___________________________________
1) Dosen Fakultas Pertanian Universitas Swadaya Gunungjati Cirebon
30
Jurnal AGRIJATI 1 (1), Desember 2005
Pada umumnya ternak-ternak yang dipelihara penyaluran sarana produksi, produksi usa-
pada usaha peternakan raktyat adalah ternak- hatani / ternak dan pemasaran produk usaha
ternak lokal. Ternak lokal merupakan sumber- tani / ternak atau hasil olahannya. Kegiatan ini
daya ternak yang sudah lama dipelihara pe- mempunyai hubungan yang erat sehingga
ternak pedesaan dan berperan dalam men- gangguan pada salah satu kegiatan akan ber-
dukung ekonomi rumah tangga peternak. Oleh pengaruh terhadap kelancaran seluruh kegiatan
karena itu usaha peternakan rakyat yang seha- dalam bisnis. Agribisnis peternakan di atas
rusnya menjadi basis pengembangan peter- tampak pada Gambar 1.
nakan nasional.
2.1 Pengadaan dan penyaluran sarana
produksi
II. ARTI DAN RUANG LINGKUP
AGRIBISNIS PETERNAKAN
Sarana produksi peternakan antara lain,
Agribisnis peternakan mencakup semua ke- benih bibit makanan ternak, pupuk, obat
giatan yang dimulai dengan pengadaan dan pemberantas hama dan penyakit, kredit,
Lembaga Penunjang:
Koperasi.Bank, Lembaga Penelitian, Lembaga Penyuluhan,
Angkutan, Pasar, Peraturan Pemerintah
bahan bakar. Pelaku kegiatan pengadaan dan as, hasil ternak, hewan, dan ikan. Pelaku-
penyaluran sarana produksi adalah perorangan, pelaku kegiatannya yaitu produsen-produsen
perusahaan swasta, lembaga pemerintah, ko- yang terdiri dari petani, peternak, pengusaha
perasi. tambak, pengusaha tanaman hias.
Usaha tani / ternak menghasilkan pu-puk- Adapun rangkaian kegiatan yang dilakukan
pupuk pertanian berupa bahan pangan, hasil disini yaitu mulai dari pengumpulan produk,
perkebunan, buah-buahan, bunga, tanaman hi- pengolahan, penyimpanan dan distribusi.
31
Jurnal AGRIJATI 1 (1), Desember 2005
32
Jurnal AGRIJATI 1 (1), Desember 2005
hias, untuk itik misalnya ternak muda, pusat kota, lokasi peternakan hendaknya lebih
ternak siap potong / jual). (2) Daging tinggi dari daerah sekitarnya, (3) untuk ke-
diperoleh dari ternak besar serta kecil, lancaran proses produksi maka lokasinya
unggas dan ternak tua, produk yang sebaiknya berdekatan dengan produsen/ pabrik
dipakai untuk pengawetan daging seperti, pakan ternak, (4) memiliki tanah yang subur
dendeng, abon.(3) Telur, diperoleh dari untuk tumbuhnya hijauan pakan ternak, (5)
ayam ras petelur, ayam buras, itik. (4) dekat dengan pasar/konsumen dan berdekatan
Susu (produk dari sapi perah), termasuk dengan sentral produksi komoditi peter-
produk olah-annya seperti mentega, keju, nakan/sentral populasi ternak, dan (6) sesuai
produksi susu dari kerbau perah, kambing dengan wilayah pengembangan usaha peter-
perah. (5) Beberapa hasil ikutan / nakan, wilayah penyebaran industri komoditi
sampingan dari peternakan seperti kulit, pe-ternakan dan wilayah pengembangan ex-
tulang, paruh, tanduk, bulu dan hasil port komoditi peternakan
pengo-lahannya seperti kulit samak,
3. Perencanaan standar mutu produk
tepung tulang.dan (6) Madu dan sarang
peternakan
wallet.
Adanya perencanaan standar mutu produk pe-
Untuk mendapatkan produk-produk di atas,
ternakan ini adalah untuk menyajikan produk
maka harus mengusahakan bidang usaha pe-
dengan mutu yang sebaik mungkin/memenuhu
ternakan yang meliputi pembibitan, pengem-
syarat minimal selera atau kemauan kon-
bangbiakan, penggemukan, pengolahan dan
sumen/-pasar, dan strategi untuk tidak ke-
pemasaran hasil dan pro-dusen peternakan.
tinggalan oleh konsumen/pasar, memper-
mudah pemilihan bahan-bahan yang diper-
2. Perencanaan lokasi peternakan
lukan untuk produksi, pengendalian atau
Secara teknis, pemilihan lokasi menjadi
pengawasan atas mutu produk yang harus
bahan pertimbangan seorang pimpinan agri-
dilakukan.
bisnis. Sumber bahan mentah/persediaan,
tersedianya tenaga kerja, lokasi pasar, dan
V. PENGENDALIAN PROSES
perangsang khusus yang tersedia di suatu PRODUKSI DALAM AGRIBISNIS
PETERNAKAN
tempat hendaknya (1) sesuai dengan lokasi
yang ditentukan oleh pemerintah daerah
5.1 Jenis
setempat, (2). lokasi sosial dan masyarakat
Hewan ternak dapat dikelompokkan men-
setempat tidak bertentangan dengan ketertiban
jadi beberapa golongan seperti berikut ini :
dan ke-pentingan umum, (2) tidak terletak di
33
Jurnal AGRIJATI 1 (1), Desember 2005
34
Jurnal AGRIJATI 1 (1), Desember 2005
d) Pengendalian penyakit
b) Cara pemberian ransom
Pengendalian penyakit dimaksud-kan untuk
Diartikan sebagai bahan makanan, yang
menjauhkan dan membebaskan ternak dari
disediakan untuk ternak, yang disusun/dicam-
penyakit. Ada dua sarana produksi peternakan
pur mengikuti aturan tertentu. Bahan makanan
(sapronak) yang biasa digunakan yaitu vaksin
(bahan yang dapat di-makan, dicerna, dan
dan obat-obatan.
digunakan oleh ternak) bisa terdiri dari :
e) Pascapanen
1) hijauan (rumput segar, daun kacang-
kacangan segar, daun lamtoro segar , Daging, telur, dan susu secara umum meru-
hijauan kering/hay, rumput kering, pakan produk peternakan yang mudah rusak.
2) konsentrat (bahan makanan, yang di- yang amat cocok untuk berkem-bangbiaknya
gunakan bersama bahan makanan lain, mikroba perusak, antar lain bakteri. Beberapa
suplemen (pelengkap) atau makanan leng- a) Daging yang tidak ditangani secara baik
kap): jagung, bungkil kelapa, tepung ikan. akan cepat mengalami pembusukan oleh
bakteri. Telur yang kemasukan bakteri
c) Memperkecil ongkos produksi (lewat pori-pori kerabangnya) akan ber-
35
Jurnal AGRIJATI 1 (1), Desember 2005
36
Jurnal AGRIJATI 1 (1), Desember 2005
ekstrak babakan, kulit akasia, dan Seperti kita ketahui alam tropis Indonesia
ekstrak daun jambu biji. Selain sebagai menyediakan sumber daya yang bervariasi dan
pengawet, cairan ini juga bersifat an- tersebar di seluruh kepulauan dengan jumlah
tiseptic. Menyimpan telur dalam penduduk yang sangat besar, khususnya petani.
ruangan pendingin Dalam pengembangan-pengembangan agri-
- (cold storage), temperatur berkisar bisnis peternakan ini sebaiknya dijalin
antara (-0,5)- (-2,2) C keterkaitan yang menyeluruh supaya dapat
mencapai sasaran pembangunan yang direnca-
3. Susu
nakan yaitu peningkatan produksi, peningkatan
Untuk mencegah pembiakan bakteri di
pendapatan, kesempatan kerja, pemerataan
dalam susu (agar susu tidak cepat membusuk
pembangunan dan peningkatan ekspor. Na-
dan tidak berpenyakit), tindakan yang harus
mun demikian perlu ditunjang juga oleh mo-
dilakukan adalah pemasakan susu: suhu di
dal, teknologi, keterampilan pasca panen dan
bawah titik didih, saat susu mengembang harus
pemasaran.
diangkat. atau dengan pasteurisasi susu dan
sterilisasi.
DAFTAR PUSTAKA
c. Produk awetan
Cook, M.L dan M.E. Bredahl (2000)
1) Secara tradisional: Agribusiness Competiveness in the
Hasil olahan daging secara tradisional 1990, Discussion, American Journal of
Agricultural Economics 73 (5) 1472-
antara lain dendeng dan abon. 1473.
2) Secara modern:
Ditjen Peternakan. (1999), Kebijaksanaan
Daging dapat diolah, yaitu dengan cara Operasional Pembangunan Peter-
pengalengan (caning). Hasilnya berupa nakan. Jakarta.
daging dalam kaleng (misalnya corned Mc. Gregor, M.J (2000), A System View of
beef) Agribusiness, Journal Agri-business (1
dan 2), 1-8.
37