Anda di halaman 1dari 6

OLEH:

NAMA: ANIS RAHMAWATI

KELAS :TK II.B

NIM :PO7120520053

POLITEKNIK KESEHATAN PALEMBANG PRODI D3


KEPERAWATAN LAHAT
DAFTAR ISI
Latar belakang ............................................................................................................I

Pengertian antropologi kesetahan ..........................................................................i.i


BAB 1............................................................................................................................................II

Konsep dasar masyarakat.............................................................................................................ii.i

BAB 2............................................................................................................................................III

Manusia dan kebudayaan ............................................................................................................iii.i

KESIMPULAN ..........................................................................................................................IV

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................V
LATAR BELAKANG
I.I.pengertian antropologi kesehatan

Pengertian Antropologi KesehatanAntropologi kesehatan menurut Landy yaitu


mengkombinasikan dalam satu disiplinilmu pendekatan-pendekatan ilmu biologi, ilmu sosial,
dan humaniora dalam menstudimanusia, dalam proses perkembanganya merupakan perpaduan
antara aspek biologidan aspek sosio-budaya.Foster dan Anderson mendefinisikan antropologi
kesehatan adalah suatu disiplinbiobudaya yang memperhatikan aspek-aspek biologis dan budaya
berkenaan denganperilaku manusia, khususnya bagaimana cara kedua aspek ini berinteraksi
sehinggaberpengaruh terhadap kesehatan dan penyakit.Selain itu Mc Elroy dan Townsend juga
mendefinisikan antropologi kesehatanmerupakan studi bagaimana faktor-faktor sosial dan
lingkungan mempengaruhikesehatan dan mengetahui tentang cara-cara alternatif untuk
mengerti dan merawatpenyakit.

Antropologi kesehatan adalah studi tentang pengaruh unsur-unsur budaya terhadap


penghayatan masyarakat tentang penyakit dan kesehatan (Solita Sarwono, 1993) Antropologi
Kesehatan mengkaji masalah-masalah kesehatan dan penyakit dari dua kutub yang berbeda
yaitu kutub biologi dan kutub sosial budaya.

Antropologi kesehatan merupakan bagian dari antropologi sosial dan kebudayaan yang
mempelajari bagaimana kebudayaan dan masyarakat mempengaruhi masalah-masalah kesehatan,
pemeliharaan kesehatan dan masalah terkait lainnya.

Istilah “Antropologi Kesehatan" telah digunakan sejak 1963 sebagai sebutan untuk hasil
penelitian empiris dan teoritis yang dilakukan oleh 11 antropologis kedalam proses sosial dan
gambaran kebudayaan dari kesehatan, kesakitan, dan perawatan yang berhubungan dengan
kebudayaan

Antropologi kesehatan merupakan bagian dari antropologi yang menggambarkan pengaruh


sosial, budaya, biologi, dan bahasa terhadap kesehatan (dalam arti luas) meliputi pengalaman dan
distribusi kesakitan, pencegahan dan pengobatan penyakit, proses penyembuhan dan hubungan
sosial manajemen pengobatan serta kepentingan dan kegunaan kebudayaan untuk sistem
kesehatan yang beranekaragam.
II

BAB 1

II.I KONSEP DASAR MASYARAKAT

DEFINISI MASYARAKAT

Dikutip dari Syafrudin (2009)

Definisi masyarakat terdiri dari :

1). Menurut Linton (ahli antropologi) Masyarakat adalah setiap kelompok manusia yang telah
cukup lama hidup bekerja sama sehingga dapat mengorganisasi dirinya dan berfikir tentang
dirinya sebagai satu kesatuan social dengan batas-batas tertentu.

2). Menurut MJ. Herskovits Masyarakat adalah kelompok individu yang dikoordinasikan dan
mengikuti satu cara hidup tertentu.

Kebutuhan kesehatan di negara berkembang tidaklah dapat dipenuhi dengan sekedar


memindahkan pelayanan kesehatan dari negaranegara industri. Kumpulan data pokok mengenai
kepercayaan dan praktek pengobatan primitif dan petani yang telah diperoleh ahli antropologi
kebudayaan pada tahun-tahun sebelumnya, informasi mengenai nilai-nilai budaya dan bentuk-
bentuk sosial, serta pengetahuan mereka mengenai dinamika stabilitas sosial dan perubahan,
telah memberikan kunci yang dibutuhkan bagi masalah-masalah yang dijumpai dalam
programprogram kesehatan masyarakat awal tersebut.

Para ahli antropologi dapat menjelaskan pada petugas kesehatan mengenai bagaimana
kepercayaan tradisional serta prakteknya bertentangan dengan asumsi pengobatan Barat,
bagaimana faktor sosial mempengaruhi keputusan perawatan kesehatan, dan bagaimana
kesehatan dan penyakit semata-mata merupakan aspek dari keseluruhan pola kebudayaan, yang
berubah bila ada perubahan sosial budayanya yang mencakup banyak hal. 16 Pada awal 1950-an,
para ahli antropologi mampu mendemonstrasikan kegunaan praktis dari pengetahuan mereka dan
metode penelitian mereka kepada petugas kesehatan masyarakat internasional, yang banyak
menerima mereka dengan tangan terbuka.
III

BAB 2

III.I MANUSIA DAN KEBUDAYAAN

Sejak pertengahan tahun 1930-an, para ahli antropologi, psikiater dan ahli ilmu tingkah laku
lainnya mulai mempertanyakan tentang kepribadian orang dewasa, atau sifat-sifat dan
lingkungan sosial budaya di mana tingkah laku itu terjadi.

Apakah sikap orang dewasa yang terbentuk itu, terutama disebabkan oleh pembentukan semasa
kanak-kanak dan oleh penerimanya terhadap kebiasaan-kebiasaan semasa kecil, serta karena
pengalaman yang diterimanya kemudian? Atau adakah konstitusi psikis yang merupakan
pembawaan berdasarkan faktor biologis, yang memainkan peranan penting dalam menentukan
kebudayaan dan kepribadiannya? Walaupun bagian terbesar penelitian kepribadian dan
kebudayaan bersifat teoritis, beberapa ahli antropologi yang menjadi pimpinan dalam gerakan
tersebut menaruh perhatian besar pada cara-cara penggunaan pengetahuan antropologi dalam
peningkatan taraf keperawatan kesehatan.

Sebab itu Devereux, 1944 mempelajari struktur sosial dari suatu bagian keperawatan
schizophrenia dengan tujuan untuk mencari cara penyembuhan yang tepat. Leighton menulis
sebuah buku, yang menunjukkan tentang adanya konflik antara masyarakat dan kebudayaan.
Navaho dengan masalah-masalah dalam mengintroduksi pelayanan kesehatan modern. 15 Alice
Joseph, seorang dokter dan antropologi, melukiskan masalah hubungan antar pribadi pada
dokter-dokter kulit putih dengan pasienpasien Indian di Amerika Barat Daya, yang menunjukkan
bagaimana peranan persepsi dan perbedaan kebudayaan dalam menghambat interaksi
pengobatan yang efektif.

Kebudayaan yang dimiliki oleh manusia juga dimiliki dengan cara belajar. Dia tidak
diturunkan secara bilogis atau pewarisan melalui unsur genetis. Hal ini perlu ditegaskan untuk
membedakan perilaku manusia yang digerakan oleh kebudayaan dengan perilaku mahluk lain
yang tingkah-lakunya digerakan oleh insting. Ketika baru dilahirkan, semua tingkah laku
manusia yang baru lahir tersebut digerakkan olen insting dan naluri. Insting atau naluri ini tidak
termasuk dalam kebudayaan, tetapi mempengaruhi kebudayaan. Contohnya adalah kebutuhan
akan makan. Makan adalah kebutuhan dasar yang tidak termasuk dalam kebudayaan. Tetapi
bagaimana kebutuhan itu dipenuhi; apa yang dimakan, bagaimana cara memakan adalah bagian
dari kebudayaan. Semua manusia perlu makan, tetapi kebudayaan yang berbeda dari
kelompokkelompoknya menyebabkan manusia melakukan kegiatan dasar itu dengan cara yang
berbeda. Contohnya adalah cara makan yang berlaku sekarang. Pada masa dulu orang makan
hanya dengan menggunakan tangannya saja, langsung menyuapkan makanan kedalam mulutnya,
tetapi cara tersebut perlahan lahan berubah, manusia mulai menggunakan alat yang sederhana
dari kayu untuk menyendok dan menyuapkan makanannya dan sekarang alat tersebut dibuat dari
banyak bahan. Begitu juga tempat dimana manusia itu makan. Dulu manusia makan disembarang
tempat, tetapi sekarang ada tempat-tempat khusus dimana makanan itu dimakan. Hal ini semua
terjadi karena manusia mempelajari atau mencontoh sesuatu yang dilakukan oleh generasi
sebelumya atau lingkungan disekitarnya yang dianggap baik dan berguna dalam hidupnya.
Sebaliknya kelakuan yang didorong oleh insting tidak dipelajari. Semut semut yang dikatakan
bersifat sosial tidak dikatakan memiliki kebudayaan, walaupun mereka mempunyai tingkah-laku
yang teratur. Mereka membagi pekerjaannya, membuat sarang dan mempunyai pasukan
penyerbu yang semuanya dilakukan tanpa pernah diajari atau tanpa pernah meniru dari semut
yang lain. Pola kelakuan seperti ini diwarisi secara genetis.

IV.KESIMPULAN

Antropologi kesehatan adalah studi tentang pengaruh unsur-unsur budaya terhadap penghayatan
masyarakat tentang penyakit dan kesehatan (Solita Sarwono, 1993) Antropologi Kesehatan
mengkaji masalah-masalah kesehatan dan penyakit dari dua kutub yang berbeda yaitu kutub
biologi dan kutub sosial budaya

V .DAFTAR PUSTAKA

1. Almatsier, Sunita. (2004). Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama.

2. Anderson, Foster. (2006). Antropologi Kesehatan. Jakarta : UI Press.

3. FKM UI. (2007). Gizi dan Kesehatan Masyarakat. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada

4. Siregar, Leonard. Antropologi dan Konsep Kesehatan, Jurnal Antropologi Papua,Volume I


Agustus 2002. ISSN: 1693- 2099

5. Soejoeti, Sunanti Z, Konsep Sehat. Sakit dan Penyakit dalam Konteks Sosial Buday

Anda mungkin juga menyukai