Anda di halaman 1dari 14

NAMA : HARUN ASYAKIRI

NIM : 042078471

1. objek penelitiannya adalah kebijakan pencegahan dan penanganan bencana wabah covid-19
di desa cicantayan kecamatan cicantayan kab. Sukabumi.
rumusan masalahnya adalah penyebaran Covid-19 begitu cepat dari suatu negara ke negara
lain dan banyak menyebabkan terjadi korban jiwa. Walaupun demikian masih banyak
masyarakat yang tidak patuh terhadap himbauan pemerintah, oleh karena itu, diperlukan
kapabilitas dan kualitas seorang pemimpin baik dari pusat hingga daerah untuk mencegah
penyebaran Covid-19, Maka rumusan masalah yang diperoleh adalah :
1. Apa saja Langkah-Langkah Strategi Pemerintah dalam Pencegahan Penyebaran Covid-19
di desa cicantayan kecamatan cicantayan kabupaten sukabumi?

saya menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif analisis. Pendekatan


kualitatif dipilih karena kemampuannya untuk mendapatkan pemahaman yang mendalam,
autentik, dan mendasar mengenai fenomena yang tengah diamati. Metode deskriptif analisis
digunakan atas alasan data dan informasi yang dihimpun menumpukan perhatian pada
fenomena atau masalah aktual melalui proses pengumpulan data, penyusunan, pengolahan,
dan penarikan kesimpulan.

2. Berdasarkan identifikasi rumusan masalah NO 1 Penulis tertarik Untuk melakukan penelitian


Dengan judul ”Implementasi Penanganan dan pencegahan covid 19 di desa cicanntayan
Kecamatan cicantayan Kabupaten Sukabumi”. Dalam penelitian ini penulis menggunakan
Variabel bebas Dalam penelitian ini yaitu penanganan covid 19 di Di Kecamatan cicantayan
Kabupaten Sukabumi. Variabel yang apabila satu waktu berada bersamaan dengan variabel
lain maka diduga akan dapat berubah dalam keragaman variabel bebas ini disebut juga
dengan variabel pengaruh perlakuan kuasa treatment, independen dan disingkat dengan
variabel x.

3. Populasi penelitian ini adalah Masyarakat di Kecamatan cicantayan Desa cicantayan RW 1.


Berjumlah 100 orang Dengan menggunakan data sampling Secara acak Dipilih 5 orang Dari
5 RT yangTerpilih. Sehingga jumlah sampel dalam penelitian ini Tentukan sebesar 25 orang
responden.

metode yang digunakan untuk penulisan jurnal ilmiah ini adalah analisis deskriptif yaitu
sebuah metode dengan melakukan studi kepustakaan dimana penulis mempelajari buku-buku
maupun artikel yang berhubungan dengan judul jurnal ilmiah ini lalu melakukan analisis
mengenai masalah yang berkaitan dengan masalah yang menjadi kajian menguraikan
tanggapan responden mengenai Implementasi kebijakan dan penanganan covid-19 di
kecamatan cicantayan Desa cicantayan rw 01. 
hasil dari pengumpulan informasi menggunakan metode sampling data dari seejumlah 7 RT
di RW 1 di pilih secara acak dan terpilihlah 5 RT yaitu RT 02, RT 04, 01, RT 06, RT 07. dari
setiap RT di wakili 5 orang responden.
NAMA : HARUN ASYAKIRI
NIM : 042078471

beberapa program yang di sorot dalam penanganan covid 19 adalah 


1. BLT 
BLT adalah singkatan dari Bantuan Langsung Tunai yang merupakan program
bantuan pemerintah dengan pemberian uang tunai atau beragam bantuan lainnya, baik
bersyarat (conditional cash transfer) maupun tak bersyarat (unconditional cash
transfer) untuk masyarakat miskin.
2..vaksin 
vaksin adalah zat yang sengaja dibuat untuk merangsang pembentukan kekebalan
tubuh dari penyakit tertentu, sehingga bisa mencegah terjangkit dari penyakit tertentu
tersebut.

3.. PPKM 
PPKM Artinya Adalah Pembatasan Aktivitas Kegiatan Masyarakat Selama Pandemi

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode angket dengan
menggunakan skala likert. Skala pengukuran ini digunakan untuk mengklasifikasikan
variabel yang akan diukur supaya tidak terjadi kesalahan dalam menentukan analisis
data dan langkah selanjutnya (Saifuddin Azwar, 2012: 37). Prinsip pokok skala likert
adalah menentukan lokasi kedudukan seseorang dalam suatu kontinum sikap terhadap
objek sikap, mulai dari sangat negatif sampai sangat positif.
Pembuatan alat ukur ini menggunakan skala 4 yakni skala likert yang dimodifikasikan
menjadi empat alternatif jawaban yaitu Sangat Sesuai (SS), Sesuai (S), Tidak Sesuai
(TS), dan Sangat Tidak Sesuai (STS) dengan menghilangkan alternatif jawaban R
(Ragu-Ragu) kerena orang cenderung untuk memilih alternatif tersebut (alur tengah)
dan tidak akan memilih jawabab ekstrim.

 
NAMA : HARUN ASYAKIRI
NIM : 042078471

4. judul ”Implementasi Penanganan dan pencegahan covid 19 di desa Cicantayan Kecamatan


cicantayan Kabupaten Sukabumi”.

Pedahuluan

COVID-19 adalah penyakit yang disebabkan oleh turunan coronavirus baru, ‘CO’
diambil dari corona, ‘VI’ virus, dan ‘D’ disease (penyakit). Sebelumnya, penyakit ini disebut
‘2019 novel coronavirus’ atau ‘2019-nCoV.’ Virus COVID-19 adalah virus baru yang terkait
dengan keluarga virus yang sama dengan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS) dan
beberapa jenis virus flu biasa (WHO, 2020). Coronavirus 2019 (Covid-19) adalah penyakit
menular yang disebabkan oleh sindrom pernapasan akut coronavirus 2 (Sars-CoV-2).
Penyakit ini pertama kali ditemukan pada Desember 2019 di Wuhan, Ibukota Provinsi Hubei
China, dan sejak itu menyebar secara global diseluruh dunia, mengakibatkan pandemi
coronavirus 2019-2020. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mendeklarasikan wabah
koronavirus 2019- 2020 sebagai Kesehatan Masyarakat Darurat Internasional (PHEIC) pada
30 Januari 2020, dan pandemi pada 11 Maret 2020. Wabah penyakit ini begitu sangat
mengguncang masyarakat dunia, hingga hampir 200 Negara di Dunia terjangkit oleh virus ini
termasuk Indonesia. Berbagai upaya pencegahan penyebaran virus Covid-19 pun dilakukan
oleh pemerintah di negara-negara di dunia guna memutus rantai penyebaran virus Covid-19
ini, yang disebut dengan istilah lockdown dan social distancing (Supriatna, 2020).

Indonesia menjadi salah satu negara positif virus corona (Covid-19). Kasus pertama
yang terjadi di Indonesia dialami oleh dua warga Depok, Jawa Barat. Hal tersebut
diumumkan langsung oleh Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan, Jakarta pada hari
senin, 2 maret 2020. Menurut Bapak Joko Widodo, kedua warga tersebut merupakan seorang
ibu usia 64 tahun dan putrinya yang berusia 31 tahun. Keduanya diduga tertular virus corona
karena adanya kontak dengan warga negara Jepang yang datang ke Indonesia. Warga Jepang
tersebut terdeteksi Corona setelah meninggalkan Indonesia dan tiba di Malaysia. Tim
Kementrian Kesehatan (Kemenkes) melakukan penelusuran terhadap warga lainnya yang
sebelumnya melakukan interaksi dengan warga negara Jepang tersebut selama di Indonesia.
Menurut Kementerian Kesehatan anak tersebut diperkirakan tertular virus corona 2 saat
berdansa dengan warga negara Jepang di sebuah klub di Jakarta pada tanggal 14 Februari
2020. Sekretaris Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes
Achmad Yurianto (Yuri) menyebutkan bahwa jumlah orang yang mengikuti acara tersebut
NAMA : HARUN ASYAKIRI
NIM : 042078471

ada 50 orang. Pada tanggal 16 Februari 2020, anak tersebut mengeluh batuk dan agak panas,
kemudian berobat ke dokter. Setelah peristiwa tersebut, Kemenkes berupaya untuk
melakukan tracking kepada semua orang yang ikut berdansa pada acara tersebut
(Kompas.com, 2020). Setelah mengumumkan kasus pertama virus corona di Depok tersebut,
Presiden Joko Widodo memastikan pemerintah sudah mempersiapkan fasilitas kesehatan,
peralatan medis untuk merawat pasien virus corona yang memenuhi standar internasional.
Pemerintah telah mengalokasikan anggaran untuk penanganan wabah virus corona di dalam
negeri (Kompas.com, 2020).

Pentingnya penanganan dan pencegahan covid 19 untuk memutus rantai penyebaran


virus tersebut,  Hal ini karena kecepatan penularannya yang begitu cepat. berdasarkan
penelitian ikatan dokter indonesia (IDI), memang masih banyak penyakit yang lebih
mematikan dibandingkan COVID-19. tapi pada kecepatan penularan, COVID-19 ini luar
biasa. Bisa sampai 10 hingga 100 kali lipat lebih daripada penyakit-penyakit yang lain,

Masih kurangnya kesadaran masyarakat mematuhi protokoler kesehatan menjadi


salah satu penyebab sulitnya memutus rantai penularan Covid-19 di negara kita. Sikap kurang
peduli sebagian warga masyarakat mematuhi protokol kesehatan, khususnya 3M (memakai
masker, mencuci tangan pakai sabun di air mengalir dan menjaga jarak) membuat angka
kasus Covid-19 di negara kita terus meningkat.

Berdasarkan uraian tersebut di atasa, maka pennulis tertarik untuk mengkaji tentang
”Implementasi Penanganan dan pencegahan covid 19 di desa Cicantayan Kecamatan
cicantayan Kabupaten Sukabumi”.

Metode penelitian
metode yang digunakan untuk penulisan jurnal ilmiah ini adalah analisis deskriptif yaitu
sebuah metode dengan melakukan studi kepustakaan dimana penulis mempelajari buku-buku
maupun artikel yang berhubungan dengan judul jurnal ilmiah ini lalu melakukan analisis
mengenai masalah yang berkaitan dengan masalah yang menjadi kajian menguraikan
tanggapan responden mengenai Implementasi kebijakan dan penanganan covid-19 di
kecamatan cicantayan Desa cicantayan rw 01. 
hasil dari pengumpulan informasi menggunakan metode sampling data dari seejumlah 7 RT
di RW 1 di pilih secara acak dan terpilihlah 5 RT yaitu RT 02, RT 04, 01, RT 06, RT 07. dari
setiap RT di wakili 5 orang responden.
NAMA : HARUN ASYAKIRI
NIM : 042078471

Pembahasan

BLT adalah singkatan dari Bantuan Langsung Tunai yang merupakan program bantuan


pemerintah dengan pemberian uang tunai atau beragam bantuan lainnya, baik bersyarat
(conditional cash transfer) maupun tak bersyarat (unconditional cash transfer) untuk
masyarakat miskin.

1) Bentuk Bantuan Langsung Tunai (BLT)

Upaya peningkatan kesejahteraan rakyat berlandaskan sistem ekonomi kerakyatan perlu


dilakukan dalam program pembangunan lintas sektoral.Di antaranya yaitu melalui berbagai
upaya dalam rangkapenanggulangan kemiskinan, pembangunan ketenaga kerjaan,
pemberdayaan usaha mikro menengah, koperasi, pembangunan pertanian, pangan dan
pengairan, pembangunan sarana dan prasarana pedesaan serta berkaitan dengan pengelolaan
sumber daya alam lingkungan hidup.Program-program tersebut menjadi prioritas utama
dalam pelaksanaan program pembangunan nasional.Sesuai dengan prinsip keadilan dimana
penanggulangan kemiskinan merupakan salah satu upaya strategis dalam mewujudkan sistem
ekonomi kerakyatan.

Pada tahun 2005-2008 pemerintah mengeluarkan pengadaan program bantuan rakyat.


Program pemerintah diantaranya , dana kompensasi BBM. Bantuan Langsung Tunai (BLT)
yang berupa 13 bentuk uang tunai dan disalurkan langsung kepada masyarakat miskin pada
tahun 2008.

2) Dasar Hukum Bantuan Langsung Tunai (BLT)

Pemerintah Indonesia mengucurkan Bantuan Langsung Tunai (BLT) melalui dana desa
kepada seluruh masyarakat Indonesia. Berdasarkan Dasar Hukum Pemerintah desa Nomor 6
Tahun 2020 Tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Desa, Pembangunan
DaerahTertinggal, dan Transmigrasi Nomor 11 Tahun 2019 Tentang Prioritas Penggunaan
Dana Desa Tahun 2020. Maka menjadi dasar juridis dan implementatif Bantuan Langsung
Tunai (BLT) kepada penduduk miskin di desa.Karenanya, diperlukan kesiapan dan kesigapan
pemerintahan desa untuk segera mendistribusikan BLT
NAMA : HARUN ASYAKIRI
NIM : 042078471

dimaksud secara tertib, adil, dan tepat yaitu tepat sasaran, tepat orang, tepat waktu, tepat
proses, dan tepat laporan administrasi. Adapun alasan hukum atau konsideran menimbang
diterbitkannya

Permendes di atas adalah bahwa penyebaran Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) telah
berdampak bagi kehidupan sosial, ekonomi, dan kesejahteraan masyarakat desa. Selain itu,
mengacu pada atau berdasarkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perpu)
Nomor 1 Tahun 2020 tentang Kebijakan Keuangan untuk Penanganan dan Penyebaran
Pandemi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) di Desa, di mana ditentukan bahwa
melalui penggunaan Dana Desa dapat

digunakan untuk bantuan langsung tunai kepada penduduk miskin di 14 desa, diperlukan
penyesuaian Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi
Nomor 11 Tahun 2019 tersebut. Dengan demikian, adanya Permendes Nomor 6 Tahun 2020
merupakan perintah untuk melakukan refocusing kegiatan dan anggaran, yang menyesuaikan
dengan prioritas akibat maraknya covid19.

NO PILIHAN RESPON SINGKATAN SKOR JUMLAH


1 SANGAT SETUJU SS 4 20
2 SETUJU S 3 5
3 TIDAK SETUJU TS 2 0
4 SANGAT TIDAK SETUJU STS 1 0
Sumber : angket masyarakat desa cicantayan

Vaksin adalah sejenis produk biologis yang mengandung unsur antigen berupa virus atau
mikroorganisme yang sudah mati atau sudah dilemahkan dan juga berupa toksin
mikroorganisme yang telah diolah menjadi toksid atau protein rekombinan, yang sudah
ditambahkan dengan zat lainnya. Vaksin berguna untuk membentuk kekebalan spesifik
secara aktif terhadap penyakit tertentu. Vaksin merupakan produk yang rentan, masing
-masing mempunyai karakteristik tertentu maka diperlukan pengelolaan secara khusus
sampai di gunakan (WHO, 2015; Proverawati dan Andhini., 2010). Mutu tiap vaksin terjamin
bila tindakan yang benar dilakukan saat pengelolaan rantai dingin vaksin, rentang suhu yang
di anjurkan yaitu 20C-80C. Pengelolaan rantai dingin vaksin yang tidak sesuai dengan
ketentuan yang ada dapat mengakibatkan kerusakan vaksin, sehingga potensi vaksin
berkurang atau hilang. Potensi vaksin yang berkurang atau hilang tidak dapat lagi diperbaiki
(WHO, 2015; Proverawati dan Andhini., 2010).
NAMA : HARUN ASYAKIRI
NIM : 042078471

Vaksinasi Covid-19 merupakan salah satu upaya pemerintah Indonesia dalam menangani
masalah Covid-19. Vaksinasi Covid-19 bertujuan untuk menciptakan kekebalan kelompok
(herd immunity) agar masyarakat menjadi lebih produktif dalam menjalankan aktivitas
kesehariannya.

Kegiatan Vaksinasi Covid-19 di Indonesia saat ini sudah memasuki tahap kedua. Selain
lansia, vaksinasi tahap kedua diperuntukkan bagi kelompok masyarakat yang memiliki
mobilitas tinggi sehingga berpotensi terpapar Covid-19 sangat tinggi atau disebut dengan
pekerja publik.

Masyarakat Indonesia sangat menyambut baik adanya Vaksinasi Covid-19 ini. Hal ini
berdasarkan hasil penelitian perusahaan peneliti pasar global atau global market
research  (Ipsos) tentang perilaku masyarakat selama pandemi Covid-19 gelombang ketiga.
Survey tersebut menyatakan bahwa 80% masyarakat Indonesia menyambut baik dan
bersemangat untuk menerima vaksin.

NO PILIHAN RESPON SINGKATAN SKOR JUMLAH


1 SANGAT SETUJU SS 4 10
2 SETUJU S 3 10
3 TIDAK SETUJU TS 2 5
4 SANGAT TIDAK SETUJU STS 1 0
Sumber : angket masyarakat desa cicantayan

Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (disingkat dengan PPKM) adalah


kebijakan Pemerintah Indonesia sejak awal tahun 2021 untuk menangani pandemi COVID-19
di Indonesia. Sebelum pelaksanaan PPKM, pemerintah telah melaksanakan pembatasan
sosial berskala besar (PSBB) yang berlangsung di sejumlah wilayah di Indonesia. PPKM
berlangsung di beberapa wilayah yang menjadi titik penyebaran infeksi COVID-19, yakni
di Pulau Jawa dan Bali.

PPKM jilid pertama

PPKM pada tanggal 11 hingga 25 Januari 2021 diterapkan di tujuh provinsi di Jawa dan Bali,
yakni Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta, Jawa Barat, Banten, Jawa Tengah, Daerah
Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur, dan Bali. Sejumlah kabupaten/kota di tiap-tiap provinsi
diprioritaskan untuk melaksanakan PPKM.[3] Terdapat empat unsur yang digunakan sebagai
parameter bagi provinsi, kabupaten, atau kota dalam penerapan PPKM, yaitu memiliki (1)
tingkat kematian di atas rata-rata tingkat kematian nasional, (2) tingkat kesembuhan di bawah
NAMA : HARUN ASYAKIRI
NIM : 042078471

rata-rata tingkat kesembuhan nasional, (3) tingkat kasus aktif di atas rata-rata tingkat kasus
aktif nasional, dan (4) tingkat keterisian tempat tidur rumah sakit untuk intensive care
unit (ICU) dan ruang isolasi di atas 70%.

Pembatasan kegiatan masyarakat yang diatur dalam Instruksi Mendagri Nomor 1 Tahun 2021
yaitu

 membatasi tempat kerja/perkantoran dengan menerapkan kerja dari rumah (WFH)


sebesar 75% dan kerja dari kantor (WFO) sebesar 25% dengan memberlakukan
protokol kesehatan secara lebih ketat;
 melaksanakan kegaitan belajar mengajar secara daring;
 sektor esensial yang berkaitan dengan kebutuhan pokok masyarakat tetap dapat
beroperasi 100% dengan pengaturan jam operasional, kapasitas, dan penerapan
protokol kesehatan secara lebih ketat;
 melakukan pengaturan pemberlakuan pembatasan:
o kegiatan restoran (makan/minum di tempat sebesar 25% dan untuk
layanan makanan melalui pesan-antar atau dibawa pulang tetap
diizinkan sesuai dengan jam operasional restoran dengan penerapan
protokol kesehatan yang lebih ketat; dan
o pembatasan jam operasional untuk pusat perbelanjaan/mall sampai
pukul 19.00 WIB;

 mengizinkan kegiatan konstruksi beroperasi 100% dengan penerapan protokol


kesehatan yang lebih ketat;
 mengizinkan tempat ibadah untuk dilaksanakan dengan pembatasan kapasitas
sebesar 50% dengan penerapan protokol kesehatan yang lebih ketat;

PPKM jilid kedua

Pemerintah memperpanjang PPKM melalui Instruksi Mendagri Nomor 2 Tahun 2021. PPKM
jilid kedua dilaksanakan pada tanggal 26 Januari hingga 8 Februari 2021. Pada tahap kedua
ini, jam operasional pusat perbelanjaan/mall diubah menjadi hingga pukul 20.00 WIB.
Sementara itu, berdasarkan hasil pemantauan terhadap 73 kabupaten/kota yang telah
menerapkan PPKM, sebanyak 29 kabupaten/kota masih berada di zona risiko tinggi, 41
kabupaten/kota berada di zona risiko sedang, dan 3 kabupaten/kota sisanya berada di zona
risiko rendah.[4]
NAMA : HARUN ASYAKIRI
NIM : 042078471

PPKM berbasis mikro

Setelah dilaksanakan selama dua jilid dan hasilnya tidak efektif, PPKM diubah menjadi
PPKM berbasis mikro sejak tanggal 9 hingga 22 Februari 2021. Sama seperti sebelumnya,
PPKM mikro diberlakukan di sejumlah wilayah di tujuh provinsi. Namun, berbeda dengan
PPKM, pada PPKM mikro ada pengaturan tentang pembentukan posko penanganan COVID-
19 di tingkat desa dan kelurahan[17], jam operasional pusat perbelanjaan/mall diatur dengan
lebih longgar yaitu hingga pukul 21.00 WIB, serta pembatasan perkantoran yang lebih
longgar yaitu 50% kerja dari kantor dan 50% kerja dari rumah.[18]

Pada PPKM mikro, pembatasan dilakukan hingga pada tingkat rukun tetangga (RT)/rukun


warga (RW). Berdasarkan Instruksi Mendagri Nomor 3 Tahun 2021, terdapat empat zona
pengendalian wilayah persebaran COVID-19 di masing-masing RT.

 Zona hijau — tidak terdapat kasus penularan COVID-19 dalam satu wilayah RT.
Skenario pengendalian: surveilans aktif, pengetesan seluruh suspek, dan
pemantauan kasus secara rutin dan berkala.
 Zona kedua — terdapat 1 hingga 5 rumah yang terkonfirmasi positif dalam satu
RT selama tujuh hari terakhir. Skenario pengendalian: menemukan suspek dan
pelacakan kontak erat, serta isolasi mandiri untuk pasien positif dan kontak erat
dengan pengawasan ketat.
 Zona oranye (jingga) — terdapat 6 hingga 10 rumah yang terkonfirmasi kasus
positif COVID-19 dalam satu RT selama tujuh hari terakhir. Skenario
pengendalian:
o menemukan kasus supek dan pelacakan kontak erat, serta isolasi
mandiri pada pasien positif dan kontak erat dengan pengawasan ketat,
o menutup rumah ibadah, tempat bermain anak, dan tempat umum
lainnya, selain untuk sektor esensial yang masih diperbolehkan untuk
beroperasi.
 Zona merah — terdapat lebih dari sepuluh rumah yang terkonfirmasi kasus positif
COVID-19 dalam satu RT selama tujuh hari terakhir. Skenario pengendalian:
o menemukan kasus suspek dan pelacakan kontak erat,
o melakukan isolasi mandiri atau terpusat dengan pengawasan ketat,
NAMA : HARUN ASYAKIRI
NIM : 042078471

o menutup rumah ibadah, tempat bermain anak, dan tempat umum


lainnya kecuali sektor esensial,
o melarang kerumunan lebih dari tiga orang,
o membatasi keluar masuk wilayah RT maksimum hingga pukul 20.00
WIB, dan
o meniadakan kegiatan sosial masyarakat di lingkungan RT yang
menimbulkan kerumunan dan berpotensi menimbulkan penularan.

Setelah dilaksanakan selama dua pekan, pemerintah memperpanjang PPKM mikro berkali-
kali. Pada 7 Juni 2021, Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Ganip Warsito melakukan
evaluasi PPKM Mikro, belajar dari lonjakan kasus Covid-19 di Kudus, Jawa Tengah.[19]

PPKM Darurat

PPKM Darurat berlaku pada 3 hingga 20 Juli 2021, yang menargetkan penurunan
penambahan kasus konfirmasi harian hingga di bawah 10 ribu kasus per hari. Program ini
diberlakukan pada 121 kabupaten/kota di Pulau Jawa dan Bali, dengan membedakan tingakt
penanganan berdasarkan nilai asesmen melalui menggunakan pendekatan antara indikator
tingkat penularan dan kapasitas respons, termasuk pula tingkat ketersediaan tempat tidur di
rumah sakit.[20][21]

Pengetatan aktivitas yang dilakukan meliputi:[16][22]

1. 100% kerja dari rumah untuk sektor nonesensial;


2. Seluruh kegiatan belajar mengajar dilakukan secara daring;
3. Untuk sektor esensial diberlakukan 50% maksimum staf kerja dari kantor
(WFO) dengan protokol kesehatan, dan untuk sektor kritikal diperbolehkan
100% maksimum WFO dengan protokol kesehatan. (Cakupan sektor essential
adalah keuangan dan perbankan, pasar modal, sistem pembayaran, teknologi
informasi dan komunikasi, perhotelan non penanganan karantina, serta
industri orientasi ekspor; cakupan sektor kritikal adalah energi, kesehatan,
keamanan, logistik dan transportasi, industri makanan, minuman dan
penunjangnya, petrokimia, semen, objek vital nasional, penanganan bencana,
proyek strategis nasional, konstruksi, utilitas dasar (listrik dan air), serta
industri pemenuhan kebutuhan pokok masyarakat sehari-hari; untuk
supermarket, pasar tradisional, toko kelontong, dan pasar swalayan yang
NAMA : HARUN ASYAKIRI
NIM : 042078471

menjual kebutuhan sehari-hari dibatasi jam operasional sampai pukul 20.00


waktu setempat dengan kapasitas pengunjung 50%;
4. Kegiatan pada pusat perbelanjaan/mal/pusat perdagangan ditutup;
5. Restoran dan rumah makan tidak menerima makan di tempat;
6. Pelaksanaan kegiatan konstruksi (tempat konstruksi dan lokasi proyek)
beroperasi 100% dengan menerapkan protokol kesehatan secara lebih ketat;
7. Tempat ibadah (masjid, musala, gereja, pura, vihara, dan klenteng, serta
tempat umum lainnya yang difungsikan sebagai tempat ibadah) ditutup
sementara;
8. Fasilitas umum (area publik, taman umum, tempat wisata umum dan area
publik lainnya) ditutup sementara;
9. Kegiatan seni/budaya, olahraga, dan sosial kemasyarakatan (lokasi seni,
budaya, sarana olahraga, dan kegiatan sosial yang dapat menimbulkan
keramaian dan kerumunan) ditutup sementara;
10. Transportasi umum (kendaraan umum, angkutan massal, taksi (konvensional
dan daring) dan kendaraan sewa) diberlakukan dengan pengaturan kapasitas
maksimal 70% dengan menerapkan protokol kesehatan secara lebih ketat;
11. Resepsi pernikahan dihadiri maksimum 30 orang dengan menerapkan
protokol kesehatan secara lebih ketat dan tidak diperkenankan makan di
tempat resepsi. Makanan tetap dapat disediakan dengan wadah tertutup untuk
dibawa pulang;
12. Pelaku perjalanan yang menggunakan moda transportasi jarak jauh (pesawat,
bus, dan kereta api) harus menunjukkan kartu vaksin (minimum vaksin dosis
I) dan PCR H-2 untuk pesawat serta antigen (H-1) untuk moda transportasi
jarak jauh lainnya;
13. Satpol PP pemerintah daerah, TNI, Polri agar melakukan pengawasan yang
ketat terhadap pemberlakuan pengetatan aktivitas masyarakat di atas terutama
pada poin 3;
14. Penguatan 3T (testing, tracing, treatment) perlu terus
diterapkan. Pengujian perlu terus ditingkatkan mencapai minimal 1 per 1000
penduduk per minggu, dan perlu terus ditingkatkan sampai tingkat positivitas
kurang dari 5%, serta perlu terus ditingkatkan untuk suspek, yaitu mereka
yang bergejala, dan juga pada kontak erat; penelusuran perlu dilakukan
NAMA : HARUN ASYAKIRI
NIM : 042078471

sampai mencapai >15 kontak erat per kasus konfirmasi dan karantina perlu
dilakukan pada yang diidentifikasi sebagai kontak erat. Setelah diidentifikasi,
kontak erat harus segera diperiksa dan karantina perlu dijalankan. Jika hasil
pemeriksaan positif maka perlu dilakukan isolasi. Jika hasil pemeriksaan
negatif maka perlu dilanjutkan karantina.Pada hari ke-5 karantina, perlu
dilakukan pemeriksaan kembali (exit-test) untuk melihat apakah virus
terdeteksi setelah/selama masa inkubasi. Jika negatif, maka pasien dianggap
selesai karantina. Perawatan perlu dilakukan dengan komprehensif sesuai
dengan berat gejala. Hanya pasien bergejala sedang, berat, dan kritis yang
perlu dirawat di rumah sakit. Isolasi perlu dilakukan dengan ketat untuk
mencegah penularan.
15. Pencapaian target vaksinasi sebesar 70% dari total populasi pada
kota/kabupaten prioritas paling lambat bulan Agustus 2021

Dari 121 kabupaten/kota di Jawa dan Bali yang memberlakukan PPKM Darurat, terdapat 45
kabupaten/kota dengan nilai asesmen 4, serta 76 kabupaten/kota dengan nilai asesmen

NO PILIHAN RESPON SINGKATAN SKOR JUMLAH


1 SANGAT SETUJU SS 4 0
2 SETUJU S 3 5
3 TIDAK SETUJU TS 2 10
4 SANGAT TIDAK SETUJU STS 1 10
Sumber : angket masyarakat desa Cicantayan

Kesimpulan

Berdasarkan uraian pembahasan dan analisis ”Implementasi Penanganan dan pencegahan


covid 19 di desa Cicantayan Kecamatan cicantayan Kabupaten Sukabumi”.
maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1. BLT adalah singkatan dari Bantuan Langsung Tunai yang merupakan program


bantuan pemerintah dengan pemberian uang tunai atau beragam bantuan lainnya, baik
bersyarat (conditional cash transfer) maupun tak bersyarat (unconditional cash transfer)
untuk masyarakat miskin. Berdasarkan observasi penulis di desa cicantayan kec. Cicantayan
kab. Sukabumi hasil dari observasi di hasilkan bahwa sangat setuju berjumlah 20 orang,
setuju berjumlah 5 orang, tidak setuju berjumlah 0 dan tidak sangat setuju berjumlah 0.
NAMA : HARUN ASYAKIRI
NIM : 042078471

Berdasarkan data tersebut dapat dii simpulkan bahwa masyarakat desa cicantayan
mendukung program tersebut.

2. Vaksin adalah sejenis produk biologis yang mengandung unsur antigen berupa virus
atau mikroorganisme yang sudah mati atau sudah dilemahkan dan juga berupa toksin
mikroorganisme yang telah diolah menjadi toksid atau protein rekombinan, yang sudah
ditambahkan dengan zat lainnya. Berdasarkan observasi penulis di desa cicantayan kec.
Cicantayan kab. Sukabumi hasil dari observasi di hasilkan bahwa sangat setuju berjumlah 10
orang, setuju berjumlah 10 orang, tidak setuju berjumlah 5 dan tidak sangat setuju berjumlah
0. Berdasarkan data tersebut dapat dii simpulkan bahwa masyarakat desa cicantayan
mendukung program tersebut.

3. Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (disingkat dengan PPKM)


adalah kebijakan Pemerintah Indonesia sejak awal tahun 2021 untuk menangani pandemi
COVID-19 di Indonesia. Berdasarkan observasi penulis di desa cicantayan kec. Cicantayan
kab. Sukabumi hasil dari observasi di hasilkan bahwa sangat setuju berjumlah 5 orang, setuju
berjumlah 10 orang, tidak setuju berjumlah 5 dan tidak sangat setuju berjumlah 10.
Berdasarkan data tersebut dapat dii simpulkan bahwa masyarakat desa cicantayan tidak
mendukung program tersebut.

DAFTAR PUSTAKA

1. Aslichati, lilik., H.i. Bambang Prasetyo., Prasetya Irawan. 2019. Metode Penelitian Sosial.
Tangerang selatan : Universitas Terbuka
2. Arbar, Thea Fathanah (4 Februari 2021). "Sudah ada PPKM, Luhut: Kita tidak akan mau PSBB
Lagi!". CNBC Indonesia. Diakses tanggal 11 Juli 2021 jam 15.00
3. Arnani, Mela (26 Januari 2021). "PPKM Jilid 2 Dimulai Hari Ini, Simak Begini Aturan
Pembatasannya Halaman all". Kompas. Diakses tanggal 11 Juli 2021 jam 15.00
4. ^"PSBB Diganti PPKM, Prioritas di Ibu Kota Tujuh Provinsi". Jawa Pos. 8 Januari 2021.
Diakses tanggal 11 Juli 2021 jam 15.30
5. ^ab"Daftar 7 Provinsi dan 73 Kabupaten/Kota yang Berlakukan PPKM". CNN Indonesia. 11
Januari 2021. Diakses tanggal 11 Juli 2021 jam 15.30
6. http://scholar.unand.ac.id di akses pada tanggal 11 Juli 2021 jam 16.00
7. https://promkes.kemkes.go.id/masyarakat-indonesia-sambut-baik-vaksinasi-covid-19 di akses pada
tanggal 11 Juli 2021 jam 17.00
8. https://id.wikipedia.org/wiki/Pemberlakuan_pembatasan_kegiatan_masyarakat_di_Indonesia di
9. http://eprints.umpo.ac.id di akses pada tanggal 11 Juli 2021 jam 20.00
NAMA : HARUN ASYAKIRI
NIM : 042078471

Anda mungkin juga menyukai