DI SUSUN
OLEH
KELOMPOK 5
NAMA KELOMPOK
1. MELI WULAN ASIH
2. DILA RIANTI
3. YOSSY ROHDATUL JANNAH
4. SINTIA LORENTA
5. LAULINGGA FEBRIANTI
6. ADELLIA ANGGERAIN
7. LIA HARPITA
KELAS : II.A
MATA KULIAH : ANTROPOLOGI KESEHATAN
DOSEN PEMBIMBING : H. A. Gani, Spd, SKM, S. Kep, M.Kes
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala limpahan Rahmat, dan
Hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
Pengaruh Budaya Terhadap kesehatan individual, keluarga, dan masyarakat
dalam konteks budaya
Makalah ini guna memenuhi tugas mata kuliah Antropologi kesehatan
walaupun dalam bentuk maupun isinya yang sederhana. Semoga makalah ini
dapat menambah wawasan bagi pembaca. Kami mengucapkan terima kasih
sebesar-besarnya kepada H. A. Gani, Spd, SKM, S. Kep, M.Kes Sebagai dosen
mata kuliah Antropologi kesehatan
Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat
kekurangan dan tidak sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik,
saran dan usulan demi perbaikan makalah ini yang telah kami buat terimakasih.
Dan semoga makalah ini bermanfaat bagi mahasiswa prodi D-III keperawatan
lahat
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Indonesia yang merupakan negara kepualauan, terbentang dari
Sabangsampai Merauke, memiliki kekayaan berbagai ragam suku bangsa
dan budaya.Keberagaman budaya yang merupakan aset dan kekayaan
Indonesia ini patut dilestarikan. Keberagaman Budaya ini ternyata juga
membutuhkan pemahaman tersendiri bagi orang lain yang berasal di luar
budaya tersebut.
Budaya menjadikan pula pemahaman dan cara tersendiri dalam menjalin
komunikasi pada individu, keluarga, dan masyarakat yang termasuk di
dalamnya dalam pemberian pelayanan kesehatan. Tuntutan kebutuhan
masyarakat akan pelayanan kesehatan saat ini termasuk tuntutan terhadap
asuhan keperawatan yang berkualitas akan semakin kompleks.
Dengan adanya berbagai macam karakteristik budaya yang negara kita
miliki ditambah lagi dengan adanya globalisasi, dimana terjadi perpindahan
penduduk antar negara dimungkinkan menyebabkan adanya pergeseran
terhadap asuhan keperawatan yang harus diberikan.
Nilai-nilai budaya dari setiap daerah bersifat kompleks, karena setiap
manusia yang menjadi pasien mempunyai latar belakang, lingkungan hidup,
pengalaman hidup yang tidak sama baik dinilai dari tingkatan individu, di
dalam keluarga, masyarakat yang tidak sama. Selain itu perkembangan
IPTEK mempunyai dampak dalam dinamika nilai-nilai budaya, yang
mempengaruhi paradigma seseorang terhadap persepsi yang dihadapi.
Kondisi seperti itu menuntut kita sebagi pemberi pelayanan kesehatan
khususnya sebagai perawat yang selalu berhadapan dengan pasien harus
banyak memahami model pemenuhan harapan pasien bukan hanya dari sisi
metode pelayanan klinis teknis keperawatan namun pendekatan nilai-nilai
budaya yang beraneka ragam yang menjadi milik pasien baik dalam hal
individu, keluarga, maupun masyarakat yang harus dimengerti dan dipahami
karena dalam prakteknya nilai-nilai budaya tersebut berpengaruh dalam
pelaksanaan pemberian pelayanan kesehatan yang mana diberikan secara
komprehensif dan holistik.
Pemberi pelayanan kesehatan khususnya kita perawat yang menyadari benar
bahwa secara kultural individu, keluarga, dan masyarakat memiliki
karakteristik yang unik dan dalam proses pemberian asuhan keperawatan
akan membawa karakteristik tersebut.
B. TUJUAN
Memahami pengaruh budaya terhadap kesehatan individu, keluarga, dan
masyarakat
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. PENGERTIAN BUDAYA
Budaya adalah kata sederhana dengan pengertian kompleks yang mencakup
Seluruh wilayah aktivitas manusia. Secara spesifik, budaya didefinisikan
sebagai pola kompleks dari makna, kepercayaan, dan tingkah laku bersama
yang Dipelajari dan diperoleh oleh kelompok orang selama perjalanan
sejarah. Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sansekerta yaitu
buddhayah,Yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal)
diartikan sebagai hal-Hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia.
Dalam bahasa Inggris,Kebudayaan disebut culture, yang berasal dari kata
Latin Colere, yaitu mengolahAtau mengerjakan. Bisa diartikan juga sebagai
mengolah tanah atau bertani.KataCulture juga kadang diterjemahkan sebagai
“kultur” dalam bahasa Indonesia.Kebudayaan sangat erat hubungannya
dengan masyarakat.Budaya mencerminkan keseluruhan dari tingkah laku
manusia, termasuk nilai, Sikap, dan cara-cara berhubungan dan
berkomunikasi satu dengan yang lain.
Hal ini juga mencakup konsep diri individu, alam semesta, waktu, dan ruang,
Termasuk juga kesehatan, penyakit, dan kesakitan. Oleh karena kita
beragam aspek kehidupan, individu umumnya masuk ke dalam lebih Dari
satu kelompok budaya atau subkultur, yang mengacu pada kelompok-
Kelompok terpisah dalam konteks kultural yang lebih besar. Kelompok-
kelompok Budaya yang banyak ini dapat berasal dari agama, pekerjaan, jenis
kelamin, Usia, penyakit, dan banyak faktor lain dari seseorang. Sebagai
contoh, seorang Pasien wanita dari suku Jawa beragama Katolik dengan
kanker, akan Mencerminkan beragam aspek, dalam tingkat tertentu, dari
semua kelompok Kultural ini. Istilah kultur sebaiknya tidak dirancukan
dengan istilah ras, walaupun Ras mengacu pada pengelompokkan orang
dengan keturunan keluarga dan Biologis yang sama. Ras seseorang
umumnya dicerminkan dalam karekteristik Fisik, seperti warna kulit, dan
diteruskan sepanjang generasi Sebagai makhluk yang dapat berpikir,
manusia memiliki pola-pola tertentu dalam Bertingkah laku. Tingkah laku
ini menjadi sebuah jembatan bagi manusia untuk Memasuki kondisi yang
lebih maju. Pada hakikatnya, budaya tidak hanya Membatasi masyarakat,
tetapi juga eksistensi biologisnya, tidak hanya bagian Dari kemanusiaan,
tetapi struktur instingtifnya sendiri. Namun demikian, batasan Tersebut
merupakan prasyarat dari sebuah kemajuan.
Jika diamati, saat ini manusia sering kali menghadapi permasalahan yang
Disebabkan oleh budaya yang tidak mendukung. Ketika pengaruh budaya
buruk Mempengaruhi kepribadiaan seseorang maka dengan sendirinya
berbagai Masalah yang tidak di inginkan akan terjadi secara terus-menerus.
Menurut konsep budaya Leinenger, karakteristik budaya dapat digambarkan
Sebagai berikut:
Budaya merupakan pengalaman yang bersifat universal sehingga tidak
ada
Dua budaya yang sama persis.
Budaya bersifat stabil, tetapi juga dinamis karena budaya itu diturunkan
Kepada generasi berikutnya sehingga mengalami perubahan.
Budaya diisi dan ditentukan oleh kehidupan manusianya sendiri tanpa
Disadari.
B. WUJUD DAN KOMPONEN BUDAYA
Beberapa contoh di atas, budaya memiliki pengaruh terhadap kesehatan baik itu
Secara individu, di dalam keluarga, maupun masyaraka medis. Di dalam
masyarakat industri modern dalam artian masyarakat perkotaan, iatrogenic
disease merupakan problema. Budaya modern menuntut merawat penderita di
rumah sakit, padahal rumah sakit itulah tempat ideal bagi penyebaran kuman-
kuman yang telah resisten terhadap antibiotika. Beberapa contoh di atas, budaya
memiliki pengaruh terhadap kesehatan baik itu secara individu, di dalam
keluarga, maupun masyarakat.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Budaya adalah kata sederhana dengan pengertian kompleks yang mencakup
Seluruh wilayah aktivitas manusia. Secara spesifik, budaya didefinisikan
sebagai Pola kompleks dari makna, kepercayaan, dan tingkah laku bersama
yang Dipelajari dan diperoleh oleh kelompok orang selama perjalanan sejarah.
Setiap Manusia yang menjadi pasien mempunyai latar belakang, lingkungan
hidup, Pengalaman hidup yang tidak sama baik dinilai dari tingkatan individu,
di dalam Keluarga, serta dalam masyarakat yang tidak sama. Selain itu
perkembangan IPTEK mempunyai dampak dalam dinamika nilai-nilai budaya,
yang Mempengaruhi paradigma seseorang terhadap persepsi yang dihadapi.
Menanamkan budaya hidup sehat harus sejak dini dengan melibatkan pranata
Yang ada di masyarakat, seperti posyandu atau sekolah. Di dalam masyarakat
sederhana, kebiasaan hidup dan adat istiadat dibentuk untuk mempertahankan
hidup diri sendiri, dan kelangsungan hidup suku mereka yang sering tidak
sejalan dengan aspek kesehatan.
Di sisi lain ada kebudayaan yang sejalan dengan aspek kesehatan. Dalam arti
kebudayaan yang berlaku tersebut tidak bertentangan bahkan saling mendukung
dengan aspek kesehatan. Dalam hal ini petugas kesehatan harus mendukung
kebudayaan tersebut. Tetapi kadang kala rasionalisasinya tidak tepat sehingga
peran petugas kesehatan adalah meluruskan anggapan tersebut.
B. SARAN
Beragamnya budaya yang ada di sekeliling kita, sebagai tenaga kesehatan
khususnya perawat harus bisa memahami budaya yang begitu beragam sehingga
tidak terjadi bentrokan dalam pemahaman budaya dengan aspek kesehatan saat
ini. Itulah tuntutan nyata yang harus dapat kita atasi di era yang serba kompleks.
DAFTAR PUSTAKA