Dosen Pembimbing:KAMESYWORO,SST,MM
DI SUSUN OLEH :
TAHUN 2022/2023
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat ALLAH SWT atas limpahan
rahmat,ridho,dan karunia-nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan
baik.adapun makalah “Asuhan Keperawatan Pada Pasien Osteomilitis” ini disusun dalam
rangka memenuhi tugas yang diberikan pembimbing kepada penulis.
Semoga segala bantuan yang diberikan kepada penulis mendapat balasan dari ALLAH SWT.
Saran dan kritik sangat diterima karena penulis menyadari makalah jauh dari kata
sempurna.mohon maaf bila ada kesalahan kata dari penulis. Akhir kata semoga ilmu dalam
makalah ini dapat bermanfaat dan diterapkan secara efektif.
Terima kasih
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...............................................................................................1
KATA PENGANTAR.............................................................................................2
DAFTAR ISI...........................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................4
1.1 Latar Belakang Masalah........................................................................4
1.2 Rumusan Masalah.................................................................................4
1.3 Tujuan..................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................5
2.1 Pengertian Korupsi...............................................................................5
2.2 Faktor Penyebab Korupsi.....................................................................5
2.3 Dampak Korupsi...................................................................................7
2.4 Cara Pemberantasan Korupsi..............................................................13
BAB III PENUTUP..............................................................................................12
3.1 Kesimpulan.........................................................................................12
3.2 Saran...................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................13
BAB 1
LAPORAN
PENDAHULUAN
A. Definisi Osteomielitis
Osteomyelitis adalah infeksi dari jaringan tulang yang mencakup sumsum dan
atau kortek tulang dapat berupa eksogen (infeksi masuk dari luar tubuh) atau
hemotogen (infeksi yang berasal dari dalam tubuh). (Reeves, 2001:257).
Osteomyelitis adalah infeksi substansi tulang oleh bakteri piogenik (Overdoff,
2002:571).
Sedangkan menurut Bruce, osteomyelitis adalah infeksi pada tulang yang
disebabkan oleh mikroorganisme. Osteomyelitis biasanya merupakan infeksi bakteri,
tetapi mikrobakterium dan jamur juga dapat menyebabkan osteomyelitis jika mereka
menginvasi tulang (Ros, 1997:90).
Ada dua macam infeksi tulang menurut Robbins dan Kumar (1995:463-464)
yaitu :
1. Osteomyelitis piogenik hematogen Biasanya terjadi pada anak-anak,
osteomyelitis piogenik hematogen terutama disebabkan oleh staphylococcus aureus
kemudian diikuti oleh bacillus colli. Kecuali samonela, osteomyelitis hematogen
biasanya bermanisfestasi sebagai suatu penyakit demam sistemik akut yang disertai
dengan gejala nyeri setempat, perasaan tak enak, kemerahan dan pembengkakan.
2. Osteomyelitis tuberkulosis Timbulnya secara tersembunyi dan cenderung
mengenai rongga sendi. Daerah yang sering kena adalah tulang-tulang panjang dari
ekstremitas dan tulang belakang. Osteomyelitis tuberkulosis dapat menyebabkan
deformitas yang serius (kifosis, skoliosis) berkaitan dengan destruksi dan perubahan
sumbu tulang belakang dari posisi normalnya.
B. Patofisiologi
C. Pathway
D. Manifestasi Klinis
Gejala umum akut seperti demam, toksemia, dehidrasi, pada tempat tulang yang terkena
panas dan nyeri, berdenyut karena nanah yang tertekan kemudian terdapat tanda-tanda
abses dengan pembengkakan (Overdoff, 2002:572).
E. Pemeriksaan Penunjang
1. Laboratorium
- Peningkatan laju endap eritrosit (Ros, 1997:90)
- Lukosit dan LED meningkat (Overdoff, 2002:572)
2. Rontgen Menunjukkan pembengkakan jaringan lunak sampai dua minggu
kemudian tampak bintik-bintik dekalsifikasi pada batang tulang, yang
kemudian dapat meluas dan diikuti oleh tanda-tanda pembentukan
involukrom (Overdoff, 2002:572).
3. Scan tulang, biasanya sebelum rontgen (Overdoff, 2002:572).
4. Biopsi tulang, mengidentifikasi organisme penyebab.
F. Penatalaksanaan
A. PENGKAJIAN
1. IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn. D
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Umur : 51tahun
Agama : Islam
Status Perkawinan : Kawin
Pekerjaan : TNI AD
Pendidikan terakhir : SMA
Alamat : Jln. Laskar Atohir Asrama Kodim 0404 Muara Enim
No. C : 211805
Diagnosa medis : IBL (Nyeri Punggung Bawah sebelah kiri)
Penanggung Jawab
Nama : Ny. S
Umur : 45 Tahun
Pendidikan terakhir : SMA
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Alamat : Jln. Laskar Atohir Asrama Kodim 0404 Muara Enim
2. RIWAYAT KEPERAWATAN
a. Riwayat Kesehatan Pasien
Keluhan utama
Nyeri pada bagian belakang kiri
Riwayat penyakit sekarang
Pasien mengatakan nyeri pada bagian pinggang belakang sebelah kiri dari pinggang sampai
ujung kaki. Pasien tidak bisa beraktivitas secara sempurna karena sakit pada bagian pinggang
belakangnya, dan membuat pasien hanya dapat berbaring sambil memiringkan badan ke sebelah
kanan. Pasien mengatatakan sakit terus menerus. Sifatnya menjalar dari pinggang belakang kiri
ke kaki kiri dan rasa sakitnya menetap. Pasien mengatakan keluhan berat dan terlihat dari
ekspresi pasien tampak meringis, pasien mengeluh sakit sejak 5 bulan, pasien mengatakan
sudah 5x berobat di RSUD Muara Enim, dari pengobatan yang dijalami pasien berharap pasien
bisa sembuh.
Riwayat Penyakit Masa Lalu
1) Tidak ada penyakit pada masa anak -anak
2) Pasien mengatakan tidak ada alergi terhadap obat
3) Pasien mengatakan pernah sakit dan dirawat inap
di RSUD Muara Enim.
b. Riwayat Kesehatan Keluarga
Genogram
Keterangan :
Skor 0 : mandiri
Skor 1 : di bantu Sebagian
Skor 2 : perlu di bantu orang lain
Skor 3 : perlu di bantu orang lain dan alat Skor
Skor 4 : tergantung atau tidak mampu
1) Pasien tidak bisa tidur karena selalu merasa pusing dan mual
2) Pasien sering terbangun pada malam hari
3) Imsomnia
Pola nutrisi metabolic
1. Pasien mengatakan tidak menghabiskan porsi makan seperti biasa setiap harinya
2. Nutrisi pasien tidak terpenuhi karena jumlah makan kurang dari 3 kali sehari
3. Tidak adaa suplemen yg di konsumsi
4. Tidak ada nyeri saat menelan
6. Pasien diet rendah garam untuk mencegah kembalinya terjadi hipertensi dengan
mengonsumsi NBRG
Pemeriksaan fisik
a. Keadaan umum
1. Keasadaran : Compos mentis
2. Keadaan Umum : Lemah
3. Tanda – Tanda Vital
TD : 126/79 mmHg
Nadi : 101 x/ m
RR : 20 x/m
Suhu : 36 C
3. Pertumbuhan Fisik
BB : 55 kg
TB : 157 cm
DO: Thalamus
1. Pasien tampak meringis dan
menahan sakit
2. Pasien tampak gelisah
Nyeri
D
iagnosa Keperawatan
IMPLEMENTASI
1.Diagnosa keperawatan 01
Hari/Tanggal Implementasi Kriteria hasil
Senin/ 21-02-2022 - Mengidentifikasi lokasi, - Klien mengatakan nyeri
12:30 karakteristik, durasi, frekuensi, pada jari manis tangan kiri
kualitas insensitas nyeri dan skala seperti tersayat-sayat skala
nyeri nyeri 5 berdurasi 4-5 menit
klien tampak meringis
14:14 - Menjaga kulit agar tetap bersih dan - Klien mengatakan selalu
kering berselimut , balutan luka
klien tampak bersih dan
kering
15:48 - Menjelaskan tanda dan gejala infeksi - Klien mengatakan dan akan
melakukan
A. Kesimpulan
Osteomielitis adalah infeksi tulang. Infeksi tulang lebih sulit disembuhkandaripada infeksi jaringan
lunak karena terbatasnya asupan darah, respons jaringanterhadap inflamasi, tingginya tekanan jaringan dan
pembentukan involukrum(pembentukan tulang baru di sekeliling jaringan tulang mati).
Dari uraian di atas maka dapat diklasifikasikan dua macam osteomielitis, yaitu:
1. Osteomielitis Primer
2. Osteomielitis Sekunder
Adapun penyebab–penyebab osteomielitis ini adalah:
1. Bakteri
2. Virus
3. Jamur
4. Mikroorganisme lain
B. Saran
1. Bagi petugas kesehata atau instansi kesehatan agar lebih meningkatkan pelayanankesehatan
terutama pada osteomielitis untuk pencapaian kualitas keperawatansecara optimal dan sebaiknya
proses keperawatan selalu dilaksanakan secara berkesinambungan.
2. Bagi klien dan keluarga, Perawatan tidak kalah pentingnya dengan pengobatankarena
bagaimanapun teraturnya pengobatan tanpa perawatan yang sempurnamaka penyembuhan yang
diharapkan tidak tercapai, oleh sebab itu perlu adanya penjelasan pada klien dan keluarga mengenai
manfaat serta pentingnya kesehatan.