Anda di halaman 1dari 22

ASUHAN KEPERAWATAN

PADA PASIEN TN.R DENGAN OSTEOMILITIS

Dosen Pembimbing:KAMESYWORO,SST,MM

DI SUSUN OLEH :

Nifen Tasari M.Ricki Pratama


Yinda Kartika Salsabila Nur Oktisa
Marlita Saadatul Jamilah
Mellen Apriani sastie ashari
Putri Pasmarani Pratiwi Sindi Pratika Sari
Winda Riska Rianti Sindi Putriani
Ria Agustina Shafa Abla Ghaidah
Ayu Sintia Aprilianti Rinda Agustina
Nova Putri Nandia

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEHNIK KESEHATAN PALEMBANG

PRODI D III KEPERAWATAN LAHAT

TAHUN 2022/2023
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat ALLAH SWT atas limpahan
rahmat,ridho,dan karunia-nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan
baik.adapun makalah “Asuhan Keperawatan Pada Pasien Osteomilitis” ini disusun dalam
rangka memenuhi tugas yang diberikan pembimbing kepada penulis.

Semoga segala bantuan yang diberikan kepada penulis mendapat balasan dari ALLAH SWT.
Saran dan kritik sangat diterima karena penulis menyadari makalah jauh dari kata
sempurna.mohon maaf bila ada kesalahan kata dari penulis. Akhir kata semoga ilmu dalam
makalah ini dapat bermanfaat dan diterapkan secara efektif.

Terima kasih

Lahat, 28 Februari 2022

Penulis
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL...............................................................................................1
KATA PENGANTAR.............................................................................................2
DAFTAR ISI...........................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................4
1.1 Latar Belakang Masalah........................................................................4
1.2 Rumusan Masalah.................................................................................4
1.3 Tujuan..................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................5
2.1 Pengertian Korupsi...............................................................................5
2.2 Faktor Penyebab Korupsi.....................................................................5
2.3 Dampak Korupsi...................................................................................7
2.4 Cara Pemberantasan Korupsi..............................................................13
BAB III PENUTUP..............................................................................................12
3.1 Kesimpulan.........................................................................................12
3.2 Saran...................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................13
BAB 1
LAPORAN
PENDAHULUAN

A. Definisi Osteomielitis
Osteomyelitis adalah infeksi dari jaringan tulang yang mencakup sumsum dan
atau kortek tulang dapat berupa eksogen (infeksi masuk dari luar tubuh) atau
hemotogen (infeksi yang berasal dari dalam tubuh). (Reeves, 2001:257).
Osteomyelitis adalah infeksi substansi tulang oleh bakteri piogenik (Overdoff,
2002:571).
Sedangkan menurut Bruce, osteomyelitis adalah infeksi pada tulang yang
disebabkan oleh mikroorganisme. Osteomyelitis biasanya merupakan infeksi bakteri,
tetapi mikrobakterium dan jamur juga dapat menyebabkan osteomyelitis jika mereka
menginvasi tulang (Ros, 1997:90).

Menurut Price (1995:1200). Osteomyelitis adalah infeksi jaringan tulang.


Osteomyelitis akut adalah infeksi tulang panjang yang disebabkan oleh infeksi
lokal akut atau trauma tulang, biasanya disebabkan oleh escherichia coli,
staphylococcus aureus, atau streptococcus pyogenes (Tucker, 1998:429).
Jadi pengertian osteomyelitis yang paling mendasar adalah infeksi jaringan
tulang yang mencakup sumsum atau kortek tulang yang disebabkan oleh bakteri
piogenik. Osteomyelitis dapat timbul akut atau kronik. Bentuk akut dicirikan dengan
adanya awitan demam sistemik maupun manifestasi lokal yang berjalan dengan cepat.
Osteomyelitis kronik adalah akibat dari osteomyelitis akut yang tidak ditangani
dengan baik (Price, 1995:1200).

Ada dua macam infeksi tulang menurut Robbins dan Kumar (1995:463-464)
yaitu :
1. Osteomyelitis piogenik hematogen Biasanya terjadi pada anak-anak,
osteomyelitis piogenik hematogen terutama disebabkan oleh staphylococcus aureus
kemudian diikuti oleh bacillus colli. Kecuali samonela, osteomyelitis hematogen
biasanya bermanisfestasi sebagai suatu penyakit demam sistemik akut yang disertai
dengan gejala nyeri setempat, perasaan tak enak, kemerahan dan pembengkakan.
2. Osteomyelitis tuberkulosis Timbulnya secara tersembunyi dan cenderung
mengenai rongga sendi. Daerah yang sering kena adalah tulang-tulang panjang dari
ekstremitas dan tulang belakang. Osteomyelitis tuberkulosis dapat menyebabkan
deformitas yang serius (kifosis, skoliosis) berkaitan dengan destruksi dan perubahan
sumbu tulang belakang dari posisi normalnya.

B. Patofisiologi

Osteomyelitis paling sering disebabkan oleh staphylococcus aureus. Organisme penyebab


yang lain yaitu salmonella, streptococcus, dan pneumococcus. Metafisis tulang terkena dan
seluruh tulang mungkin terkena. Tulang terinfeksi oleh bakteri melalui 3 jalur :
hematogen, melalui infeksi di dekatnya atau scara langsung selama pembedahan. Reaksi
inflamasi awal menyebabkan trombosis, iskemia dan nekrosis tulang. Pus mungkin
menyebar ke bawah ke dalam rongga medula atau menyebabkan abses superiosteal.
Suquestra tulang yang mati terbentuk. Pembentukan tulang baru dibawah perioteum yang
terangkan diatas dan disekitar jaringan granulasi, berlubang
oleh sinus-sinus yang memungkinkan pus keluar (Overdoff, 2002:541, Rose, 1997:90).

C. Pathway
D. Manifestasi Klinis

Gejala umum akut seperti demam, toksemia, dehidrasi, pada tempat tulang yang terkena
panas dan nyeri, berdenyut karena nanah yang tertekan kemudian terdapat tanda-tanda
abses dengan pembengkakan (Overdoff, 2002:572).

E. Pemeriksaan Penunjang

1. Laboratorium
- Peningkatan laju endap eritrosit (Ros, 1997:90)
- Lukosit dan LED meningkat (Overdoff, 2002:572)
2. Rontgen Menunjukkan pembengkakan jaringan lunak sampai dua minggu
kemudian tampak bintik-bintik dekalsifikasi pada batang tulang, yang
kemudian dapat meluas dan diikuti oleh tanda-tanda pembentukan
involukrom (Overdoff, 2002:572).
3. Scan tulang, biasanya sebelum rontgen (Overdoff, 2002:572).
4. Biopsi tulang, mengidentifikasi organisme penyebab.

F. Penatalaksanaan

Sasaran awal adalah untuk mengontrol dan memusnahkan proses infeksi


(Boughman, 2000:389).
1. Imobilisasi area yang sakit : lakukan rendam salin noral hangat selama
20 menit beberapa kali sehari.
2. Kultur darah : lakukan smear cairan abses untuk mengindentifikasi
organisme dan memilih antibiotik.
3. Terapi antibiotik intravena sepanjang waktu.
4. Berikan antibiotik peroral jika infeksi tampak dapat terkontrol :
teruskan selama 3 bulan.
5. Bedah debridement tulang jika tidak berespon terhadap antibiotik
pertahankan terapi antibiotik tambahan.
TINJAUAN KASUS

A. PENGKAJIAN
1. IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn. D
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Umur : 51tahun
Agama : Islam
Status Perkawinan : Kawin
Pekerjaan : TNI AD
Pendidikan terakhir : SMA
Alamat : Jln. Laskar Atohir Asrama Kodim 0404 Muara Enim
No. C : 211805
Diagnosa medis : IBL (Nyeri Punggung Bawah sebelah kiri)

Penanggung Jawab
Nama : Ny. S
Umur : 45 Tahun
Pendidikan terakhir : SMA
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Alamat : Jln. Laskar Atohir Asrama Kodim 0404 Muara Enim

2. RIWAYAT KEPERAWATAN
a. Riwayat Kesehatan Pasien
 Keluhan utama
Nyeri pada bagian belakang kiri
 Riwayat penyakit sekarang
Pasien mengatakan nyeri pada bagian pinggang belakang sebelah kiri dari pinggang sampai
ujung kaki. Pasien tidak bisa beraktivitas secara sempurna karena sakit pada bagian pinggang
belakangnya, dan membuat pasien hanya dapat berbaring sambil memiringkan badan ke sebelah
kanan. Pasien mengatatakan sakit terus menerus. Sifatnya menjalar dari pinggang belakang kiri
ke kaki kiri dan rasa sakitnya menetap. Pasien mengatakan keluhan berat dan terlihat dari
ekspresi pasien tampak meringis, pasien mengeluh sakit sejak 5 bulan, pasien mengatakan
sudah 5x berobat di RSUD Muara Enim, dari pengobatan yang dijalami pasien berharap pasien
bisa sembuh.
 Riwayat Penyakit Masa Lalu
1) Tidak ada penyakit pada masa anak -anak
2) Pasien mengatakan tidak ada alergi terhadap obat
3) Pasien mengatakan pernah sakit dan dirawat inap
di RSUD Muara Enim.
b. Riwayat Kesehatan Keluarga
Genogram

a. Pengkajian Pola Fungsi Gordon


 Persepsi terhadap Kesehatan dan management Kesehatan
1) Pasien merokok
2) Pasien selalu melakukan pemeriksaan rutin ke RSUD Muara Enim
3) Pasien masih merasakan penyakit yang sama
4) Pasien masih menjalani perawatan di RSUD Muara Enim
 Pengobatan Pola Aktivitas dan Latihan
1. Pasien mengatakan mandi 2x sehari, saat sakit pasien hanya di lap-lap
2. Pasien menjaga kebersihan terlihat dari pakaian
3. Kemampuan perawatan diri
Aktifitas 0 1 2 3 4
Mandii ✔️
Berpakaian ✔️
Mobilisasi ✔️
Pindah ✔️
Ambulasi ✔️
Makan/Minum ✔️

Keterangan :
Skor 0 : mandiri
Skor 1 : di bantu Sebagian
Skor 2 : perlu di bantu orang lain
Skor 3 : perlu di bantu orang lain dan alat Skor
Skor 4 : tergantung atau tidak mampu

Pola istirahat dan tidur

1) Pasien tidak bisa tidur karena selalu merasa pusing dan mual
2) Pasien sering terbangun pada malam hari
3) Imsomnia
Pola nutrisi metabolic

1. Pasien mengatakan tidak menghabiskan porsi makan seperti biasa setiap harinya
2. Nutrisi pasien tidak terpenuhi karena jumlah makan kurang dari 3 kali sehari
3. Tidak adaa suplemen yg di konsumsi
4. Tidak ada nyeri saat menelan

5. Frekuensi BB naik turun karena pola makan tidak teratur

6. Pasien diet rendah garam untuk mencegah kembalinya terjadi hipertensi dengan
mengonsumsi NBRG

Pemeriksaan fisik
a. Keadaan umum
1. Keasadaran : Compos mentis
2. Keadaan Umum : Lemah
3. Tanda – Tanda Vital
TD : 126/79 mmHg
Nadi : 101 x/ m
RR : 20 x/m
Suhu : 36 C

3. Pertumbuhan Fisik
BB : 55 kg
TB : 157 cm

B. Pemeriksaan Cepalo Kaudal


4. Kepala
- Bentuk kepala oval, kulit kepala bersih, penyebaran rambut rata, dan warna
rambut hitam
- Mata terlihat bersih, refleks pupil terhadap cahaya baik, konjungtiva an
anemis, pupil isokor, sklera an iktherik
- Daun telinga simetris, terdapat serumen dalam batas normal dan pendengaran
baik
- Indra penciuman baik, lubang hidung simetris, tidak terdapat lesi, dan tidak
terdapat secret
5. Leher
Tidak terdapat pembesaran tiroid, tidak terdapat pembengkakan limfe atau getah
bening
6. Dada
Bentuk dada simetris dengan frekuensi napas 20x/mnt, tidak ada pernapasan
cuping hidung.
7. Abdomen
Bentuk simetris, permukaan datar, tidak terdapat benjolan, dan warna kulit sawo
matang
8. Ekstrimitas
Atas : kedua tangan lengkap dan bisa digerakan dengan baik
Bawah : Kedua kaki lengkap dan bisa digerakan dengan baik
Pemeriksaan Penunjang
1) Laboratorium

Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai rujukan


Hb 16,4 g/dl L=14-18, P=12=16
Leukosit 7.600 Ribu/cc 4.000-11.000
Eritrosit 5.62 Juta/cc L=4,5-6,5, P=3,0-6,0
Trombosit 249.000 50-70
Limposit 23.8 Ribu/cc 150.000-450.000
Neotrofil 70.5 20-40
Monosit 5.7 2-8
Hematocrit 47.9 L=40-48, P=37-43
MCV 85.4 Fl 82,9-92,9
MCH 29.1 pg 27,0-33,0
MCHC 34.2 g/dl 30,1-38,1

Terapi Saat Ini


 Cefotaxime via IV 1gr 2x1
 Ondansentron via IV 8gm 1
 Ranitidine via IV 5mg 1
 Dexamerhazone via IV 5mg 1
DATA/SYMPTOM ETIOLOGI/PENYEBAB PROBLEM

DS: Osteomielitis Nyeri Akut


1. Pasien mengatakan nyeri pada
jari manis tangan kiri
2. Pasien mengatakan nyeri seperti
tersayat sayat Merangsang pengeluaran zat
3. Skala 5 bridkinin, cherotin, dan
4. Nyeri hilang timbul dengan prostaglandin
durasi 4- 5 menit
5. Pasien mengatakan nyeri
bertambah bila menggerakkan Merangsang saraf efferent
tangannya

DO: Thalamus
1. Pasien tampak meringis dan
menahan sakit
2. Pasien tampak gelisah
Nyeri

DS: Timdakan invasif Gangguan


1. Pasien mengatakan nyeri integritas
pada jari manis tangan kiri jaringan
2. Pasien mengatakan nyeri
seperti tersayat sayat Pintu masuknya agen
infeksi
DO:
1. Pasien tampak meringis
dan menahan sakit
2. Pada jari manis tangan Fungsi proteksi kullit hilang
kiri terdapat balutan
plester bekas operasi,
balutan menutupi Gangguan integritas jaringan
keseluruhan dari jari
manis
1.
DS: Stressor meningkat Defisit pengetahuan
1. Klien mengatakan tidak
mengetahui tentang
penyakitnya
2. Klien mengatakan seorang Koping tidak adekuat
perokok
DO:
1. Klien tampak gelisah Kecemasan
2. Klien tampak tegang
3. Klien tampak cemas dan tidak
mengerti Kurang pengetahuan

D
iagnosa Keperawatan

1. Nyeri Akut b. d agen pencidera fisik(prosedur fisik) d. D pasien tampak meringis


dan menahan rasa sakit
2. Gangguan integritas jaringan b. d faktor mekanis (penyakit pada tulang) d. D pada
jari manis tangan kiri terdapat balutan plester bekas operasi, balutan menutupi
keseluruhan dan jari manis
3. Desfisit pengetahuan berhubungan dengan kurangnya terpapar informasi tentang
penyakitnya yang dialaminya d. d pasien tampak gelisah, cemas dan tidak mengerti
tentang penyakitnya
INTERVENSI
Hari/tanggal Diagnose Tujuan dan Intervensi
keperawatan kereteria hasil
Senin 21-022022 Nyeri akut b.d agan Tujuan : 1. identifikasi
pencedera fisik setelah dilakukan lokasi,
( prosedur operasi ) Tindakan 1x24 jam karakteristik,
d.d pasien tampak diharapkan nyeri klien durasi,
meringgis dan dapat berkurang/ frekuensi,
Manahan rasa sakit hilang Dengan kualitas,
insensitas
kereteria hasil : nyeri, dan skala
1. Mamapu nyeri.
mengontrol nyeri 2. Identifikasi
2. Melaporkan faktor yang
bahwa nyeri memperberat
berkurang dan
menjadi skala ( memperingan
4-1) nyeri
3. Ajarkan
Teknik non
farmakologi
untuk
mengurangi
rasa nyeri,
Teknik
releksasi nafas
dalam ( RND )
4. kontrol
lingkungan yang
memperberat rasa nyeri
5. jelaskan
penyeban, periode,
dan pemicu nyeri
6. kolaborasi
pemberian
obat parada
nyeri
Senin 21-02-2022 Ganguan integritas Tujuan : 1. identifikasi
kulit/jaringan b.d Setelah dilakukan penyebab
faktor mekanis Tindakan keperawatan ganguan
( penyakit pada tulang selama 1x24 jam integritas kulit
) diharapkan integritas 2. jaga kulit agar
d.d pada jari manis kulit pasien dapat tetap bersih
tangan kiri terdapat teratasi dengan dan kering
balutan plaster bekas 3. ajarkan
operasi, balutan Kereteria hasil : keluarga tentang
menutupi keseluruhan 1. tidak ada perawatan luka agar luka
dari jari manis Tanda-tanda infeksi tetap steril, bersih,
( nyeri, rasa panas, selama masah
bengkak, kemerahan ) penyembuhan
2. menunjukan 4. observasi luka,
proses lokasi demensi,
penyembuhan kedalaman,
luka karakteristik,
warna, tanda-
tanda infeksi
local
5. kolaborasikan
dengan ahli
gizi tentang
pemberian diet
yang cukup
6. kolaborasi
pemberian
obat antibiotik

Senin 21-02-2022 defisit pengetahuan Tujuan : 1. identifikasi


b.d kurang terpapar Setelah dilakukan tingkat
informasi : tentang Tindakan keperawatan pengetahuan
penyakit yang 1x24 jam diharapkan pasien
dialaminya d.d pasien pasien menunjukan 2. jelaskan
tampak gelisa , cemas pengetahuan tentang tentang penyakit yang
dan tidak mengerti proses penyakit dialami pasien
tentang penyakitnya dengan 3. diskusikan
motivasi
Kereteria hasil : penghentian
1. pasien merokok
mengetahui 4. diskusikan
faktor dan Bersama
penyabab pasien tentang
penykitnya gaya hidup
2. pasien yang baik
mengetahui
tanda dan gejala dari 5. jelaskan tanda
penyakitnya dan gajala
infeksi
6. anjurkan
mengelola
antibiotik
sesuai resep

IMPLEMENTASI
1.Diagnosa keperawatan 01
Hari/Tanggal Implementasi Kriteria hasil
Senin/ 21-02-2022 - Mengidentifikasi lokasi, - Klien mengatakan nyeri
12:30 karakteristik, durasi, frekuensi, pada jari manis tangan kiri
kualitas insensitas nyeri dan skala seperti tersayat-sayat skala
nyeri nyeri 5 berdurasi 4-5 menit
klien tampak meringis

- Mengidentifikasi faktor yang - Klien mengatakan nyeri


13:30 memperberat dan memperingan bertambah saat tangan di
nyeri gerakan dan berkurang saat
di diamkan

13:58 - Mengajarkan Teknik nin - Klien mengatakan mengerti


farmakologi untuk mengurangi rasa dan cara melakukan RND,
nyeri, teknik relaksasi napas klien tampak melakukannya
dalam(RND)

14:32 - Mengontrol lingkungan yang - Klien mengatakan mengipas


memperberat rasa nyeri tangannya untuk
mengurangi nyeri, istri klien
tampak mengipas
tangannya,klien mengatakan
ac nya kurang dingin

15:40 - Menjelaskan penyebab, periode, dan - Klien mengatakan paham,


pemicu nyeri klien tampak paham

16:26 - Mengkolaborasikan pemberian obat - Klien mengatakan setelah di


Pereda nyeri ranitidine via IV secara beri obat rasa nyeri
bolus 5gm 1x berkurang
2.Diagnosa keperawatan 02

13:30 - Mengidentifikasi penyebab - Klien mengatakan tangannya


gangguan integritas kulit luka saat kerja dan di lakukan
operasi tangan klien tampak
terpasang belutan perban

14:14 - Menjaga kulit agar tetap bersih dan - Klien mengatakan selalu
kering berselimut , balutan luka
klien tampak bersih dan
kering

14:49 - Mengajarkan keluarga tentang - Klien dan keluarga


perawatan luka agar luka tetap steril mengatakan paham dan
dan bersih selama masa mengerti, klien tampak
penyembuhan paham

15:37 - Mengobservasi luka, lokasi dimensi, - Klien mengatakan luka pada


kedalaman, karakteristik, warna, jari manis tangan kiri dan
tanda tanda infeksi lokal tidak ada tanda bengkak,
kemerahan, gatal, rasa panas
pada luka.

15:48 - Mengkolaborasikan dengan ahli gizi - Klien mengatakan makan


tentang pemberian diet yang cukup. makanan yang disediakan
pleh rumah sakit.

16:15 - Mengkolaborasikan pemberian obat - Klien mengatakan nyaman


antibiotik, cefotaxime via IV. Bolus
1gr. -
13:30 - Mengidentifikasitingkat pengetahuan - Klien mengatakan hanya
klien mengetahui penyakitnya
adalah penyakit pada tulang
yang disebabkan luka saat
kerja yang klien anggap biasa
saja
.
14:35 - Menjelaskan tentang penyakit yang - Klien mengatakan sudah
dialami klien. mengerti dengan
penyakitnya, klien tampak
paham.

14:57 - Mendiskusikan motivasi untuk - Klien mengatakan akan pelan


penghentian merokok pelan untuk berhenti
merokok.

15:09 - Mendiskusikan bersama klien - Klien mengatakan paham dan


tentang gaya hidup yang baik. akan melakukan,
melaksanakan gaya hidup
yang baik.

15:48 - Menjelaskan tanda dan gejala infeksi - Klien mengatakan dan akan
melakukan

16:20 - Menganjurkanmengelola - Klien mengatakan paham,


antibiotiksesuai resep dan akan mengkonsumsi obat
sesuai anjuran dokter
EVALUASI
Tanggal/ DIAGNOSA EVALUASI
waktu
Senin, 21- Nyeri akut b.d agen S:
februari-2021 pencendera fisik d.d Klien mengatakan nyeri berkurang
10:00 klien mtampak meringis menjadi skala 2
menahan rasa sakit O:
Klien tampak nyaman
A:
Intervensi teratasi
P:
Intervensi dihentikan
Senin, 21- Gangguan integritas S:
februari-2021 kulit b.d faktor mekanis Klien mengatakan tidak ada rasa
10:30 ( penyakit pada tulang ) panas dan gatal pada luka
d.d dengan pada jari O:
manis terdapat balutan Tampak tidak ada tanda-tanda luka
plaster bekas oprasi , infeksi dan luka masih terbalut
balutan menutuoi dengan perban sehingga belum bisa
keseluruhan jari manis terlihan tanda- tanda penyembuhan
luka
A:
Masalah teratasi
P:
Intervensi di hentikan
Senin, 21- Deficit pengetahuan b.d S :
februari-2021 kurang terpapar Klien mengatakan mengerti
11: 00 informasi : tentang mengenai penyakitnya
penyakit yang di alami O :
d.d klien tampak Klien tampak paham
gelisah, cemas dan A:
tidak mengerti tentang Intervensi teratasi
penyakitnya P : intervensi di hentikan
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Osteomielitis adalah infeksi tulang. Infeksi tulang lebih sulit disembuhkandaripada infeksi jaringan
lunak karena terbatasnya asupan darah, respons jaringanterhadap inflamasi, tingginya tekanan jaringan dan
pembentukan involukrum(pembentukan tulang baru di sekeliling jaringan tulang mati).

Dari uraian di atas maka dapat diklasifikasikan dua macam osteomielitis, yaitu:
1. Osteomielitis Primer
2. Osteomielitis Sekunder
Adapun penyebab–penyebab osteomielitis ini adalah:
1. Bakteri
2. Virus
3. Jamur
4. Mikroorganisme lain

B. Saran
1. Bagi petugas kesehata atau instansi kesehatan agar lebih meningkatkan pelayanankesehatan
terutama pada osteomielitis untuk pencapaian kualitas keperawatansecara optimal dan sebaiknya
proses keperawatan selalu dilaksanakan secara berkesinambungan.

2. Bagi klien dan keluarga, Perawatan tidak kalah pentingnya dengan pengobatankarena
bagaimanapun teraturnya pengobatan tanpa perawatan yang sempurnamaka penyembuhan yang
diharapkan tidak tercapai, oleh sebab itu perlu adanya penjelasan pada klien dan keluarga mengenai
manfaat serta pentingnya kesehatan.

3. Bagi mahasiswa keperawatan, diharapkan mampu memahami dan menerapkanasuhan keperawatan


yang benar pada klien dengan osteomielitis
DAFTAR PUSTAKA

1. ANJARWATI,WANGI,(2010),Tulang Dan Tubuh Kita,GETAR HATI;


YOGYAKARTA
2. BRUNNER & SUDDARTH.(2002).Keperawatan Medikal Bedah EDISI 8 JAKARTA : EGC
3. DOENGGES E MARRILIY,2000. Rencana Asuhan Keperawatan,EGC. JAKARTA
4. HARRISSON.1999. Prinsip-Prinsip Ilmu Penyakit Dalam,JAKARTA: EGC

Anda mungkin juga menyukai