusmenyesuaikandengankondisi yang


adabaikkemampuanmaupuntuntutannyasaatini.

Time-frame – memilikijangkawaktutertentu, misalnyaberapa lama dankapanharustercapai,


semuakegiatanharusadajangkawaktusampaipencapaianhasilnya.

Contoh : Bill Gates adalahsalahsatu orangpertama yang


mempunyaikonseptentangmasadepankomputer yang akanadadimana-mana, baik di
rumahmaupun di kantor, danbahwasuatuharibukudankertastidakakanlagidigunakan.

Kreativitastinggi

Wirausahawanumumnyamemilikidayakreasidaninovasi yang lebihtinggi. Hal-hal yang


belumterpikirkanoleh orang laintetapisudahdipikirkanolehnya.

Contohnya :sebelumditemukannyateknikpenyulingan air minum, semua air yang


akandiminumselaluharusdimasak. Setelahditemukannyateknikpenyulingandanpengemasan air
minumsterilkedalambotol, air bisadiminumlangsungtanpadimasakdandapatdijual.

Perilakuinovasitinggi

Seorangwirausahawanharussegeramenerjemahkanmimpi-
mipinyamenjadiinovasiuntukmengembangkanbisnis.Jikaimpiandantujuanhidupmerupakanfondas
ibangunanhidupdanbisnis, inovasidapatdiibaratkansebagaipilar-pilar yang
menunjangkukuhnyahidupdanbisnis.Impiansajatidakcukup.Impianharussenatiasaditunjangolehin
ovasi yang tiadahentisehinggabangunanhidupdanbisnismenjadikokohdalamsituasiapa pun,
baikdalammenghadapikesulitanmaupuntantangan

™2015
2016 Kewirausahaan, Etika Profesi dan Hukum Bisnis
5 Dr. Achmad Jamil
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Contoh : Laboratorium obat-obatan dan kosmetik senatiasa melakukan penelitian dan percobaan
untuk menemukan obat atau kosmetik terbaru yang memberi manfaat bagi masyarakat luas.

Berkomitmen terhadap pekerjaan

Setiap kali orang berhenti karena di antara sukses dan kegagalan. Namun seorang wiraushawan
harus memiliki komitmen yang kuat dalam pekerjaannya karena jika tidak akan berakibat tidak
berhasil terhadap segala sesuatu yang telah dirintisnya.

Contoh : Seorang pedagang bakso yang laris melihat peluang, namun tetap tidak beralih dari
profesinya, padahal ia bisa memiliki beberapa cabang restoran waralaba (franchise).

Tanggung jawab

Komitmen sangat diperlukan dalam pekerjaan sehingga mampu melahirkan tanggung jawab.
Komitmen dapat melahirkan tanggung jawab. Indikator orang yang bertanggung jawab adalah :

Berdisplin

Penuh komitmen

Bersungguh-sungguh

Jujur

Berdedikasi tinggi

Konsisten

Contoh : Pengusaha yang tidak merekayasa laporan keuangan untuk menghindari pembayaran
pajak sesuai dengan ketentuan

Kemandirian atau ketidakbergantungan terhadap orang lain

Untuk menjadi wirausahawan mandiri harus memiliki tiga jenis modal utama yang menjadi
syarat, yaitu sebagai berikut:

Sumber daya internal calon wirausahawan, misalnya kepandaian, keterampilan, kemampuan


menganalisis dan menghitung resiko serta keberanian atau visi jauh ke depan.

Sunmber daya eksternal, misalnya uang yang cukup untuk membiayai modal usaha dan modal
kerja, jaringan sosial serta jalur permintaan dan penawaran

™2015
2016 Kewirausahaan, Etika Profesi dan Hukum Bisnis
6 Dr. Achmad Jamil
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Faktor X, misalnya kesempatan dan keberuntungan

Contoh : Akio morita pemilik Sony dan Bill Gates pemilik Microsoft, terlahir dari orang tua yang
kaya raya, namun perusahaan yang mereka dirikan memperoleh kesuksesan atas hasil jerih
payah mereka sendiri bukan merupakan warisan dari keluarga.

Berani menghadapi resiko

Menjadi wirausahawan harus selalu berani menghadapi risiko. Semakin besar risiko yang
dihadapinya maka semakin besar pula kemungkinan dan kesempatan untuk meraih keuntungan
yang lebih besar. Sebaliknya, semakin kurang berani menghadapi risiko, maka kemungkinan
keberhasilan juga semakin sedikit.

Wirausahawan harus bisa belajar mengelola risiko dengan cara mentransfer atau berbagi risiko
kepada pihak lain, seperti bank, investor, konsumen, pemasok dan lain sebagainya.
Wirausahawan yang sukses dinilai dari keinginannya untuk mulai bermimpi dan berani
menanggung risiko dalam upaya mewujudkannya.

Contoh : Sebuah kedai nasi goreng dan mie goreng dipadati oleh banyak pengunjung sehingga
harus menunggu berlama-lama. Tentu saja, pemilik harus berani berinvestasi untuk menambah
kapasitas penggorengan agar pembeli tidak pergi karena terlalu lama menunggu. Di sisi lain, ia
juga harus siap menghadapi risiko jika penambahan kapasitas penggorengan menjadi investasi
yang sia-sia ketika orang sudah bosan makan nasi dan mie goreng sehingga jumlah penjualan
menurun.

Selalu mencari peluang

Mencari peluang tidak berarti peluang sudah ada, tetapi wirausahawan harus menciptakan
sendiri peluang, yaitu dengan menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda dan sesuatu yang
lebih bermanfaat serta mudah digunakan. Wirausahawan sejati mampu melihat sesuatu dalam
perspektif atau dimensi yang berlainan pada satu waktu. Kemampuan inilah yang membuatnya
piawai dalam menangani berbagai persoalan yang dihadapi oleh perusahaan. Semakin tinggi
wirausahawan dalam mengerjakan berbagai tugas sekaligus, semakin besar pula kemungkinan
untuk mengolah peluang menjadi sumber daya produktif. Wirausahawan senantiasa belajar,
belajar dan belajar. Belajar bagi wirausahawan sejati adalah proses yang dilakukan seumur hidup,
seperti halnya perubahan senantiasa terjadi sepanjang seumur hidup. Pengusaha yang berhasil
selalu menciptakan peluang dengan menciptakan berbagai keungulan produk yang

™2015
2016 Kewirausahaan, Etika Profesi dan Hukum Bisnis
7 Dr. Achmad Jamil
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
dihasilkannya. Semua dengan mengubah karakter produk, merekayasa dan mendesain produk
untuk menghasilkan produk-produk barunya.

Keberhasilan atau kegagalan wirausahawan sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor baik eksternal
maupun internal. Menurut Sujuti Jahja (1997), faktor internal yang memiliki pengaruh adalah
kemauan, kemampuan dan kelemahan sedangkan faktor yang berasal dari eksternal diri pelaku
adalah kesempatan atau peluang.

Menurut Zimmerer (1996:3), terdapat beberapa peluang yang dapat diambil dari kewirausahaan,
yaitu meliputi hal-hal sebagai berikut

1 Peluang memperoleh kontrol atas kemampuan diri

2. Peluang memanfaatkan potensi yang dimiliki secara penuh

3. Peluang memperoleh manfaat secara finansial

4. Peluangberkontribusikepadamasyarakatdanmenghargaiusaha-usahaseseorang

Ada beberapaketerampilanberwirausaha yang harusdimiliki, diantaranyaialahsebagaiberikut

1 Keterampilan konseptual dalam mengatur strategi dan memperhitungkan risiko

 Keterampilan merumuskan sesuatu yang belum ada atau sesuatu yang sudah ada menjadi
sesuatu yang baru dan berbeda, mengonsep nilai tambah, mengonsep kebaruan, kegunaan,
keunggulan dan mengonsep apa yang dapat dipersaingkan.

Keterampilan kreatif

 Keterampilan berpikir untuk menghasilkan ide-ide baru, khayalan-khayalan baru dan gagasan-
gagasan baru untuk menghasilkan nilai tambah.

Keterampilan memimpin dan mengelola

 Keterampilan untuk membuat perubahan-perubahan secara dimanis agar lebih unggul dan
terdepan

Keterampilan berkomunikasi dan berinteraksi

Keterampilan personal untuk bekerja sama dan membuat jejaring untuk mengomunikasikan
hasil berpikir kreatif

™2015
2016 Kewirausahaan, Etika Profesi dan Hukum Bisnis
8 Dr. Achmad Jamil
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Keterampilan teknik usaha

 Keterampilan khusus untuk menjalankan usaha seperti keterampilan untuk mengombinasikan


sumber daya, keterampilan utnuk menghasilkan produk baru, keterampilan untuk memasarkan,
keterampilan untuk menghitung risiko, keterampilan untuk membukukan, mengadministrasikan
dan keterampilan spesifik lainnya.

Untuk berkembang dan sukses, modal kemauan dan keterampilan saja tidak cukup, tetapi harus
dilengkapi dengan pengetahuan. Ada beberapa pengetahuan dasar yang harus dimiliki di antaranya
meliputi hal-hal sebagai berikut:

1 Pengetahuan mengenai usaha yang akan dimasuki atau dirintis

Pengetahuan lingkungan usaha yang ada

Pengetahuan tentang peran dan tanggung jawab

Pengetahuan tentang manajemen dan organisasi bisnis

Agar ide-ide potensial menjadi peluang bisnis yang riil, wirausahawan harus bersedia
melakukan evaluasi terhadap peluang secara terus menerus. Proses penjaringan ide
merupakan suatu cara yang terbaik untuk menuangkan ide potensial menjadi produk dan
jasa riil. Adapun langkah dalam penjaringan ide dapat dilakukan sebagai berikut:

1 Menciptakan produk baru dan berbeda

Ketika ide muncul secara nyata misalnya dalam bentuk barang dan jasa baru maka produk dan
jasa tersebut harus berbeda dengan produk barang dan jasa yang ada di pasar. Selain itu produk
dan jasa tersebut harus menciptakan nilai bagi pembeli atau penggunanya. Oleh sebab itu,
wirausahawan harus benar-benar mengetahui perilaku konsumen di pasar. Dalam mengamati
perilaku pasar, paling sedikit ada dua unsur pasar yang perlu diperhatikan, yaitu sebagai berikut:

Permintaan terhadap barang/jasa yang dihasilkan

Waktu penyerahan dan waktu permintaan barang/jasa

Kemampuan untuk memperoleh peluang itu sendiri sangat bergantung pada kemampuan
wirausahawan untuk menganalisis pasar yang meliputi aspek-aspek sebagai berikut:

- Kemampuan menganalisis demografi pasar

™2015
2016 Kewirausahaan, Etika Profesi dan Hukum Bisnis
9 Dr. Achmad Jamil
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
- Kemampuan menganalisis sifat serta tingkah laku pesaing

- Kemampuang menganalisis keunggulan bersaing dan kevakuman pesaing yang dapat


dijadikan sebagai peluang

Mengamati peluang

Wirausahawan harus mengamati potensi-potensi yang dimiliki pesaing, misalya kemungkinan


pesaing mengembangkan produk baru, pengalaman keberhasilan dalam mengembangkan
produk baru, dukungan keuangan, dan keunggulan-keunggulan yang dimiliki pesaing di pasar.
Kemampuan pesaing untuk mempertahankan posisi pasar dapat dievaluasi dengan mengamati
kelemahan-kelemahan dan risiko pesaing dalam menanamkan modal barunya.

Analisis produk dan proses produksi secara mendalam

Analisis ini sangat penting untuk menjamin apakah jumlah dan kualitas produk yang dihasilkan
memadai atau tidak. Berapa biaya yang dikeluarkan untuk membuat produk tersebut? Apakah
biaya yang kita keluarkan lebih efisien daripada biaya yang dikeluarkan oleh pesaing?

Menaksir biaya awal

Menyangkutbaiyaawal yang diperlukanolehusahabaru. Dari


manasumbernyadanuntukapadigunakan? Berapa yang diperlukanuntukoperasi,
perluasandanbiayalainnya?

Memperhitungkan risiko yang mungkin terjadi

Risiko yang mungkin terjadi di antaranya: risiko teknik, finansial, dan pesaing.

Risiko teknik berhubungan dengan proses pengembangan produk yang cocok dengan yang
diharapkan atau menyangkut suatu objek penentu apakah ide secara aktual dapat ditransformasi
menjadi produk yang siap dipasarkan dengan kapabilitas dan karakteristiknya. Contoh :
Kegagalan dalam proses pengembangan produk

Risiko finansial adalah risiko yang timbul sebagai akibat ketidakcukupan finansial, baik dalam
tahap pengembangan produk baru maupun dalam menciptakan dan mempertahankan
perusahaan untuk mendukung biaya produk baru. Contoh: kegagalan akibat ketidakcukupan
dana

™2015
2016 Kewirausahaan, Etika Profesi dan Hukum Bisnis
10 Dr. Achmad Jamil
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Risiko pesaing adalah kemampuan dan kesediaan pesaing untuk mempertahankan posisinya di
pasar. Risiko pesaing meliputi pertanyaan sebagai berikut :

Kemungkinan kesamaan dan keunggulan produk apa yang dikembangkan pesaing?

Tingkat keberhasilan apa yang telah dicapai oleh pesaing dalam mengembangkan
produknya?

Seberapa jauh dukungan keuangan pesaing bagi pengembangan produk baru dan produk
yang diperkenalkannya?

Apakah perusahaan baru cukup kuat untuk mengatasi serangan-serangan pesaing?

Bila seorang wirausahawan belum mengetahui barang dan jasa yang akan kita jual, maka terlebih
dahulu harus melakukan survei yang mencakup hal-hal berikut:

1. Cari peluang pasar

Langkah yang harus dilakukan adalah mengamati konsumenm yaitu untuk mengetahui hal-
hal berikut:

Barang dan jasa apa yang paling dibutuhkan konsumen?

Berapa banyak yang mereka butuhkan?

Kualitasmana yang paling tepat?

Berapa banyaknya yang dibutuhkan konsumen?

Tempat yang tepat

Carilahtempatmemasarkanbarang yang cocok.Misalnya di tempat yang ramaidanbanyak


dikunjungisertadilewati orang seperti di tempatpariwisata, di pasarumum, di dekatlalu
lintasjalanraya, dan lain sebagainya.

Banyaknyabarang yang dibutuhkan

Berapabanyakbarangataujasa yang dibutuhkankonsumen rata-rata perhari.

Tentukan target apa yang hendak dicapai

Misalnya untuk mengejar keuntungan, untuk meraih pelanggan rutin, untuk meraih
pelanggan temporer, atau hanya sekedar laku terjual dalam rangka meraih konsumen baru.
™2015
2016 Kewirausahaan, Etika Profesi dan Hukum Bisnis
11 Dr. Achmad Jamil
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Fungsi-fungsi pemasaran usaha baru

Ada beberapa kegiatan dalam lingkup pemasaran yakni, mencakup kegiatan-kegiatan berikut:

a. Pembelianyaitumemberibarang yang akankitajualkembali. Dalam kegiatan ini


harus mencari pemasok, misalnya agen, produsen, atau pedagang besar.

b. Penyimapanan, simpan barang-barang tersebut sebaik mungkin, jangan sampai


berubah bentuk, sifat, warna, ukuran, dan standar kualitasnya.

Sortir dan pengemasan

Dilakukan dalam bentuk dan warna yang menarik, aman dari perubahan bentuk, warna, sifat dan
standar kualitas.

Penjualan

Menyajikan barang agar konsumen menjadi tertarik dan melakukan pembelian

Penjualan dapat dilakukan dengan carau langsung mendatangin konsumen, menunggu


kedatangan konsumen, melayani pesanan,m dan kontrak produksi.

Menurut Peggy Lambing dan Charles L. Kuehl (2000:153), keunggulan bersaing perusahaan baru
terletak pada perbedaan perusahaan tersebut dengan persaingnya dalam hal-hal berikut:

1. Kualitas yang lebih baik

Harga yang lebih murah dan bisa ditawar

Lokasi yang lebih cocok, lebih dekat, lebih cepat

Seleksi barang dan jasa yang lebih menarik

Pelayanan yang lebih menarik dan lebih memuaskan konsumen

Kecepatan, baik dalam pelayanan maupun penyaluran barang

Oleh sebab itum menurut Zimmerer (1996:117), bagi usaha baru sangatlah cocok untuk menerapkan
strategi market driven(dorongan pasar). Strategi ini dibangun berdasarkan pada enam pondasi
berikut:

1. Orientasi konsumen

™2015
2016 Kewirausahaan, Etika Profesi dan Hukum Bisnis
12 Dr. Achmad Jamil
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Kualitas

Kenyamanan dan kesenangan

Inovasi

Kecepatan

Pelayanan dan kepuasan pelanggan

DAFTAR PUSTAKA

Suryana, 2013. “Kewirausahaan :kiatdan proses menujusukses. Jakarta :Edisike 3

Dewanti, RetnoS.Si.,M.M, 2008. “Kewirausahaan : Jakarta : Edisipertama

™2015
2016 Kewirausahaan, Etika Profesi dan Hukum Bisnis
13 Dr. Achmad Jamil
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id

Anda mungkin juga menyukai